Cara Mudah

Apa Sih Penyebab Stres Dan Cara Menghadapinya

Apa Sih Penyebab Stres Dan Cara Menghadapinya – Pernah nggak sih kamu merasa sedih, stres, atau cemas?
Jutaan orang di luar sana juga mengalami hal yang sama. Stres, kecemasan, atau suasana hati yang buruk bisa bikin tubuh kita terasa lelah, capek banget, bahkan kosong di dalam.

Kalau terusterusan dibiarkan, stres dan kecemasan bisa makin menumpuk. Akibatnya kamu jadi kurang produktif, gelisah, tegang, bahkan merasa nggak bahagia. Mood yang buruk juga bisa bikin kamu gampang marah, nggak sabaran, dan bisa merusak hubungan kamu dengan orang lain. Kamu mungkin jadi sulit fokus, malas gerak, dan susah menyelesaikan tugastugas.

Padahal, suasana hati dan kesehatan mental itu ngaruh banget ke semua aspek hidup kamu — bisa jadi lebih baik, atau malah sebaliknya. Mood yang buruk bisa ganggu aktivitas seharihari, hubungan dengan orang lain, bahkan kerjaan. Tapi kalau kamu punya suasana hati yang bahagia dan seimbang, kamu jadi lebih siap menghadapi hidup dan bisa menikmati harihari kamu.

Menjaga mood supaya tetap positif memang nggak gampang. Sampai beberapa waktu lalu, pilihan untuk memperbaiki mood masih terbatas. Tapi sekarang, kamu bisa cari tahu lebih banyak infonya di sini.

Psikologi Stres

Stres itu nggak cuma bikin kepala kamu rasanya mau meledak. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa stres bisa memengaruhi seluruh sistem tubuh, termasuk otak. Dan ternyata, pengalaman stres di masa lalu bisa bikin kamu jadi lebih gampang stres di masa depan. Makanya, coba deh tarik napas dalamdalam dan mulai belajar mengelola stres dari sekarang.

Kenyataannya Sekarang
Teknologi bikin pekerjaan makin padat. Waktu liburan makin dikit. Bahkan saat liburan pun laptop tetap dibawa. Waktu untuk berduka juga makin singkat. Perceraian jadi hal biasa. Nggak ada jaminan kerjaan tetap. Dan orangorang cuma bisa bilang, “Udah, santai aja.”

Dasarnya
Stres sekarang ini udah kayak jadi lambang “orang kuat”. Tapi sebenarnya dampaknya jauh lebih dalam dari yang kita kira. Stres bisa menyentuh inti diri kita. Stres bukan cuma datang lalu pergi — dia bisa mengubah kita dari dalam.

Saat kita sering mengalami stres, otak jadi terbiasa merespons secara berlebihan. Padahal kita tahu situasinya biasa aja, tapi tubuh kita tetap bereaksi seolaholah lagi dalam bahaya. Misalnya, kita telat ke janji temu, tapi tubuh kita bereaksi kayak lagi dikejar macan.

Penemuan baru juga menyebut bahwa stres bisa memengaruhi cara kita menghadapi stres ke depannya. Bahkan, hal ini bisa dimulai dari kita masih kecil. Penelitian menunjukkan bahwa masa kecil mungkin adalah masa paling rawan kalau terpapar stres, karena itu bisa bikin otak ‘terprogram’ jadi lebih sensitif dan susah menghadapi stres di masa depan.

Itulah kenapa setiap orang punya batas stres yang berbedabeda. Dulu orang mengira daya tahan terhadap stres itu tergantung kekuatan mental. Tapi sekarang kita tahu, ternyata itu lebih karena seberapa banyak dan jenis stres yang pernah kita alami sebelumnya.

Peneliti menyimpulkan bahwa reaksi terhadap stres itu sebenarnya udah ‘tertanam’ di otak kita sejak zaman manusia purba. Dulu reaksi ini penting untuk menyelamatkan diri dari bahaya, kayak lari dari binatang buas. Tapi sekarang, reaksi yang sama muncul karena halhal yang sebenarnya nggak mengancam nyawa — kayak kerjaan numpuk, deadline mepet, atau kehilangan orang tercinta.

Jadi Gimana Cara Ngurangin Stres?
Sayangnya nggak ada cara instan yang cocok untuk semua orang. Banyak penelitian menunjukkan bahwa sekadar “santai aja” itu nggak cukup buat sebagian besar orang. Nyuruh orang yang udah sensitif terhadap stres untuk “tenang aja” itu sama aja kayak nyuruh orang insomnia buat “tidur aja.”

Dan, kamu juga nggak boleh mengandalkan pelarian sesaat kayak merokok, minum alkohol, atau makan berlebihan. Memang kelihatannya bikin tenang, tapi itu cuma sementara. Lamalama kamu akan balik lagi ke kondisi awal, atau bahkan lebih buruk.

Apa-Sih-Penyebab-Stres-Dan-Cara-Menghadapinya-683x1024 Apa Sih Penyebab Stres Dan Cara Menghadapinya
Apa Sih Penyebab Stres Dan Cara Menghadapinya

Pahami Pemicu Stresmu

Apa mungkin hidup tanpa stres? Jawabannya: nggak mungkin. Menganggap stres itu musuh yang harus “dikalahkan” sama aja kayak mukul sesuatu yang salah pakai tongkat yang salah. Stres sering dianggap sebagai tamu tak diundang.

Yuk kita luruskan dulu. Stres itu bagian dari hidup yang nggak bisa dihindari. Bahkan streslah yang kadang jadi bahan bakar kita. Misalnya, stres bisa mendorong kamu untuk belajar lebih giat saat mau ujian penting, menyelesaikan proyek besar, tampil presentasi, atau wawancara kerja.

Jadi sebenarnya stres nggak selalu buruk. Yang bikin stres itu jadi baik atau buruk adalah bagaimana cara kamu melihatnya, dan seberapa siap kamu menghadapinya. Mengelola stres itu adalah sebuah keterampilan sekaligus seni. Kalau kamu mau hidup yang bahagia dan produktif, kamu harus belajar cara menghadapinya.

Kenali Pemicunya

Stres itu energi. Kalau kamu nggak tahu cara ngolahnya dengan benar, energi itu bisa ‘melahap’ kamu. Mengelola stres itu kayak ilmu pengetahuan — siapa pun yang pengen hidup bahagia dan tenang, harus belajar cara menanganinya. Layak kok untuk meluangkan waktu dan usaha demi ngatur sesuatu yang punya dampak besar banget ke kualitas hidup kita.

Yuk barengbareng jalanin perjalanan seru ini. Siapa tahu ini bisa mengubah hidup kamu, dan kamu juga bisa belajar hidup lebih tenang atau setidaknya jauh dari stres yang berlebihan.

Ayo Kita Mulai!

Kenapa sih stres bisa muncul?

Stres itu emang bagian dari hidup, dan biasanya muncul dari tiga jenis emosi utama, yaitu:

1. Frustrasi

Ini muncul waktu kamu merasa nggak puas karena ada kebutuhan yang nggak terpenuhi atau masalah yang nggak selesaiselesai. Rasanya biasanya disertai dengan kecemasan dan ketegangan.

Contohnya?

Kamu gagal dapet promosi padahal kamu merasa layak.
Kamu ribut sama atasan.
Utang makin numpuk.
Atau hal sepele kayak telat sampai kantor.

Nggak cuma dari luar, frustrasi juga bisa datang dari dalam diri kamu sendiri — misalnya karena kamu punya ekspektasi yang nggak realistis, keras kepala, nggak mau berubah, atau merasa belum mencapai apaapa.

2. Konflik

Ini kondisi saat kamu terjebak di antara dua keinginan yang samasama oke tapi saling bertentangan.

Misalnya:

Kamu pengen naik jabatan, tapi nggak mau pindah ke kota lain.
Kamu pengen tinggal di apartemen mewah, tapi itu artinya kamu harus berhenti menikmati halhal kecil yang selama ini bikin kamu senang.

3. Tekanan

Tekanan itu tuntutan hidup yang nggak bisa kamu hindari.

Contohnya:

Pekerjaan minta waktu lebih banyak.
Anakanak butuh biaya tambahan.
Pasangan kamu pengen lebih diperhatikan.

Kedengeran akrab kan?

Pahami Konsep Perubahan

Kalau kamu mau mengubah pola pikir, hal pertama yang harus kamu sadari adalah: pola pikirmu memang perlu diubah.
Banyak orang nggak sadar bahwa mereka perlu mengubah cara berpikirnya. Ada juga yang sebenarnya sadar, tapi menolak dan takut buat berubah.
Terakhir, ada juga yang sadar dan benarbenar melakukan perubahan.

Kamu termasuk yang mana?

Soal Pola Pikir

Untuk bisa mengubah pola pikir, kita harus siap mengubah kebiasaan — kadang bahkan kebiasaan yang udah lama banget nempel.

Yuk lihat dulu pengertian pola pikir ini:
Pola pikir adalah sikap mental yang terbentuk dari kebiasaan, yang menentukan bagaimana kamu memahami dan merespon situasi.

Artinya, pola pikir yang tepat bisa bikin semua keputusan kita jadi lebih baik.
Sebaliknya, pola pikir yang salah bisa bikin keputusan kita malah makin rumit.
Jadi jelas kan, seberapa pentingnya pola pikir dalam hidup kita?

Fokus ke Hal Positif, Biarin yang Negatif Lewat

Ini memang lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, tapi tetap bisa kok dilatih.

Kamu cuma bisa fokus ke satu hal dalam satu waktu: positif atau negatif. Jadi pilih yang positif. Coba deh lihat, situasinya pasti terasa lebih ringan dan kamu bisa berpikir lebih jernih.

Belajar Melepas Pikiran Negatif

Kalau kamu dulu bisa belajar halhal negatif, artinya kamu juga bisa menghapusnya.
Pikiran negatif itu kayak program lama yang tertanam di otak — dan satusatunya cara untuk berubah jadi lebih baik adalah hapus yang buruk dulu dari kepala kamu.

Hatihati Sama Apa yang Kamu Katakan

Apa yang kamu ucapkan, itu juga yang kamu dengar sendiri.
Kalau kamu terus ngomel, nyalahin diri sendiri atau orang lain, itu cuma bakal memperkuat pikiran negatif.
Sebaliknya, ucapkan halhal yang membangun dan semangatin diri sendiri.
Katakata positif bisa meningkatkan semangat dan produktivitas kamu.

Hasilnya? Kamu lebih mungkin sukses daripada gagal.

Hadapi Ketakutan dan Jangan Menoleh ke Belakang

Ketika kamu terus menoleh ke belakang, pola lama akan kelihatan ‘lebih nyaman’ karena kamu udah terbiasa. Tapi kalau kamu beneran mau mengubah pola pikir, kamu nggak boleh balik ke kebiasaan lama.

Kalau kamu kembali ke pola pikir yang buruk, semuanya bisa makin buruk.
Karena pola pikir negatif nggak pernah bikin keadaan lebih baik, malah sebaliknya.

Berani Jauhkan Diri dari Orang yang Negatif

Berhenti deh nongkrong bareng orangorang yang selalu pesimis dan bikin kamu stres… jauhi mereka dari sekarang.
Soalnya mereka bakal dengan senang hati ngajak kamu tenggelam dalam pikiran negatif barengbareng.
Mereka sendiri nggak mau berubah, dan mereka juga nggak mau kamu berubah.

Pepatah lama itu masih berlaku: “kesengsaraan suka cari teman.”

Percaya Diri dan Ingat: Hidup Itu Tergantung Cara Kita Menjalani

Kamu sebenarnya punya semua yang kamu butuhkan untuk menang.
Tapi, kamu harus tahu cara mainkan kartu yang kamu pegang dengan benar.

Cara Mengurangi Reaksi Terhadap Perubahan

Mengubah kebiasaan lama dan memulai kebiasaan baru memang nggak mudah di usia berapa pun, tapi makin susah seiring bertambahnya usia. Kebiasaan adalah perilaku yang terbentuk dari waktu ke waktu. Prinsip perubahan perilaku menggunakan proses pembiasaan ini untuk membentuk kebiasaan baru dan menghilangkan kebiasaan lama. Dalam proses ini, digunakan dua alat utama: penguatan positif (reward) dan penguatan negatif (hukuman atau pencegahan).

Mengubah Perilaku

Prinsip terapi perilaku berasal dari cabang psikologi yang disebut teori perilaku. Perilaku — baik yang positif maupun negatif — dianggap sebagai hasil dari kebiasaan yang dipelajari. Proses mengubah perilaku pada dasarnya adalah proses mengatur ulang kebiasaan, baik yang lama maupun yang baru.

Pada tahun 1900an, B.F. Skinner mengembangkan teori operant conditioning (pengondisian operan) yang menjadi dasar terapi perilaku. Pendekatan ini terbukti efektif untuk mengubah perilaku pada anakanak, dan juga sering digunakan untuk membantu orang dengan gangguan kecemasan atau OCD.

Pemicu Perilaku

Salah satu bagian dari terapi perilaku adalah mengenali kondisikondisi yang memicu suatu tindakan. Kondisi ini bisa menjadi “panggung” yang membuat perilaku itu terjadi.
Prinsip cueing (pemicu) memanfaatkan kondisi tersebut untuk membentuk perilaku baru.

Setelah perilaku yang diinginkan muncul, penguatan positif (seperti hadiah atau pujian) diberikan. Tujuannya untuk mendorong seseorang agar makin termotivasi melakukan hal baik itu lagi.

Untuk kebiasaan atau tujuan yang lebih besar, digunakan prinsip pendekatan bertahap (successive approximation). Jadi, seseorang diberi penghargaan setiap kali berhasil melalui langkah demi langkah menuju tujuan akhir.

Menghapus Perilaku Lama yang Nggak Diinginkan

Kalau kamu ingin membentuk kebiasaan baru, tentu saja kamu juga harus menghapus kebiasaan lama yang nggak kamu inginkan.

Beberapa metode yang digunakan dalam terapi perilaku, misalnya:

Penguatan negatif: mengurangi atau menghilangkan kebiasaan dengan cara menghilangkan hadiah atau efek menyenangkan dari perilaku itu.
Prinsip kepuasan berlebih (satiation): membiarkan seseorang melakukan kebiasaan buruk itu sampai mereka sendiri bosan dan kehilangan minat.
Prinsip hukuman (punishment): mengaitkan perilaku buruk dengan sesuatu yang nggak enak, supaya orangnya enggan melakukannya lagi.

Mengatasi Perilaku Emosional

Untuk mengubah perilaku yang sifatnya emosional, digunakan pendekatan yang mirip:

Prinsip penghindaran: memberi efek negatif sebelum seseorang sempat marah atau meledak, supaya dia belajar menahan diri.
Prinsip pengurangan rasa takut: membantu seseorang mengatasi rasa takut berlebihan dengan cara pelanpelan membiasakan diri pada hal yang ditakuti, sampai rasa takutnya hilang.

Contohnya, kalau seseorang takut berbicara di depan umum, ia bisa mulai dari bicara di depan teman dekat, lalu kelompok kecil, lalu kelompok besar — sampai akhirnya terbiasa.

Menjaga Kebiasaan Baru Supaya Bertahan Lama

Bagian penting dari membentuk kebiasaan baru adalah menjaganya agar menjadi bagian tetap dari hidup kita seharihari.

Caranya:

Gunakan prinsip pengganti reward: ganti hadiah kecil dengan hadiah yang lebih menarik, biar semangatnya tetap ada.
Terapkan prinsip pengurangan reward: semakin jarang memberi hadiah, tapi tetap memberi cukup untuk mendorong usaha yang lebih besar. Jadi, makin lama seseorang bisa bekerja lebih keras demi hasil yang sama — ini bikin kebiasaan jadi lebih kuat dan mandiri.

Gunakan Meditasi Mindfulness untuk Membantu

Meditasi mindfulness (kesadaran penuh) adalah teknik yang sudah ada sejak 2.500 tahun lalu dan diajarkan langsung oleh Buddha. Tujuannya adalah mencapai dan mempertahankan kesadaran diri yang tenang, supaya kita bisa melihat pikiran, perasaan, dan diri sendiri secara lebih objektif. Sampai sekarang, banyak orang masih mempraktikkannya untuk mengurangi stres dan menumbuhkan pertumbuhan spiritual pribadi.

Mulai Meditasi

1. Cari tempat yang tenang.
Pilih tempat yang nyaman dan sebisa mungkin minim cahaya.

2. Duduk dengan postur yang benar.
Duduk di lantai, silangkan kaki sampai lutut menyentuh lantai. Lipat tangan dan letakkan di bawah pusar. Tegakkan punggung lurus ke atas supaya aliran energi dalam tubuh tetap lancar.

3. Arahkan pandangan ke lantai.
Nggak perlu menatap tajam — cukup tatap lembut ke arah lantai, beberapa senti di depan hidungmu. Biarkan mata dalam posisi santai.

4. Tarik napas… buang napas…
Atur ritmenya. Rasakan sensasi udara masuk ke paruparu dan keluar dari tubuhmu. Ulangi terus sampai kamu merasa tenang dan sadar sepenuhnya.

5. Jangan banyak mikir.
Kalau ada pikiran yang muncul, biarkan saja lewat seperti awan. Jangan terpancing mikir halhal yang bikin stres atau yang bikin kamu emosional.

6. Fokus pada napas.
Tujuan utama meditasi mindfulness adalah menyadari diri sendiri dengan cara mengabaikan semua hal lain, kecuali diri sendiri.
Caranya simpel: cukup fokus ke napas kamu — masuk dan keluar, masuk dan keluar.

Tips Praktis

Jangan terlalu lama di awal.
Saat baru mulai, cukup meditasi 10 sampai 30 menit aja per sesi.

Lakukan sesering mungkin.
Semakin sering kamu meditasi dalam sehari, semakin bagus. Tetap jaga durasi tiap sesi antara 10 sampai 30 menit.

Cari komunitas.
Coba cari komunitas atau kelompok meditasi di kota tempat tinggalmu.
Soalnya meditasi bakal lebih bermanfaat kalau jadi bagian dari gaya hidup seharihari, bukan cuma aktivitas iseng yang dilakukan sendirian.

Kamu Harus Mengendalikan Otakmu

Banyak orang percaya kalau kita cuma pakai 10% dari kemampuan otak kita. Kita sering membayangkan, “Gimana ya kalau bisa pakai 100%?”
Kemampuan yang sering kita sebut “aneh”, “ajaib”, atau “di luar nalar” sebenarnya adalah kemampuan alami yang dimiliki semua orang — tapi masih tertidur dan belum kita manfaatkan.

Masalahnya, kebanyakan dari kita nggak tahu cara mengakses kemampuan luar biasa itu. Jadi saat ada orang yang bisa mengaksesnya, kita anggap mereka “berbeda” atau “istimewa”.

Padahal, satusatunya perbedaan mereka adalah: mereka tahu caranya mengakses potensi besar dalam otaknya.

Beberapa kemampuan yang mungkin muncul antara lain:

menyembuhkan diri dengan energi (energy healing),
bisa merasakan sesuatu tanpa indera fisik (ESP),
mengendalikan benda (telekinesis),
menjelajah alam bawah sadar (astral projection),
mengelola stres dengan sangat efektif, dan lainnya.

Masalahnya, kebanyakan orang nggak paham betul bagaimana cara kerja otak dan pikirannya sendiri. Kalau kita paham, pasti lebih banyak orang yang mau belajar membuka kekuatan alam bawah sadar mereka.

Tapi untuk sekarang, kita mulai dulu dari hal simpel: cara menggunakan kekuatan luar biasa dari otak untuk mengatasi stres dan memperbaiki hidup kita.

Ambil Kendali

1. Percaya dulu kalau kekuatan itu ada

Langkah pertama: percaya dulu kalau kekuatan otak itu nyata.
Keyakinan itu kuncinya.
Kalau kamu nggak percaya, ya otakmu juga nggak akan bekerja buat kamu.
Ibarat mobil — kalau kamu nggak masukin kunci dan nyalain mesin, ya mobilnya nggak akan jalan.
Nah, keyakinan adalah kunci yang bisa menghidupkan “mesin ajaib” otak kamu.

2. Singkirkan rasa ragu dan takut

Kalau kamu mau pakai kekuatan otak dengan maksimal, kamu harus buang jauhjauh keraguan dan rasa takut.
Dua hal ini adalah musuh utama.
Selama kamu masih ragu, kekuatan otak kamu nggak akan bekerja.
Kalau kamu takut, kamu sendiri yang bikin tembok penghalang antara kamu dan potensi otakmu.

3. Latih fokus otakmu secara sadar

Otak itu gampang banget terdistraksi.
Makanya kamu harus latihan buat fokus penuh tanpa terganggu oleh halhal dari luar.
Mungkin awalnya susah, tapi semakin sering kamu latihan, semakin mudah kamu melakukannya.

4. Terima kenyataan bahwa otakmu punya potensi tanpa batas

Otak kita nggak kenal usia dan waktu.
Kemampuannya bahkan bisa melampaui dunia fisik.
Setiap orang punya potensi yang luar biasa.
Kalau kamu bisa menerima fakta ini, kamu akan lebih mudah menyentuh potensi tersebut.

Pernah dengar katakata ini?
“Apa yang kamu percaya, itulah yang bisa kamu capai.”
Coba jalani hidup dengan prinsip ini.

5. Gunakan alat bantu seperti afirmasi, visualisasi, dan meditasi

Kalau kamu masih sulit percaya bahwa otak punya kekuatan luar biasa, itu artinya kamu perlu ‘memprogram ulang’ pikiranmu sendiri.
Soalnya selama hidup, pikiran sadar dan bawah sadar kita udah dipenuhi oleh berbagai kepercayaan yang membentuk cara pandang kita sekarang.

Jadi, kamu perlu ganti program lama yang bikin kamu ragu, dengan program baru yang penuh keyakinan.

Misalnya:

Kalau kamu percaya bahwa kamu akan gagal, kemungkinan besar kamu benarbenar gagal.
Tapi kalau kamu percaya bahwa otakmu punya kekuatan hebat, maka kamu akan mulai melihat dan merasakan kekuatan itu.

Afirmasi dan visualisasi bisa bantu kamu mengubah pola pikir.
Meditasi bisa bantu kamu untuk fokus dan tenang, serta lebih mengenal dirimu sendiri.
Dari situlah kamu mulai bisa mengakses potensi terdalam dalam diri kamu.

Langkah-Langkah Mengurangi Stres

Kalau kamu seperti kebanyakan orang, pasti kamu merasa punya terlalu banyak hal yang harus dilakukan — tapi waktu terasa nggak pernah cukup. Antara pekerjaan, antarjemput anak sekolah, sampai bayar tagihan, rasanya kamu selalu selangkah lagi dari kelelahan mental.

Tapi sebenarnya, kamu bisa kok menjalani hidup yang lebih tenang dengan mengikuti beberapa aturan sederhana — dan konsisten menjalaninya. Ikuti tipstips di bawah ini supaya hidupmu jadi lebih bahagia dan jauh dari stres.

LangkahLangkah yang Bisa Dilakukan

1. Jaga kesehatan supaya lebih rileks

Kurangi minum kafein (kopi, teh manis), perbanyak air putih.
Makan makanan seimbang — kurangi daging merah, perbanyak ikan, buah, dan sayuran.
Tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari. Usahakan tidur 7–8 jam penuh tanpa gangguan.

2. Rapikan rumah dan tempat kerja

Mungkin kamu tipe yang suka menumpuk barang, tapi percaya deh: meja yang rapi bikin pikiran lebih jernih.
Coba cek situs seperti Lifeorganizers.com buat tips merapikan ruangan. Semakin sedikit barang berantakan, semakin ringan rasanya hidupmu.

3. Belajar bilang “tidak”

Nggak semua hal harus kamu iyakan.
Kamu nggak wajib ikut semua kegiatan sekolah anak atau mengambil tugas tambahan di kantor.
Kalau kamu terlalu banyak ambil tanggung jawab, kamu bisa kehabisan energi dan merasa gagal sendiri.
Jadi, belajarlah berkata tidak — tapi tetap sopan dan jujur. Bilang aja kamu udah punya terlalu banyak pekerjaan saat ini.

4. Percaya bahwa yang terbaik akan terjadi

Jadi sedih, marah, atau kesal itu melelahkan, lho.
Coba pandang hidup dengan cara yang positif, atau minimal netral dan realistis.
Pikiran negatif menguras energi, sementara pikiran positif justru menambah energi.

5. Temukan pekerjaan yang kamu sukai

Karena sebagian besar waktu kamu habiskan di tempat kerja, pastikan kamu mengerjakan sesuatu yang kamu senangi.
Kalau pekerjaan kamu justru sumber stres utama, mungkin saatnya cari pilihan lain.
Misalnya:

Ganti karier,
Ambil kuliah malam di bidang yang kamu suka,
Atau mulai usaha kecil sendiri.
Lebih baik bahagia dengan usaha kecil sendiri daripada stres di posisi tinggi dengan gaji besar tapi nggak bahagia.

6. Luangkan waktu khusus buat diri sendiri

Saat istirahat makan siang, coba ke salon buat manikur daripada tetap kerja.
Sebelum makan malam, sempatkan mampir ke toko buku atau jalan santai di taman.
Tulis agenda yang isinya khusus untuk dirimu sendiri dan jalankan, walau kamu lagi sibuk sekalipun.

7. Dikelilingi oleh orangorang positif

Bertemanlah dengan orangorang yang punya energi positif dan minat yang sama dengan kamu.
Hindari tukang gosip dan orangorang yang suka ngomel atau pesimis.
Mereka bisa bikin kamu capek secara mental dan menambah beban pikiran yang nggak perlu.

Belajar Menghadapi Rasa Frustrasi

Rutinitas harian seperti kerja, urusan rumah, dan tanggung jawab lain sering kali bikin kita stres. Kalau nggak diatasi, stres ini bisa berubah jadi rasa nggak sabaran dan frustrasi.

Kalau kamu merasa mulai sering kesal atau cepat marah, coba lakukan beberapa langkah sederhana supaya kamu bisa tetap tenang dan nggak gampang meledak.
Fokus ke halhal positif dalam hidup dan ingat terus tujuan yang ingin kamu capai, bisa membantu kamu lebih sabar dan bahagia menjalani hari. Hasilnya, kualitas hidupmu pun akan jauh lebih baik.

Cara Menghadapinya

✅ Lihat sisi positif dari situasi yang kamu alami

Sebelum kamu kesal, coba lihat dulu: apa yang sebenarnya masih berjalan dengan baik di situasi itu?
Fokus ke halhal yang masih baik bisa bikin kamu lebih tenang dan nggak terlalu emosional.

📝 Tulis jurnal harian

Setiap hari, coba tulis hal kecil yang berhasil kamu capai, sekecil apa pun itu.
Kebiasaan ini bisa bantu kamu tetap berpikir positif dan bersyukur atas kemajuanmu.

🎯 Fokus ke tujuan, bukan hambatan

Kalau kamu menghadapi tantangan, jangan terlalu fokus ke masalahnya — tapi ingat lagi apa tujuan akhir kamu.
Bayangkan hasil yang kamu mau capai secara jelas dalam pikiranmu. Ini bisa bikin kamu lebih sabar saat ketemu hambatan.

💡 Cari solusi untuk masalah kecil sebelum jadi besar

Begitu muncul masalah kecil, langsung pikirkan solusinya.
Jangan tunggu sampai menumpuk dan bikin kamu stres.
Kalau kamu punya beberapa pilihan solusi, kamu jadi sadar bahwa kamu nggak harus marah atau frustrasi — karena kamu punya kendali.

🚫 Jangan suka menundanunda

Kalau ada tugas yang harus diselesaikan, kerjakan segera, jangan ditundatunda.
Menunda pekerjaan cuma bikin tugas menumpuk dan bikin kamu makin tertekan.

Manfaat Mengendalikan Reaksi dan Mengambil Kendali

Emosi adalah bahasa dari kondisi mental dan perasaan setiap orang. Emosi biasanya berhubungan dengan perasaan sosial dan fisik kita — seperti rasa takut, bahagia, cinta, sedih, benci, jijik, senang, dan stres.

Tapi kadang, kita perlu bisa mengendalikan atau menahan emosi, supaya tidak berperilaku merusak atau merugikan diri sendiri dan orang lain.

Orang yang nggak bisa mengendalikan emosinya cenderung terlibat dalam pertengkaran, kecanduan, atau stres berat — yang bisa membahayakan diri mereka sendiri. Hal ini bisa disebabkan oleh cara dibesarkan, pengaruh lingkungan, sifat bawaan, atau bahkan faktor genetik.

 

Manfaat Mengendalikan Emosi

Orang yang tidak bisa mengatur emosinya biasanya menunjukkan ciriciri seperti:

Marah berlebihan dan nggak terkontrol
Bertindak impulsif (dadakan dan tanpa mikir), misalnya dalam hal narkoba, seks, menyetir ugalugalan, atau saat stres
Bingung soal hubungan, nilai hidup, jati diri, dan tujuan
Kurang rasa menghargai diri sendiri
Sering berpikiran untuk bunuh diri
Gampang bosan
Selalu takut ditinggalkan
Suasana hati yang berubahubah secara ekstrem
Hubungan pribadi yang nggak stabil

Ahli menyebutkan bahwa orang seperti ini perlu mulai membangun kepercayaan diri dan mulai menyadari nilai dirinya sendiri.

Emosi itu penting dan wajar, karena itu bagian dari kita sebagai manusia. Tapi yang lebih penting adalah: bisa memilah kapan dan bagaimana kita mengekspresikannya dengan tepat, agar nggak menimbulkan masalah.

 

Saat Emosi Lebih Kuat dari Logika

Kadang, emosi bisa mengalahkan logika. Ini bisa bikin seseorang melakukan halhal yang nggak rasional dan akhirnya kehilangan ketenangan batin.

Untuk mencegah hal ini, para ahli menyarankan untuk melakukan “selftalk” — yaitu berbicara dengan diri sendiri. Tujuannya supaya kamu bisa ambil jeda sebentar, menganalisis situasi, dan nggak langsung bereaksi secara emosional.

Dengan latihan ini, kamu bisa belajar:

Menyeimbangkan antara pikiran logis dan perasaan
Membedakan mana perasaan dan mana fakta
Menyampaikan pendapat dengan cara yang sehat dan tidak merugikan siapa pun

Kalau Kamu Bisa Mengatur Emosi, Orang Akan Melihat Kamu Sebagai:

Orang yang punya kecerdasan emosional tinggi
Orang yang bisa mengelola konflik dengan baik
Orang yang logis dan tenang dalam mengambil keputusan
Orang yang punya kedamaian batin
Orang yang percaya diri dan merasa aman dengan dirinya sendiri

Tips Mengendalikan Emosi

1. Kendalikan pikiran, maka emosi pun bisa dikendalikan
Pikiran negatif bisa menyedot energimu dan bikin kamu nggak bergerak. Orang yang pesimis dan nggak bisa ngatur emosi biasanya mudah stres dan kurang percaya diri.
Sebaliknya, pikiran positif bikin kamu lebih rasional dan tenang, meskipun menghadapi situasi sulit.

2. Belajar mengendalikan amarah
Marah sering bikin kita ngomong atau melakukan hal yang nyakitin — dan nggak bisa ditarik kembali.
Latih diri untuk menahan diri. Bayangkan dulu konsekuensi dari apa yang mau kamu lakukan karena marah. Ini biasanya cukup buat bikin kamu berpikir ulang sebelum bertindak.

3. Jaga pola makan dan rutin olahraga
Gaya hidup sehat sangat berpengaruh ke kondisi emosional.
Makan makanan sehat dan bergerak setiap hari bisa bantu kamu merasa lebih stabil secara emosional.

Sekian Apa Sih Penyebab Stres Dan Cara Menghadapinya, Semoga Bermanfaat. Baca Juga Cara Mudah Belajar Rahasia Psikologi Halus

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *