Cara Menghadapi Setelah Putus Cinta
Cara Menghadapi Setelah Putus Cinta – Banyak orang yang terlalu serius menanggapi putus cinta. Mereka sampai membiarkan putus cinta menguasai hidup mereka. Ini bisa berdampak buruk pada hubungan pribadi dan pekerjaan mereka. Kesehatan juga jadi ikut terganggu. Soalnya, mereka gak bisa mengatasi stres dan tekanan mental yang datang begitu pasangannya bilang putus atau cerai. Tapi, penting banget untuk gak terjebak dalam pikiran negatif yang bikin kamu tambah stres. Kalau dulu kamu bisa hidup sebelum hubungan itu rusak, berarti kamu juga bisa hidup setelahnya. Yang perlu kamu lakukan cuma usaha untuk keluar dari depresi yang dalam itu.
Wajar kok kalau kamu merasa berat dan sedih setelah putus sama pasangan. Perasaan naik turun itu memang bikin ujian berat. Tapi yang penting, kamu harus mulai mengontrol hidupmu lagi secepat mungkin. Bahkan, kamu harus melakukan ini sebelum muncul pikiran-pikiran negatif yang berbahaya karena putus cinta.
Ada beberapa hal yang bisa kamu coba, misalnya ngobrol sama mantan tentang alasan putus. Cari tahu apakah memang harus putus atau ada kemungkinan buat baikan. Kalau sudah yakin gak ada cara untuk memperbaiki hubungan itu, saatnya kamu merelakan dan move on secepatnya.
Ngobrol sama teman dan keluarga juga bisa bikin kamu sibuk dan mengalihkan pikiran dari kenangan sama mantan. Coba juga luangkan waktu duduk sendiri sebentar setiap hari, itu bisa bikin kamu lebih rileks. Membaca buku juga sangat membantu supaya kamu gak terlalu mikirin mantan.
Cari bantuan profesional juga keputusan yang bijak setelah putus. Banyak orang malah cuma diam di rumah, sedih terus, tapi itu malah bikin kesehatan mental makin buruk. Lebih baik kamu keluar rumah, ketemu teman, dan habiskan waktu sama keluarga. Mengembangkan diri juga penting, misalnya coba hal baru yang bikin kamu merasa lebih baik dan puas secara mental.
Daftar isi
- 1 Membuat Teman Baru: Cara Terbaik Mengatasi Putus Cinta
- 2 Pentingnya Keluarga Setelah Cerai
- 3 Pentingnya Teman Setelah Cerai
- 4 Cara Mengungkapkan Perasaan Setelah Cerai di Depan Orang Terdekat
- 5 Cerai: Jangan Marah, Ambil Hal Positifnya
- 6 Cerai: Banyak Pelajaran yang Bisa Kamu Ambil
- 7 Pacaran: Cari Teman Spesial dan Lanjutkan Hidup
- 8 Hidup Setelah Putus: Apa Masih Ada Hidup?
- 9 Tips Melanjutkan Kehidupan Seksual Setelah Cerai
- 10 Cara Menghadapi Anak Setelah Cerai
Membuat Teman Baru: Cara Terbaik Mengatasi Putus Cinta
Saat masa perceraian, banyak orang susah banget mengontrol emosi dan perasaan mereka. Mereka sering frustrasi dan merasa bakal gampang marah atau kehilangan kendali kapan saja. Tapi kamu harus tahu, banyak orang lain juga merasakan hal yang sama. Beberapa orang mungkin memilih terapi supaya bisa lebih mengontrol amarah dan rasa kesal yang makin besar. Terapi juga bisa ngajarin kamu gimana cara tetap berteman baik sama mantan demi anak-anak kalian.
Kamu juga mungkin perlu bicara baik-baik supaya gak sampai keluar biaya atau masalah yang gak perlu. Orang biasanya pengen cepat-cepat menyelesaikan semuanya supaya gak buang-buang waktu dan uang.
Kalau mau tetap berteman, kalian harus tetap jaga sikap sopan dan ramah, walaupun pernah ada masalah. Kalau kamu sudah punya pasangan baru, lebih baik jaga hubungan itu tetap low profile sampai perceraian selesai, supaya gak bikin mantan merasa cemburu atau defensif.
Kalian juga harus ikutan terapi keluarga demi anak-anak, supaya mereka gak merasa terabaikan. Terapi ini bantu kamu lebih tenang dan dapat solusi. Perceraian memang bikin emosi jadi naik turun dan sering bikin orang jadi buruk sikapnya.
Lebih baik kamu dan mantan sepakati pembagian hari atau waktu bertemu anak tanpa perlu melibatkan pengacara, supaya prosesnya gak jadi ribet dan menyakitkan. Saat proses perceraian, jaga nada bicara supaya tetap rendah dan lembut, jangan sampai marah-marah. Ini bukan berarti kamu harus kalah atau tunduk, tapi menunjukkan kamu bisa tenang.
Kamu juga harus buat mantan ngerti kalau sikap baik kamu bukan karena ingin balikan, tapi karena kamu masih peduli dan ingin semua berjalan lancar tanpa masalah. Kalau kalian berdua bisa saling baik, perceraian bisa berjalan mulus tanpa meninggalkan luka yang dalam.

Pentingnya Keluarga Setelah Cerai
Cerai bukanlah akhir dari segalanya. Kalau kamu punya anak, kamu harus mulai hidup baru, setidaknya demi masa depan anakmu yang cerah. Kamu nggak boleh sampai menunjukkan kesedihan yang berlebihan sampai suatu saat anakmu malah kehilangan kepercayaan pada konsep pernikahan. Di saat-saat sulit seperti ini, cuma dukungan keluarga yang bisa bantu kamu.
Keluarga punya peran besar banget dalam hidup kamu, apalagi setelah baru saja bercerai. Mereka membantu kamu supaya percaya kalau kamu nggak sendirian, dan keluarga nggak akan membiarkan kamu terjebak dalam depresi.
Hal terbaik yang bisa kamu lakukan setelah bercerai adalah memulai hidup baru dari awal lagi. Cara paling bagus untuk itu adalah dengan mendengarkan saran dari anggota keluargamu. Pengalaman hidup itu penting banget, apalagi dari orang yang sudah tua dan tahu banyak hal. Mendengar nasihat dari orang tua, seperti ibu atau bapak, bisa sangat membantu karena mereka biasanya jujur dan realistis.
Bersama keluarga juga sangat menguntungkan karena pola pikir ibu dan ayah biasanya jauh lebih matang dan bijak. Mereka punya pandangan yang jelas tentang kamu sebagai seorang kepala keluarga, apalagi di situasi sulit seperti ini. Kamu mungkin sempat kehilangan semangat setelah cerai, tapi keluarga pasti akan berusaha sekuat tenaga untuk membantu kamu kembali bangkit.
Salah satu cara paling cerdas untuk menjalani hidup setelah cerai adalah dengan menjelaskan tujuan dan rencanamu secara jelas ke keluarga, supaya nanti gak ada konflik. Mungkin terdengar kayak mimpi, tapi kamu bakal dapat dukungan dari anggota keluarga yang kamu harapkan maupun yang tidak terduga.
Singkatnya, kamu selalu bisa mengandalkan keluarga untuk dukungan emosional dan mental di masa-masa berat ini. Keluarga itu adalah sesuatu yang bisa kamu percaya akan berusaha lebih dari batas demi kebaikanmu. Tapi di saat seperti ini, kamu juga harus terbuka dan berusaha memperkuat mental kamu sendiri.
Gak ada yang bilang hidup ini bakal selalu menyenangkan. Pasti ada naik turun terus. Kamu harus siap menghadapi itu. Saat kamu sedang jatuh dan nggak melihat harapan, kamu selalu bisa mengandalkan keluarga untuk membantu melewati masa sulit. Kalau kamu baru saja bercerai, hidup memang bisa terasa sangat berat. Keluarga bisa jadi tulang punggung yang kuat saat kamu berusaha pulih dari trauma mental ini.
Berikut terjemahan ke bahasa Indonesia sehari-hari untuk teks tentang pentingnya teman setelah bercerai:
Pentingnya Teman Setelah Cerai
Pas kamu baru saja bercerai, kamu pengen banget membersihkan semua kesalahan dalam hidup dan mulai membangun hidup baru. Kamu ingin hidupmu kali ini berjalan lebih baik daripada sebelumnya. Tapi hidup nggak pernah menjamin semuanya bakal berjalan mulus terus. Jadi, saat masa-masa sulit, kamu perlu dukungan. Biasanya dukungan itu datang dari keluarga dan teman karena merekalah yang paling ngerti kamu dan bisa ngomong apa adanya di depan kamu.
Teman yang ngerti kesedihanmu setelah cerai dan tetap nerima kamu di masa-masa sulit itu benar-benar berharga dan harus dijaga baik-baik. Kamu harus selalu dikelilingi oleh teman-teman terbaik yang tahu segalanya tentang kamu dan bisa jadi penilai yang jujur.
Tapi, pasti juga akan ada beberapa teman yang jadi menjauh karena mereka nggak setuju dengan keputusan cerai kamu. Ada juga yang berhenti berteman karena mereka merasa kamu sudah nggak penting lagi buat mereka. Saran aku, abaikan saja mereka dan anggap mereka nggak pernah ada. Biasanya teman-teman seperti ini lebih condong ke pihak pasangan yang lebih kaya. Kamu harus tetap jaga hubungan dengan teman-teman yang benar-benar bisa kamu andalkan untuk dukungan dan saran. Seiring waktu, kamu akan sadar siapa teman sejati kamu karena keadaan bisa berubah cepat di dunia ini.
Hal paling penting adalah kamu harus berbagi dengan teman-teman tentang semua perasaan kamu setelah cerai. Ini penting supaya ada topik yang kamu sembunyikan tapi teman-teman bisa ngerti dan bantu kamu pulih. Berbagi pengalaman akan membantu teman-teman menemukan cara terbaik supaya kamu gak merasa kesepian dan bisa merasa lebih baik.
Ada juga pasangan yang tetap menjaga pertemanan dengan teman-teman mereka dan juga teman-teman mantan pasangannya. Ini tanda kedewasaan, tapi kamu harus hati-hati karena ada kemungkinan beberapa dari mereka bisa jadi orang yang nggak bisa dipercaya dan malah menyebarkan cerita tentang kamu setelah cerai, yang bisa bikin kamu makin lemah. Jadi, kamu cuma harus berbagi cerita dengan teman yang benar-benar kamu percaya dan yang sudah setia menemani kamu lewat suka dan duka.
Ada juga beberapa orang yang malah bikin masalah jadi tambah rumit dan bikin ketegangan antara kamu dan mantan pasangan makin parah. Kamu harus pintar menghadapi situasi seperti ini, dan kalau perlu, jangan ragu buat membela diri karena mereka memang pantas mendapatkan itu.
Berikut terjemahan ke bahasa Indonesia sehari-hari untuk teks tentang cara mengungkapkan perasaan setelah bercerai di depan orang terdekat:
Cara Mengungkapkan Perasaan Setelah Cerai di Depan Orang Terdekat
Ngasih tahu pasangan tentang perceraian itu sudah berat, apalagi ngomongin hal ini ke keluarga dan teman-teman. Tapi kamu harus pilih waktu yang tepat buat ngasih kabar soal cerai ini. Jangan sampai kamu bilang saat acara makan malam atau saat kumpul-kumpul santai. Lebih baik ajak orang-orang terdekat makan malam dulu, baru ngobrol soal cerai itu.
Kamu bisa tanya pendapat mereka, apakah keputusan cerai kamu sudah benar atau belum. Biasanya keluarga akan ngerti kok. Kalau ada yang nggak mau dengar, kamu bisa kasih tahu mereka lewat teman-teman lain dulu, pelan-pelan. Yang penting kamu harus tetap tenang saat ngomong, karena berita ini bisa jadi mengejutkan buat mereka yang nggak tahu masalah yang sebenarnya kamu hadapi dalam rumah tangga.
Hindari ngasih kabar lewat telepon, pesan suara, atau surat. Kalau kamu merasa belum siap ngomong soal cerai ke seseorang, mending tahan dulu sampai kamu yakin dan siap ngomong.
Setelah berita cerai tersebar ke keluarga, pasti bakal banyak pertanyaan yang datang ke kamu. Jangan takut, kamu berhak pilih pertanyaan mana yang mau kamu jawab dan mana yang nggak. Kamu nggak perlu jelasin panjang lebar kenapa kamu cerai, karena itu urusan perasaan kamu sendiri.
Kamu mungkin juga pengen menjauh dulu dari orang banyak karena ada yang bakal merasa kasihan atau malah komentar negatif soal cerai kamu. Di saat seperti ini, lebih baik kamu istirahat dulu dan jauhi acara yang bikin kamu nggak nyaman.
Kalau orang-orang mulai ngerti keadaan kamu, kamu bakal merasa lebih baik dan lebih kuat buat menghadapi orang lain. Anak-anak adalah bagian yang paling sensitif dalam proses cerai karena mereka paling terdampak. Suami dan istri harus ada bersama-sama saat kasih tahu anak-anak soal keputusan cerai ini. Anak-anak juga harus paham kalau kamu dan pasangan tetap ada buat mereka, kapan pun mereka butuh.
Cerai memang berat diterima, tapi kamu harus terbuka sama keluarga dan teman karena mereka sayang sama kamu dan selalu siap mendukung.
Cerai: Jangan Marah, Ambil Hal Positifnya
Cerai itu bagian hidup yang punya dampak besar di pikiran kita. Rasanya dunia seperti runtuh tiba-tiba. Kamu harus siap menghadapi masalah soal uang, barang-barang pribadi, dan anak-anak. Tapi sebenarnya, hidup tetap jalan setelah menikah, dan lebih baik mengakhiri sesuatu yang bikin kamu nggak nyaman daripada terus bertahan dan frustrasi sepanjang hidup.
Setelah cerai, jangan berharap mantan bakal balik lagi. Nggak ada gunanya terusin hubungan yang cuma bikin kamu sakit hati. Kamu harus cari hal yang bikin kamu bahagia. Tapi kamu juga harus tahu kapan waktunya buat bersedih. Awalnya kamu pasti bingung, kaget, dan marah, tapi coba deh duduk tenang dan pikirin semuanya. Analisa hidup kamu dan pikirkan juga soal anak-anak.
Setelah cerai, jangan sampai kamu jadi negatif karena kamu sekarang sendiri. Banyak orang yang sendiri di berbagai usia, itu wajar. Kamu bisa mulai cari cinta baru yang bisa ngerti kamu, nggak ada batas umur buat itu. Cepat-cepat lupain masa lalu dan fokus ke masa sekarang dan masa depan supaya hidupmu lebih cerah dan bahagia.
Jangan pernah nyesel sama kenangan pernikahan yang lalu, soalnya itu bisa berdampak langsung ke anak-anak. Kamu harus bersikap dewasa dan pintar. Jangan berteriak, marah-marah, atau ngomel di depan anak-anak karena itu bisa bikin mereka punya perasaan negatif tentang kamu. Anak-anak harus melihat kamu sebagai contoh yang baik.
Sebagai orang tua, kamu adalah pelindung utama buat anak-anak dan mereka selalu mengamati kamu, jadi jangan sampai kamu mudah marah. Butuh waktu untuk bisa balik ke kehidupan normal, tapi setelah itu kamu bisa mulai hidup baru dengan beli rumah baru atau mobil baru. Dari situ kamu bakal punya kontrol penuh atas hidup kamu. Ini akan bikin kamu lebih bahagia dari sebelumnya karena kamu bisa jalani hidup sesuai keinginanmu. Nggak ada yang melarang kamu ngelakuin apa pun.
Kamu bisa mulai dekorasi rumah, ganti penampilan, dan lakukan apa saja yang bikin kamu senang. Dari cerai, kamu belajar banyak hal baru dan kemampuan kamu menghadapi masalah juga makin kuat.
Cerai: Banyak Pelajaran yang Bisa Kamu Ambil
Orang bisa belajar banyak dari perceraian. Kadang perceraian sampai bikin situasi jadi sangat pahit. Bukan cuma kehilangan barang-barang pribadi, tapi lebih dari itu. Banyak banget perubahan yang terjadi pada diri seseorang saat menjalani proses cerai. Kamu bisa saja sempat salah jalan dan jadi punya sikap negatif, tapi lama-lama kamu pasti bakal kembali normal.
Orang yang sudah cerai biasanya takut buat memulai hubungan baru karena takut hal yang sama terulang lagi. Tapi itu salah. Kamu harus tetap positif karena keluarga dan teman-teman kamu sayang dan pengen lihat kamu bahagia.
Sisi positif dari cerai adalah kamu jadi lebih kuat dan bisa menghadapi situasi sulit yang sebelumnya susah kamu bayangkan. Kamu juga jadi lebih paham bedanya antara kata-kata dan tindakan orang. Awalnya pasanganmu mungkin janji akan baik-baik saja, tapi akhirnya malah nyakitin kamu. Dari sini kamu belajar untuk nggak mudah percaya sama orang.
Kamu jadi bisa lebih pintar menilai siapa yang tulus dan siapa yang cuma pura-pura baik. Pelajaran ini bakal sangat berguna saat kamu masuk ke hubungan yang baru.
Setelah cerai, kamu juga bakal makin menghargai teman-temanmu karena saat itu kamu tahu siapa teman sejati. Teman-teman ini akan selalu ada buat dukung dan kasih kamu semangat menghadapi masalah.
Cerai juga bikin kamu bisa membedakan mana orang yang egois dan mana yang jujur. Saat cerai, kamu perlu meluapkan amarah lewat teriakan atau marah-marah supaya bisa sembuh dan gak makin frustrasi.
Pelajaran penting dari cerai adalah kamu bakal bisa lebih mengontrol hidupmu. Kamu merasa lebih lega karena nggak harus ngikutin apa kata orang lain lagi. Kamu bisa jalani hidup sesuai keinginanmu sendiri. Dari cerai, kamu belajar banyak hal yang sebelumnya nggak pernah kamu sangka dan bisa hidup lebih bahagia.
Pacaran: Cari Teman Spesial dan Lanjutkan Hidup
Memulai hidup baru setelah cerai itu susah banget. Awalnya, kamu nggak gampang percaya sama orang lain dan susah nemuin yang bener-bener spesial. Pas mulai pacaran lagi, kamu bakal ngalamin masa-masa enak dan juga sulit. Kalau kamu sudah lama nggak pacaran, mulai lagi pasti terasa canggung.
Waktu kamu mulai pacaran lagi, kamu bakal ketemu banyak orang baru. Semakin lama, pacaran jadi makin susah karena seiring bertambahnya usia, kita cenderung lebih jaga diri daripada berani buka hati duluan. Sebelum mulai pacaran, kamu harus pikirin dulu apa yang kamu butuhin dan kenapa.
Kamu harus tentuin prioritas, mau pacaran cuma buat kenalan orang baru, buat cari teman, atau mau cari hubungan serius. Keputusan itu harus dari kamu sendiri, jangan sampai ada orang lain yang ngatur cara mikirmu. Pria bisa cari cinta di umur berapapun, bahkan sampai usia 60-an. Kalau kamu sudah jelas sama pikiranmu, kamu nggak akan nyesatin orang lain dan itulah pacaran yang pintar.
Pacaran yang pintar itu harus punya tujuan yang sama antara kamu dan pasangan. Kamu juga harus terbuka tapi jangan gampang jatuh cinta begitu saja. Terima aja semua yang terjadi, baik atau buruk. Kalau pasangan kamu nggak nelpon atau tiba-tiba nggak kontak, kamu harus santai aja karena pasti ada kesempatan pacaran lain yang nunggu.
Pertemuan pertama biasanya paling susah, jadi kamu harus siap mental. Kalau kamu ketemu orang yang kamu suka, temui dia dengan pikiran terbuka. Kamu bisa minta bantuan keluarga buat ngatur kencan, atau coba kencan buta (blind date). Tapi pastikan kencan buta dilakukan di tempat umum supaya kamu aman. Awal-awal pacaran, jangan dulu kasih tahu nama atau alamat lengkap sampai beberapa hari.
Kalau kamu sudah nemu orang yang tepat, hidup kamu bakal berubah dan kamu bakal lebih bahagia.
Hidup Setelah Putus: Apa Masih Ada Hidup?
Putus itu bisa bikin kamu hancur secara fisik dan mental. Banyak orang merasa susah banget buat lanjut hidup setelah berpisah dari pasangannya. Bahkan ada yang sampai kepikiran bunuh diri. Tapi, jangan sampai kamu mikir nggak ada hidup lagi setelah cerai atau putus. Justru, putus bisa jadi tanda ada hubungan yang lebih baik dan orang yang lebih tepat buat kamu di masa depan.
Iya, hidup itu masih ada setelah putus. Wajar banget kalau kamu merasa sedih dan hancur karena hubungan yang kandas. Tapi bukan berarti hidup kamu berakhir di situ. Masih ada harapan, jadi jangan nyerah. Memang berat buat bertahan setelah putus, tapi bukan nggak mungkin.
Ingat, kamu pernah punya hidup yang bahagia sebelum dia masuk ke hidupmu. Setelah kamu sadar hubungan itu benar-benar selesai dan nggak bisa diperbaiki, berhenti terus-terusan sedih dan mulai jalani hidup lagi. Nangis dan sedih itu normal, tapi jangan kebanyakan juga.
Ada banyak cara supaya kamu bisa merasa lebih baik lagi. Teman-teman bisa bantu banget, dan keluarga juga. Kalau mereka mau bantu, jangan sungkan terima bantuan mereka. Curhat sama mereka bisa bikin hati kamu lebih lega. Kamu juga bisa cari bantuan profesional supaya hidupmu bisa bangkit lagi setelah putus yang menyakitkan.
Ingat, setelah nangis, sedih, dan begadang, saatnya kamu move on dan lepaskan semua kenangan sama dia. Gunakan waktu ini untuk hal-hal yang bikin kamu bahagia. Misalnya, hangout sama teman-teman terbaikmu, nonton film favorit, pakai baju yang kamu suka, dan makan apa pun yang kamu mau.
Hidup setelah putus itu ada, tapi cuma kalau kamu mau. Kamu harus berusaha keras dan sepenuh hati. Banyak orang yang sudah bisa bangkit setelah hubungan mereka berakhir, kamu juga pasti bisa. Yang kamu perlu lakukan cuma mulai ambil langkah kecil untuk survive setelah putus.
Tips Melanjutkan Kehidupan Seksual Setelah Cerai
Cerai itu sakit banget. Gak ada yang lebih menyakitkan daripada berpisah selamanya dari pasangan. Berpisah itu berarti kehilangan banyak hal, seperti rasa aman secara emosional, bantuan finansial, cinta, perhatian, kasih sayang, dan semangat hidup.
Menurut beberapa riset, banyak perempuan yang pengen jauh-jauh dulu dari pacaran atau hubungan setelah cerai karena takut gak bisa percaya lagi sama orang lain.
Tapi, menjauh dari hubungan bukan solusi terbaik. Banyak orang takut menikah atau pacaran lagi karena mikir itu bakal ngaruh ke anak-anak, tapi itu gak selalu benar. Sebenarnya, wajar kok kalau kamu mau melanjutkan hidup dan punya hubungan baru. Banyak orang justru pengen mantan mereka juga punya kehidupan dan hubungan baru yang sehat.
Supaya gak makin ribet, hindari kembali menjalin hubungan seksual sama mantan. Ingat, orang yang pernah nyakitin kamu dan ninggalin kamu bisa nyakitin kamu lagi kalau kamu balik sama dia. Ini gak akan bantu kamu atau anak-anakmu sama sekali. Kalau kamu balik lagi sama mantan, orang lain bisa salah paham dan mikir kamu pengen balikan. Anak-anak kamu juga bisa berharap kalian balikan, dan itu bisa bikin mereka sedih dan bingung.
Kalau kamu mau mulai berhubungan seksual lagi setelah cerai, penting banget buat tahu alasan sebenarnya kenapa kamu pengen. Mungkin karena kamu gak mau kesepian, atau mulai sayang sama seseorang. Tapi sebelum ambil langkah serius, pikirin dulu apakah kamu mau hubungan yang serius dan permanen sama orang baru itu. Jangan gampang percaya sama orang baru, karena itu bisa bikin kamu sakit hati lagi.
Sebelum kamu mulai berhubungan seksual lagi, pastikan orang itu aman buat kamu. Pakai pelindung supaya terhindar dari penyakit menular seksual (PMS) dan penyakit serius lain. Kalau kamu gak mau hamil, pastikan juga kamu pakai alat kontrasepsi yang tepat.
Jangan sampai perceraian bikin hidup pribadi kamu jadi kacau. Belajar untuk move on dan mulai hidup baru dengan sehat dan bahagia.
Cara Menghadapi Anak Setelah Cerai
Cerai memang keputusan yang sulit buat banyak orang. Tapi ada banyak hal yang harus dipikirin, terutama soal anak. Kalau kamu mau cerai, penting banget buat mikirin anak yang terlibat. Pastinya kamu pengen supaya perselisihan antara kamu dan mantan nggak sampai ngaruh buruk ke anak. Anak harus dapat perhatian penuh dari orangtua supaya dia merasa spesial dan dicintai. Ingat ya, perselisihan atau cerai itu bukan salah anak.
Kamu harus jaga supaya anak nggak kena dampak negatif dari cerai atau perbedaan antara kamu dan mantan. Anak harus aman dari masalah yang bisa muncul karena cerai. Ini beberapa cara supaya anak bisa terhindar dari efek buruk cerai:
Memberi Kepastian
Komunikasi itu penting banget. Anak bisa terbawa perasaan karena proses cerai yang terjadi. Kamu harus buat anak yakin kalau semuanya akan baik-baik saja nanti. Jelaskan ke anak kalau semua ini dilakukan demi kebaikan mereka. Pastikan anak tahu kalau hubungan kamu sama mereka dan sama mantan nggak akan berubah. Buka jalur komunikasi seluas-luasnya supaya anak nggak merasa terabaikan.
Konseling
Kalau bisa, ajak anak ke konseling atau psikolog. Ini akan bantu mereka lebih mudah menghadapi masalah yang muncul karena cerai. Kadang anak bisa merasa ditolak, bersalah, atau sedih. Dengan ngobrol sama ahlinya, anak bisa merasa lebih lega dan tenang.
Pahami Apa yang Mereka Pikirkan
Coba dengarkan pertanyaan atau kekhawatiran anak soal cerai. Anak mungkin punya rasa gak aman atau takut yang harus kamu bantu selesaikan.
Biar Gampang Aja
Wajar kok kalau kamu pengen berjuang buat hak asuh anak. Tapi kalau sampai berantemnya berantakan dan gak jelas, itu malah bakal nyakitin anak kamu. Anak bisa jadi merasa gak aman dan punya perasaan negatif yang nantinya bisa bikin masa depannya terganggu. Kehidupan pribadinya dan sekolahnya juga bisa kena dampak. Anak butuh perhatian dan cinta dari kedua orangtuanya. Kamu dan mantan mungkin punya masalah, tapi anak tetap sayang sama kalian berdua. Jadi, jangan sampai anak yang jadi korban. Bikin semuanya sederhana aja supaya anak gak susah.
Kesimpulan
Pertama, jangan pikir makan banyak coklat atau minum bir bakal nyelesain masalah kamu, malah cuma bikin tambah pusing. Hidup setelah putus itu bisa cerah atau gelap, tergantung gimana kamu ngelihatnya. Kalau kamu pengen keluar dari hubungan itu dan sekarang kamu udah keluar, itu awal baru buat kamu, jadi hidup bakal cerah. Tapi kalau kamu terus mikirin apakah kamu salah atau nggak putus, ya hidup bakal terasa gelap.
Banyak orang ragu buat putus karena mikirin pendapat orang lain. Padahal kalau kamu nggak nyaman di hubungan itu, kamu cuma buang-buang waktu dan nyakitin diri sendiri sama orang lain. Kalau kamu mau berusaha bikin hubungan itu berhasil, itu keren banget.
Kalau kamu putus, pastikan itu keputusan kalian berdua dan kamu harus dewasa buat ngadepin semuanya. Apapun alasannya, kamu harus inget dulu kalian pernah sayang dan punya perasaan yang nyatuin kalian. Hidup pasti berat setelah putus, apalagi kamu jadi harus menghadapi dunia sendirian. Makanya kamu butuh dukungan, minimal dari keluarga atau teman.
Keluarga punya peran besar buat ngurangin stres dan trauma kamu. Minta nasihat dari mama dan papa, mereka biasanya paling ngerti dan bisa kasih pandangan yang jujur buat kebaikan kamu. Ceritain apa aja yang kamu rasain ke keluarga, mereka bisa jadi tempat curhat yang baik.
Teman juga bisa jadi support yang bikin kamu lega. Cerita ke teman lebih gampang dan mereka bisa bantu kamu mulai hidup baru. Tapi hati-hati juga, jangan sampai cerita kamu bocor ke orang yang salah. Jadi, ceritain hal-hal pribadi cuma ke teman dekat yang kamu percaya banget.
Kalau kamu cuma nangis terus atau nongkrong party tiap hari karena putus, itu gak akan nyelesain apa-apa. Kamu harus cukup dewasa buat terima kenyataan, move on, dan jangan sampai ngulangin kesalahan yang sama lagi.
Sekian Cara Menghadapi Setelah Putus Cinta, Semoga Bermanfaat. Baca Juga Tips Kesehatan dan Kecantikan – Diet Sehat untuk Kulit Glowing