Cara Mudah

Apa Arti Sukses Sebenarnya

Apa Arti Sukses Sebenarnya? Banyak orang mengira sukses hanya soal materi atau jabatan, tapi arti sukses sebenarnya jauh lebih dalam. Sukses sejati meliputi kebahagiaan, keseimbangan hidup, dan pencapaian tujuan pribadi yang bermakna. Temukan pemahaman lengkap tentang apa arti sukses sebenarnya dan bagaimana cara mencapainya dalam hidup Anda. Baca selengkapnya untuk mengubah mindset dan mencapai kesuksesan yang hakiki!

Kalau kamu lagi mulai bikin tujuan dan resolusi untuk fase baru dalam hidupmu, atau lagi nyari-cari apa sih yang kamu sebut sukses, berarti kamu ada di tempat yang tepat.

Tapi hal yang agak aneh itu: buat beberapa orang, arti sukses itu justru berdasarkan kegagalan orang lain.

Apakah ini berlaku buat kamu? Kalau iya, lanjut baca ya, karena kamu perlu tahu kalau kekayaan dan sukses bisa diukur dari hal lain selain uang.

Menghakimi Orang Lain

Terus-terusan menghakimi dan membandingkan orang lain sebenarnya justru bakal menggagalkan kesuksesan dan kekayaanmu.

Terus-terusan Membandingkan dan Menghakimi?

Sifat suka menghakimi itu sebenarnya tanda kesombongan. Itu berarti kita mengandalkan apa yang kita tahu, mengumpulkan beberapa fakta, angka, atau bahkan khayalan, lalu langsung nyimpulin sesuatu sebagai jawaban atau solusi untuk masalah tertentu. Padahal sering kali jawaban itu salah, dan karena sombong, kita nggak mau mengubah pendapat kita.

Menghakimi orang lain itu tanda kesombongan yang luar biasa—sangat besar, bahkan bisa dibilang gila. Ini penting banget buat diingat. Saat kamu menghakimi orang lain, kamu udah mengambil tanggung jawab besar buat ngasih penilaian yang benar. Padahal, sebenarnya penilaian kamu nggak penting-penting amat.

Segala hal, besar atau kecil, kayak cuaca, politik, rasa makanan, acara TV—setiap waktu selalu ada sesuatu yang butuh penilaian kamu. Dan sering banget kamu kasih penilaian itu tanpa sadar akibatnya, tanpa mikirin tanggung jawab yang ikut di belakangnya.

Kamu menghakimi, dan parahnya, kamu percaya sama penilaianmu itu. Kamu udah lihat bukti, udah bikin keputusan—ya pasti bener dong! Nggak mungkin ada keputusan lain selain yang kamu pilih, kan?

Yang kamu nggak lihat atau nggak paham, penilaianmu itu bisa nyakitin—bisa nyakitin dirimu sendiri. Orang yang kamu nilai nggak bakal terasa apa-apa; dia nggak terpengaruh sama pandangan dan penilaianmu. Kamu nggak bisa mengubah perilakunya sedikit pun hanya karena kamu menghakimi.

Lucunya, banyak orang yang terus-terusan kayak gitu: selalu membandingkan dan menghakimi orang lain. Mereka nanya, “Gimana dia? Lebih cantik nggak? Ototnya lebih gede? Dia lebih kaya? Mobilnya lebih besar?”

Pola pikir kayak gini itu lubang tanpa dasar—kita nggak pernah puas. Kekayaan kita nambah 20 ribu dolar, kita seneng banget. Tapi nggak lama, lihat Joe di seberang jalan, mobilnya lebih gede! Dia punya apa yang kita punya, tapi dia dapatnya lebih muda! Jadi kita mulai berkompetisi lagi. Nggak pernah berhenti; kita dari yang punya ribuan dolar jadi jutawan; terus nggak lama, merasa itu nggak cukup; sekarang pengen jadi miliarder.

Waktu saya mulai bisnis dulu, saya juga sering banget bandingin diri sama orang lain, dan itu bikin saya stres. Teknik saya lebih oke dari pemula lain, itu bikin saya pede. Tapi mereka punya anggota tim lebih banyak, dan itu bikin saya sebel. Website saya lebih bagus, saya nulis lebih keren, itu bikin saya bangga. Tapi saya punya banyak ketakutan yang harus saya atasi, dan saya benci waktu lihat orang lain berani banget rekrut orang.

Perbandingan tanpa henti ini penyebab banyak kegelisahan kita. Tapi kalau kamu lihat lebih dalam, kalau kamu jujur, ada hal lain yang sebenarnya main di sini. Pola pikir ini berakar dari keinginan untuk menjatuhkan orang lain. Supaya kita dianggap lebih hebat, lebih sukses, orang lain harus salah, harus kalah.

Saya nggak bilang kamu nggak boleh punya tujuan atau nggak boleh berusaha jadi yang terbaik di bidangmu. Saya juga nggak bilang kamu salah kalau mau kaya. Tapi ada perbedaan besar antara pengen jadi baik dan pengen jadi lebih baik dari orang lain; pengen jadi kaya dan pengen jadi lebih kaya dari orang lain.

Berhenti Buang Energi

Energi dan pikiran kamu jauh lebih baik digunakan untuk hal-hal lain daripada buat terus-terusan membandingkan dan menghakimi demi kekayaan pribadi.

Gunakan Pikiranmu dengan Lebih Baik

Apakah arti sukses dan kaya menurut kamu termasuk kegagalan orang-orang di sekitar? Ingin punya bisnis yang menghasilkan uang itu beda banget sama pengen punya bisnis yang menghasilkan paling banyak uang. Ingin jadi penulis yang bagus beda sama pengen jadi penulis terbaik.

Sulit banget, bahkan hampir nggak mungkin, untuk iri dan bahagia sekaligus. Semakin sering kita bandingin diri sama orang lain, makin sering juga kita berhadapan sama perbandingan yang nggak enak buat kita. Terlalu sering banding-bandingin diri sama orang lain bisa bikin kita gampang merasa nggak aman, terancam, dan nggak percaya diri.

Jujur, saya jarang banget bandingin diri sama orang lain yang saya kenal. Saya selalu bisa nemu orang yang hasilnya lebih besar, punya website yang lebih bagus, kontennya lebih banyak dan berkualitas, serta ngajarnya lebih oke daripada saya.

Sebaliknya, saya fokus buat nyari standar kerja objektif yang harus saya capai supaya tetap kompetitif di pasar. Saya tahu berapa banyak yang harus saya terbitkan dan seberapa bagus saya harus mengajar supaya kalau mau cari posisi lain saya masih bisa. Saya cuma peduli sama performa orang lain sebatas saya bisa belajar sesuatu dari mereka untuk memperbaiki kerja saya sendiri.

Kalau ada masalah, ya kita harus cepat-cepat bangkit dan jalan terus. Tapi cara kamu bangkit itu penting banget. Menyesal dan mikir terus-terusan juga cuma buang tenaga.

Belajar untuk melihat apa yang kamu anggap kelemahan sebagai kesempatan besar buat belajar. Gagal atau kurang oke itu tanda kalau ada jarak antara posisi kita sekarang dengan posisi yang harus kita capai. Belajar nerima ketegangan kreatif dari jarak itu adalah kunci buat terus belajar dan berkembang.

Dulu banget, saya pernah curhat ke teman soal orang lain yang katanya lebih baik dari saya. Dia jawab, “Ngapain mikirin mereka? Lakukan aja halmu sendiri. Terus belajar dan praktik, kamu pasti bakal baik-baik aja.”

Bener banget! Membandingkan cuma buang-buang energi. Nggak bantu sama sekali buat usaha kita, cuma bikin kita buang waktu dan tenaga ke hal yang nggak penting.

Apapun yang kamu kerjain, fokus aja buat ngelakuinnya dengan baik. Fokus ke langkah yang bisa kamu ambil sekarang, yang kamu jalanin saat ini. Lupakan masa lalu, lupakan masa depan, lupakan orang lain.

Saya pernah denger cerita, mungkin salah menurut psikolog perkembangan, tapi ceritanya bagus buat ngejelasin ini.

Kalau bayi-bayi bisa bandingin diri, mungkin cuma sedikit dari kita yang berhasil jalan waktu besar; sisanya pasti udah nyerah dari dulu. Waktu bayi belajar merangkak, jalan, dan lari, mereka fokus sama prosesnya aja. Mereka nggak lihat-lihat ke sekitar terus bandingin, terus sedih, “Eh, bayi itu lebih lucu, bayi itu udah bisa jalan, lihat yang itu udah lari!” Berhenti buang energi!

Hasil Sampingan dari Kesuksesan

Kekayaan sebenarnya cuma hasil sampingan.

Mengejar Hal yang Tepat

Sukses itu tentang saat ini, sekarang. Ini hal yang lucu—kalau kita nggak ngejar pengakuan dan uang, justru kemungkinan besar mereka malah datang. Tolle bilang dengan tepat: ketenaran dan kekayaan biasanya cuma hasil sampingan dari sukses. Tapi mereka bukanlah sukses itu sendiri.

Sukses itu adalah memasukkan kualitas ke dalam tindakan yang kamu lakukan saat ini. Kualitas artinya melakukan setiap hal dengan perhatian dan perawatan maksimal. Kamu harus tahu, saat ini adalah satu-satunya waktu yang kita punya; makanya sukses jelas datang dari mencurahkan hati ke apa pun yang kita kerjakan sekarang.

Dulu saya susah banget buat ngerti ini; mungkin lebih mudah kalau kita lihat dari sisi sebaliknya.

Berapa banyak dari kita yang benar-benar memberi kualitas ke pekerjaan kita? Dalam keseharian, pikiran kita sering kacau. Bahkan saat saya nulis ini, saya mikirin makan siang, ngelus leher, mikirin nanti malem mau keluar.

Di tingkat yang lebih dalam, banyak orang jelas-jelas benci dengan apa yang mereka kerjakan. Mereka cuma jalanin rutinitas aja. Uang jadi motivasi utama mereka—nggak ada rasa senang dari apa yang mereka lakukan.

Orang lain lagi kerja cuma buat ego. Mereka kerja buat nunjukin kalau mereka lebih pintar, lebih baik, lebih sukses. Mereka pengen terlihat keren di depan teman-temannya. Ada juga yang malah bikin pekerjaannya berantakan karena ribut-ribut kecil, nyebar gosip, dan konflik.

Banyak banget cara yang bikin perhatian kita selalu terpecah-pecah, nggak fokus. Otak kita kayak lampu bohlam, bukan senter. Dari situ, gimana bisa ada kualitas?

Kalau kamu kayak gini, ya cari aja sesuatu yang bisa kamu jalani dengan sepenuh hati. Tapi gampang ngomongnya, susah prakteknya. Kalau kamu nggak bisa keluar dari situ, ya coba ubah sikap mentalmu—biarkan tindakanmu datang dari penerimaan, tanpa perlawanan.

Kurangnya kualitas ini juga kelihatan dari hal-hal yang kita anggap biasa saja. Saya ingat beberapa tahun lalu waktu saya makan di luar pas traveling. Kami pesan makanan khas lokal: campuran sayur dengan saus pedas. Sederhana banget cara bikinnya, cuma potong dan campur. Tapi teman saya cemberut lihat makanan itu dibuat.

“Dia nggak memasukkan hati ke situ. Dia benci pekerjaannya. Saya yakin rasanya nggak enak,” katanya. Dan dia benar.

Jadi, sukses datang dari fokus banget pada saat ini; memasukkan setiap tindakan yang kamu lakukan ke dalam tujuan hidupmu.

Tapi, apakah nggak selalu ada tujuan lain di balik semua yang kita kerjakan?

Kalau saya kerja, walaupun saya suka, bayar tagihan juga bagian dari tujuan itu, kan?

Hal-hal lain cuma tujuan tambahan; yang nggak perlu kita pikirin berlebihan. Saya jalan ke dapur buat ngambil kopi—kopinya nggak enak, tapi jalan ke dapur itu sendiri tujuan utama saya.

Nilai dari ini jelas. Kalau saya pergi kencan, tujuan tambahan saya mungkin bikin orang lain tertarik. Tapi kalau saya benar-benar hadir dan menikmati momen itu, having fun, saat itu bakal penuh kualitas dan kebahagiaan sebanyak mungkin, bikin tujuan tambahan itu jadi jauh lebih mungkin tercapai.

Tekanan Sosial dan Kesuksesan

Apakah kamu benar-benar paham arti sukses, atau cuma ikut-ikutan apa kata orang lain?

Tekanan Sosial?

Meskipun terdengar aneh, sukses—yang jadi konsep paling populer di dunia sekarang—ternyata adalah hal yang paling sulit dipahami oleh banyak orang.

Mungkin itu alasan utama kenapa banyak yang nggak ngerti konsep sukses sama sekali? Mungkin karena definisi sukses itu sendiri nggak jelas, jadi kita susah nemuin apa hasil sukses yang sesungguhnya? Menurut kamu, apa itu sukses? Apa yang jadi tanda akhir yang nunjukin kalau hidup kamu sukses?

Baca Juga:  Kesehatan Anak - Dasar-Dasar Membesarkan Anak Sehat

Kalau kamu mulai mikir sebentar aja soal jawaban itu, saya yakin kamu punya kesulitan menikmati hidup kamu. Saya sendiri pernah begitu. Bertahun-tahun saya berjuang dengan konsep sukses yang dibentuk oleh masyarakat, nyoba banyak cara buat nyampe ke situ—bahkan kadang saya sampai melawan konsep sukses itu sendiri.

Butuh waktu lama banget… bahkan bertahun-tahun buat saya paham arti sukses yang sesungguhnya. Susah dimengerti karena banyak definisi sukses dan kaya itu datang dari sosial, dan semuanya ngasih kesan hubungan yang dibuat-buat antara kamu dan orang lain.

Supaya bisa sukses, kamu harus diakui oleh orang lain. Kamu butuh bukti dan biasanya kamu perlu orang lain bilang kalau kamu itu orang yang sukses.

Itu aneh. Itu cara yang salah, kamu tahu, untuk minta pengakuan sukses dari luar. Sukses itu harusnya datang dari dalam diri sendiri. Masyarakat modern ini ngebebanin kita dengan tekanan besar buat jadi populer. Sukses sering didefinisikan dari berapa banyak orang yang tahu tentang kamu. Diakui orang saja sudah cukup buat banyak orang merasa sukses, meskipun popularitas itu nggak ada nilai nyata di baliknya.

Walaupun kamu melakukan sesuatu yang benar-benar sesuai dengan nilai-nilai dalam dirimu, kamu tetap harus ikut standar tertentu supaya dianggap sukses.

Di masyarakat modern, penghasilan dan pengakuan adalah dua definisi sukses yang paling penting. Kamu bisa saja orang yang lengkap dan sukses secara pribadi, tapi kalau kamu nggak punya uang banyak atau nggak terkenal, kamu nggak akan dianggap sukses.

Nggak ada aturan yang bilang kamu harus ikut cara pikir itu. Buat sendiri definisi sukses menurut kamu.

Membangun Kesuksesan

Kamu bisa membangun jalan sukses versi kamu sendiri.

Masuk ke Jalan yang Tepat

Coba pakai definisi sukses yang sudah jadi, tanpa ngerti dulu apa arti definisi itu buat kamu sebagai individu, itu sama saja kayak bangun rumah dari pondasi yang rusak.

Kamu mungkin tahu dari hati gimana cara membangun rumah impian kamu, tapi kamu dipaksa mulai dari pondasi yang rusak. Rumah impian kamu bisa dibangun sesuai keinginan, tapi suatu saat pasti runtuh karena pondasinya nggak kuat.

Jadi, dari pondasi yang rusak itu, setiap langkah untuk sukses akan terasa susah dan menyakitkan, buat mencapai sesuatu yang sebenarnya kamu sendiri nggak ngerti.

Kamu akan terus berjuang demi uang, walaupun sebenarnya sudah cukup untuk kebutuhan. Atau kamu mulai kompromi supaya dianggap orang populer. Bahkan, kamu akan kehilangan arah dengan apa yang sebenarnya kamu butuhkan. Kamu mulai melakukan hal-hal yang kamu sendiri nggak ngerti. Kamu jadi nggak nyaman dengan apa yang kamu lakukan.

Hal paling penting adalah, ketika kamu sudah “sukses”, kamu malah merasa kosong dan frustasi yang sangat dalam. Kamu dapat sesuatu yang sebenarnya awalnya nggak kamu inginkan. Dan yang benar-benar kamu mau malah hilang, bikin kamu merasa hampa dan menyesal.

Semua itu terjadi karena kamu menolak suara hati kamu sendiri. Kamu nurut pada aturan sukses yang sudah jadi tanpa ngerti bagian terpenting: apa yang benar-benar kamu inginkan? Apa yang bikin kamu bahagia? Apa yang bisa kamu berikan dengan cara unik dan memuaskan?

Semua mulai terasa ringan kalau kamu melakukan hal yang kamu suka.

Mungkin hal-hal itu nggak akan bikin kamu punya jutaan dolar. Eh, sebenernya itu bukan aturan sih. Bisa saja kamu dapat jutaan dolar, tapi nggak harus punya jutaan dolar buat mengekspresikan diri sepenuhnya dan meraih sukses.

Kalau hal-hal itu benar-benar dan sungguh-sungguh mengisi hidup kamu, mereka pasti akan membawa kamu ke sukses juga. Apa pun yang kamu suka lakukan adalah pondasi yang kuat. Apa pun yang kamu lakukan dengan perasaan enak adalah jaminan kamu akan merasa puas suatu saat nanti. Apa pun yang kamu lakukan tanpa paksaan adalah janji sukses yang pasti.

Kebahagiaan sejati dalam hidup selalu datang dari dalam diri. Kebutuhan sejati akan sukses datang dari kamu ke orang lain, bukan sebaliknya. Kalau kamu butuh banyak bukti kalau apa yang kamu lakukan benar, berarti kamu sedang menjauh dari alat navigasi dalam diri sendiri, dan mengikuti jalan orang lain. Suatu saat kamu akan jatuh.

Kamu harus tentukan jalanmu sendiri dan definisikan sukses serta makna kekayaan menurut versi kamu sendiri.

Tips Membangun Pondasi yang Tepat

Supaya bisa membangun kesuksesan versi kamu sendiri, kamu harus punya pondasi yang tepat.

Awal yang Benar

Sukses buat kamu itu artinya apa? Buat sebagian orang, sukses cuma soal punya banyak uang. Sedangkan buat orang lain, sukses itu bisa berarti punya hubungan yang baik, kesehatan yang oke, atau kerjaan yang hebat di karier.

Gimana pun kamu mendefinisikan sukses, pasti ada definisi utama yang jelas di pikiran kamu. Kamu tahu persis apa yang mau kamu capai dalam hidup. Dan kalau kamu berhasil capai itu, kamu dianggap sukses.

Sebelum kamu bisa meraih sukses yang kamu inginkan, kamu harus ngerti inti dari apa yang bikin kamu sukses. Inti ini yang bakal nuntun kamu buat ambil keputusan yang tepat dan bertindak dengan benar.

Dan inti itu adalah keinginan kuat kamu. Kamu harus punya gambaran jelas tentang apa yang kamu mau dalam hidup. Kalau kamu nggak ngerti apa yang kamu mau, gimana kamu mau capai itu?

Setelah kamu tahu apa yang benar-benar kamu ingin capai, tinggal jalankan 4 langkah gampang ini, dan mimpi kamu punya peluang lebih besar untuk jadi nyata.

1. Bangun dan kuatkan sistem kepercayaan kamu. Kamu harus percaya dulu sebelum bisa capai. Misalnya kamu mau jadi jutawan dan punya mobil BMW 5 Series, percayalah dulu kalau itu mungkin buat kamu capai.

2. Langkah kedua adalah buat tujuan yang jelas. Menetapkan tujuan adalah salah satu alat paling kuat yang bisa bantu kamu capai apa yang kamu mau dalam hidup. Tulis tujuan kamu di selembar kertas, bawa kemana-mana, dan baca ulang setiap hari.

3. Pelajari cara bagaimana kamu bisa capai tujuan itu. Tujuan bikin kamu fokus ke jalan suksesmu, tapi teknik atau cara itulah yang harus kamu pelajari supaya tujuan bisa terwujud. Duduk, pikirkan, dan cari strategi serta langkah-langkah yang perlu kamu ambil.

4. Ambil tindakan yang konsisten sesuai dengan strategi kamu. Setelah kamu punya tujuan dan cara mencapai tujuan, lakukan tindakan besar dan terus-menerus setiap hari. Kuncinya adalah konsistensi dan ketekunan. Kamu akan lihat diri kamu makin dekat ke tujuan setiap hari.

Kalau kamu ikuti keempat langkah ini, kamu bisa capai apa saja yang kamu mau dalam hidup. Tapi jangan lupa, kamu harus tahu dulu apa yang benar-benar kamu mau capai sebelum bisa meraihnya. Temukan keinginan kuat yang membuat kamu terus maju, dan akhirnya kamu bakal raih sukses besar yang kamu impikan.

Sukses Dari Dalam Diri

Apakah kamu cuma menerima definisi sukses dari orang lain?

Menemukan Sukses Dari Dalam Diri

Ada ilmu di balik setiap sisi psikologis yang mengatur pikiran kita. Para filsuf dan psikolog terkenal sering mencoba jelaskan teori dan ilmu yang mengatur berbagai bagian dalam hidup kita. Merasa nyaman dengan diri sendiri juga termasuk ilmu yang bikin kita bahagia. Setiap pikiran di otak kita itu seperti energi yang menarik kejadian-kejadian ke dalam hidup kita. Kita seperti magnet yang menarik hal-hal dari sekitar kita. Kalau kamu berpikir positif, kamu akan menarik hasil positif dalam hidup. Sebaliknya, kalau kamu sering negatif, secara alami itu akan tarik kejadian negatif.

Meski kita harus positif, penting juga buat jujur dan nggak ragu sama pikiran kita sendiri.

Kebanyakan orang kagum dan hormat sama orang yang kuat, yang berhasil dengan menunjukkan tekad dan disiplin diri. Mereka mengidolakan orang yang dengan pengendalian diri dan ambisi berhasil memperbaiki hidup, belajar skill baru, melewati kesulitan, menurunkan berat badan, naik karier, atau berkembang secara spiritual.

Faktanya, semua orang bisa punya tekad dan kontrol diri yang tinggi lewat cara latihan yang terarah. Kekuatan dalam diri ini bukan cuma buat orang-orang spesial.

Tekad dan disiplin diri adalah dua kekuatan penting dalam hidup setiap orang, dan selalu dianggap alat utama buat sukses di segala bidang. Keduanya bisa dipelajari dan dilatih seperti skill lain, tapi sayangnya cuma sedikit yang benar-benar berusaha mengembangkan dan memperkuatnya secara teratur.

Tekad itu kekuatan dalam diri untuk bikin keputusan, bertindak, dan menyelesaikan tujuan atau tugas sampai tuntas, meskipun ada rintangan, gangguan, atau kesulitan.

Tekad bantu kita lawan kemalasan, godaan, kebiasaan buruk, dan buat tetap lakukan tindakan walaupun butuh usaha, terasa nggak enak, membosankan, atau berbeda dari kebiasaan.

Disiplin diri adalah menolak kesenangan instan demi tujuan yang lebih tinggi dan bermakna. Ini artinya rela menunda kesenangan demi hal yang lebih baik.

Disiplin diri terlihat dari kemampuan bertahan pada tindakan, sikap, dan perilaku yang bikin kita berkembang dan sukses. Disiplin diri adalah kontrol diri, dan terlihat dalam disiplin spiritual, mental, emosional, dan fisik.

Tujuan disiplin diri bukan hidup terbatas atau ketat. Bukan juga berarti berpikiran sempit. Ini salah satu pilar kesuksesan dan kekuatan. Disiplin diri memberi kekuatan dalam untuk fokus penuh ke tujuan dan terus maju sampai tercapai.

Kedua kemampuan ini wajib dipakai setiap hari, untuk keputusan kecil sampai besar, dan untuk meraih sukses besar. Dibutuhkan saat kerja, belajar, bisnis, diet, olahraga, menjaga hubungan, mengubah kebiasaan, pengembangan diri, meditasi, pertumbuhan spiritual, menepati janji, dan hampir segala hal.

Salah satu cara mudah dan efektif mengasah tekad dan disiplin diri adalah dengan menolak keinginan yang nggak penting dan nggak perlu. Kita selalu dihadapkan sama keinginan dan godaan yang nggak semua penting atau baik. Dengan belajar nolak semuanya, kamu jadi lebih kuat.

Nolak keinginan dan kebiasaan yang sia-sia atau merugikan, dan sengaja bertindak berbeda dari kebiasaan lama, akan melatih dan menguatkan kekuatan dalam dirimu. Kalau kamu latihan terus, kekuatan dalammu makin besar, kayak otot yang makin kuat kalau sering olahraga.

Beberapa contoh latihan:

  • Jangan baca koran sehari atau dua hari.
  • Minum air putih kalau haus, walau pengen soda.
  • Naik turun tangga daripada pakai lift.
  • Turun bus satu halte sebelum atau sesudah alamatmu, dan jalan kaki sisanya.
  • Tidur satu jam lebih awal dari biasanya.
  • Kalau suka es krim, jangan makan dulu beberapa hari.

Ini cuma contoh kecil supaya kamu bisa mulai melatih tekad dan disiplin. Mungkin kamu pikir latihan ini menyiksa diri, tapi sebenarnya ini nambah kekuatan dalam dirimu banyak banget. Kalau kamu latihan dengan cara yang sistematis, kamu bisa jauh lebih kuat, lebih kuasai diri dan hidupmu, capai tujuan, dan jadi lebih puas serta tenang.

Baca Juga:  Cara Kreatif Menggunakan Kembali Barang Rumah Tangga untuk Menghemat Uang dan Menjaga Keberlanjutan

Buktikan ke diri sendiri kalau kamu kuat dan bisa mengontrol diri. Coba latihan-latihan tadi dulu sebelum menilai.

Kalau kamu mau kaya, kerja keraslah, tapi juga biarkan dirimu dari dalam bekerja dengan menanamkan pikiran dan keyakinan kalau kamu sudah kaya. Bayangkan semua kemewahan dan hal yang akan kamu dapatkan saat sukses nanti. Tuliskan semua pikiran positif yang harus kamu pelihara supaya pikiranmu fokus ke sisi positif itu. Setiap ide di pikiran kita seperti benang yang memegang kejadian-kejadian dalam hidup kita dan mengarahkannya. Lama-lama kamu akan menjadi apa yang kamu pikirkan, jadi penting pikiranmu sehat. Tidak ada yang tidak mungkin.

Jadilah Dirimu Sendiri

Ada banyak cara untuk merasa sukses dan kaya.

Menjadi Diri Sendiri

Setiap orang punya cahaya unik yang dibawa ke dunia ini. Tapi seringkali cahaya itu tertutup, tersembunyi di balik penampilan yang orang lain lihat dari kita. Membawa cahaya itu keluar dan membiarkannya bersinar adalah salah satu langkah penting supaya kita jadi pribadi yang lebih utuh, dan dengan begitu jadi lebih sukses dan kaya.

Seringkali manusia menyerah pada kekuatan untuk jadi diri sendiri, malah bersembunyi di balik peran sosial dan kenyamanan yang sudah biasa. Ada banyak alasan kenapa kita pura-pura jadi sesuatu yang bukan kita.

Lebih nyaman, iya. Tapi itu bikin kita jadi kurang dipercaya. Benar juga, karena dengan begitu orang lain juga merasa nyaman, merasa kita sama saja dengan mereka, nggak ada yang istimewa — cuma orang biasa.

Tapi aku mau jelasin versiku supaya kamu bisa putuskan sendiri, apakah benar-benar layak untuk maju, jadi diri sendiri yang unik, dan berjuang demi apa yang membuat kamu jadi kamu.

Diri sejati yang keluar saat kita lepaskan topeng palsu itu seperti benih yang harus disiram supaya tumbuh. Kalau kita malah bikin persona palsu, gimana bisa berharap hidup kita penuh kebahagiaan, kebebasan, dan sukses?

Menekan diri sendiri akan membawa ke jurang kehancuran. Diri sejati kamu selalu siap dan menunggu untuk keluar — dan dari situlah kekuatan sejati itu berasal.

Aku bukan ngomongin kekuatan seperti yang buat seseorang menguasai negara dengan militer, atau kekuatan untuk mengendalikan orang lain demi keuntungan sendiri, atau kekuatan jadi pemimpin perusahaan, hubungan, atau kompetisi olahraga.

Aku ngomong soal kekuatan jadi diri sendiri.

Kekuatan jadi diri sendiri nggak diukur dari seberapa hebat kamu membela diri, tapi dari seberapa baik kamu bisa mengekspresikan diri lewat berbagai cara kreatif yang alam semesta kasih.

Semakin kamu kenal diri sejati, semakin kamu bisa sembuhin hambatan yang memotong energi kreatifmu dan menghalangi suksesmu.

Banyak orang lebih kenal diri palsu mereka dibandingkan diri sejatinya. Itu membuat mereka bisa hebat di pekerjaan, lebih unggul dari orang lain dalam menulis, atau mampu menarik pasangan populer secara sosial.

Ini cuma contoh aja. Intinya, saat kita nyambung sama diri sejati, kekuatan besar, kebahagiaan, dan kebebasan akan lahir. Itu bikin kita bisa mengekspresikan dan berbagi diri kita dengan orang lain.

Berbagi ini berbeda dengan hidup yang penuh persaingan. Sebaliknya, ini memungkinkan kita memberikan sumbangan unik dan mulia dari “aku” kita ke dunia, dan bekerja sama dengan alam semesta. Dari sinilah sukses dan kekayaan yang sesungguhnya tercipta.

Membiasakan Diri Dengan Kesuksesan

Kesuksesan sejati mungkin butuh waktu untuk dibiasakan.

Belajar Menghadapinya

Jadi sukses bukan soal bagaimana cara sampai ke sana, tapi bagaimana cara membiasakan diri dengan kesuksesan itu. Bagi saya, ini adalah penemuan terpenting tentang kesuksesan. Kebanyakan orang menolak kesuksesan karena mereka nggak tahu harus ngapain saat sudah sampai di sana. Bahkan mereka nggak sadar kalau sebenarnya sudah sukses. Saya pernah ketemu ratusan orang sukses yang nggak sadar kalau hidup mereka sebenarnya sukses.

Kesuksesan bisa dicapai oleh siapa saja yang punya pola pikir untuk menerimanya. Banyak orang belum mencapai sukses karena belum siap — karena kalau kamu nggak rencana, kamu rencananya gagal. Atau mereka secara bawah sadar merasa nggak pantas untuk sukses.

Nah, orang-orang kayak gini yang pengen saya ajak bicara dulu. Mereka yang merasa nggak pantas sukses biasanya mikir kesuksesan itu cuma kebetulan atau keberuntungan. Mereka nggak mencintai atau menerima diri sendiri, jadi nggak percaya kalau mereka layak sukses.

Berikut beberapa saran buat mengubah pola pikir supaya bisa menerima kesuksesan:

Berhenti mikir dan merasa kalau kamu itu gagal — karena itu nggak benar! Kamu mungkin pernah gagal dalam sesuatu, tapi kamu bukan orang gagal. Pisahkan diri kamu dari kegagalan itu dan jadikan pengalaman belajar.

Pelajari cara menerima dan mencintai diri sendiri. Gimana orang lain bisa cinta dan terima kamu kalau kamu sendiri nggak mencintai kamu? Di dunia yang sangat fokus sama penampilan, banyak orang menilai diri sendiri dari luarannya. Lebih baik fokus ke kecantikan dalam diri. Soalnya, nggak peduli berapa banyak perubahan fisik yang kamu lakukan, kalau kamu nggak fokus ke diri dalam, kamu tetap nggak puas sama penampilan luar kamu.

Kalau kamu berada di sekitar orang yang lagi down, bantu angkat mereka. Kalau nggak, mereka malah bakal ngerem kamu dan kalian berdua akan tenggelam dalam rasa sedih dan nggak percaya diri.

Jangan fokus ke kesalahan yang pernah kamu buat, tapi fokuslah untuk memperbaiki diri supaya punya masa depan yang lebih baik. Ini bakal bantu ubah cara pandangmu soal kegagalan — kegagalan bukan akhir dunia kalau kamu lihat sebagai pelajaran untuk jadi lebih baik.

Ada tekanan sosial kuat yang bilang kalau kesuksesan itu susah. Jadi orang-orang nurut dan tetap di situasi sulit, nunggu suksesnya muncul. Tapi nggak muncul-muncul karena mereka pegang definisi sukses yang salah.

Dan definisi itu nggak mungkin benar buat semua orang. Karena setiap orang berbeda dan punya misi dalam diri yang bikin hidup mereka berkembang. Mereka ada di sini buat melakukan itu dengan kekuatan dan kemampuan masing-masing. Mereka ada untuk jadi bagian dari aliran besar orang lain dengan keahlian dan harapan yang berbeda-beda.

Mereka ada di sini untuk bahagia. Dan kesuksesan itu cuma salah satu sinyal kecil yang bikin mereka sadar akan hal itu.

Kesuksesan itu adalah keadaan bahagia dan seimbang yang berjalan terus-menerus. Pilihan pribadi. Bukan label sosial. Bukan standar yang kalau terpenuhi, langsung bikin kamu orang sukses.

Kamu sukses saat jadi sukses nggak lagi bikin stres. Saat kamu lepas dari jalur sulit yang dipaksa oleh sosial. Saat kamu merasa benar dengan apa yang kamu lakukan dan saat kamu melakukannya dengan benar.

Bisa jadi itu menghasilkan uang, atau bisa juga jalan-jalan keliling dunia. Bisa jadi bisnis yang serius, atau mengajarkan orang lain cara bahagia.

Melihat Kembali Definisi Kesuksesan

Sebuah pandangan terakhir tentang cara berbeda melihat kesuksesan dan kekayaan.

Pandangan yang Berbeda

Tahukah kamu, makin kamu merasa sukses sekarang, makin banyak kesuksesan yang akan kamu alami nanti? Apa sih hal yang selalu kamu pengen lakukan tapi nggak pernah sempat kamu coba? Misalnya, main selancar, ikut kelas memasak, atau belajar fotografi. Pikirkan sesuatu yang seru dan menyenangkan, bukan yang berhubungan dengan kerjaan.

Saya yakin kamu sudah habiskan banyak waktu untuk cari ilmu dan pendidikan, sambil fokus sama karier. Tapi ada bagian dari dirimu yang kamu abaikan dan sekarang ingin diperhatikan. Makanya saya tanya, apa sih hal yang selalu kamu ingin lakukan tapi belum pernah dilakukan? Bagian dirimu itu sebenarnya sedang teriak minta didengar.

Kamu punya kekayaan dalam diri yang sangat dalam, kekayaan batin, yang bisa kamu gunakan untuk menciptakan kehidupan yang indah. Kekayaan itu adalah bagian dari keseluruhan siapa kamu. Hidup dari kekayaan dalam dirimu itu penting banget buat kesuksesanmu. Kesuksesan itu bukan sesuatu yang terpisah atau cuma sebagian saja, tapi sayangnya kita sering memperlakukannya seperti itu.

Semua orang ingin sukses. Kesuksesan itu sudah tertanam dalam DNA kita. Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah merasa punya makna dalam keunikan dan kepribadian diri sendiri. Kebutuhan akan makna ini yang membuat kita mengejar kesuksesan.

Tapi, dalam perjalanan mengejar kesuksesan, ada yang salah paham. Faktanya, kesuksesan itu sebenarnya sudah kita miliki. Bukan sesuatu yang susah dicari dan harus dikejar terus. Justru, kesuksesan itu sudah ada dalam diri kita, terpatri di setiap sel tubuh kita.

Jadi, tujuan kita adalah untuk mengamalkan kesuksesan, bukan mencari-carinya.

Mari kita definisikan ulang kesuksesan. Kalau kamu cari arti “sukses” di kamus, kamu akan dapati definisi yang bilang: pencapaian kekayaan, jabatan, kehormatan, dan sejenisnya. Apa yang kurang dari definisi itu?

“Bahagia!”

Dalam pikiran kita terdalam, definisi kesuksesan itu mencakup kekayaan dan kehormatan, tapi nggak ada kata “bahagia.” Mungkin ini alasan kamu merasa nggak puas dengan pekerjaan “sukses” kamu. Seluruh sistem pendidikan dan cara kita bersosialisasi lebih fokus ke pencapaian kesuksesan, kekayaan, jabatan, dan kehormatan. Tapi sekarang, kebahagiaan mulai minta ruang dalam hidupmu.

Tahukah kamu kalau orang yang bahagia cenderung menghasilkan sekitar satu juta dolar lebih banyak selama hidupnya dibanding orang yang stres? Bahagia itu kebiasaan yang patut dibangun. Ada yang memang orangnya gampang bahagia, ada yang nggak. Kamu bisa membiasakan diri untuk bikin hidupmu lebih bahagia. Kalau kamu fokus buat menumbuhkan kebahagiaan, kamu juga akan mulai menghasilkan lebih banyak uang.

Bayangin begini, tanpa sadar kamu mungkin sudah nunggu pahlawan bertopeng berkilauan datang dengan kuda putih, tapi dia nggak pernah muncul. Kamu percaya pekerjaanmu, pasanganmu, mobilmu, atau pencapaianmu adalah “pahlawan” itu.

Berita baru untuk kamu: “Dia” nggak bakal datang, tapi kamu tetap dapat kudanya! Bedanya, kamu yang sudah naik kuda putih itu dan sudah bertahun-tahun naik tanpa sadar. Kamu adalah pahlawanmu sendiri!

Buat para pria, kamu mungkin pikir bakal merasa sangat puas kalau bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Dan memang begitu. Tapi rasa puas itu cuma sesaat dan cepat hilang. Terus gimana? Jadi pria nggak ditentukan oleh berapa banyak uang yang kamu hasilkan. Saya jamin itu cuma mitos yang beredar. Kamu jauh lebih berharga buat keluarga dan anak-anakmu dibanding berapa banyak uang yang kamu punya. Kamu juga jauh lebih berharga buat dirimu sendiri dibanding uang yang kamu hasilkan.

Penutup

Luangkan waktu untuk mendefinisikan ulang kesuksesan buat dirimu sendiri. Masukkan dalam definisimu elemen bermain dan tertawa. Masukkan kebahagiaan. Masukkan juga rasa puas dan bahagia saat ini. Dengan begitu, kamu menarik dan menciptakan kekayaan. Dan terakhir, nikmati kesuksesan sekarang, bukan nanti.

Semoga buku ini sudah memberikan kamu alat untuk melihat kesuksesan dan kekayaan dari sudut pandang yang berbeda.

Sekian Apa Arti Sukses Sebenarnya, Semoga Bermanfaat. Baca Juga Cara Mudah Untuk Sukses Dengan Passionmu

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *