Cara Mudah

Cara Mudah Agar Cepat Menyelesaikan Pekerjaan

Ingin lebih produktif setiap hari? Temukan cara mudah agar cepat menyelesaikan pekerjaan tanpa stres! Dengan manajemen waktu yang tepat, teknik fokus yang efektif, dan strategi kerja cerdas, kamu bisa menyelesaikan tugas lebih cepat dan tetap berkualitas. Cocok untuk karyawan, pelajar, hingga freelancer yang ingin meningkatkan efisiensi kerja.

Menunda-nunda kalau dibiarkan bisa jadi kebiasaan buruk yang akhirnya sulit banget diubah. Banyak orang nggak sadar kalau kebiasaan menunda ini bisa bikin banyak hal negatif datang, makanya kita perlu serius untuk mengidentifikasi dan menghilangkan kebiasaan ini. Dapatkan semua info yang kamu butuhkan di sini.

Kenapa Orang Menunda

Berikut beberapa alasan umum kenapa kebanyakan orang jatuh ke dalam kebiasaan menunda-nunda:

Alasan-alasan Dasar:

Alasan “Gak Tahu”
Ini salah satu alasan paling umum yang sering dipakai saat seseorang sebenarnya gak tertarik untuk menyelesaikan tugas tertentu. Dengan pura-pura nggak tahu, orang tersebut bisa menghindari tugas itu dan berharap gak akan diminta lagi di masa depan.

Tugasnya Gak Cukup Menantang
Ini juga alasan yang sering dipakai untuk menghindar dari pekerjaan. Biasanya alasan ini dijelaskan panjang lebar, dengan anggapan bahwa tugasnya terlalu simpel dan nggak layak untuk perhatian orang tersebut.

Gak Ngerasa Mau Melakukannya
Ini sih jelas malas, tapi biasanya orang nggak mau mengakuinya. Pake alasan ini, orang akan coba segala cara untuk menghindari tugas yang diberikan, tapi intinya tujuan utamanya adalah supaya gak melakukan apa yang diharapkan.

Gak Bisa Dipaksa
Kalau semua cara udah gagal, biasanya orang akhirnya pake alasan ini, di mana ada unsur kekesalan yang ditunjukkan, seolah-olah mereka nggak akan ngerjain tugas tersebut. Kalau alasan ini sering dipake, lama-lama bisa makin merusak karena orang jadi tergantung pada sikap negatif ini untuk lepas dari tanggung jawab.

Rasa Takut yang Umum pada Si Pemalas

Meskipun kebanyakan orang yang suka menunda-nunda bisa cari berbagai alasan untuk menghindari melakukan atau menyelesaikan sesuatu, kadang ada faktor-faktor kuat yang mendasari kenapa seseorang jadi malas. Menyelami faktor-faktor ini bisa membantu seseorang untuk akhirnya memutuskan siklus negatif ini dengan lebih efektif.

Berikut beberapa rasa takut yang sering bikin orang jadi menunda-nunda:

Rasa Takut:

Takut Gagal
Kadang-kadang, bahkan bayangan kecil tentang kemungkinan gagal bisa bikin seseorang nggak mau coba sama sekali untuk melakukan suatu tugas. Mereka merasa kegagalan itu akan menghancurkan baik secara mental maupun fisik, karena mereka takut banget harus menghadapi kemungkinan tersebut. Hal ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah kebutuhan untuk selalu terlihat sukses dan berhasil.

Takut Mengalami Hasil yang Tidak Menyenankan atau Menyakitkan
Rasa takut ini juga bisa bikin seseorang enggan mencoba hal baru atau bahkan melakukan apa pun. Bisa jadi ini berasal dari pengalaman buruk yang belum bisa diterima sepenuhnya, jadi mereka pake alasan ini untuk menunda-nunda. Meskipun ini mungkin memang pengalaman buruk yang nyata dan sudah pernah dialami, pake alasan ini terus-menerus nggak bakal membantu seseorang untuk maju di masa depan, apalagi untuk membangun karakter yang baik.

Takut Ketinggalan (FOMO)
Buat orang yang pengen ngerasain semuanya, pengalaman semuanya, dan jadi semuanya, burnout bisa dengan cepat bikin mereka jadi orang yang akhirnya menunda-nunda sebagai mekanisme pertahanan diri. Biasanya ini terjadi pada orang yang punya mindset “pengen sukses dan dapet semuanya”, yang sebenarnya hanya bisa bertahan sampai batas tertentu, sampai akhirnya kelelahan dan burnout datang.

Si Pemalas Suka Zona Nyaman

Kebanyakan orang yang dengan sadar ingin menghindari sesuatu biasanya akan membuat zona nyaman di sekitar alasan yang mereka pakai, supaya posisi mereka makin kuat.

Biasanya ini dipikirkan dengan matang dan susah untuk rasionalisasi dengan cara yang biasa. Tapi, kalau kita paham hubungan antara rasa aman yang diberikan oleh zona nyaman dan tindakan menunda-nunda yang sebenarnya, orang bisa lebih mudah mengelola situasi ini dengan lebih baik.

Berikut beberapa alasan kenapa orang yang suka menunda-nunda mencari kenyamanan di zona nyaman mereka dan apa saja itu:

Lihat Dulu:

Salah satu cara yang paling sering dipakai untuk mencari kenyamanan dan bersembunyi di balik alasan menunda-nunda adalah dengan masuk ke mode “gak tahu” dan nggak beraksi. Dengan jawab seperti ini, hampir selalu nggak ada tindak lanjut atau komentar dari orang lain yang mengharapkan tindakan, jadi si pemalas bisa lepas dari situasi tersebut tanpa harus mencari solusi.

Alasan lain yang sering dipakai adalah merasa nggak bisa mengatasi situasi atau kebutuhan tertentu, dan akhirnya memilih untuk nggak ikut campur sama sekali.

Jenis penundaan ini hampir selalu membuat orang nggak berusaha mencoba tugas tersebut, karena kegagalan yang dianggap mungkin sudah ada di pikiran dan jadi halangan besar. Jadi, zona nyaman dicari dalam pola pikir negatif ini sebagai pelindung dari rasa sakit yang dirasa akan datang.

Alasan lain yang sering dipakai sebagai zona nyaman untuk si pemalas adalah merasa nggak punya alat atau dukungan yang cukup untuk menyelesaikan pekerjaan. Banyak orang pakai alasan ini sebagai pembenaran untuk nggak mau ngapa-ngapain yang nggak mereka suka. Kebanyakan, argumen tentang kurangnya alat pendukung ini disampaikan dengan sangat meyakinkan, sampai akhirnya diterima oleh orang lain sebagai alasan yang sah.

Baca Juga:  Cara Menjaga Berat Badan Setelah Niat Diet

Mengalahkan Pikiran Si Pemalas

Buat beberapa orang, menunda-nunda itu identik dengan malas, tapi buat mereka yang benar-benar ingin memahami pola pikir ini, pasti setuju kalau menunda-nunda itu jauh lebih dalam dan lebih kompleks dari sekadar malas.

Menghadapinya

Berikut beberapa cara yang bisa dicoba untuk dimasukkan ke dalam rutinitas harian supaya bisa mengontrol dan akhirnya menghilangkan “penyakit” yang cukup parah ini:

Karena banyak tindakan menunda dimulai dari pikiran, ini adalah tempat yang ideal untuk memulainya. Tuliskan semua hal yang seharusnya sudah dikerjakan hingga saat ini, yang belum dicoba sama sekali. Ini adalah langkah pertama yang harus dilakukan. Dengan cara ini, orang tersebut sebenarnya sedang mengambil tanggung jawab untuk mengenali hal-hal yang membutuhkan perhatian mereka. Kalau pengakuan ini ditulis, nggak ada alasan lagi kalau tugas-tugas itu terlupakan.

Setelah itu, periksa daftar tersebut dan lanjutkan dengan mencoba menemukan satu hal yang bisa langsung dikerjakan. Ini seharusnya menjadi langkah selanjutnya yang ideal.

Setelah itu, buatlah rencana yang jelas dan relevan yang akan membantu menyelesaikan tugas yang dipilih. Begitu rencana sudah dibuat dengan baik, nggak ada lagi alasan untuk menunda-nunda.

Idealnya, rencana tersebut harus mencakup semua kemungkinan agar orang tersebut nggak menghindar dan meninggalkan rencana tersebut begitu saja.

Tentukan waktu yang spesifik untuk menyelesaikan tugas, dan waktu ini harus dipatuhi tanpa ada ruang untuk ragu-ragu. Waktu ini harus jadi fokus utama dalam menyelesaikan tugas yang dipilih.

Orang tersebut harus didorong dan bahkan dipaksa untuk berkomitmen pada waktu yang sudah ditetapkan. Ini akan menciptakan sistem cek dan saldo yang efektif.

Mulai Jurnal Si Pemalas

Banyak alasan yang menyebabkan seseorang akhirnya jadi ahli dalam menunda-nunda pekerjaan, berasal dari kemampuan untuk menghindari tugas yang diberikan, dengan sikap dan alasan yang meyakinkan.

Sering kali hal ini dilakukan dengan sangat baik sehingga kebanyakan orang lebih memilih untuk mengerjakan tugas sendiri daripada harus berhadapan dengan pemalas yang sudah berpengalaman, dan ini makin memperkuat kekuatan si pemalas.

Mulai menulis jurnal mungkin bisa jadi langkah pertama yang membantu seseorang menghadapi tantangan menunda-nunda, dan dengan ini, dia bisa menyadari sejauh mana hal ini memengaruhi hidupnya. Berikut beberapa hal yang idealnya harus dicatat dalam jurnal untuk memastikan efektivitasnya, baik secara fisik maupun mental:

Menulis Jurnal

Mulai jurnal memerlukan kejujuran total dari si pemalas. Dengan kejujuran sepenuhnya, orang tersebut harus mencatat semua tugas yang sengaja dia hindari atau tidak selesaikan di masa lalu. Nggak ada yang terlalu sepele atau nggak penting; dan si pemalas juga nggak boleh cuma mencatat tugas yang dianggap menantang saja.

Setelah itu, si pemalas harus mencatat di kolom sebelah setiap tugas, alasan kenapa tugas tersebut ditinggalkan atau belum diselesaikan sampai sekarang. Mencatat alasan ini akan memberi kesempatan untuk mempertimbangkan sejauh mana alasan yang digunakan relevan, untuk menghindari atau nggak menyelesaikan tugas tersebut. Hanya dengan cara ini, orang tersebut bisa paham betapa jauh dia rela menghindari tugas itu.

Setelah ini diakui, si pemalas bisa lanjut untuk mencatat setiap tugas yang akhirnya dikerjakan dan diselesaikan. Ini adalah alat motivasi yang sangat baik, terutama ketika orang tersebut mulai menyelesaikan lebih banyak tugas seiring dengan meningkatnya rasa percaya diri dan berkurangnya penundaan.

Menetapkan Tujuan dan Merayakan Keberhasilan Kecil

Menetapkan tujuan adalah cara yang baik untuk membuat seseorang sadar akan hal-hal yang perlu diperhatikan, dan ini juga berfungsi sebagai pemicu motivasi untuk pencapaian harian yang harus diselesaikan.

Jika tidak ada tujuan yang ditetapkan, kehidupan seseorang akan berjalan tanpa arah, di mana orang tersebut mungkin hanya akan mengambang tanpa tujuan, tanpa arah yang jelas dalam hidup.

Yang tak kalah penting, adalah mengakui keberhasilan dalam menyelesaikan tujuan dengan merayakan sedikit pencapaian tersebut. Psikologi manusia seperti itu, bahwa setiap individu menikmati bentuk pengakuan melalui perayaan atas pencapaian mereka. Oleh karena itu, menggabungkan kedua elemen penting ini akan membantu seseorang tetap termotivasi dan tidak menjadi pemalas.

Info Berguna

Keberhasilan sangat terkait dengan kondisi pikiran, dan jika kondisi pikiran ini mengakui keberhasilan dengan perayaan, maka pikiran akan lebih sering berada dalam mode bahagia dan puas.

Pola pikir positif ini akan membantu individu berusaha untuk mencapai lebih banyak, bukan hanya untuk mendapatkan hadiah dari perayaan yang mengakui pencapaian tersebut, tetapi juga untuk kepuasan diri yang datang dengan menyelesaikan tugas dengan sukses.

Perayaan kecil ini akan membantu menumbuhkan kegembiraan yang datang dengan menyelesaikan tugas, yang juga merupakan alat motivasi yang baik karena mendorong individu untuk mencoba lebih banyak lagi. Begitu seseorang berhasil mengalahkan kebiasaan menunda-nunda, sangat sedikit hal yang bisa menghalangi kemungkinan pencapaian yang lebih besar.

Memahami konsep keberhasilan kecil yang tercapai bisa menciptakan karakter yang kuat dan dapat diandalkan, adalah alasan yang cukup untuk merayakan setiap pencapaian, besar atau kecil. Ini akhirnya memastikan bahwa reaksi pertama dan awal terhadap tugas apapun akan lebih positif dan cepat, bukan cara lama menunda-nunda.

Gunakan Tubuh Anda Untuk Mengatasi Prokrastinasi

Seringkali orang berpikir bahwa pikiran adalah faktor dominan yang membuat sikap menunda-nunda bertahan dalam hidup seseorang. Namun, tubuh juga berkontribusi dalam hal ini, karena tubuh merespons apa yang dipikirkan oleh pikiran. Meskipun pikiran tetap menjadi faktor dominan, tubuh juga bisa cukup termotivasi untuk mengatasi proses berpikir tersebut dan menjaga prokrastinasi tetap terkendali.

Baca Juga:  Cara Mudah Nembak Cewek Yang Kamu Cinta

Berikut beberapa cara tubuh bisa membantu melawan kebiasaan menunda-nunda:

Bagaimana Cara Menghadapinya

Menemukan waktu yang tepat untuk mengerjakan tugas akan membantu tubuh lebih siap dan berenergi untuk menyelesaikan tugas tersebut. Jika tidak ada gangguan dan tubuh dalam keadaan segar serta istirahat, peluang untuk menyelesaikan tugas akan lebih besar.

Setiap orang memiliki kebiasaan kerja yang unik dan cara tubuh merespons, jadi ada baiknya untuk berhenti sejenak dan mempertimbangkan situasi di mana tubuh lebih cenderung merespons positif terhadap dorongan untuk menyelesaikan sesuatu.

Meskipun multitasking adalah sesuatu yang bisa dilakukan banyak orang dengan efektif, orang yang sering menunda-nunda lebih cenderung meninggalkan tugas begitu ada gangguan pertama.

Oleh karena itu, untuk masalah multitasking, lebih baik tubuh fokus untuk menyelesaikan tugas dalam beberapa tahap dan dengan usaha yang terkonsentrasi.

Menganggap tugas terlalu besar juga tidak akan berhasil ketika berurusan dengan tubuh. Kelelahan, baik fisik maupun mental, sangat mungkin mendominasi, memberi alasan ideal untuk meninggalkan tugas. Oleh karena itu, pertimbangan yang matang harus diberikan agar tubuh mampu menangani tugas tersebut.

Pemrograman Otak untuk Pemalas

Penelitian baru-baru ini menunjukkan ada banyak cara praktis untuk mengajarkan pikiran agar tidak menyerah pada dorongan untuk menunda-nunda. Dengan penelitian ini, banyak pemalas yang mengaku bisa mengalahkan kebiasaan menunda-nunda yang sering kali melemahkan.

Berikut adalah beberapa cara yang disarankan, dan sering diadopsi oleh mereka yang berhasil mengontrol pola pikir menunda-nunda dengan efektif:

Otak Anda

Membuat Komitmen yang Teguh: Ketika pikiran dilatih untuk mengikuti kriteria tertentu, itu akan berfungsi sesuai dengan itu. Dengan menggunakan komitmen sebagai indikator yang tegas, individu akan bisa memfokuskan pikiran dan memprogram otak untuk menyelesaikan tugas berdasarkan komitmen yang diberikan. Tidak ada ruang untuk menunda atau menangguhkan tugas.

Menghilangkan Gangguan: Cara lain untuk memprogram otak agar tidak menunda-nunda adalah dengan menghilangkan gangguan di lingkungan kerja. Gangguan selalu menjadi elemen yang membuat individu kehilangan fokus, dan akhirnya memengaruhi waktu penyelesaian yang sudah disepakati. Gangguan juga selalu menjadi alasan yang diberikan untuk tidak bisa menuntaskan tugas sesuai jadwal.

Menetapkan Tujuan yang Realistis dan Sistem Hadiah: Menetapkan tujuan yang realistis dan memiliki sistem hadiah yang menyenangkan dan bisa dicapai adalah cara lain untuk melatih otak agar menghindari prokrastinasi. Tujuan akan memberi individu gambaran jelas tentang seperti apa hasil akhirnya, dan hadiah akan membantu menjaga fokus tetap stabil, memastikan tugas selesai dalam waktu yang ditentukan dan sesuai dengan spesifikasi.

Teknik Efektif Untuk Mengurangi Prokrastinasi

Ketika seseorang bertekad untuk mengatasi pola pikir menunda-nunda, ada beberapa penyesuaian yang perlu dilakukan agar upaya tersebut berhasil. Ada banyak cara untuk mengurangi kebiasaan menunda-nunda, tapi semua cara ini memerlukan kerja sama dan kemauan dari individu itu sendiri.

Berikut beberapa teknik yang bisa dipertimbangkan dalam upaya mengurangi prokrastinasi dalam kehidupan sehari-hari:

Teknik

Salah satu cara yang lebih efektif untuk mengatasi insting pertama untuk menunda-nunda adalah dengan merancang tugas agar tidak terasa menakutkan. Elemen yang membuat tugas terasa berat biasanya melahirkan insting alami untuk menghindarinya, sehingga memilih untuk menunda. Membagi tugas menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dikelola memberi kesempatan bagi individu untuk mencoba menyelesaikan satu bagian dalam sekali waktu.

Kadang, perubahan atau perbaikan di lingkungan kerja bisa membantu individu merasa lebih nyaman, baik secara fisik maupun mental, dan lebih mampu menghadapi tugas yang ada. Perubahan ini tidak perlu drastis atau mahal. Beberapa penyesuaian kecil dan penambahan warna kadang bisa menyegarkan lingkungan kerja cukup untuk membuat seseorang keluar dari rutinitas dan kembali produktif.

Mempertahankan pola pikir positif dengan membaca materi motivasi atau mendengarkan audio dan visual yang memotivasi akan membantu individu lebih fokus dan berorientasi pada hasil. Motivasi dapat mendorong individu untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas bisa diselesaikan dengan baik.

Berpikir positif selalu membantu individu mendorong diri mereka untuk terus maju dan menyelesaikan lebih banyak hal tanpa dipengaruhi oleh prokrastinasi.

Penutupan

Energi dan pola perilaku sangat berkaitan dengan kondisi mental dan fisik seseorang, dan ini adalah fitur dominan yang menentukan tingkat kemampuan umum individu tersebut. Ada banyak cara untuk memastikan seseorang siap mengambil keputusan yang bisa menjaga kebiasaan menunda-nunda tetap terkendali.

Berikut adalah beberapa tips untuk mengatasi prokrastinasi sebelum kebiasaan tersebut menguasai, menjadi rutinitas, dan merusak kredibilitas individu:

1. Mulai dengan membangun kebiasaan baik, seperti memilih beberapa tugas yang harus diselesaikan sebelum benar-benar memulai rutinitas pekerjaan hari itu. Setelah tugas tersebut diidentifikasi, fokuslah untuk segera menyelesaikannya dengan pikiran yang jelas dan disiplin, tanpa memberi ruang untuk menunda keesokan harinya. Begitu ini menjadi rutinitas harian dan kebiasaan, individu akan bisa merefleksikan kemampuan ini dan lebih percaya diri dalam menyelesaikan tugas lainnya sepanjang hari.

2. Tingkatkan energi untuk menghadapi tuntutan harian yang datang ke pikiran dan tubuh, ini juga harus dipertimbangkan sebagai rutinitas harian. Makan dengan pola makan sehat dan memiliki jadwal olahraga yang baik akan memberikan manfaat bagi tubuh dan pikiran, serta membuat keduanya tetap waspada dan siap menghadapi tantangan hari itu.

3. Biasakan untuk segera melakukan hal-hal begitu mereka muncul, ini adalah sesuatu yang bisa dilakukan dengan sukses oleh individu yang aktif dan fokus. Mengembangkan kebiasaan positif ini akhirnya akan membantu memastikan bahwa unsur negatif dari prokrastinasi tidak akan ada dalam hidup individu tersebut. Kebiasaan ini adalah gaya yang baik dan produktif untuk dimanfaatkan, karena akan memastikan individu selalu berada di puncak permainan mereka.

Sekian Cara Mudah Agar Cepat Menyelesaikan Pekerjaan, Semoga Bermanfaat. Baca Juga Cara Mudah Mengatasi Rindu Rumah Dimanapun Kamu Berada

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *