Cara Mudah

Jangan Pernah Keluarkan Uang untuk Rokok Lagi

Jangan Pernah Keluarkan Uang untuk Rokok Lagi – Menurut laporan terbaru dari pemerintah AS, yaitu Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), lebih dari 20% orang dewasa pria dan wanita di AS merokok, dan lebih dari 80% dari mereka menyalakan rokok setiap hari.

Alasan mengapa merokok jadi masalah besar adalah karena zat nikotin yang membuat ketagihan bisa menyebabkan berbagai jenis kanker, stroke, dan serangan jantung. Jadi, sebenarnya, kapan pun adalah waktu yang tepat untuk berhenti merokok.

Kenapa Orang Ingin Berhenti

Banyak perokok punya berbagai alasan kenapa mereka ingin berhenti merokok.

Alasan-Alasannya

Beberapa harus berhenti karena alasan kesehatan. Ini nggak heran, karena lebih dari 400.000 orang Amerika meninggal setiap tahun akibat penyakit yang disebabkan rokok. Penyakit umum yang langsung disebabkan merokok antara lain: masalah jantung, kanker, stroke, penyakit pembuluh darah tepi, emfisema paru, bronkitis, tukak lambung, dan lainnya.

Selain itu, pengobatan penyakit yang sudah ada bisa jadi lebih sulit kalau masih merokok. Risiko anestesi dan masalah setelah operasi juga lebih tinggi kalau masih merokok.

Tekanan sosial juga jadi alasan besar untuk berhenti. Sekarang ini, merokok dianggap bau, bikin mual, dan menjijikkan oleh orang yang nggak merokok dan juga oleh banyak mantan perokok, yang jumlahnya lebih dari 50 juta di negara ini. Dulu merokok dianggap keren dan berkelas, tapi sekarang orang yang merokok sering dicemooh sama teman-temannya.

Beberapa perokok merasa kalau mereka nggak punya disiplin diri dan dipandang rendah karena nggak bisa berhenti. Ada juga yang pengen berhenti supaya jadi contoh baik buat anak-anaknya.

Biaya merokok juga jadi alasan penting. Banyak orang pernah bilang, “Kalau harga rokok sampai \$1 per bungkus, aku bakal berhenti!” Tapi sekarang harga rokok hampir 5 kali lipat dari itu, dan mereka tetap merokok. Pasangan yang sama-sama merokok mungkin baru sadar kalau mereka habisin ribuan dolar tiap tahun buat rokok, dan itu bisa jadi alasan kuat buat berhenti. Selain itu, perokok juga sering bikin baju, mobil, perabotan, dan karpetnya bolong karena terbakar. Bukan cuma itu, rokok juga bisa sebabkan kebakaran. Faktanya, lebih dari setengah kematian akibat kebakaran di negara ini disebabkan oleh rokok.

Banyak yang pernah berhenti merokok dalam waktu lama tapi akhirnya kembali lagi. Saat mereka berhenti, mereka merasa lebih sehat, lebih tenang, dan lebih bahagia. Tapi karena nggak ngerti cara menghindari godaan, akhirnya mereka coba isap sekali, dan itu bikin kecanduannya kembali.

Beberapa orang memang butuh bantuan untuk berhenti merokok. Mereka tahu bahayanya, penyakitnya, dan mahalnya, tapi tetap nggak bisa berhenti. Merokok itu candu. Penting untuk diingat, kalau kamu sudah kecanduan, kamu akan tetap kecanduan. Setelah berhenti beberapa waktu, menjaga diri supaya nggak merokok lagi itu relatif gampang. Kadang-kadang kamu mungkin kepikiran rokok, tapi itu nggak seberapa dibanding dorongan kuat yang kamu rasain waktu awal berhenti.

Tapi kamu harus selalu ingat, satu isapan rokok bisa bikin kamu kembali kecanduan berat. Setelah itu, kamu harus mulai merokok lagi atau mengulangi proses berhenti dari awal. Dua pilihan itu sama-sama nggak enak. Pikirkan baik-baik sebelum kamu coba isap sekali saja. Ikuti yang berhasil dan jangan pernah terima isapan rokok lagi!

Jangan-Pernah-Keluarkan-Uang-untuk-Rokok-Lagi-683x1024 Jangan Pernah Keluarkan Uang untuk Rokok Lagi
Jangan Pernah Keluarkan Uang untuk Rokok Lagi

Berhenti Perlahan-lahan

Berhenti dengan cara perlahan-lahan mengurangi rokok. Kalau kamu kenal perokok yang kamu bener-bener nggak suka, kamu bisa coba dorong dia buat pakai cara ini, yaitu “ngurangin rokok sedikit demi sedikit.” Telepon dia setiap hari dan bilang supaya dia cuma ngurangin satu batang rokok aja.

Misalnya, kalau biasanya dia ngerokok 40 batang sehari, pada hari pertama dia cuma merokok 39 batang. Besoknya, 38 batang, terus 37, dan seterusnya.

Terus kamu harus telepon dia tiap hari buat ngasih semangat dan bilang dia hebat. Tapi aku ingetin lagi, cara ini cuma buat orang yang emang beneran kamu nggak suka, ya.

Sedikit Demi Sedikit

Sebagian besar perokok bakal setuju sama cara ini karena kedengarannya gampang, cuma ngurangin satu batang rokok tiap hari. Buat yang biasanya ngerokok dua bungkus (sekitar 40 batang), ngurangin jadi 39 itu keliatan sepele. Triknya adalah bikin dia yakin kalau kamu cuma pengen bantu.

Selama minggu pertama atau dua minggu, satu-satunya masalah adalah kamu harus pura-pura suka sama orang itu dan harus telepon dia tiap hari. Tapi dia juga nggak bakal terlalu banyak ngeluh.

Kalau sudah turun dari 40 ke 30 batang, mungkin dia mulai ngeluh sedikit. Kamu juga masih belum bakal seneng sama cara ini. Tapi hasilnya baru terasa sekitar 3 minggu setelah mulai. Sekarang dia udah ngerokok kurang dari setengah biasanya. Dia mulai merasakan gejala putus nikotin setiap hari.

Setelah sebulan, dia bakal mengalami putus nikotin yang cukup parah. Tapi kamu harus terus semangatin dia. Telepon dan bilang kalau dia hebat dan kamu bangga sama dia. Kalau dia udah masuk hari ke-35 sampai ke-39, itu berarti kamu berhasil banget.

Orang itu lagi dalam kondisi putus nikotin berat, menderita parah tapi nggak dapet apa-apa dari usahanya. Dia nggak lebih dekat untuk berhenti dari hari pertama kamu mulai cara ini. Dia lagi ngalamin putus nikotin kronis, bukan cuma ngurangin 1-2 batang sehari, tapi bener-bener nggak merokok 35 sampai 40 batang sehari.

Kalau kamu mau bikin dia kalah, pas dia sudah benar-benar nggak merokok, bilang aja, “Santai aja, kalau susah banget, isap dikit aja sesekali.” Kalau dia percaya, dan cuma isap sekali tiap 3 hari, dia bakal terus-terusan merasakan putus nikotin tanpa pernah benar-benar berhenti.

Aku ulangi, kamu harus bener-bener benci orang itu kalau mau ngelakuin ini. Ini mungkin prank paling kejam yang pernah kamu lakukan ke orang lain. Kamu bakal bikin dia nggak bisa berhenti, bikin dia menderita terus, dan kemungkinan dia bakal nyerah, balik merokok, dan takut berhenti karena pengalaman buruk ngurangin rokok, sampai akhirnya dia terus merokok sampai sakit atau meninggal.

Semoga kamu nggak benci siapa-siapa sampai segitunya. Aku juga berharap nggak ada orang yang benci dirinya sendiri sampai mau ngelakuin ini ke diri sendiri. Berhenti langsung (cold turkey) memang berat, tapi berhenti dengan cara ini hampir mustahil.

Baca Juga:  100 Tips Fitness untuk Menurunkan Berat Badan dan Meningkatkan Kebugaran Tubuh

Kalau disuruh pilih antara cara yang susah dan yang nggak mungkin, pilih yang susah aja. Paling nggak, kamu bakal punya hasil di akhir perjuangan yang berat, daripada cuma ngerasain sengsara tanpa hasil.

Berhenti langsung, dalam 72 jam rasa kecanduan bakal berkurang. Kalau ngurangin rokok perlahan, rasa kecanduan justru makin parah dan bisa berlangsung berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun kalau dibiarkan.

Aku juga mau bilang, ini bukan cara baru. Coba tanya semua mantan perokok yang kamu kenal, cari yang berhasil berhenti dengan cara ngurangin perlahan sampai nol rokok selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Pasti susah banget nemuin satu orang pun yang berhasil dengan cara ini. Coba lihat juga orang-orang yang pernah berhenti selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun tapi akhirnya balik merokok.

Setelah lama nggak merokok, mereka cuma isap satu kali, dan langsung merokok lagi. Kalau satu isapan bisa bikin mereka kembali setelah bertahun-tahun, bayangin kalau baru beberapa bulan atau hari bebas rokok, pasti langsung kembali ke awal lagi.

Jadi, yang harus dilakukan mantan perokok supaya nggak kambuh dan nggak mengalami putus nikotin kronis adalah: jangan pernah terima isapan rokok lagi!

Satu Jam Demi Satu Jam

Konsep ini diajarkan hampir di semua tempat yang fokus membantu orang berhenti dari kecanduan atau masalah emosional apa pun. Kenapa konsep ini sering banget disebut? Karena bisa dipakai untuk hampir semua situasi yang berat atau traumatis. Intinya, hadapi hari demi hari.

Hadapi Saja Apa Adanya

Berhenti merokok juga nggak beda. Selain jangan pegang rokok lagi, kunci sukses berhenti dan bebas dari kecanduan nikotin adalah jalani hari ini, bahkan jam ini, satu per satu.

Waktu pertama kali berhenti, lebih baik pikirkan hari ini saja, jangan langsung mikir “aku nggak akan ngerokok lagi selamanya.” Karena biasanya waktu itu perokok belum yakin bisa lepas untuk selamanya. Malah sering mikir hidup tanpa rokok itu bakal susah, nggak asyik, dan bikin stres.

Tapi setelah berhenti, dia bakal sadar kalau pikirannya selama ini salah. Hidup tanpa rokok itu ternyata lebih bersih, tenang, lebih penuh, dan yang paling penting, lebih sehat. Sekarang malah mikir buat balik merokok jadi hal yang menjijikkan.

Walaupun rasa takut dan godaan kadang muncul, tetap harus pegang konsep “jalanin aja hari ini.”

Sekarang, sebagai mantan perokok, kadang-kadang tetap ada masa-masa susah. Entah karena stres di rumah atau kerja, atau di tempat sosial yang nggak nyaman, atau situasi lain yang bikin pengen ngerokok. Saat itu yang harus dia bilang ke dirinya sendiri adalah, “Aku nggak bakal ngerokok hari ini, besok urus besok.”

Rasa pengen itu biasanya cuma sebentar, beberapa menit saja. Besoknya, dia bahkan mungkin nggak mikirin rokok sama sekali. Tapi, konsep “jalanin hari ini” ini bukan cuma buat waktu godaan datang. Ini harus dilakukan setiap hari.

Kadang-kadang mantan perokok ngerasa sudah nggak perlu mikirin hal ini lagi. Dia mulai yakin nggak bakal ngerokok lagi seumur hidup. Kalau dia benar, kapan dia mau kasih penghargaan ke diri sendiri? Mungkin pas lagi di ranjang sakit sebelum meninggal dia baru bilang, “Aku nggak pernah nyentuh rokok lagi.” Wah, itu penghargaan yang terlambat banget.

Setiap hari, mantan perokok harus bangun dengan pikiran, “Hari ini aku nggak akan ngerokok.” Dan sebelum tidur, dia harus kasih apresiasi ke dirinya sendiri karena udah berhasil bertahan. Rasa bangga itu penting banget supaya nggak balik lagi merokok.

Dan bukan cuma penting, itu juga pantas banget. Karena siapa pun yang berhenti merokok sudah berhasil bebas dari kecanduan yang kuat banget. Untuk pertama kalinya dalam waktu lama, dia yang pegang kendali hidupnya, bukan rokok. Karena itu, dia harus bangga.

Jadi malam ini, waktu kamu mau tidur, tepuk punggung sendiri dan bilang, “Satu hari lagi tanpa rokok, aku merasa hebat.” Besok pagi pas bangun, bilang, “Aku akan jalani hari ini juga. Besok nanti mikirin besok.”

Kalau mau berhasil bebas rokok, jalani hari demi hari, bahkan jam demi jam, dan — jangan pernah pegang rokok lagi!

Motivasi

Selama bertahun-tahun, aku sering lihat banyak perokok yang sebenarnya nggak niat banget berhenti, tapi mereka tetap berhasil berhenti merokok. Kadang aku lihat anak muda yang dipaksa sama orang tuanya buat berhenti.

Kadang juga orang dewasa yang dipaksa dokter, atau ada yang diajak keluarga atau teman ke seminar berhenti merokok dengan alasan yang nggak jelas, misalnya cuma diajak makan malam dulu. Aku nggak bilang cara ini berhasil di semua kasus, tapi ternyata lebih sering berhasil daripada yang orang kira.

Memulai

Kalau bilang mereka yang dipaksa itu nggak punya motivasi sama sekali buat berhenti, mungkin nggak benar juga. Kebanyakan perokok sebenarnya punya sedikit keinginan buat berhenti, tapi keinginan aja nggak cukup kalau nggak ngerti kecanduan nikotin dan cara mengatasinya. Makanya di seminar biasanya info disampaikan dengan cepat dan padat.

Yang penting dipahami itu:

  • Kenapa orang merokok
  • Kenapa harus berhenti
  • Cara berhenti
  • Cara supaya nggak nyoba lagi

Keempat hal ini penting banget buat orang yang mau berhenti. Kalau nggak paham salah satunya, usaha berhenti bisa gagal.

Kalau ngerti kenapa dia merokok, perokok bakal sadar kalau semua alasan “ajaib” yang dia pikirkan soal rokok itu cuma salah kaprah dan perasaan semata. Kebanyakan perokok percaya mereka merokok karena pengen, tapi sebenernya mereka merokok karena mereka kecanduan dan tubuh mereka “minta” rokok. Mereka itu pecandu, simpel aja, dan sadar hal ini adalah langkah awal yang penting.

Sama seperti kecanduan lain atau program 12 langkah, sadar kalau kamu nggak berdaya terhadap rokok itu adalah langkah pertama untuk sembuh. Kamu harus ngerti, meskipun kamu pikir rokok bikin kamu tenang, sebenarnya rokok malah bikin kamu makin stres, atau lebih tepatnya, bikin reaksi kamu terhadap stres makin besar.

Meski kamu percaya rokok bikin kamu semangat, kenyataannya rokok malah bikin kamu lelah dan kurang bertenaga. Walaupun perokok sering merasa rokok bikin hidup sosial lebih asyik, sebenarnya rokok membatasi kamu untuk ikut banyak kegiatan dan buat kenalan baru.

Baca Juga:  Yang Perlu Kamu Tahu Tentang Kondisi Mental Anak

Sebaliknya dari bikin kamu lebih hidup dan aktif di masyarakat, rokok malah bikin kamu jadi suka menghindar dari interaksi sosial. Misalnya, kamu jadi ngerokok di luar pertemuan, sering ninggalin acara, atau gak mau dateng ke tempat yang melarang rokok.

Kenapa harus berhenti merokok itu mungkin info yang paling gampang ditebak, karena banyak perokok udah ngerti rokok itu buruk buat kesehatan. Masalahnya, kebanyakan orang nggak sadar seberapa parah bahayanya. Banyak yang kaget waktu benar-benar tahu seberapa besar risiko rokok.

Sadar bahwa berhenti merokok itu sebenarnya perjuangan buat bertahan hidup biasanya jadi hal yang sangat penting buat sukses jangka panjang. Informasi ini juga penting buat melawan pikiran-pikiran pengen ngerokok yang kadang muncul sewaktu-waktu dalam hidup mantan perokok.

Cara Berhenti

Nah, ini yang biasanya bikin kaget: kebanyakan orang berhenti karena mulai sadar rokok itu membunuh mereka. Kebanyakan juga berhenti dengan cara “cold turkey” alias berhenti langsung tanpa bantuan obat.

Aku sudah lihat banyak banget bukti kalau edukasi bisa bantu banyak perokok siap berhenti dengan baik.

Tapi masalahnya bukan cuma ngasih tahu bahaya fisik rokok saja. Perokok harus paham betul tentang dampak fisik, mental, sosial, ekonomi, dan juga estetika dari rokok. Aku juga lihat kalau pemahaman pribadi ini jadi alat yang kuat buat ribuan mantan perokok supaya tetap kuat bertahan nggak merokok lagi.

Mereka bakal tetap kuat selama mereka terus ingat alasan kenapa mereka berhenti dan selalu memegang alasan itu di pikirannya.

Bisa Nggak Memotivasi Perokok Buat Berhenti?

Aku yakin banyak perokok yang udah lama ngerokok sebenarnya sudah punya motivasi buat berhenti.

Mungkin nggak semua perokok, tapi hampir semua yang datang ke klinik berhenti merokok dengan sukarela, atau yang cari info “cara berhenti merokok” di internet, pasti punya niat awal dan pengen tahu gimana cara berhenti.

Jadi intinya, jawabannya bisa. Kebanyakan perokok sebenarnya sudah punya sedikit motivasi. Yang penting adalah mereka paham bahwa berhenti merokok dan nggak mulai lagi bisa menyelamatkan hidup mereka.

Tips Berhenti Merokok

Merokok nggak cuma bahaya buat perokoknya sendiri, tapi juga buat orang-orang di sekitarnya seperti keluarga, teman kerja, dan orang lain yang ikut menghirup asap rokoknya—ini disebut asap rokok pasif.

Untuk bayi usia 0 sampai 18 bulan, asap rokok pasif ini berhubungan dengan sekitar 300.000 kasus bronkitis dan pneumonia setiap tahun.

Asap rokok dari orang tua yang merokok juga bikin anak-anak lebih gampang kena masalah telinga tengah, batuk-batuk, mengi, dan memperparah asma.

Kalau kedua orang tua merokok, kemungkinan anaknya juga merokok itu dua kali lipat dibanding anak yang orang tuanya nggak merokok. Bahkan kalau cuma salah satu orang tua yang merokok, anaknya juga lebih mungkin mulai merokok.

Ibu hamil yang merokok punya risiko melahirkan bayi dengan berat badan yang kurang sehat. Kalau semua ibu hamil berhenti merokok, sekitar 4.000 bayi bisa diselamatkan dari kematian setiap tahun.

Persiapan untuk Berhenti

Tentukan tanggal buat berhenti merokok. Kalau bisa, ajak teman untuk berhenti bareng supaya saling dukung.
Perhatikan kapan dan kenapa kamu merokok. Coba cari tahu kebiasaan-kebiasaan yang biasa kamu lakukan sambil ngerokok, misalnya waktu minum kopi pagi atau waktu nyetir.
Ubah kebiasaan merokok kamu: simpan rokok di tempat yang berbeda, coba ngerokok pakai tangan yang lain, jangan sambil ngapa-ngapain pas ngerokok, dan pikirin perasaan kamu waktu ngerokok.
Ngerokok cuma di tempat tertentu aja, misalnya di luar rumah.
Kalau pengen ngerokok, coba tahan dulu beberapa menit. Cari kegiatan lain buat ngelakuin, misalnya mengunyah permen karet atau minum air putih.
Beli rokok cuma satu bungkus aja setiap kali beli. Kalau bisa, coba pindah ke merk rokok yang kamu nggak suka rasanya.

Hari Kamu Berhenti

  • Buang semua rokok kamu. Simpan juga asbak.
  • Ubah rutinitas pagi kamu. Misalnya kalau biasanya sarapan di tempat yang sama, coba pindah tempat duduk.
  • Sibukkan diri supaya nggak kepikiran ngerokok.
  • Bawa benda-benda buat dimasukin ke mulut, misalnya permen karet, permen keras, atau tusuk gigi.
  • Hargai diri sendiri di akhir hari karena kamu nggak merokok. Bisa nonton film atau makan enak sebagai hadiah.

Menjaga Agar Tetap Berhenti

Jangan khawatir kalau kamu jadi lebih gampang ngantuk atau lebih gampang marah dari biasanya, itu wajar dan bakal hilang.
Coba olahraga ringan, seperti jalan kaki atau naik sepeda.
Ingat hal positif dari berhenti merokok, misalnya kamu lebih sehat, keluarga kamu juga ikut sehat, dan kamu jadi contoh yang baik buat orang lain. Sikap positif bakal bantu kamu jalani masa-masa sulit.
Kalau kamu stres, coba sibukkan diri, pikirin cara menyelesaikan masalah, ingat bahwa merokok nggak bakal bantu, dan lakukan hal lain.
Makan secara teratur. Kadang lapar disangka pengen ngerokok.
Mulai tabungin uang yang biasanya kamu pakai buat beli rokok.
Beritahu orang lain kalau kamu sudah berhenti merokok — kebanyakan orang bakal dukung kamu. Teman-teman yang perokok mungkin juga penasaran gimana kamu berhenti, jadi asyik buat cerita sama mereka.
Kalau kamu nyelip dan ngerokok, jangan putus asa. Banyak mantan perokok gagal dulu berkali-kali sebelum akhirnya berhasil. Coba berhenti lagi.

Penutup

Berhenti merokok langsung berdampak positif — kamu bisa lebih ngerasain dan mencium aroma makanan, napas jadi lebih segar, dan batuk hilang. Ini berlaku buat siapa saja, tua muda, sehat ataupun yang sudah punya penyakit akibat rokok.

Berhenti merokok juga mengurangi risiko kanker paru-paru, kanker lainnya, penyakit jantung, stroke, dan penyakit pernapasan lainnya.

Mantan perokok punya kesehatan yang lebih baik dibanding yang masih merokok. Mereka lebih jarang sakit dan punya lebih sedikit masalah pernapasan.

Berhenti merokok juga menghemat uang.

Kalau kamu butuh bantuan lebih, konsultasi ke dokter ya.

Dokter bisa memberikan permen karet nikotin atau patch nikotin untuk bantu kamu mengurangi kecanduan rokok.

Sekian Jangan Pernah Keluarkan Uang untuk Rokok Lagi, Semoga Bermanfaat. Baca Juga Cara Mudah Mencari Cinta Sejati Lewat Kekuatan Sosial Media

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *