Cara Mudah

Bangkitkan Kekuatan Besar Dalam Dirimu Dan Kendalikan Takdir

Bangkitkan Kekuatan Besar Dalam Dirimu Dan Kendalikan Takdirmu – Hipnosis, karena sering muncul di panggung, TV, dan banyak film, kata ini biasanya langsung bikin orang membayangkan sosok hipnotis berjenggot dengan tampang licik, mengayunkan arloji di depan wajah orang yang jadi kayak zombie. Atau orangorang yang disuruh gonggong kayak anjing, berkokok kayak ayam, atau bertingkah aneh di atas panggung.
Sayang banget! Karena kesalahpahaman dari tontonan di panggung dan TV ini bikin banyak orang takut untuk memanfaatkan sistem sensorik yang sebenarnya luar biasa dan sealamiah bernapas.

Dengan pengetahuan datanglah kekuatan. Tujuan ebook ini adalah untuk membantu kamu paham apa yang bikin kamu merasa takut, ragu, dan kurang percaya diri, serta bagaimana cara mengganti perasaan negatif itu dengan rasa percaya diri dan keberanian.

Percaya Diri Itu Soal Pola Pikir

Mungkin kedengarannya biasa aja, tapi hari ini sebenarnya adalah hari pertama dari sisa hidupmu!
Percaya diri adalah sikap mental yang bikin kamu punya pandangan positif tapi jujur tentang dirimu dan situasi yang kamu hadapi. Saat punya rasa percaya diri, kamu akan yakin sama kemampuanmu sendiri, dan punya rasa mengontrol hidupmu. Kamu akan percaya bahwa, selama masih masuk akal, kamu bisa mencapai apa pun yang kamu inginkan.

Sikap

Percaya diri itu adalah pola pikir yang dipelajari lewat pengalaman. Begitu kamu berhasil, kamu akan cenderung yakin bisa sukses lagi. Rasa yakin ini bakal bikin rasa percaya diri kamu makin kuat.

Contohnya: Ada anak muda yang pengen jadi petinju. Dia ikut latihan dan punya pelatih.
Pelatihnya nggak akan langsung ngelempar dia ke ring sebelum dia punya tenaga dan skill yang cukup. Bahkan saat dia mulai, pelatihnya cuma kasih lawan yang yakin bisa dia kalahkan. Saat dia menang, dia jadi merasa percaya diri dengan kemampuannya.
Setiap kali bertanding, pelatih akan kasih lawan yang sedikit lebih jago dari sebelumnya, tapi tetap dalam batas yang bisa dia kalahkan. Setelah 3 pertandingan, si petinju muda ini jadi mulai yakin bisa menang lagi di pertandingan ke4, dan rasa percaya dirinya makin tumbuh. Pola ini terus berulang. Selama dia terus menang, rasa percaya dirinya juga makin besar.

Bayangin gimana hidupmu bakal lebih baik kalau kamu merasa percaya diri. Pertama, duduk santai dan luangin waktu beberapa menit buat relaks. Kalau kamu tahu teknik relaksasi progresif, lakukan itu. Atau download panduan relaksasi dari internet.
Kalau nggak mau ribet, cukup bayangin sesuatu yang bikin kamu tenang. Kamu suka pantai? Kalau iya, bayangin diri kamu lagi di pantai. Kalau lebih suka gunung, bayangin suasana di sana.

Setelah tubuhmu rileks, mulai latihan pertama. Bayangin dirimu sendiri. Dalam bayangan itu, lihat dirimu punya rasa percaya diri. Apa yang kamu harap bisa dicapai dengan rasa percaya diri itu? Gimana rasa percaya diri itu bisa bikin hidupmu lebih baik? Itulah cerita dalam bayangan mentalmu.

Bikin bayangan itu sereal mungkin. Kalau bisa, buat: bergerak, berwarna, dekat, 3D, fokus jelas, dan terang. Coba tambahin efek lain biar makin nyata:

  • Coba kasih bingkai, atau
  • Bikin bayangan itu tanpa bingkai, atau
  • Bikin seolah bayangan itu panorama.

Atur bayangan itu sampai terasa nyata dan meyakinkan. Semakin sering kamu “menonton” bayangan mental ini, semakin bagus. Waktu tidur malam adalah momen yang pas untuk melakukannya.

Ringkasan singkat: Percaya diri adalah pola pikir yang bisa dipelajari lewat pengalaman. Begitu kamu sukses, kamu akan mulai mengharapkan kesuksesan di masa depan. Rasa yakin inilah yang membangun percaya diri.
Kita tadi bicara soal gimana pelatih bisa bantu petinju membangun rasa percaya diri.

Sama halnya, misalnya ada cewek yang takut ketinggian tapi pengen lompat ke kolam renang dari papan loncat yang tinggi. Dia cari pelatih lompat yang nyuruh dia lompat dulu dari anak tangga paling rendah di papan itu. Tangga pertama nggak tinggi, jadi dia nggak takut. Dia lompat, aman, dan mulai merasa percaya diri.

Setelah itu pelatih minta dia lompat dari tangga kedua, dan seterusnya. Kamu pasti ngerti polanya sekarang. Setiap naik satu anak tangga, karena sebelumnya berhasil, dia punya ekspektasi sukses lagi. Setiap kali lompat dan aman, rasa percaya dirinya makin naik. Kalau seseorang punya riwayat sukses, meskipun sekali gagal, dia masih percaya bakal sukses di kesempatan berikutnya.

Sebaliknya, kalau orang yang kurang percaya diri gagal, mereka cenderung makin nggak percaya diri dan mulai mengharapkan kegagalan — yang akhirnya jadi kenyataan.

Punya percaya diri bukan berarti kamu bisa melakukan segalanya. Orang yang benarbenar percaya diri biasanya punya ekspektasi yang realistis. Meski ada ekspektasi yang gagal tercapai, mereka tetap positif dan menerima diri mereka.

Orang yang kurang percaya diri sering terlalu mengandalkan pengakuan orang lain untuk merasa baik. Mereka takut ambil risiko karena takut gagal. Mereka sering meremehkan diri sendiri dan bahkan nggak menghargai pujian yang mereka terima.

Apakah ini terdengar seperti dirimu?

Bangkitkan-Kekuatan-Besar-Dalam-Dirimu-Dan-Kendalikan-Takdir-683x1024 Bangkitkan Kekuatan Besar Dalam Dirimu Dan Kendalikan Takdir
Bangkitkan Kekuatan Besar Dalam Dirimu Dan Kendalikan Takdir

Harapan

Ingat mainan Rubik’s Cube yang banyak dari kita punya waktu kecil dulu? Itu loh, kubus yang terdiri dari banyak kotak kecil dengan warna berbedabeda. Kamu bisa mutermuterin bagian kubus itu supaya setiap sisi punya warna solid, atau malah jadi campur warna kayak papan catur.

Lihat Hasilnya

Pertamatama, kamu mutermuterin kubusnya sampai semua sisi jadi warna campur kayak papan catur. Tantangannya adalah bagaimana memutarnya lagi supaya tiap sisi kembali jadi satu warna yang sama.
Pernah main Rubik’s Cube? Ingat betapa susahnya kita coba nyelesaiin puzzle itu? Rasanya mustahil banget. Tapi nyatanya ada lombanya, dan beberapa anak kecil bisa nyelesain puzzle itu dalam hitungan menit.

Nah, yang mengejutkan adalah, anakanak bisa, tapi orang dewasa sering merasa hampir nggak mungkin. Kenapa ya?
Menurutku karena anakanak nggak sadar kalau puzzle itu “mustahil” untuk diselesaikan. Karena mereka nggak tau kalau itu mustahil, mereka jadi bisa nyelesainnya.
Mungkin juga karena mereka belum punya banyak pengalaman gagal dalam hidupnya, jadi mereka nggak punya “harapan negatif” kayak orang dewasa.
Sementara, saat kita udah dewasa, kita udah sering gagal nyoba banyak hal rumit, jadi harapan kita juga beda jauh dibanding anakanak. Dan pada akhirnya, kita sering dapat hasil sesuai apa yang kita harapkan.

Mulai Membangun Harapan yang Positif

Kamu pengen belajar gimana cara mulai mengharapkan hal yang kamu mau, supaya beneran bisa dapat? Kalau iya, coba balik lagi ke Bab 1 di ebook ini dan ulangi latihan mental yang aku kasih.
Tapi kali ini, ada sedikit modifikasi.
Setelah kamu bikin bayangan diri kamu sendiri yang punya rasa percaya diri, “putar ulang” filmnya dan masuklah ke dalam bayangan itu, seolaholah kamera ada di dalam kepala kamu, dan mata kamu jadi lensa kameranya.
Lihatlah dari sudut pandang orang pertama. Dengar apa yang akan kamu dengar, rasakan apa yang akan kamu rasakan kalau kamu benarbenar ada di dalam bayangan itu.

Bayangkan gimana hidupmu akan jauh lebih baik kalau kamu selalu merasa positif. Mungkin kamu bisa dapat pasangan idaman, rumah impian dengan pagar putih, atau pekerjaan yang lebih baik. Atau mungkin kamu bisa mulai bisnis sendiri. Bayangin gimana rasanya kalau kamu punya rasa percaya diri penuh.

Di gym tempatku latihan, ada satu orang yang suka bercanda sama aku. Dia sering bilang, “Eh, bisa nggak sih aku bayar kamu buat ngegym menggantikan aku?” Itu bikin aku mikir. Kalau rasa percaya diri bisa dibeli, apa kamu bakal beli? Jawabannya sebenarnya, kamu bisa kok “mendapatkan” rasa percaya diri itu.

Kalau kamu beneran mau ubah hidupmu dengan cepat dan gampang — mau dapat pasangan, sukses finansial, atau pensiun muda — maka kamu harus serius cari cara membangun rasa percaya diri.

Kurang Percaya Diri vs. Percaya Diri

Kayak yang udah dibahas sebelumnya, orang yang kurang percaya diri sering banget tergantung sama pengakuan dari orang lain untuk merasa “baik” tentang dirinya. Mereka jarang mau ambil risiko karena takut gagal. Mereka juga sering meremehkan diri sendiri dan bahkan nggak menghargai pujian dari orang lain.

Sebaliknya, orang yang percaya diri nggak takut dapat penolakan. Mereka percaya sama kemampuan diri sendiri. Mereka bisa menerima diri mereka apa adanya, dan nggak merasa perlu berubah cuma demi diterima orang lain.

Tapi, punya rasa percaya diri di satu bidang, bukan berarti dia percaya diri di semua hal. Misalnya, ada orang yang percaya diri soal kemampuan olahraganya, tapi minder kalau urusan lawan jenis, seperti saat kencan atau pergaulan. Jadi, di satu sisi dia percaya diri, tapi di sisi lain dia bisa merasa malu atau ragu.

Faktor Awal dan Anggapan

Bagaimana rasa percaya diri terbentuk dari awal, dan apa hubungannya dengan anggapananggapan yang kita punya?

Di Balik Layar

Ada banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan rasa percaya diri. Sikap mental orang tua punya pengaruh besar terhadap bagaimana anak merasa tentang dirinya sendiri, terutama di masa kecil. Kalau orang tua bisa menerima anaknya apa adanya, anak akan punya pondasi yang kuat untuk punya perasaan positif tentang dirinya sendiri.

Sebaliknya, kalau orang tua terlalu kritis, terlalu menuntut, atau terlalu protektif sehingga menghalangi anak untuk mandiri, anak bisa jadi percaya kalau dirinya nggak mampu, kurang, atau tidak cukup baik.
Namun, kalau orang tua mendorong anak untuk mandiri, dan tidak terlalu menghakimi saat anak melakukan kesalahan, anak akan belajar menerima dirinya sendiri dan akan berada di jalur membangun rasa percaya diri.

Kurang percaya diri bukan berarti seseorang nggak punya kemampuan. Kurangnya rasa percaya diri sering muncul karena terlalu fokus pada ekspektasi orang lain yang tidak realistis, khususnya dari orang tua atau temanteman. Bahkan, pengaruh teman sebaya sering lebih kuat daripada orang tua dalam membentuk perasaan seseorang tentang dirinya sendiri.

Sebagai reaksi terhadap pengaruh luar, orang akan membangun anggapananggapan. Beberapa anggapan itu positif, tapi beberapa lainnya negatif. Di bab berikutnya, kita akan bahas tentang berbagai anggapan yang bisa mengganggu rasa percaya diri, serta cara berpikir alternatif yang lebih sehat.

Aku tahu kamu ingin:

> Merasa mengontrol hidupmu
> Merasa baik tentang dirimu sendiri
> Percaya pada kemampuanmu sendiri
> Punya keberanian untuk coba hal baru yang seru
> Punya bayangan masa depan yang positif
> Jadi lebih disukai orang lain
> Karena kebanyakan orang tertarik dengan orang yang percaya diri
> Merasa bangga pada dirimu sendiri

Anggapan-anggapan yang Sering Muncul

Sebelumnya, kita sudah bahas perbedaan antara orang yang percaya diri dan yang tidak. Kita juga bahas gimana rasa percaya diri mulai terbentuk. Sekarang, kita akan bahas beberapa anggapan khusus yang sering dimiliki orang.

Sebagai respons terhadap pengaruh dari luar, orang membentuk anggapan—ada yang konstruktif, ada juga yang merugikan. Beberapa anggapan ini bisa mengganggu rasa percaya diri dan bikin cara berpikir kita salah arah, seperti:

Anggapan: “Aku harus selalu sukses di semua hal yang aku lakukan.”
Ini jelas anggapan yang nggak realistis. Di dunia nyata, semua orang punya kelebihan dan kekurangan. Walaupun penting untuk selalu berusaha sebaik mungkin, yang lebih penting adalah belajar menerima diri sendiri sebagai manusia yang nggak sempurna. Banggalah pada apa yang kamu kuasai, dan terima kenyataan bahwa nggak ada orang yang tahu segalanya atau ahli di semua bidang.

Anggapan: “Aku harus sempurna, disukai semua orang, dan memuaskan semua orang.”
Ini juga anggapan yang nggak realistis. Semua manusia bisa salah dan punya kelemahan. Lebih baik kita membangun standar pribadi dan nilainilai sendiri yang nggak sepenuhnya bergantung pada pengakuan atau persetujuan orang lain.

Anggapan: “Semua yang terjadi di masa lalu mengendalikan perasaan dan perilakuku sekarang.”
Pilihan lain: Memang benar, waktu kecil rasa percaya diri kita lebih rentan terhadap pengaruh dari luar. Tapi saat kita dewasa, kita bisa memahami dan menilai pengaruhpengaruh itu. Kita bisa memilih mana yang mau kita biarkan memengaruhi hidup kita, dan mana yang mau kita lepaskan. Kita nggak harus selamanya jadi korban dari masa lalu.

Teknik Ampuh Untuk Membangun Percaya Diri dan Keberanian

Di bab sebelumnya, kita udah bahas tentang anggapananggapan yang bisa membatasi diri seseorang. Di bab ini, kita akan bahas beberapa teknik yang benarbenar ampuh untuk membangun rasa percaya diri dan keberanian.

Strategi

Fokus pada kekuatanmu.
Hargai semua kemampuan yang sudah kamu miliki. Kasih pujian ke diri sendiri untuk setiap hal baru yang berani kamu coba.

Ambil kesempatan.
Tanamkan pola pikir: “Aku nggak pernah gagal, karena kegagalan itu nggak ada. Kadang aku hanya belajar cara yang nggak berhasil. Kalau aku udah tau cara yang nggak berhasil, aku bisa cari cara lain.”

Gunakan SelfTalk.
Gunakan selftalk (ngomong ke diri sendiri) untuk melawan anggapan negatif. Lalu ganti anggapan itu dengan pikiran yang lebih masuk akal.
Contohnya, kalau kamu kegep lagi menuntut kesempurnaan, ingatkan diri bahwa nggak ada orang yang bisa melakukan semua hal dengan sempurna. Yang penting adalah melakukan yang terbaik semampu kamu. Dengan cara ini, kamu bisa lebih menerima dirimu sambil tetap berusaha jadi lebih baik.

Evaluasi Diri Sendiri.
Belajar menilai diri sendiri tanpa bergantung pada pendapat orang lain. Jangan biarkan hidupmu penuh kekacauan cuma karena terlalu peduli sama apa kata orang.

Sekarang aku mau kamu tulis jawaban dari pertanyaanpertanyaan ini. Orangorang yang benarbenar ingin membangun rasa percaya diri dan keberanian biasanya akan menulis jawabannya dengan serius.

1. Di bagian mana dari hidupmu kamu merasa kurang percaya diri atau kurang berani?

Apakah saat berhadapan dengan lawan jenis? Saat di tempat umum? Saat menghadapi atasan? Atau ketika kamu dikritik? Tolong tulis pertanyaan ini, lalu tulis jawabannya.

2. Kenapa kamu merasa kurang percaya diri di bagian itu?

Apakah ada bukti atau pengalaman masa lalu yang bikin kamu merasa seperti itu? Atau sebenarnya kenyataannya, kamu ini orang yang mampu, cuma pikiran negatif yang bikin kamu merasa sebaliknya?

3. Apakah kamu pernah benarbenar mencoba?
Misalnya, pernahkah kamu benarbenar ngajak seseorang kencan? Pernahkah kamu sungguhsungguh minta kenaikan gaji ke atasanmu? Pernahkah kamu coba naik gunung itu? Atau janganjangan kamu bahkan nggak pernah nyoba karena udah bilang ke dirimu sendiri kalau kamu nggak akan bisa?

Kalau ternyata kamu pernah nyoba, tapi gagal, apa yang terjadi?
Apakah kamu terluka? Apakah itu bikin kamu mati? Enggak kan? Kamu masih hidup, hanya saja kamu bikin dirimu merasa kecewa.

Kalau kamu berhasil bertahan dari rasa kecewa itu, artinya masih ada harapan buatmu, karena kamu sebenarnya punya kendali.
Kamu yang bikin dirimu merasa buruk. Kalau kamu bisa bikin dirimu merasa buruk, artinya kamu juga bisa bikin dirimu merasa baik, atau bahkan hebat dengan cara yang sama!

Sekarang aku mau kamu pikirkan kekuatankekuatanmu di area yang kamu rasa kurang percaya diri. Tulislah kekuatankekuatan itu!
Untuk sekarang, abaikan dulu kelemahan yang kamu pikir kamu punya.

Contoh: Kalau kamu kurang percaya diri di urusan sosial atau kencan, pikirkan bagian dari kepribadianmu yang positif, yang bisa mendukung kamu di situasi sosial atau kencan.

Apakah kebanyakan orang menganggapmu menarik? Apakah orangorang merasa kamu itu menarik untuk diajak bicara, lucu, pintar, atau punya wawasan yang dalam? Tulis semua kekuatanmu.

Pastikan saat menulis daftar itu, semua kalimatnya positif. Maksudnya, kalau kamu pintar, tulis: “Aku pintar.” Jangan tulis: “Aku nggak bodoh.” Semua harus ditulis dengan cara yang menunjukkan apa kamu sebenarnya, bukan apa yang tidak kamu miliki!

Sebagai contoh gampang, kalau kamu ingin bilang ke dirimu sendiri kalau kamu tidak sedang berdiri, gimana caranya? Gampang, kamu tinggal bilang “Aku lagi duduk” atau “Aku lagi tiduran.” Kalau kamu ingin bilang kalau kamu nggak gugup, gimana? Sama gampangnya, bilang aja “Aku santai!” Paham kan maksudnya?

Kalau kamu kurang percaya diri saat berhadapan dengan orang lain, kekuatanmu apa di situ?
Apakah kamu biasanya melakukan hal yang menurutmu benar? Apakah kamu orang yang tenang? Apakah kamu tahu apa yang kamu bicarakan?

Kalau kamu kurang percaya diri saat ingin minta kenaikan gaji, kekuatanmu apa di situ?
Apakah kamu orang yang selalu datang tepat waktu? Apakah kamu hebat di pekerjaanmu? Apakah kamu pekerja keras, dan sebagainya?

Sekarang, baca lagi daftar kekuatanmu itu 10 kali — dengan suara keras. Benarbenar lihat katakatanya, dan ucapkan dengan jelas 10 kali.
Kamu perlu melakukan latihan ini setidaknya sekali sehari selama 21 hari ke depan.

Sementara itu, mulai bayangkan gimana hidupmu akan lebih baik kalau kamu percaya diri. Dan kamu akan merasa yakin dengan kemampuanmu untuk berubah menjadi orang yang penuh percaya diri.

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *