Cara Menjaga Resolusi Tahun Baru Sepanjang Tahun
Cara Menjaga Resolusi Tahun Baru Sepanjang Tahun – Di akhir tahun, kita biasanya mulai membuat rencana tentang apa saja yang ingin kita ubah dalam hidup kita di tahun yang akan datang. Kita mengevaluasi diri, lalu sadar bahwa ada banyak kekurangan dalam diri kita—itulah sebabnya kita membuat resolusi Tahun Baru. Tapi sayangnya, kebiasaan buruk itu susah dihilangkan, dan seringkali kita gagal mempertahankan resolusi tersebut. Di sinilah kamu akan menemukan info penting yang kamu butuhkan.
Daftar isi
- 1 Pendahuluan
- 2 Menetapkan Tujuan Kreatif yang Mendorong Kamu untuk Bertindak
- 3 Tetap Fokus pada Tujuan dan Lakukan Satu Hal dalam Satu Waktu
- 4 Bayangkan Kesuksesanmu Setiap Hari
- 5 Perkuat Hidupmu dengan Afirmasi
- 6 Berkolaborasi dengan Orang yang Sepemikiran
- 7 Mengatasi Ketakutan Terbesarmu
- 8 Meninjau Ulang Tujuanmu Setiap Tiga Bulan
- 9 Selalu Ikuti Passionmu
Pendahuluan
Kadang kita menyerah setelah beberapa bulan mencoba untuk berubah. Lalu, di akhir tahun berikutnya, saat kita mengevaluasi diri lagi, ternyata halhal yang dulu ingin kita ubah, masih jadi hal yang sama yang ingin kita ubah lagi. Dan siklus itu terus berulang. Tapi sebenarnya, ini tidak harus terus begitu. Kita bisa kok menjaga resolusi Tahun Baru kita sepanjang tahun.
Dasar-Dasarnya
Menurut kamus, “resolusi” bisa berarti tekad yang kuat. Dibutuhkan 21 hari untuk membentuk sebuah kebiasaan baru. Jadi, kalau kita bisa konsisten dan bertekad membangun kebiasaan baru selama 21 hari, maka sisa 344 hari di tahun itu akan terasa lebih mudah.
Ada beberapa fakta soal resolusi Tahun Baru yang mungkin bisa memotivasi kamu supaya tetap berkomitmen. Berdasarkan statistik, empat resolusi paling umum adalah:
1. Menurunkan berat badan lewat olahraga,
2. Menurunkan berat badan lewat pola makan yang lebih sehat,
3. Lebih fokus pada pekerjaan atau sekolah, dan
4. Berhenti merokok, minum alkohol, atau memakai narkoba—termasuk kafein.
Kita ambil contoh menurunkan berat badan dengan olahraga. Coba deh jogging setiap pagi selama 21 hari tanpa putus. Di hari ke22, jogging itu akan terasa seperti rutinitas biasa.
Satu hal penting kalau kamu ingin berhasil dengan resolusimu adalah mengubah cara berpikir. Seringkali, saat membuat resolusi, kita sudah merasa dari awal bahwa kita tidak akan sanggup menjalaninya sampai akhir bulan pertama.
Kita tidak terlalu serius menjalaninya karena kita jarang melihat orang yang benarbenar berhasil mempertahankan resolusinya selama setahun penuh. Tapi kalau kamu mengubah pola pikir dan percaya pada diri sendiri bahwa kamu bisa, maka kamu sudah memenangkan setengah dari perjuangan.
Sekarang, setelah kamu yakin kamu bisa, bayangkan dengan jelas apa yang ingin kamu capai. Kalau tujuanmu sudah jelas di pikiran, kamu akan lebih mudah untuk bertindak.
Masih dengan contoh penurunan berat badan. Bayangkan kamu hadir di pesta Natal dengan mengenakan gaun merah paling seksi yang pernah kamu lihat—punggungnya terbuka memperlihatkan bentuk tubuh kamu yang indah, dan rok pendeknya memamerkan kaki kamu yang kencang hasil jogging berbulanbulan.
Bayangkan kamu masuk ke ruangan dan semua mata tertuju padamu dengan kagum. Gambarannya begitu nyata sampai kamu hampir bisa merasakannya. Sekarang setelah kamu membayangkan seperti apa hasilnya jika kamu konsisten menjalankan resolusimu, kamu tidak akan mau mundur lagi. Kamu akan benarbenar bertekad untuk mewujudkannya.

Menetapkan Tujuan Kreatif yang Mendorong Kamu untuk Bertindak
Supaya sesuatu bisa berjalan, kamu perlu rencana. Seperti bisnis yang punya business plan, rumah ada denahnya, dan guru punya rencana pelajaran. Nah, resolusi Tahun Baru juga butuh rencana. Dan supaya rencana itu berhasil, kamu harus punya tujuan. Tujuan inilah yang jadi isi dari resolusi Tahun Baru kamu.
Supaya tujuan kamu bisa tercapai, kamu perlu bikin tujuan yang SMART—yaitu Specific (spesifik), Measurable (terukur), Attainable (tercapai), Realistic (realistis), dan Timebound (ada batas waktunya).
Kalau di bab sebelumnya contohnya soal menurunkan berat badan, kali ini kita ambil contoh keinginan untuk berhenti merokok. Pertamatama, kamu harus yakin sama diri sendiri bahwa begitu bulan Desember nanti, kamu udah bukan bagian dari kelompok berisiko tinggi kanker paruparu lagi. Kamu udah bebas dari belenggunya. Bayangkan kulitmu jadi lebih bersih, gigimu lebih putih, dan aura sehat yang dulu hilang karena rokok mulai kembali lagi. Bayangkan betapa bangganya keluargamu saat kamu bilang, “Aku berhasil berhenti merokok.”
Tujuan yang Jelas
Untuk menjadikan tujuan kamu SMART, mari kita uraikan satu per satu:
1. Spesifik (Specific)
Tujuan kamu harus jelas. Misalnya, kamu mau berhenti merokok semua jenis rokok, bukan cuma satu merek aja. Jadi dalam contoh ini, kita ambil bahwa kamu berhenti merokok semua jenis rokok.
2. Terukur (Measurable)
Seberapa banyak batang rokok yang mau kamu kurangi setiap harinya? Atau kamu mau langsung berhenti total? Misalnya sebelum Tahun Baru kamu merokok 30 batang per hari, maka kamu bisa mulai dengan menguranginya jadi 25 batang per hari di minggu pertama, lalu 20 batang di minggu kedua, dan seterusnya.
3. Tercapai (Attainable)
Ini cuma soal “bisa atau tidak bisa”. Apakah kamu bisa mencapai tujuan ini? Jawabannya cuma dua: ya atau tidak.
4. Realistis (Realistic)
Semua tujuan itu bisa jadi realistis kalau kamu percaya itu mungkin. Kamu bisa kok berhenti merokok, jadi tidak perlu ragu soal ini.
5. Ada Batas Waktu (Timebound)
Kamu harus menentukan batas waktu untuk mencapainya—seperti deadline dalam sebuah proyek. Kalau kamu punya target waktu, kamu akan lebih semangat mengejar tujuan itu. Dalam contoh ini, kamu bisa targetkan: “Akhir Februari nanti, aku sudah berhenti merokok.” Atau: “Akhir Februari nanti, jumlah rokokku sudah berkurang 5 batang per hari.”
Kalau tujuanmu sudah SMART, maka kamu akan lebih mudah mencapainya. Dengan tujuan yang jelas, kamu bisa mulai menjalankan rencanamu. Dan sambil berjalan, usahakan untuk mencatat perkembanganmu.
Salah satu caranya, kamu bisa dokumentasikan progresmu—misalnya dengan foto diri sendiri sambil menuliskan berapa batang rokok yang berhasil kamu hindari hari itu. Dengan semua perencanaan ini, kamu sudah satu langkah lebih dekat untuk mempertahankan resolusi Tahun Baru kamu sepanjang tahun.
Tetap Fokus pada Tujuan dan Lakukan Satu Hal dalam Satu Waktu
Kadang kita gagal mencapai tujuan karena kehilangan fokus. Kita terlalu sibuk dengan kehidupan seharihari sampai lupa dengan tujuan kita sendiri. Salah satu cara supaya tujuan tetap jadi prioritas utama adalah dengan melakukan satu hal dalam satu waktu.
Misalnya kamu punya dua resolusi Tahun Baru: ingin berhenti merokok dan ingin menurunkan berat badan. Memang kamu bisa saja melakukan keduanya secara bersamaan, tapi kalau kita bicara soal fokus, lebih baik selesaikan satu dulu baru lanjut ke yang lain.
Salah satu trik agar bisa fokus adalah mengosongkan pikiran dari tugastugas lain dan benarbenar menaruh perhatian ke satu hal saja.
Langkah-Langkahnya
Kalau kamu mau fokus mengerjakan satu hal dalam satu waktu, kamu bisa ikuti langkahlangkah ini:
1. Pilih tujuan yang ingin kamu capai.
Misalnya, kamu mau berhenti merokok.
2. Setelah memilih tujuan, tanamkan dalam pikiran kalau kamu harus mencapainya, apapun yang terjadi.
Kalau kamu benarbenar niat, kamu pasti bisa. Komitmen itu penting banget dalam mencapai tujuan. Jangan ubah tujuan di tengah jalan.
Kadang kamu mungkin akan menghadapi hambatan atau kesulitan, tapi kalau kamu tetap bertahan, kamu juga yang akan merasakan hasilnya nanti.
Saatnya Bertindak
Setelah semua persiapan—mulai dari memilih tujuan, mengatur niat, sampai komitmen—sekarang waktunya mulai bertindak.
Langkah pertama memang paling sulit, tapi begitu kamu sudah mulai, semuanya akan terasa lebih mudah.
Ingat! Jangan mulai mengejar tujuan lain kalau yang satu belum selesai. Fokus akan lebih mudah kalau kamu cuma punya satu hal yang harus dipikirkan.
Menghadapi Hambatan
Yuk, bahas beberapa hambatan yang mungkin muncul begitu kamu mulai menjalankan rencanamu.
1. Kembali ke kebiasaan lama
Misalnya kamu punya target untuk mengurangi rokok sebanyak 5 batang per minggu. Di minggu kedua, seharusnya kamu sudah mengurangi 10 batang dari jumlah awal. Tapi tibatiba, di hari Minggu, kamu tergoda untuk merokok satu batang tambahan. Nah, itu bisa membuat kamu mundur lagi.
Apa yang bisa kamu lakukan biar tetap fokus?
Kamu bisa hubungi seseorang, kayak “sponsor” dalam program rehabilitasi seperti AA (Alcoholics Anonymous). Atau kamu bisa lakukan hal lain yang bikin pikiran kamu teralihkan—menari, olahraga, nonton TV, nyanyi sekencang mungkin, apa saja yang bikin kamu lupa ingin merokok.
2. Lupa dengan target harian
Kadang kita bisa lupa bahwa hari itu kita cuma boleh merokok 10 batang. Supaya nggak lupa, kamu bisa bikin pengingat di sekelilingmu.
Tempel kartu progres di kulkas, kaca rias, atau di pintupintu rumah. Jadi setiap kamu lewat, kamu akan diingatkan: “Hari ini cuma boleh 10 batang!”
Sekarang juga banyak aplikasi di ponsel yang bisa bantu kamu memantau progres, supaya kamu nggak kembali ke kebiasaan lama.
Bayangkan Kesuksesanmu Setiap Hari
Banyak buku pengembangan diri saat ini menekankan pentingnya visualisasi dan afirmasi untuk membantu mencapai tujuan. Itu karena cara ini terbukti sangat efektif. Pernah ada seorang atlet ice skating yang jatuh saat berlatih dan tulangnya patah. Dokternya bilang bahwa tulangnya akan sembuh tepat waktu untuk ikut kompetisi, jadi ia tetap punya harapan untuk bertanding.
Masalahnya, ia tidak bisa latihan secara fisik. Tapi pelatihnya menyarankan agar ia membayangkan rutinnya di kepala, sebagai pengganti latihan. Setiap hari ia melakukan itu—memutar musik latihannya dan membayangkan dirinya menari dengan sepenuh hati, semua dilakukan dalam pikirannya.
Saat hari lomba tiba, ia siap tampil. Dan benar saja—penampilannya sempurna! Karena meskipun tidak latihan secara fisik, ia melatih pikirannya setiap hari. Nah, dari sini kamu bisa lihat betapa penting dan bermanfaatnya visualisasi. Kalau kamu bisa membayangkannya, kamu bisa meraihnya.
Lihat dengan Jelas
Dalam cerita tadi, si atlet membayangkan penampilannya dengan sangat jelas dalam pikirannya. Sekarang, untuk resolusi Tahun Baru kamu, daripada hanya membayangkan prosesnya, cobalah bayangkan langsung hasil akhirnya.
Misalnya kamu ingin menurunkan berat badan. Daripada membayangkan diri sedang makan salad atau berkeringat saat olahraga, bayangkan saja hasil akhirnya—bagaimana perubahanmu akan mengejutkan semua orang.
Bayangkan wajah menyesal dari orangorang yang dulu pernah mengejekmu, atau penyesalan dari mantan gebetan yang dulu nolak kamu. Dan yang paling mengharukan, bayangkan betapa bangganya teman dan keluargamu yang selalu mendukungmu. Itulah yang akan mendorong kamu untuk bekerja keras meraih tujuanmu.
Sudah Terbukti
Banyak penelitian membuktikan bahwa visualisasi memang ampuh. Bahkan di sekolahsekolah, visualisasi dipakai untuk memotivasi murid supaya bisa belajar dengan lebih baik. Dan membayangkan sesuatu sebelum kamu benarbenar melakukannya juga bisa bikin kamu lebih siap dan percaya diri.
Kalau kamu membayangkan kesuksesanmu sekali saja, peluang suksesmu bisa naik setidaknya 1%. Sekarang bayangkan kalau kamu melakukannya setiap hari—bisabisa kamu meraih tujuanmu bahkan sebelum tenggat waktu!
Visualisasi adalah bagian dari proses agar kamu bisa menjaga resolusi Tahun Baru kamu sepanjang tahun.
Kapan Waktu Terbaik untuk Visualisasi?
Kamu bisa coba visualisasi sebelum tidur, supaya kamu bisa mimpi tentang tujuanmu dan bangun dengan semangat baru. Kamu juga bisa melakukannya di pagi hari, supaya kamu memulai hari dengan pikiran yang positif.
Waktu visualisasi terserah kamu—yang penting, konsisten dilakukan di jam yang sama setiap hari, supaya jadi kebiasaan. Ingat:
Lakukan selama 21 hari berturutturut, maka itu jadi kebiasaan.
Lakukan selama 6 bulan berturutturut, maka itu jadi bagian dari kepribadianmu.
Dan saat akhirnya kamu berhasil mencapai tujuanmu, rasa bahagia yang kamu rasakan akan jauh lebih besar daripada yang pernah kamu bayangkan sebelumnya.
Perkuat Hidupmu dengan Afirmasi
Afirmasi sangat cocok dipadukan dengan visualisasi. Saat kamu membayangkan kesuksesanmu dalam pikiran, kamu juga harus mendengarkan suara yang bilang, “Kamu bisa melakukannya!” Kalau belum ada suara itu, kamu harus menciptakannya. Katakan pada dirimu sendiri, “Aku pasti bisa!”
Afirmasi adalah bentuk dorongan semangat untuk diri sendiri, terutama saat tidak ada orang lain yang memberi semangat. Ini bisa meningkatkan rasa percaya diri kamu dan membuatmu merasa mampu melakukan apa saja. Afirmasi juga bisa sangat membantu kamu untuk percaya diri dalam menjalani resolusi Tahun Baru yang sudah kamu pilih.
Berikut beberapa tips agar afirmasi kamu jadi lebih kuat dan berdampak nyata.
Cara Melakukan Afirmasi
1. Spesifik
Misalnya, resolusi Tahun Barumu adalah menurunkan berat badan. Kamu ingin tampil seksi dan tetap sehat. Maka afirmasinya bisa seperti:
“Aku sehat dan seksi.”
2. Ulangi Terus
Ucapkan afirmasi itu berulangulang pada dirimu sendiri. Tapi jangan asal ngomong—ucapkan dengan penuh perhatian, keyakinan, dan semangat. Kalau tidak, itu cuma akan terdengar seperti nyanyian kosong. Kamu harus percaya sama ucapanmu sendiri supaya afirmasinya benarbenar berdampak dalam hidupmu.
3. Dalam Keadaan Santai
Lakukan afirmasi saat kamu sedang tenang atau rileks. Saat kamu tenang, kamu bisa lebih fokus, dan afirmasimu akan lebih efektif.
4. Gunakan Kalimat Sekarang (Present Tense)
Ucapkan afirmasi seolaholah itu sudah jadi kenyataan, bukan sesuatu yang masih akan terjadi. Misalnya jangan bilang, “Aku akan kurus,” tapi bilang, “Aku kurus dan sehat.” Ini akan menanamkan sugesti di alam bawah sadar bahwa kamu memang seperti itu, dan tubuh serta pikiranmu akan bekerja untuk mewujudkannya.
Di bab sebelumnya sudah dibahas kenapa banyak orang gagal dengan resolusi Tahun Baru mereka: karena mereka merasa dari awal bahwa mereka tidak akan bisa melakukannya. Nah, afirmasi ini bisa membantu menghilangkan suarasuara negatif dari pikiran.
Dengan afirmasi, hanya pikiran positif yang akan tertinggal. Saat itulah kamu mulai benarbenar percaya kalau kamu bisa. Saat kita fokus pada hal positif, kita merasa lebih tenang dan percaya diri, karena kita punya kendali atas hidup dan tubuh kita. Lewat afirmasi, kamu akan lebih fokus pada keberhasilan daripada ketakutan dan keraguan.
Kalau kamu menggabungkan afirmasi dengan visualisasi, maka kekuatannya akan jadi dua kali lipat. Kamu akan merasa lebih percaya diri bahwa tujuanmu bisa tercapai. Saat perubahan terasa mustahil, afirmasi bisa jadi alat yang sangat ampuh.
Ingat: Saat pikiran kita berubah, tindakan kita pun akan ikut berubah.
Dengan afirmasi dan visualisasi, kamu bisa punya kendali penuh atas dirimu sendiri, atas tubuh dan pikiranmu. Tidak ada lagi keraguan, dan kamu akan yakin semua resolusi Tahun Baru kamu akan tercapai.
Ucapkan afirmasimu secara rutin, dan setiap kali keraguan mulai datang, afirmasi akan membantu mengusirnya dan membuatmu kembali punya kendali penuh atas pikiranmu.
Semuanya memang kembali ke pikiran.
Kalau kamu percaya kamu bisa—maka kamu benarbenar bisa.
Berkolaborasi dengan Orang yang Sepemikiran
Kalau kamu punya seseorang yang punya tujuan yang sama denganmu, kemungkinan untuk berhasil akan jadi lebih besar. Seperti pepatah bilang, “dua kepala lebih baik daripada satu” dan memang benar ada kekuatan dalam jumlah. Kalau kamu punya teman untuk diajak ngobrol dan berbagi tujuan, semua tugas yang harus dilakukan jadi terasa lebih ringan.
Kita ambil contoh resolusi Tahun Baru.
Kalau kamu tidak harus olahraga sendirian, semuanya jadi lebih menyenangkan. Kamu jadi nggak malas ke gym karena ada teman yang nemenin. Kerja keras pun terasa lebih ringan saat ada yang menemani dibanding melakukannya sendirian.
Saat kamu hampir tergoda makan kue cokelat misalnya, kamu bisa ngobrol sama temanmu supaya nggak jadi makan itu. Dan sebaliknya, kamu juga bisa jadi penasehat buat temanmu kalau dia yang tergoda. Kamu dan temanmu juga bisa saling jujur, misalnya kalau salah satu mulai malas atau nggak mengikuti program, kalian bisa saling mengingatkan supaya tetap di jalur yang benar.
Orang-orang yang Sepemikiran
Hal lain yang bisa dilakukan adalah saling memantau perkembangan satu sama lain. Kalau salah satu berhasil mencapai target jangka pendek, kalian bisa saling memberi hadiah, misalnya jalanjalan ke spa, belanja bareng, atau melakukan hal seru yang kalian suka.
Dan nanti saat hasil dari semua usaha itu terlihat, kebahagiaan yang dirasakan juga akan terasa dua kali lipat karena kamu tidak menjalani semua itu sendirian.
Kalau kamu bareng orangorang yang sepemikiran, ngobrol jadi lebih enak karena mereka mengerti perjuanganmu. Kalau kalian punya tujuan yang sama, kalian bisa saling bantu mencapainya. Dan dengan orangorang yang sepemikiran, tujuan itu bukan jadi ajang bersaing, tapi benarbenar jadi kerja sama.
Membangun sistem dukungan atau minta bantuan teman bisa sangat membantu kamu mewujudkan resolusi Tahun Baru. Kalau kamu punya orangorang yang mendukung dan percaya padamu, akan lebih mudah untuk terus bergerak menuju tujuanmu, karena kamu tahu ada yang akan kecewa kalau kamu gagal.
Tapi ini bukan berarti kamu harus merasa tertekan untuk sukses, karena mereka tetap akan mendukungmu apa pun yang terjadi. Tapi perlu diingat: kalau kamu bekerja sama dengan teman atau orangorang sekitarmu untuk mencapai tujuanmu, pastikan kamu melakukannya karena kamu memang mau, bukan hanya karena didorong orang lain.
Menjadi sistem pendukung bagi orang lain yang berusaha mencapai resolusi mereka juga bisa jadi hal yang sangat memuaskan. Kamu ikut serta dalam perjalanan mereka.
Kamu tahu perjuangan dan tantangan mereka, tapi kamu juga bisa ikut merasakan bahagia dan bangga saat mereka berhasil. Dan mereka bisa jadi sumber inspirasi buat kamu supaya tetap semangat menjaga resolusi sepanjang tahun.
Mengatasi Ketakutan Terbesarmu
Salah satu penghalang terbesar untuk mencapai resolusi Tahun Baru adalah rasa takut kalau kamu akan gagal. Karena ketakutan itu sering kali nggak masuk akal, jadi sekeras apa pun aku mencoba meyakinkanmu kalau ketakutan itu nggak berdasar, biasanya nggak akan mempan. Jadi kita fokus aja langsung ke cara mengatasi rasa takut itu. Nggak ada yang mustahil, dan kalau kamu percaya bisa melawan rasa takut itu, kamu pasti bisa. Soalnya kamu nggak akan pernah tahu apakah kamu bisa sukses atau nggak kalau kamu nggak pernah nyoba.
Kalimatkalimat afirmasi yang dibahas sebelumnya bisa bantu banget karena fokusnya pada energi positif, bukan energi negatif. Tapi, ada juga cara lain buat ngelawan rasa takut.
Cara Mengatasinya
1. Minta Bantuan Teman
Kamu bisa minta bantuan sahabat atau orang dekat. Ajak ngobrol soal ketakutanmu dan minta mereka bantu kamu melewati itu. Kalau kamu dan temanmu punya resolusi Tahun Baru yang sama, kalian bisa jadi “teman resolusi” dan saling dukung untuk capai tujuan. Punya seseorang yang percaya kamu bisa melakukannya bisa bikin rasa takut berkurang, dan kamu jadi lebih berani buat maju.
2. Bikin Rutinitas
Punya resolusi Tahun Baru artinya kamu ingin berubah, dan itu bisa bikin takut karena kamu harus keluar dari zona nyaman. Tapi coba bikin perubahan itu jadi kebiasaan. Lakukan hal yang kamu targetkan di waktu yang sama tiap hari supaya jadi bagian dari rutinitas harianmu. Nanti lamalama, rasa takut terhadap perubahan itu bakal hilang sendiri.
3. Pelajari Teknik Relaksasi
Kamu juga bisa belajar teknikteknik buat nenangin diri saat rasa cemas mulai datang. Salah satu cara paling umum adalah latihan pernapasan dalam. Ini bisa bantu menormalkan napas dan kasih lebih banyak oksigen ke otak. Yoga juga bisa bantu banget buat relaksasi.
Teknik relaksasi lain yang bisa dicoba antara lain: meditasi, visualisasi positif, dengerin musik yang menenangkan, Tai Chi, olahraga ringan, nonton film yang bikin senang, dan lainlain. Kamu bisa cari tahu lebih lanjut di internet atau perpustakaan, dan pilih mana yang paling cocok buat kamu.
4. Menulis Jurnal
Coba tulis jurnal atau catatan harian tentang perkembanganmu. Tulis apa aja yang kamu lakukan dan mana yang paling efektif buat bantu kamu ngelawan rasa takut. Siapa tahu nanti kamu bisa bantu orang lain yang sedang ngalamin hal yang sama dengan cerita kamu.
5. Hadapi Ketakutanmu
Ini adalah cara paling ampuh. Hadapi langsung rasa takutmu. Begitu kamu hadapi, kamu akan sadar bahwa kadang sebenarnya nggak ada yang perlu ditakuti. Dan kalau kamu sudah menyadari itu, kamu akan mulai merasa lebih nyaman dengan perubahan dalam hidupmu.
Setelah kamu berhasil menghadapi dan mengatasi ketakutanmu, akan lebih gampang untuk terus melanjutkan resolusi Tahun Baru kamu. Perubahan yang kamu dapatkan akan sepadan dengan usaha keras yang kamu lakukan untuk mengalahkan rasa takut.
Meninjau Ulang Tujuanmu Setiap Tiga Bulan
Setiap tiga bulan sekali, kamu sebaiknya mengecek kembali “kartu perkembanganmu.” Bandingkan dengan tujuan yang sudah kamu tulis dan lihat apakah kamu masih berada di jalur yang benar. Kadangkadang hasil yang kamu lihat bisa menunjukkan bahwa kamu agak tertinggal dari jadwal, tapi jangan langsung patah semangat. Beberapa hambatan bukan berarti kamu akan gagal, mungkin cuma tertunda untuk mencapai hasil akhirnya.
Meninjau ulang tujuanmu juga berguna untuk memastikan kamu benarbenar melakukan sesuatu untuk mencapainya. Saat mengevaluasi perkembanganmu, kamu mungkin menyadari bahwa ada halhal yang selama ini kamu lakukan ternyata tidak efektif. Nah, inilah manfaat dari evaluasi: kamu bisa ubah caranya jika memang tidak berhasil, atau teruskan dan tingkatkan halhal yang sudah berjalan dengan baik.
PertanyaanPertanyaan yang Bisa Kamu Gunakan Saat Evaluasi
1. Apakah kamu mengikuti rencana yang sudah kamu buat?
Waktu kita bahas tentang menjaga resolusi Tahun Baru agar bertahan sepanjang tahun, hal pertama yang disarankan adalah membuat rencana. Sekarang, saat kamu mengevaluasi, tanyakan ke dirimu sendiri: “Apakah aku sudah benarbenar menjalankan rencana itu?”
2. Bagaimana cara kamu memperbaiki rencana itu?
Kalau ada bagian dari rencana yang tidak berjalan sesuai harapan, kamu bisa ubah. Jadi sekarang, pikirkan: bagian mana yang perlu diperbaiki, dan apa langkah perbaikannya?
3. Apakah kamu punya rencana cadangan?
Pernahkah kamu berpikir untuk menyiapkan rencana alternatif, kalaukalau rencana awal nggak berhasil?
4. Apakah hasilnya sesuai jadwal?
Supaya tujuan bisa tercapai, harus SMART (Spesifik, Measurable/terukur, Achievable/bisa dicapai, Realistic, dan Timebound/ada batas waktunya). Nah, apakah tujuanmu masih sesuai dengan waktu yang kamu targetkan? Kalau tidak, kenapa bisa begitu? Apa yang membuatmu jadi lambat? Dan apa yang harus kamu lakukan untuk memperbaikinya?
5. Apakah rencananya berada di jalur yang benar?
Pertanyaan ini penting untuk memastikan bahwa semua langkah yang kamu ambil memang benarbenar membantu kamu mencapai tujuanmu.
6. Apa yang kamu pelajari tentang dirimu sendiri selama proses ini?
Ini juga penting untuk dipikirkan setiap kali kamu meninjau kembali tujuanmu. Kalau kamu menyadari bahwa rencana yang kamu pakai sekarang tidak efektif, maka kamu harus memperbaikinya atau bahkan menggantinya sepenuhnya.
Pentingnya Mencatat Perkembanganmu
Agar proses evaluasi tiga bulanan ini benarbenar efektif, catat semua perkembanganmu. Kamu bisa tulis saja di buku catatan tentang apa saja yang sudah kamu capai, dan juga apa yang belum berhasil kamu lakukan — supaya kamu bisa pikirkan kenapa hal itu belum berhasil.
Catat semuanya, bahkan halhal kecil yang menurutmu sepele. Bisa jadi nanti kamu sadar bahwa justru halhal kecil itulah yang membawa perubahan besar dalam kesuksesan atau kegagalanmu.
Selalu Ikuti Passionmu
Ada yang bilang bahwa mengikuti passion itu bukan saran terbaik kalau bicara soal karier. Tapi kalau untuk resolusi Tahun Baru, mengikuti passion bisa jadi hal yang sangat positif. Memang sih, kadang passion kita nggak menghasilkan uang banyak, tapi kamu tetap bisa menekuni passion sekaligus punya pekerjaan tetap. Yang penting kamu bahagia dan nggak nyesel di kemudian hari.
Apa pun yang ingin kamu ubah dalam hidupmu, pastikan kamu melakukannya karena kamu sendiri yang mau — dan karena kamu percaya itu akan bikin kamu jadi pribadi yang lebih baik. Kalau ada orang yang bilang gaya hidupmu “nggak cocok” atau “nggak pantas”, kamu boleh aja bilang dalam hati: “Urus aja hidupmu sendiri.”
Yang utama, kamu harus punya rasa percaya diri. Kalau kamu percaya sama dirimu sendiri, orang lain juga akan ikut percaya.
Tentang Passion
Biasanya kalau kamu mengerjakan sesuatu yang kamu sukai, kamu akan lebih menonjol di bidang itu. Misalnya, kalau ada murid yang nggak terlalu bagus di pelajaran sekolah, belum tentu dia bodoh — bisa jadi passionnya memang bukan di situ.
Sebaliknya, ada juga murid yang sangat bagus di pelajaran karena memang dia suka belajar. Itulah kenapa kamu harus ikuti passionmu, karena biasanya sesuatu yang kamu suka akan terasa lebih mudah untuk dijalani. Tapi kalau kamu justru suka tantangan, ya lakukan sesuatu yang sulit buat kamu — itu juga termasuk mengikuti passion.
Kalau kamu suka melukis, ya lukislah. Tapi kalau ternyata melukis belum menghasilkan uang, ya nggak masalah kamu juga punya pekerjaan tetap. Itu bukan berarti kamu menyerah pada passionmu, cuma kamu butuh tambahan penghasilan. Kita semua butuh bantuan kadangkadang, dan nggak ada yang salah dengan itu.
Contohnya, kalau resolusi Tahun Baru kamu adalah berhenti merokok, kamu harus benarbenar punya niat dan semangat tinggi buat berhenti. Kamu mungkin tahu merokok itu nggak sehat, tapi kalau kamu nggak benarbenar punya keinginan kuat buat berubah, kamu akan susah lepas dari kebiasaan itu.
Intinya: kamu harus punya passion atau semangat terhadap perubahan yang ingin kamu lakukan.
Kalau kamu mau menurunkan berat badan, jangan cuma karena kamu ditinggal pacar garagara badanmu. Meskipun itu bisa jadi motivasi awal, tapi kalau kamu cuma berubah demi orang lain, kemungkinan besar kamu akan gagal. Gimana kalau pacar barumu nanti suka cewek/chubby? Masa kamu mau naik berat badan lagi?
Lakukan sesuatu karena kamu sendiri yang menginginkannya, bukan karena orang lain memintanya.
Rahasia supaya kamu bisa mempertahankan resolusi sepanjang tahun adalah semangat dan passion yang kamu punya terhadap tujuan itu. Kalau kamu benarbenar ingin berubah dan memperbaiki diri, kamu pasti bisa.
Penutup: Hadapi Rintangan dengan Keteguhan
Ini adalah bagian akhir dari seri ini. Sepanjang tahun, saat kamu mencoba menjalankan resolusi Tahun Baru, pasti ada saja masalah yang muncul. Itu hal yang wajar saat kita berusaha mengubah diri. Tapi semoga kamu bisa melewati semuanya dan tetap meraih tujuanmu.
Kalau kamu gagal, jangan menyerah. Coba lagi. Masih ada 12 bulan dalam setahun. Setiap kali gagal, catat di buku harianmu, lalu saat evaluasi, kamu bisa lihat lagi kesalahanmu dan cari cara untuk memperbaikinya.
Dengan ketekunan, kamu bisa:
- Menurunkan berat badan
- Berhenti merokok
- Berhenti minum alkohol
- Lepas dari obatobatan
- Lebih baik di kerja atau sekolah
- Jadi pribadi yang lebih baik
Orangorang sukses di dunia ini juga pernah jatuh bangun. Mereka pernah menghadapi masalah besar sebelum bisa berdiri seperti sekarang. Bahkan banyak yang mempertaruhkan segalanya demi bisa hidup sesuai yang mereka impikan. Kalau dibandingkan dengan mereka, mempertahankan resolusi Tahun Baru terasa jauh lebih mudah.
Tapi tetap saja, tantangan itu tetap terasa berat. Kadang kita capek dan nyerah, tapi hal terpenting adalah kita bangkit lagi dan terus mencoba. Itulah arti sebenarnya dari ketekunan.
Kita tahu hidup itu susah, apalagi kalau kita sedang mencoba berubah. Meninggalkan kebiasaan lama dan membentuk yang baru memang nggak gampang. Tapi kalau kamu yakin bisa terus bertahan, kamu akan berhasil.
Kalau menghadapi masalah, jangan langsung menyerah. Cari solusinya. Dan kalau gagal? Coba lagi.
Kalau Rencana A gagal, tenang aja — masih ada Rencana B sampai Z. Selalu ada harapan. Nggak ada gunanya menyerah.
Ingat, kesuksesan itu terus bergerak. Begitu kamu berhenti mengejarnya, di situlah kamu gagal. Tapi selama kamu terus berusaha, kamu akan menemukan banyak keberhasilan.
Satu kegagalan bukan akhir segalanya. Mungkin kamu berhasil di percobaan ke2, ke3, atau ke10. Tapi kalau kamu terus coba, kamu pasti akan berhasil pada akhirnya.
Punya visi itu penting. Kamu harus jelas melihat apa yang kamu mau. Kalau pandanganmu kabur, hasilmu juga akan kabur.
Ketekunan dan passion adalah kunci sukses. Kalau kamu punya dua hal ini, kamu akan bisa menghadapi tantangan apa pun dan terus maju ke halhal besar. Dengan keyakinan ini, kamu sudah sangat siap untuk menjaga resolusi Tahun Barumu sepanjang tahun.