Cara Mudah

Cara Mudah Tenangkan Amarah Dalam Diri

Cara Mudah Tenangkan Amarah Dalam Diri dan Raih Ketentraman Dalam Situasi Apapun – Hampir semua orang pasti pernah merasa marah suatu saat. Ada yang memang gampang marah, sering sekali meledakledak, tapi ada juga yang biasanya menyimpan perasaan itu sampai akhirnya meledak tibatiba tanpa diduga.

Marah itu emosi dasar manusia dan reaksi alami saat menghadapi halhal yang di luar kendali kita. Banyak hal yang bisa bikin marah, seperti perilaku orang lain, kejadian tertentu, stres, harapan yang nggak terpenuhi, merasa sakit hati, benci, malu, cemburu, dan sedih.

Tergantung bagaimana cara kita menghadapi dan mengungkapkannya, marah bisa berdampak positif atau malah negatif.

Kalau marahnya bikin kamu bisa menyelesaikan masalah dengan diri sendiri atau orang lain dan memperbaiki keadaan, itu efek positif.

Mengelola marah dengan baik bikin kamu bisa melihat emosi negatif secara lebih rasional. Kalau mau melepas stres atau frustrasi, ada caracara yang sehat untuk menyalurkan marah, misalnya dengar musik atau olahraga di gym. Caracara ini juga sering dipakai untuk mengatasi gangguan marah.

Tapi, kalau marah diekspresikan dengan cara negatif, seringnya bikin perilaku yang nggak sehat seperti kekerasan dan agresi. Kamu bisa kehilangan kendali dan jadi ancaman buat orang lain.

Kalau marah sampai mengganggu kemampuan kamu untuk berpikir atau bertindak dengan jelas, ini bisa bikin kamu susah menghadapi masalah.

Kalau marah bikin hubungan dengan teman dan keluarga jadi renggang, menyebabkan kekerasan, bermasalah di dunia kerja, atau orang takut sama amarahmu, mungkin kamu sedang mengalami gangguan marah dan penting untuk segera mengatasi masalah ini.

Pengantar untuk Hidup Barumu

Setiap orang itu melihat dunia dengan cara yang berbeda. Semua orang punya pandangan unik tentang bagaimana keadaan sebenarnya. Hal pentingnya adalah kamu punya cara pandang sendiri yang terbentuk dari pengalaman hidupmu, dan orang lain punya pandangan yang berbeda berdasarkan pengalaman mereka.

Merasa Bebas

Mungkin aneh buat orang lain, tapi perilaku seseorang akan terasa masuk akal kalau kamu bisa melihatnya dari sudut pandang mereka; dari pengalaman mereka. Kadang orang salah sangka kalau cara pandang mereka adalah kebenaran mutlak.

Buat kita, kejadian itu terlihat sangat jelas. Biasanya kita nggak pernah berhenti dan mikir, “Dari sudut pandang yang aku punya tentang dunia, aku memilih fokus ke hal ini dan menafsirkan seperti ini, sehingga aku sampai ke kesimpulan itu.” Kita biasanya cuma mikir, “Ini kejadian sebenarnya, kenapa kamu nggak bisa lihat dari sudut pandangku?”

Sering kita mengira perasaan kita itu fakta, padahal sebenarnya itu cuma perasaan. Otak emosional kita sudah menentukan gimana kita merasakan sesuatu sebelum otak berpikir sadar bahwa sesuatu sudah terjadi. Makanya, kita sering percaya perasaan kita.

Orang yang lagi marah parah biasanya merasa amarah mereka wajar dan benar, sampai mereka yakin nggak ada penjelasan lain selain yang mereka rasakan.

Penelitian menunjukkan orangorang yang melakukan hal merusak atau marah berlebihan, seperti anggota geng, pelaku kekerasan rumah tangga, atau pengemudi agresif di jalan, biasanya merasa marah mereka itu benar—biasanya karena kondisi masa lalu atau sekarang.

Intinya, saat kita stres, emosi cenderung mengatur pikiran kita, bukan sebaliknya. Jadi, apa yang kita pikirkan nggak selalu masuk akal atau benar.

Tanya dirimu sendiri, “Apakah ini fakta atau cuma perasaan?” Perlakukan perasaan seperti orang yang kamu sayangi dan percaya tapi juga tahu kadang dia bisa salah. Dengarkan dan hargai, tapi akui kalau perasaan itu kadang bisa dipengaruhi oleh capek, sakit, stres, atau sikap yang sudah lama.

Kalau setelah dipikir tenangtenang amarahmu memang wajar, ingat kamu bisa tegas dan mengendalikan reaksimu tanpa membenci atau menyimpan dendam.

Cara-Mudah-Tenangkan-Amarah-Dalam-Diri-683x1024 Cara Mudah Tenangkan Amarah Dalam Diri
Cara Mudah Tenangkan Amarah Dalam Diri

Jangan Berlebihan

Berlebihan itu seperti kamu menganggap semua pengalaman buruk yang kamu alami berlaku untuk semua situasi. Kalau ini salah, maka semuanya salah. Padahal, nggak semua begitu. Setiap keadaan dan orang itu bedabeda.

Katakata seperti “selalu,” “tidak pernah,” “semua orang,” “tidak ada yang,” “semua,” atau “tidak satu pun” biasanya menunjukkan berlebihan. Coba gunakan kata yang sebaliknya, misalnya “kadangkadang aku cukup baik,” “beberapa orang bertanggung jawab kadangkadang,” “beberapa hal berjalan lancar.”

Tanyakan juga, “Apakah kejadian buruk ini mungkin pengecualian?” Mungkin bumi ini nggak selalu seperti itu?

Ada juga yang terlalu berlebihan ke arah positif (“semua orang itu baik dan aman”), lalu kecewa dan marah saat ada orang yang bertindak nggak bertanggung jawab. Lagilagi kata “beberapa” sangat membantu.

Jangan Memberi Label

Memberi label itu saat kamu menyebut diri sendiri atau orang lain dengan satu kata yang seolah menggambarkan semuanya. Contohnya bilang, “dia itu bodoh,” berarti kamu menganggap dia selalu dan dalam segala hal bodoh.

Jelas itu nggak adil dan nggak benar—pasti ada juga hal yang dia pintar, kalau nggak dia sudah nggak bisa apaapa dan cuma bengong di rumah sakit jiwa.

Memberi label sering terjadi saat marah dan justru bikin api amarah makin besar—ingat otak emosional mengingat semua yang kamu katakan, jadi kalau kamu bilang seseorang bodoh, otakmu percaya dan bikin kamu makin mudah marah ke dia, apapun yang dia lakukan.

Beberapa orang yang sulit mengendalikan amarah karena mereka sudah memberi label buruk pada diri sendiri, misalnya “aku bodoh,” “aku gampang marah,” dan lainlain.

Biasanya ini terjadi karena orang tua mereka pernah berkata kasar atau menyakitkan, atau anakanak dan guru pernah membully mereka, dan karena anakanak masih polos, mereka percaya itulah jati diri mereka dan terus menyalahkan diri sampai sekarang.

Kalau ada suara di kepala yang terusterusan bilang halhal buruk seperti itu, tentu kamu akan merasa sakit hati dan marah, kan? Sadari itu cuma bayangan masa lalu, identitas yang kamu dapat waktu masih kecil, dan itu nggak ada hubungannya dengan siapa kamu sekarang.

Kalau kamu bisa membuang semua itu, kamu bisa bebas dari beban itu semua.

Mengenali dan Memahami Pemicu Amarah

Langkah paling penting dalam mengatur amarah adalah sadar apakah kamu gampang marah dan punya sifat yang mudah terpancing, serta belajar bertanggung jawab atas reaksi marah dan kesal yang kamu alami.

Apa yang Terjadi

Orang yang gampang marah biasanya hidup dengan tingkat frustrasi yang tinggi. Tapi dengan cara mengatur amarah yang tepat, mereka bisa belajar mengendalikan rasa kesal itu, dengan menerima sifat mereka, dan bertanggung jawab untuk menghadapinya, misalnya dengan mempelajari teknik manajemen amarah untuk menangani halhal pemicu yang bisa bikin mereka cepat marah.

Dengan rutin latihan cara mengatasi stres dan menyalurkan emosi lewat aktivitas fisik, mereka bisa mengenali tandatanda awal amarah dan mengambil jeda untuk menenangkan diri, sehingga kemungkinan melampiaskan amarah ke orang lain bisa berkurang.

Orang dewasa berusaha menghadapi amarah dengan cara positif saat terjadi konflik. Salah satu cara positif adalah membuat kesepakatan dengan orang terdekat bahwa saat sedang bertengkar, mereka boleh meninggalkan ruangan jika merasa akan kehilangan kendali. Mereka bisa pergi ke tempat yang tenang untuk istirahat sebentar.

Secara pribadi, mereka mencoba mengendalikan diri dengan menunggu ledakan amarah mereda dan mencoba melihat masalah dari sudut pandang orang lain agar amarah berkurang, lalu kembali untuk menyelesaikan masalah itu.

Menyadari kalau kamu punya sifat yang mudah marah dan mengakui perlunya usaha aktif untuk mengatur amarah agar bisa hidup lebih bahagia adalah kunci supaya kamu bisa menghadapi amarah dengan lebih baik.

Komitmen untuk disiplin, mengikuti kelas parenting untuk belajar cara mendidik anak dengan lebih baik, ikut kelas manajemen amarah, dan konseling pasangan, membantu orang yang gampang marah untuk belajar cara hidup yang lebih baik dengan orangorang di sekitarnya.

Beberapa orang yang sangat mudah frustrasi memantau diri mereka sendiri dan berusaha mengurangi reaksi marah dengan teknik manajemen amarah yang positif, karena hati nurani mereka bilang ledakan amarah itu menyakiti orang lain.

Beberapa sadar kalau mereka meniru cara marah yang dipelajari dari orang tua mereka dan meneruskan kebiasaan itu ke anakanak mereka. Ada yang akhirnya minta bantuan karena pasangannya memberi ultimatum akan meninggalkan jika tidak mau berubah.

Ada juga yang baru minta tolong setelah kehilangan pasangan dan orang terdekatnya, tapi sayangnya, ada juga yang tidak pernah belajar cara mengatur amarah yang bisa menyelamatkan hubungan bahkan nyawa mereka sendiri.

Dasar-Dasar Mengendalikan Amarah

Marah terusmenerus itu bukan reaksi yang dewasa, dan manajemen amarah membantu orang yang sering marah hebat untuk menghadapi emosi yang besar itu dengan cara yang baik.

Para ahli yang merancang dan mengajarkan manajemen amarah bilang bahwa ini adalah cara untuk menghadapi, menjelaskan, dan menyelesaikan situasi yang menegangkan dengan mencari akar penyebab amarah. Mereka juga membantu orang belajar bagaimana mengurangi ketegangan saat menghadapi situasi sulit.

Ini paling efektif kalau orang yang punya masalah amarah sadar kalau marah itu nggak banyak manfaatnya, tapi lebih banyak yang bisa dicapai kalau tetap tenang. Walaupun amarah mereda, masalah sebenarnya tetap ada, dan orang yang sudah lama punya masalah amarah harus sadar hal ini supaya bisa mengenali dan mengatasi halhal yang membuat mereka marah, sekaligus belajar mengendalikan reaksi terhadap situasi dan orang yang bisa membahayakan kesehatan mental mereka.

Memulai

Langkah awal dan paling penting untuk mengatasi amarah adalah membuka diri dan mengungkapkan perasaan marah, yang sering membawa rasa sakit, stres, dan cemas, kepada teman dekat atau keluarga yang bisa mengerti. Kebanyakan orang yang marah butuh didengar dengan baik saat menghadapi situasi sulit.

Pendengar yang dewasa akan membantu orang yang marah memahami sudut pandang orang lain tanpa menyakiti perasaannya dan membantu meredakan suasana dengan tenang. Tapi berbagi masalah itu penting supaya bisa dapat bantuan yang tepat.

Menulis perasaan marah atau membuat jurnal juga tips manajemen amarah yang efektif untuk mengurangi ketegangan. Daripada meluapkan marah secara langsung, menulis di kertas bisa lebih bermanfaat, apalagi kalau orang yang terlibat juga gampang marah, karena itu bisa menghindari konflik dan perpecahan yang memperparah masalah.

Menulis perasaan marah juga membantu kita mengenali penyebab yang memicu amarah.

Nanti kalau dibaca ulang, catatan itu bisa memberikan gambaran yang jelas tentang alasan kemarahan dan mungkin menjadi petunjuk untuk menemukan akar masalah yang sebenarnya. Dengan begitu, menemukan solusi jadi lebih mudah.

Menghindari situasi yang bikin tegang, pergi liburan, atau sekadar jalanjalan sendiri (metime) juga cara lain untuk menghadapi amarah. Ini bisa mengurangi ketegangan dan menjauhkan kita dari tempattempat yang bisa merusak kesehatan mental, sekaligus memberi waktu untuk berpikir tentang tindakan dan kejadian yang terjadi.

Belajar spiritual, berdoa, meditasi, dan diam juga caracara lain untuk mengatasi amarah yang bisa menurunkan ketegangan dan menghilangkan beban hidup. Cara ini cocok buat yang nyaman sendiri dan ingin mengubah hidup jadi lebih positif. Caracara ini juga dianggap obat untuk hati yang terluka dan penyembuh jiwa yang lelah.

Menjaga tubuh sehat dan bugar, belajar teknik pernapasan dan olahraga, cukup istirahat, dekat dengan alam, serta selalu melihat sisi baik hidup adalah beberapa cara bagus lainnya untuk mengatasi amarah. Banyak orang juga merasa musik sangat membantu dibanding cara yang penuh konfrontasi.

Manfaat Meditasi untuk Ketentraman

Meditasi bukan cuma cara untuk membuat tubuh rileks seperti yang sering orang kira. Meditasi adalah cara untuk bebas dari pikiran yang terusmenerus mengganggu, menenangkan suara dalam kepala, dan meraih kedamaian serta kebahagiaan batin.

Di tingkat yang lebih tinggi, meditasi bisa membawa pada kesadaran spiritual, Nirwana, dan mengenali siapa serta apa sebenarnya dirimu. Meski meditasi punya peran penting di berbagai agama dan praktik spiritual, sebenarnya meditasi bebas dari tujuan agama tertentu dan sudah dilakukan di manamana sejak zaman dulu hingga sekarang.

Meditasi

Manusia sejak dulu punya keinginan untuk masuk ke dalam diri, mencari sesuatu yang melampaui wujud fisik, dan menemukan jiwa sejati serta hubungan antara manusia, dunia, dan pencipta.

Ada banyak bentuk, cara, dan tradisi meditasi yang dilakukan untuk berbagai alasan dan tujuan, seperti untuk relaksasi dan kesehatan, menguasai pikiran dan ketenangan batin, dan tentu saja untuk mencapai kesadaran spiritual—Nirwana—serta menemukan siapa dirimu sebenarnya.

Meditasi menenangkan tubuh dan pikiran, mengurangi stres dan kecemasan, menormalkan tekanan darah, dan memberi efek penyembuhan pada tubuh. Meditasi meningkatkan kemampuan fokus, menenangkan pikiran, dan memperkuat intuisi. Kalau rutin dilakukan, meditasi bisa mengurangi jumlah pikiran yang mengganggu dan membawa kedamaian, kebahagiaan, dan rasa sukacita di dalam hati.

Untuk mendapatkan hasil, meditasi harus dilakukan setiap hari, minimal sekali sehari, lebih baik dua kali sehari. Pemula bisa mulai dengan 10 menit dan secara bertahap menambah waktunya.

Pada dasarnya, ada 2 jenis meditasi. Yang pertama adalah memusatkan pikiran pada satu kegiatan tertentu, misalnya pada proses bernapas, sebuah benda, gambar, kata, ide, atau sifat karakter tertentu. Jenis kedua adalah tidak memusatkan pikiran pada objek, pikiran, atau gambar apapun, melainkan mengosongkan pikiran dan menyatu dengan keheningan batin di dalam diri, dengan jati diri sejati. Jenis kedua ini biasanya baru bisa dilakukan setelah kita terbiasa dengan yang pertama.

Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan kemampuan meditasi, mengurangi hambatan dalam pikiran, dan memperbesar peluang sukses meditasi. Baca baikbaik dan terapkan pada metode meditasi yang kamu lakukan.

Mulailah dengan metode meditasi yang sederhana. Contohnya dua cara ini:

1. Fokuskan perhatianmu pada napas masuk dan keluar.

Selama beberapa saat, perhatikan napasmu. Bernapaslah seperti biasa sambil fokus pada proses bernapas masuk dan napas keluar. Jangan sampai memaksa napas atau tubuhmu.

2. Fokus pada kutipan yang memotivasi.

Pilih sebuah kutipan yang menginspirasi dan ulangi dalam pikiranmu, coba pahami maknanya yang lebih dalam, di balik katakata yang tertulis.

Afirmasi untuk Mengendalikan Amarah

Kalau kamu sudah menerima kenyataan apa adanya, kamu berhenti membuang energi untuk melawan hal yang memang terjadi. Kamu nggak bikin masalah jadi makin besar dan membekas di pikiranmu. Justru, secara nggak langsung, begitu kamu menerima kenyataan, kekuatannya jadi berkurang. Masalah itu cuma ada saja.

Kamu jadi merasakan ketenangan dan kedamaian di dalam diri. Tapi menerima kenyataan bukan berarti menyerah.

Justru ini artinya kamu menempatkan diri di posisi yang lebih baik untuk bertindak jika memang perlu. Karena sekarang kamu bisa melihat dengan lebih jelas, kamu bisa mengarahkan energi ke hal yang kamu butuhkan dan melakukan tindakan yang tepat untuk mengubah keadaanmu.

Menguatkan dengan Afirmasi

Kamu harus melatih diri untuk jadi positif dan melakukan halhal yang mungkin selama ini belum biasa kamu lakukan. Apa yang kamu ucapkan itu akan kamu dapatkan, jadi hatihati dengan pikiran dan katakata yang kamu izinkan keluar dari mulutmu.

Perang terbesar itu ada di dalam pikiran kita—jaga pikiranmu dengan baik supaya mulutmu nggak ngomong halhal negatif.

Latih dirimu untuk mengucapkan halhal baik dan positif. Kalau kamu bisa menghilangkan hal negatif dari pikiranmu, kamu juga nggak akan ngomong yang merugikan. Kita adalah apa yang kita pikirkan, dan membersihkan pikiran dari hal negatif akan mengubah kita dengan dampak positif bagi diri kita dan orangorang di sekitar.

Kamu akan melihat hasil dari apa yang kamu ucapkan, jadi bukankah lebih baik kalau itu hal positif daripada negatif?

Afirmasi itu bisa positif atau negatif. Afirmasi negatif nggak membantu kita sama sekali. Malah membuat otak percaya pada halhal yang nggak baik buat kepribadian kita.

Misalnya, afirmasi negatif bikin kamu percaya kamu pasti gagal dalam suatu tugas bahkan sebelum mulai mengerjakannya. Sebaliknya, afirmasi positif selalu memberikan semangat dan membangun kepercayaan diri untuk menghadapi tugas apa pun.

Kalau kamu ingin hidup yang positif dan penuh harapan tanpa amarah, gunakan afirmasi positif. Tapi sebelumnya, hilangkan dulu semua pikiran dan keyakinan negatif yang kamu bawa sejak kecil. Jangan pernah meremehkan kemampuanmu.

Contohnya:

  • Aku semakin kuat setiap hari.
  • Aku senang bekerja di kantor.
  • Aku melepaskan masa lalu.
  • Hidupku penuh dengan cinta dan kebahagiaan.

Ada beberapa cara saat kamu menggunakan afirmasi. Kamu bisa mengucapkannya dalam hati atau bilang dengan suara keras. Mengucapkannya dengan suara keras bisa mengubah suasana hati dan membuka banyak peluang.

Saat kamu mengucapkannya, rasakan emosi dan semangatnya—ini akan memberi hasil yang lebih baik. Cara lain supaya afirmasi lebih efektif adalah dengan membayangkan tujuanmu tercapai.

Tapi yang paling penting tetap sama—afirmasi harus positif. Ini akan membawa pandangan hidup yang positif dan meningkatkan kepuasan dalam hidupmu.

Kebiasaan Sehat untuk Hidup Bahagia

Bagian tersulit dari membentuk kebiasaan baru adalah melewati bulan pertama, terutama beberapa hari awal. Kalau kamu sudah berhasil lewat 30 hari pertama itu, lanjutnya jadi jauh lebih mudah karena kamu sudah mengalahkan rasa malas dan kebiasaan lama.

Mengubah Kebiasaan

Saat kita mau mengubah kebiasaan secara permanen, seringkali kita sudah takut duluan sebelum mulai. Pikirannya langsung “harus berhenti total seumur hidup,” dan itu terasa berat banget. Nah, coba deh pakai cara “uji coba 30 hari.” Jadi, kamu nggak langsung janji untuk selamanya, tapi coba lakukan kebiasaan baru itu selama 30 hari dulu.

Setelah 30 hari, kamu bebas berhenti dan kembali ke kebiasaan lama kalau mau. Cuma satu bulan dari hidupmu, kan? Nggak terlalu sulit, kan?

Uji coba 30 hari memang butuh disiplin dan konsistensi, tapi nggak sebanyak harus langsung berubah permanen. Kamu tahu ada akhirnya, jadi kamu nggak merasa terjebak. Kalau nggak cocok, kamu bisa kembali lagi ke kebiasaan lama. Kerugian atau pengorbanan yang kamu rasakan cuma sementara.

Kalau kamu berhasil menyelesaikan uji coba 30 hari itu, beberapa hal terjadi:

1. Kebiasaan baru kamu sudah mulai jadi rutinitas, jadi lebih gampang dilanjutkan kalau kamu mau.
2. Pola lama kamu mulai terputus, jadi kebiasaan lama nggak lagi menguasai perilakumu.
3. Kamu sudah membuktikan ke diri sendiri bahwa kamu bisa melakukannya.
4. Kamu sudah merasakan hasil dari kebiasaan baru itu selama 30 hari, dan kalau hasilnya bagus, kamu akan lebih termotivasi untuk tetap melanjutkan.

Setelah uji coba 30 hari, kemampuanmu untuk terus menjalani kebiasaan baru jauh lebih kuat dibanding awal. Kalau kamu siap untuk bikin kebiasaan itu permanen, kamu akan merasa lebih mudah melanjutkannya karena momentum sudah ada.

Kalau kamu belum siap, kamu bisa perpanjang uji coba jadi 60 atau 90 hari. Semakin lama masa uji coba, semakin gampang kamu “mengunci” kebiasaan baru.

Sesuaikan durasi dan konsep ini dengan kemampuan disiplinmu. Tantang diri sendiri tapi jangan sampai kewalahan.

Cara ini paling cocok untuk kebiasaan harian. Kalau kebiasaan itu jarang dilakukan, misalnya mingguan, kamu tetap bisa coba buat jadi aktivitas harian dulu selama 30 hari, lalu setelah itu kurangi frekuensinya.

Penutup

Banyak orang yang punya masalah amarah sadar kalau alkohol dan obatobatan punya hubungan langsung dengan kemarahan mereka. Kamu mungkin kaget, tapi menjauhi alkohol bisa sangat membantu kamu mengatasi amarah. Alkohol bikin emosi gampang meledak dan percakapan soal hal sensitif jadi gampang memanas. Kamu nggak pernah tahu apa yang kamu ucapkan bisa menyakiti orang lain saat kamu sedang marah. Jadi, hindari alkohol kalau kamu mau sembuh.

Dengan meninjau sumber kemarahan kita, kita bisa cari jawaban yang sering terlewat saat emosi sudah menguasai kita. Emosi adalah bagian penting dari diri kita dan bisa mengendalikan kesedihan, kebahagiaan, dan terutama amarah. Kalau susah mengontrol emosi, kamu bisa mengalami serangan panik, depresi, dan ledakan amarah.

Solusinya bisa dengan menuliskan perasaanmu, menyalurkan rasa frustrasi di gym, atau cari cara kamu sendiri untuk memperbaiki masalah. Semua itu bisa berhasil, tapi yang penting itu sesuatu yang kamu suka dan cocok buat kamu. Setiap orang berbeda.

Kalau seseorang nggak bisa mengendalikan emosi yang memicu ledakan amarah, biasanya amarah itu akan terus menguasainya.

Vitamin C dan Vitamin B Kompleks sudah lama digunakan untuk membantu otak dan membantu orang menghadapi stres. Dalam buku ini kamu sudah mulai belajar banyak cara untuk mengatasi amarah dan mengendalikan kemarahanmu, seperti:

  • Fokus pada tugas kecil satu per satu
  • Lanjut ke tujuan besar perlahan saat kamu siap
  • Belajar rileks
  • Tuliskan masalahmu
  • Tarik napas dalamdalam saat diperlukan
  • Analisa masalahmu
  • Olahraga dan yoga bagus untuk menenangkan otak dan tubuh
  • Ambil waktu untuk mengubah masalahmu
  • Perlakukan diri sendiri dengan baik
  • Ingatkan dirimu tiap hari bahwa kamu sedang dalam proses pemulihan
  • Jaga stres supaya tetap rendah
  • Terapkan apa yang kamu ajarkan ke anakanakmu
  • Beri tahu teman dan keluarga supaya mereka paham masalahmu dan bisa membantu
  • Ikut kelompok dukungan
  • Konsultasi ke dokter kalau tidak ada yang membantu masalahmu
Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *