Cara Mudah Belajar Konsep Zen Untuk Hidup Bahagia
Cara Mudah Belajar Konsep Zen Untuk Hidup Bahagia – Konsep Zen itu filosofi yang simpel banget, dan aku sekarang lagi coba terapin dalam hidupku. Aku nemu, ini cara yang ampuh supaya kebahagiaan alami di dalam diri kita bisa muncul ke permukaan. Sebut aja filosofi hidup, tips, atau langkah-langkah, terserah kamu. Yang penting aku pengen share sama kamu, si pembaca, supaya kamu juga bisa coba jalanin cara berpikir ini dalam hidup kamu.
Zen itu tentang kesederhanaan, tentang ngurangin beban-beban hidup yang nempel terus ke kita. Bisa itu beban pikiran yang kita ciptain sendiri, atau beban hidup dari luar. Intinya Zen ngajarin kita balik ke dasar, mengikuti arus alami hidup, baik yang dari luar maupun yang dari dalam diri kita.
Hidup dengan Zen artinya hidup bebas dan bahagia.
Waktu kamu bayi dulu, kamu masuk ke dunia ini tanpa beban dan kekhawatiran. Kamu bahagia. Sebenarnya, kamu cuma punya dua ketakutan saat lahir — takut jatuh dan takut suara keras. Sisanya, semua kekhawatiran yang sekarang kamu punya itu, sebenernya kamu yang bikin sendiri.
Zen ini bakal bantu kamu balik ke rasa bahagia dan puas yang alami dalam hidup. Intinya adalah:
Ngurangin semua beban yang nggak perlu, dan fokus ke diri asli kamu.

Daftar isi
Ego dan Hidup di Saat Ini
Mau hidup lebih bahagia?
Kalau iya, kamu harus mulai lakukan dua kebiasaan utama:
Bisa move on dari diri sendiri (ego kamu)
Hidup di saat ini, bukan kemarin atau besok
Ya, kedengerannya agak keras sih, tapi coba deh pikirin kenapa kita harus bisa move on dari ego dan fokus di sekarang supaya bisa lebih bahagia.
Dua Hal Penting
Kalau kita cuma mikirin “aku” terus, kita kehilangan fokus sama hal-hal lain yang terjadi di sekitar kita. Hidup kita cuma berputar soal diri sendiri, bukan dunia besar yang penuh warna di luar sana.
Kalau aku bilang “Move on dari diri sendiri,” maksudku adalah, singkirkan ego kamu. Boleh kok fokus ke diri sendiri buat memperbaiki diri, tapi kalau ego sudah kebanyakan, biasanya kebahagiaan sejati malah tertutup.
Kalau kamu merasa kamu lebih hebat atau “lebih baik” dari orang lain (menurut pikiran kamu), berarti ego kamu lagi ngatur. Coba deh tanya ke diri sendiri, “Kenapa aku jadi sombong begini? Apa ketidakamanan yang aku tutupi?” Perhatiin pikiran kamu waktu ego mulai muncul. Dia takut apa? Mau nutupin apa? Kalau kamu bisa jawab dan hadapin ketakutan itu, kamu bakal merasa bebas.
Kalau kita bisa bikin pikiran (kesadaran) lebih tenang dan fokus di saat ini, masa lalu dan masa depan, keinginan dan ego bakal perlahan menghilang.
Kalau kamu mau ngerasain kebahagiaan sejati, ya harus bisa lepas dari ego dan suara dalam kepala yang suka nge-judge. Ambil keputusan buat nggak perlu kontrol terus, nggak perlu cari persetujuan orang lain, dan nggak perlu nge-judge diri sendiri atau orang lain. Itu tiga hal yang ego lakukan tiap hari. Penting banget buat sadar kalau hal itu muncul.
Ego berkurang = Rasa syukur bertambah = Hidup yang lebih Zen dan bermakna.
Tahukah kamu kalau kita adalah satu-satunya makhluk di bumi yang bisa mikir jauh ke depan dan merencanakan dengan detail? Otak depan kita berkembang banget buat itu.
Ini kemampuan hebat, kita bisa rencanain masa depan soal karir, pensiun, menghindari masalah, dan lain-lain.
Tapi apakah itu selalu baik? Ada sisi positif dan negatifnya.
Hewan seperti kucing dan anjing yang otak depannya kecil, hidup mereka cuma fokus di saat ini. Mereka nggak mikirin mau tidur dimana besok, mau ngapain, atau semoga dapet sisa makanan di jam makan malam. Mereka cuma ada di momen sekarang.
Jadi maksudku, hidup kayak kucing atau anjing itu berarti hidup di saat ini. Biasanya kekhawatiran, ketakutan, dan stres kita itu datang dari memikirkan masa depan.
Pikirkan deh, kamu sering khawatir tentang masa lalu nggak? Pasti pernah trauma dan itu berpengaruh, tapi aku yakin lebih dari 90% kecemasan dan stres kamu justru dari mikirin masa depan.
Kalau kamu bisa fokus di saat ini, seperti anjing atau kucing, kamu bisa hilangkan 90% kecemasan dan stres itu.
Bayangin rasanya.
Kamu punya kekuatan buat hadir sepenuhnya di tiap detik yang kamu jalani.
Saat kamu baca ini, kamu bisa cuma fokus baca. Nggak usah mikirin janji hari Kamis, mau makan apa malam ini, atau kenapa ada orang nggak sopan yang nyalip kamu di jalan.
Saat ini dan di sini. Itu tempat kamu sekarang. Duduk dan baca kata-kata ini. Biar kata-kata ini masuk ke pikiran kamu dan bikin kamu mikir.
Jadi, manfaatin otak depan kamu buat merencanakan dan mikir, tapi juga kamu punya kekuatan buat cuma duduk dan perhatiin pikiran itu saat kamu mulai khawatir atau merencanakan masa depan (ingat, itu cuma pikiran).
Kalau kamu hidup di saat ini, nggak ada kekhawatiran lain hari ini.
Hidup yang sesungguhnya adalah saat ini dan di sini.
Cek Emosi Kamu
Sebagai manusia, kamu itu mesin pemikir. Bahkan menurut para ilmuwan, otak kita adalah hal paling rumit dan menarik. Setelah bertahun-tahun penelitian, masih banyak yang belum kita pahami tentang otak dan cara kerjanya.
Kurangi Pikiran
Otak itu ibarat komputer super canggih, jauh lebih hebat dari komputer biasa.
Kita bisa menghitung angka, bikin karya seni keren, mengingat memori, bau, atau bahkan hafalin halaman-halaman buku.
Dilihat-lihat, rata-rata orang mikir sekitar 12.000 sampai 50.000 pikiran setiap hari. Dan sekitar 95% dari pikiran itu sama dengan yang dipikirin hari sebelumnya.
Bayangin, kita butuh pikiran baru, ide baru, supaya nggak stuck.
Kerja mikir sebanyak itu tiap hari itu capek banget buat otak dan tubuh kita. Bisa bayangin nggak kalau kita bisa sedikit aja ngurangin pikiran itu? Makanya meditasi sudah ada lebih dari 2500 tahun dan manfaatnya makin diakui sampai sekarang.
Sekarang ini, kita malah jadi masyarakat yang “overthinking” alias mikir terlalu banyak, penuh stres dan cemas.
Masalahnya, kita jadi lebih banyak jadi “Pemikir” daripada “Perasa”.
Kenapa ini bahaya? Ada dua alasan:
1. Merasa itu enak
2. Merasa itu baik buat kamu
Merasa itu enak
Kalau kita benar-benar merasakan hidup, hidup jadi lebih berwarna. Perasaan kita jadi hidup, dan kita bisa menikmati berbagai rasa yang ditawarkan hidup. Masalahnya, banyak orang malah blokir diri mereka supaya nggak ngerasain apa-apa. Orang yang bisa ngerasain biasanya lebih sehat, lebih bahagia, dan lebih seimbang hidupnya.
Merasa itu baik buat kamu
Kalau kita ngerasain emosi kita, dan yang paling penting, memprosesnya sampai tuntas, kita sebenarnya sedang membersihkan tubuh dan pikiran dari “kotoran” negatif. Kalau kita menekan atau nyimpen emosi, tubuh kita bakal bereaksi dengan tanda-tanda seperti sakit maag, sakit kepala, masalah pencernaan, nyeri punggung atau leher, depresi, kecemasan kronis, dan masih banyak lagi.
Jadi rahasianya, yang mungkin belum kamu sadari:
Berpikir itu bukan merasakan.
Aku ulangi, berpikir itu bukan merasakan.
Kamu mungkin pernah mikir, “Aku nggak enak banget rasanya,” atau “Sejak Bill pukul aku di taman, aku jadi merasa nggak berharga.” Itu sebenarnya bukan perasaan yang sesungguhnya.
Perasaan itu nyata, bisa dirasakan secara fisik, bukan cuma di pikiran. Ada bedanya jauh.
Lalu, gimana caranya ngerasain tanpa mikir?
Mudah. Jadi sadar.
Belajar untuk “nyentuh” tubuh kamu lewat apa yang kamu rasakan dengan jadi sadar. Kalau kamu sadar, berarti kamu sedang merasakan.
Triknya, jangan kasih label pakai otak kamu seperti “Aku capek banget.” Jangan dikasih nama. Cukup rasain capeknya. Perhatiin bagaimana rasanya secara fisik.
Tanya ke pikiran kamu setiap hari, “Apa yang aku rasakan secara emosional?”
Lalu duduk sebentar dan biarkan tubuh kamu jawab lewat perasaan dan sensasi fisik. Kadang perasaan itu bakal “muncul” dengan sendirinya. Kamu bisa mulai nangis, atau tiba-tiba ketawa tanpa alasan.
Atau mungkin kamu nggak ngerasa apa-apa. Gak masalah, terusin aja. Emosi selalu berakar di alam bawah sadar dan muncul lewat tubuh.
Biarkan tubuh kamu bereaksi apa pun yang ingin dilakukan. Jangan nilai atau kritik, cukup sadari saja.
Dengan begitu, otak dan tubuh kamu akan bebas, dan kamu bakal lebih bisa ngerasain hidup sehari-hari. Kamu bakal ngerasain lebih dalam saat lihat karya seni keren, nonton film bagus, dengar lagu indah, atau lihat matahari terbenam yang cantik.
Belajarlah untuk nyentuh indra dan emosi kamu, kurangi mikir, dan lihat bagaimana hidup kamu jadi lebih hidup.
Bersihkan Itu
Ini sebenarnya hal yang gampang banget, tapi sering banget orang nggak sadar atau malah diabaikan. Kamu pasti pernah ketemu orang yang sebel banget sama perasaan dirinya yang buruk, tapi di sisi lain, dia malah terus melakukan hal yang bikin perasaan buruk itu makin parah.
Buang Itu Semua
Misalnya, ada seseorang yang bilang, “Aku ngerasa nggak enak banget, susah napas, nggak bisa ngerasain enaknya makan, dan gairah seks aku hilang.” Tapi di saat yang sama, dia lagi asik ngerokok untuk kelima kalinya hari itu.
Ini sama kayak kamu nyetir mobil yang tangki bensinnya bocor, tapi tetap saja kamu terus ngisi bensin walaupun tahu ada lubangnya.
Intinya, untuk mengubah hidup kamu, kamu harus bisa ninggalin kebiasaan-kebiasaan beracun yang bikin kamu merasa buruk, baik secara mental maupun fisik.
Apa Saja Toksin Itu?
Toksin ini bisa berupa hal-hal nyata, pikiran kamu sendiri, atau bahkan orang-orang negatif yang kamu pertahankan dalam hidup kamu karena merasa nyaman atau untuk nambahin rasa percaya diri (padahal itu cuma ego kamu).
Ambil selembar kertas, dan buat daftar 10 kebiasaan, hal, atau orang yang kamu anggap beracun dalam hidup kamu. Di kolom pertama, tulis apa itu toksin. Di kolom kedua, tulis bagaimana toksin itu bikin kamu ngerasa. Di kolom ketiga, tulis bagaimana kamu bisa mulai ninggalin atau menghilangkan toksin itu.
Buang hal-hal beracun itu. Bersihkan pikiran dan tubuh kamu.
Jadi Segar Lagi, Jadi Zen
Pernah nggak kamu jalan-jalan bawa tas ransel penuh buku atau olahraga dengan beban di pergelangan kaki? Kalau iya, kamu pasti tahu bagaimana rasanya berat dan capek.
Nah, tahu nggak kalau nyimpen luka lama dan rasa sakit dalam hati itu juga bisa bikin kamu terasa berat seperti itu?
Beban mental yang kamu simpen di “lemari” pikiran kamu itu bahkan lebih capek karena selalu kamu bawa ke mana-mana.
Semakin sering kamu pikirkan dan hidupkan lagi kenangan itu dalam pikiran, semakin banyak energi mental kamu yang terkuras.
Mungkin kamu punya pengalaman menyakitkan atau penyesalan yang bener-bener berat dulu, tapi yang jadi masalah adalah kamu terus ulang-ulang dalam pikiran kamu seperti kaset rusak yang muter lagu jelek.
Jadi bukannya cuma ngalamin sekali, kamu malah ngalamin berkali-kali dalam pikiran kamu.
Otak itu gak bisa bedain mana yang nyata dan mana yang cuma pikiran.
Misalnya, kamu bayangin lemon yang kuning cerah dan segar. Kamu bisa lihat di pikiran kamu, bahkan bisa mencium bau asamnya.
Kamu tahu kalau lemon itu pasti sangat asam dan berair hanya dari bayangan itu.
Sekarang, bayangin kamu menggigit lemon itu.
Apa yang terjadi?
Kamu pasti ngiler. Bahkan mungkin rahang kamu ngerasa aneh.
Tubuh kamu bereaksi seolah-olah kamu benar-benar menggigit lemon itu. Tapi sebenarnya kamu nggak.
Ini bukti betapa kuatnya pikiran kamu dan kenapa terus-terusan mikirin luka lama itu sangat berbahaya.
Kalau kamu ingin hidup Zen yang bebas dan bahagia, kamu harus matiin “kaset” kenangan buruk lama di otak kamu itu.
Kamu bikin otak dan tubuh kamu stres nggak perlu, dan itu cuma buang-buang waktu dan energi yang bisa kamu pakai untuk hal yang lebih menyenangkan dan bermakna.
Bersihkan “lemari” pikiran kamu. Rasakan emosi dari luka lama itu, dan sekali saja, maju terus.
Hidup di saat ini. Saat ini yang penting. Masa lalu ya masa lalu saja.
Sambungkan, Bangkitkan, dan Tanya
Tubuh kamu itu tempat suci kamu. Kalau kamu nggak rawat tempat suci itu, lama-lama dia akan lemah, sampai akhirnya rusak. Bagaimana tubuh kamu merasa bakal pengaruh ke otak dan suasana hati kamu, juga pandangan hidup kamu secara keseluruhan. Tapi sebaliknya, bagaimana perasaan mental kamu juga bisa pengaruh suasana hati dan tubuh kamu. Ini jalan dua arah.
Rawat Diri
Bayangin kalau kamu bisa merawat otak dan tubuh sekaligus. Jalan hidup kamu pasti jadi lancar. Energi dan semangat kamu bakal naik, dan kamu akan ngerasain bahagia dan bebas.
Banyak ajaran Zen itu fokus ke pikiran dan cara kita berpikir. Tapi kalau kamu cuma duduk manis ngemil terus berat badan naik, kena diabetes, dan jadi gampang capek, itu nggak ada gunanya.
Kalau kamu mau hidup Zen dan bahagia, kamu nggak boleh cuma fokus ke otak saja, tapi juga ke tubuh kamu yang indah (apa adanya).
Olahraga dan Bergerak
Olahraga, gerak, berkeringat, main olahraga yang kamu suka, jalan santai di tempat yang tenang, coba yoga, push-up, atau naik sepeda di jalur asik di taman. Intinya, bikin tubuh kamu bergerak dan lakukan itu rutin.
Manfaat olahraga banyak banget, pasti kamu udah tahu, jadi aku gak perlu jelasin lagi kenapa kamu harus gerak.
Tapi selain gerak, kamu juga harus belajar ‘NGGAK NGAPA-NGAPAIN’
Maksudnya, benar-benar nggak ngapa-ngapain. Duduk diam, gak nonton TV, gak ada gangguan, dalam keheningan total.
Duduk aja, tarik napas dalam-dalam, fokus ke ritme dan rasa napas kamu.
Latih duduk diam, pejamkan mata, fokus ke napas. Kalau mulai mikir, kasih label pikiran itu “lagi mikir” terus bawa perhatian kamu balik ke napas. Lakuin ini tiap hari.
Ini meditasi paling dasar dan ini bakal ubah hidup kamu.
Intinya:
Gerak (olahraga) sering-sering, dan duduk diam (meditasi) sering-sering juga.
Ketakutan
Ketakutan itu hal kotor dan nggak berguna banget. Kita semua punya dan jalanin hidup dengan itu setiap hari. Tapi beberapa orang malah lebih dikendalikan ketakutan daripada yang lain.
Kalau dipikir, ketakutan itu bahkan lebih nggak nyata daripada asap yang kamu lihat. Asap ada di depan mata dan hilang begitu saja. Tapi ketakutan nggak bisa dilihat, tapi malah menguasai hidup kita dengan berbagai cara.
Jadi, kenapa kamu mau biarin sesuatu yang nggak nyata atau nggak kasat mata ngatur hidup kamu?
Sebenarnya yang kamu takutkan itu bukan ketakutannya sendiri, tapi bayangan kamu tentang masa depan dalam bentuk gambaran pikiran atau “bagaimana kalau…” Semua itu cuma bayangan palsu di kepala kamu.
Ketakutan 100% tentang masa depan. Seringnya, ketakutan terbesar kita itu ngambil sesuatu dari masa lalu, pengalaman buruk yang pernah terjadi, terus kita proyeksikan ke masa depan.
Misalnya, kamu pernah kecelakaan mobil. Sekarang tiap kali kamu nyetir, kamu takut kecelakaan itu bakal terjadi lagi.
Jadi kamu lagi bawa-bawa masa lalu ke masa depan yang cuma dibayangin.
Pertanyaannya: gimana caranya ngalahin rasa takut?
Gak gampang dan kamu nggak bakal 100% bebas takut. Tapi kamu bisa banget mengurangi ketakutan terbesar kamu, dan kalau itu terjadi, hidup kamu bakal terbuka. Kamu bakal hidup lebih Zen dan lebih bahagia.
Yang harus kamu lakukan: hadapi rasa takut itu. Lawan dia.
Kalau kamu bisa menerangi gelapnya ketakutan itu, ketakutan itu gak bakal hidup lagi.
Kamu bisa hadapi langsung rasa takut itu, atau mulai dengan langkah kecil untuk mengalahkannya. Yang penting kamu terus maju menghadapi rasa takut.
Lihat rasa takut kamu dan tanya, “Apa hal paling buruk yang bisa terjadi?”
Lalu pikirkan jawabannya. Apakah itu benar-benar buruk? Apakah itu benar-benar akhir dunia?
Terakhir, setelah kamu tahu hal terburuknya apa, pikirkan gimana cara kamu menghadapinya kalau hal itu benar-benar terjadi.
Kalau kamu lakukan itu, sebagian besar kekhawatiran kamu bakal hilang.
Dengan menghadapi ketakutan secara langsung (bertanya dan lihat sampai selesai), ketakutan itu jadi gak seberbahaya dulu.
Rasa takut yang tadinya monster besar dan menakutkan, sekarang cuma jadi pikiran kecil yang lemah.
Dengarkan dan Temukan
Kamu punya sistem bawaan yang mengarahkan hidup kamu ke jalur yang benar. Banyak orang menyebutnya sebagai “insting perut” atau “perasaan dalam hati.” Masalahnya, kalau kita nggak hidup dengan cara Zen, kita nggak dengar suara pilot batin kita, si navigator dalam diri kita.
Pilih
Ada orang-orang yang sudah nyambung sama pilot batinnya, dan mereka bisa dengan mudah mengarahkan hidupnya. Ya, mereka juga pasti ngalamin masalah seperti orang lain, tapi yang penting adalah bagaimana mereka bangkit dan berbelok ke arah yang benar setelahnya.
Mungkin kamu kenal tipe orang kayak gini; mereka yang terlihat semua lancar dalam hidupnya, kelihatan “beruntung,” dan sebagainya.
Sebenarnya, mereka bukan cuma beruntung. Mereka cuma sudah belajar menyambungkan diri ke navigasi dalam yang bikin hidup mereka mengalir dengan mudah. Mereka yang sering menarik banyak orang, menghasilkan uang dari passion-nya, atau tiba-tiba dapat ide jenius yang bikin “Kenapa aku nggak kepikiran dari dulu?”
Kabar baiknya: kamu juga bisa nyambung ke aliran dan pilot dalam itu, kalau kamu mau dengar dan merasakannya.
Jadi, gimana caranya menyambung sama pilot batin kamu?
Pertama, kamu harus bisa diam di tengah keramaian dan kekacauan hidup. Diam, sadar sama lingkungan sekitar, dan benar-benar hadir saat ini.
Kedua, kamu harus belajar merasakan dan mendengar apa yang tubuh kamu kasih tahu saat kamu tanya pertanyaan penting atau lagi ambil keputusan besar.
Cara paling sederhana buat tahu kamu ambil keputusan yang benar atau jalan yang tepat adalah tanya diri sendiri:
“Apakah langkah ini bikin aku merasa berat dan tertekan, atau bikin aku merasa ringan dan bebas?”
Tujuan hidup itu bahagia. Sesederhana itu.
Banyak dari kita kejar uang banyak, badan ideal, atau naik jabatan supaya bisa beli rumah di tepi pantai.
Tapi seperti yang mungkin sudah kamu tahu (atau cuma pengingat), hal-hal yang bikin kita paling bahagia itu seringnya gratis dan kecil-kecil.
Aku tantang kamu buat cari “kebahagiaan kecil” dalam hidup kamu.
Artinya, temukan hal-hal kecil gratis yang bikin kamu senang dan puas. Hal-hal sederhana.
Jangan tunggu hidup yang penuh dengan 3-4 momen bahagia besar saja.
Buat hidup yang penuh dengan ribuan momen kecil yang nyenengin untuk isi sela-selanya.
Belajar melukis. Jalan-jalan pas senja. Renung. Duduk di taman dan lihat anak-anak main saat matahari hangat menyentuh kulit kamu. Bercanda dengan teman. Beri pelukan tulus ke seseorang. Tulis buku. Buat blog dan bangun komunitas. Yoga. Bercinta. Bikin kue. Jalan malam di cuaca dingin dan nikmati keheningan. Berendam di bak mandi busa seperti waktu kecil. Memancing. Naik sepeda di jalur baru. Tanam kebun dan lihat tumbuhanmu tumbuh dan berbuah. Membuat patung. Foto-foto. Belajar main gitar. Peluangnya nggak ada habisnya!
Temukan hal-hal kecil yang bikin kamu merasa bahagia dan penuh cinta. Satu-satunya cara supaya itu terjadi adalah kalau kamu benar-benar hadir di sini dan sekarang, dan merasa terinspirasi saat melakukan apa pun.
Isi hidup kamu dengan banyak momen kebahagiaan kecil dan nikmati prosesnya.
Tips terakhir: sering kali orang yang sudah dapat kebahagiaan dari sesuatu malah cepat bosan. Ini rahasianya supaya gak bosan:
1. Variasi: Ganti-ganti, tambah variasi dalam apa pun yang kamu lakukan.
2. Jeda waktu: Jangan terlalu sering dilakukan. Kasih jeda supaya gak jadi rutinitas.
Misalnya, kalau kamu biasanya nulis di rumah tentang hal yang sama, coba pergi ke kedai kopi dan ketik di laptop sambil ganti topik. Kalau kamu bosan makan pizza favorit, jangan makan tiap hari, atau coba topping lain atau jenis pizza lain.
Kamu merasa terjebak dan berat, atau sesuatu bikin kamu merasa bebas?
Kalau kamu tanya ini, coba rasakan juga secara fisik. Apakah kamu jadi tegang? Stres? Cemas? Atau merasa lega, semangat, dan senang dengan kemungkinan yang ada?
Tubuh kamu akan jadi pilot dan kasih tahu keputusan terbaik buat hidup kamu.
Kalau kamu ikuti itu, kamu akan mulai merasa bebas, merasa Zen, dan lebih banyak kebahagiaan dan “keberuntungan” akan datang ke kamu.
Coba aja dulu.
Penutup
Kita akhirnya sampai ke Zen terakhir dalam hidup yang hebat. Ini mungkin yang paling gampang tapi juga paling penting.
Ini saat ini. Ini saja yang kamu punya. Bukan besok, bukan kemarin.
Hari ini.
Kamu cuma dikasih satu hidup. Kamu punya kesempatan besar buat ngelakuin apa yang kamu mau. Semua sumber daya yang kamu butuhin sudah ada di sekitar kamu, walaupun kamu belum sadar.
Dengan pakai filosofi Zen yang aku bagi, aku benar-benar berharap kamu bisa nikmatin hidup kamu dan dapetin yang terbaik dari hidupmu.
Jadilah Zen. Bebaskan diri dari semua sampah dan beban yang bikin kamu berat secara fisik dan mental. Lari bebas. Tetap berani.
Berani ambil risiko.
INI SAATNYA.
Apa yang akan kamu lakukan dengan “ini” (saat ini)?
Apakah kamu cuma bakal baca langkah-langkah yang aku kasih terus balik ke pola lama kamu yang bikin sedih? Atau kamu bakal ambil tindakan?
Pilihan ada di tangan kamu. Saat ini milik kamu.
Kamu pegang alam semesta, alam semestamu, di telapak tanganmu. Hidup itu seperti bola tanah liat besar dan kamu bisa bentuk sesukamu.
Kamu sudah cukup baik apa adanya.
Belajar terima diri sendiri, jangan bandingin dirimu dengan orang lain atau hidup orang lain.
Ini hidupmu.
Kamu unik dalam segala hal.
Kamu punya keunikan, bakat yang nggak ada duanya, dan banyak alasan kenapa orang suka kamu.
Saatnya mulai suka sama diri sendiri.
Saatnya hidup Zen, sekali dan untuk selamanya.
Sekian Cara Mudah Belajar Konsep Zen Untuk Hidup Bahagia, Semoga Bermanfaat. Baca Juga Pelajari Seni Penyembuhan Yin dan Yang