Cara Mudah

Cara Mudah Manfaatkan Momen untuk Hasil Maksimal

Cara Mudah Manfaatkan Momen untuk Hasil Maksimal – Pertimbangkan anak-anak muda kita; mereka hidup tanpa banyak beban, menikmati momen yang ada.
Saya sering bertanya-tanya, kenapa kita tidak belajar dari mereka saja, daripada terus terpaku pada masa lalu dan masa depan?
Kita tahu bahwa masa lalu sudah selesai dan tidak bisa diulang, dan masa depan pun belum tentu datang.
Manusia pada dasarnya merasa nyaman dan tidak mempertanyakan kebiasaan untuk terus mengingat masa lalu dan merancang masa depan.
Apakah kita bisa benar-benar tahu apa yang akan terjadi bahkan dalam satu menit ke depan? Tapi otak kita tidak pernah berhenti berandai-andai dan merancang masa depan yang belum tentu terjadi.

Seseorang pernah bilang dengan sangat tepat:
“Apakah kita hanya fokus menambah hari dalam hidup kita, tapi lupa menambah kehidupan dalam hari-hari kita?”

Penerimaan

Hidup dengan sikap menerima itu bukan hal yang mudah.

Realita

Kita butuh keberanian karena manusia pada dasarnya suka memberi label, mengkritik, mencari alasan, dan menemukan kesalahan.
Pola pikir yang menerima keadaan akan membantu kita terus melangkah dalam hidup.
Jangan terus bermimpi tentang hal-hal yang akan dilakukan nanti kalau sudah kaya, punya banyak waktu, atau sudah terpenuhi semua keinginan.

Karena hidup yang kompleks ini, kita sering lupa merasakan momen-momen kecil yang membentuk hari-hari kita.

Kita sering berkata, “Nanti kalau udah punya banyak uang, aku bakal begini dan begitu.”
Tapi kenapa kita tidak mulai saja dari sekarang untuk mencari penghasilan itu?
Menunda-nunda adalah tanda bahwa kita lebih memilih masa depan daripada saat ini.

Sebagai gantinya, fokuslah pada apa yang kita punya sekarang dan maksimalkan itu.
Tenggelam dalam masa lalu memang menyenangkan, apalagi kalau masa lalu terasa lebih baik dari sekarang.
Kita senang sekali cerita ke orang, “Dulu aku pernah jadi ini, pernah punya itu, rumah keluarga besar dan sebagainya.”
Tapi semua itu tidak relevan lagi sekarang.

Orang menilai kita berdasarkan kondisi saat ini.
Mengingat masa lalu seringkali hanya jadi pengalih perhatian.

Ya, masa depan itu harapan—tapi hanya harapan.
Kita tidak pernah benar-benar tahu apakah harapan itu akan jadi kenyataan.
Menerima hasil dari usaha kita, tanpa membandingkannya dengan ekspektasi kita, akan membantu kita menghadapi kenyataan.

Menetapkan Tujuan di Saat Ini

Untuk bisa melakukan sesuatu (karma), menetapkan tujuan itu penting banget.

Tentang Tujuan

Coba bayangkan kalau hidup ini tanpa tujuan—hidup kita jadi seperti jalan tanpa arah.
Bahkan orang yang sudah lanjut usia pun tetap punya tujuan, misalnya ingin tetap sehat.
Para tokoh spiritual juga punya tujuan, yaitu mencapai kesadaran diri.

Tujuan hidup membuat kita punya arah dan alasan untuk menjalani hidup.
Hidup ini bukan cuma tentang diri kita sendiri.

Saat kita menetapkan tujuan—entah itu untuk diri sendiri, keluarga, atau pekerjaan—itu bagian dari tanggung jawab kita untuk mencoba mencapainya.
Tapi memang, sulit rasanya untuk langsung mencapai tujuan jangka panjang saat ini juga.
Yang bisa kita lakukan sekarang adalah mempersiapkan diri.

Tujuan itu sebaiknya jangan terlalu dikaitkan dengan masa depan, karena bisa bikin kita lupa menikmati hari ini.
Menetapkan tujuan seharusnya bisa membantu kita meningkatkan kualitas hidup dan lebih fokus dengan apa yang ada sekarang.
Kalau tujuan itu tercapai, itu bagus—tapi prosesnya juga penting.

Awalnya, berpikir tentang tujuan di masa sekarang memang terasa aneh atau sulit.
Tapi kalau dibiasakan, itu akan jadi bagian dari cara hidup kita yang lebih mindful (sadar saat ini).
Tujuan jangka panjang bisa kita pecah jadi langkah-langkah kecil yang bisa dilakukan mulai sekarang.

Fokuslah ke bagian dari tujuan yang bisa dikerjakan saat ini, daripada buru-buru loncat ke bagian lainnya.

Saat hidup di masa sekarang, jangan terburu-buru ke depan.
Lebih baik ikuti naluri dan intuisi.
Rencana dan kerja untuk mencapai tujuan itu harus fleksibel.

Seseorang pernah bilang dengan sangat tepat:
“Tujuan itu seperti anak panah yang menunjuk ke arah jalan yang mungkin, tapi bukan jalannya itu sendiri.”

Ubah Pola Pikir

Hidup di saat ini mengharuskan kita melepaskan pikiran, perasaan, dan emosi yang terikat pada masa lalu atau masa depan, dan menggantinya dengan cara berpikir serta keinginan yang lebih segar.

Jangan Khawatir Berlebihan

Menjalani hidup di masa sekarang, pelan-pelan akan membawa kita hidup dengan semangat baru dan pikiran yang lebih tenang—ini penting banget untuk hidup yang sehat dan bahagia.
Perjalanan hidup pun jadi terasa lebih ringan, dan rintangan di depan bisa dihadapi dengan lebih mudah.

Saya jadi ingat sebuah kutipan:
“Kalau kamu nggak yakin keputusan yang kamu ambil itu benar, maka buat keputusan itu menjadi benar dengan tindakanmu.”

Hidup di saat ini bukan berarti menunda-nunda keputusan karena takut salah langkah.
Justru sebaliknya—kita didorong untuk mengambil keputusan sekarang.

Kesalahan itu pasti terjadi, dan bisa diperbaiki nanti.
Hidup di masa kini artinya menyelesaikan apa yang harus dikerjakan sekarang, bukan menundanya ke besok.
Karena bisa jadi, besok itu nggak datang.

Bayangkan kalau tiba-tiba ada pengumuman bahwa dunia akan kiamat jam 12 malam ini.
Reaksi awal kita pasti panik dan ingin dekat dengan orang-orang yang kita sayangi.
Tapi setelah itu kita akan sadar—semua orang juga akan mengalami hal yang sama.
Jadi, untuk apa terlalu khawatir?

Kadang, banyak masalah datang bersamaan.
Cobalah untuk fokus pada satu masalah atau tugas yang paling mendesak saat itu.
Kalau dibiasakan, lama-lama kita akan terlatih untuk menyelesaikan satu hal dalam satu waktu.

Lihat Gambar Besarnya

Kalau kamu lagi merasa kesal karena hal-hal kecil, mungkin kamu sedang lupa melihat gambaran besar dari situasi tersebut.
“Gambaran besar” itu selalu ada—kita cuma perlu belajar untuk melihatnya lebih sering.

Sadari bahwa hal-hal itu sebenarnya kecil.
Semakin kamu menganggap masalah itu kecil, semakin ringan kamu akan merasa.

Kalau itu hal yang bisa diserahkan ke orang lain, biarkan saja.
Jangan terlalu ingin mengontrol segala hal dalam hidup, karena kamu bisa stres sendiri.

Baca Juga:  6 Aturan Sederhana untuk Menjadi Kuat

Tenangkan diri dan jangan terlalu dipikirkan.

Biarkan Pergi

Kalau ada hal yang sudah nggak berguna lagi buat kamu, lepaskan dengan tenang dan yakin.
Jangan biarkan hal itu kembali dan mengganggu kamu hanya karena kamu memberinya ruang lagi.

Masalah atau beban itu bisa datang dalam berbagai bentuk, jadi tetap waspada terhadap segala macam bentuknya.
Belajarlah untuk melepaskan, dan lanjutkan hidupmu ke depan.

Fokus

Fokuskan energi kita pada saat ini memang terlihat sulit di awal. Tapi dengan latihan terus-menerus, kita akan membentuk kebiasaan untuk mengalihkan perhatian dari masa lalu dan masa depan ke masa kini.

Pusatkan Perhatian

Perubahan selalu membawa kejutan.
Ada kemungkinan teman-teman dan orang yang kita sayangi malah tertawa, berpikir kita sedang nggak waras. Tapi jangan disalahkan mereka, karena sejak awal pikiran kita sudah terbiasa memikirkan masa lalu dan khawatir tentang masa depan.
Kita sering nggak terlalu peduli dengan saat ini, padahal semua tindakan justru terjadi di sini dan sekarang.
Yang lain itu hanya ilusi.
Mulailah untuk percaya bahwa matahari terbit dan terbenam itu pasti terjadi, dan segala sesuatu yang ada di dunia ini akan habis pada waktunya.

Kemampuan untuk fokus itu adalah keterampilan, sama seperti keterampilan lainnya.
Meskipun kamu mungkin merasa frustrasi saat mencoba fokus pada satu hal, kamu nggak bisa berharap konsentrasi kamu akan membaik tanpa kesabaran dan latihan.
Mulailah dengan mengingat waktu dan tempat di mana kamu bisa fokus dengan baik.
Kemudian buat tujuan yang bisa dicapai untuk memastikan kamu sukses.

Beberapa orang butuh suasana sunyi seperti di perpustakaan untuk bisa fokus.
Tapi kalau kamu lebih nyaman dengan suara latar, coba pergi ke kafe atau nyalakan TV.

Ada juga yang paling tajam saat pagi hari, sementara yang lain butuh beberapa jam untuk bangun.
Menjadwalkan tugas setelah olahraga adalah cara bagus untuk memanfaatkan energi positif yang kamu dapat setelah berolahraga.

Jika kamu punya proyek besar, coba bagi jadi beberapa pekerjaan kecil yang bisa diselesaikan satu per satu.
Kalau kamu merasa kesulitan untuk mulai, cara ini bisa mencegah kamu merasa kewalahan.

Orang cenderung memikirkan apa yang mereka lihat, jadi kekacauan bisa mengalihkan perhatian.
Bersihkan kertas atau majalah yang nggak perlu.
Kalau kamu bekerja online, hanya buka browser untuk halaman yang kamu butuhkan.

Mulailah dengan mengatakan pada diri sendiri bahwa kamu akan menyelesaikan satu tugas kecil dari daftar tugasmu.
Ini akan membantu mencegahmu merasa terbebani di awal.
Begitu kamu masuk ke mode kerja, kamu akan merasa sudah menyelesaikan beberapa tugas, atau bahkan seluruh daftar tugasmu.

Berikan hadiah pada dirimu sendiri dengan istirahat di antara tugas.
Gunakan waktu itu untuk berdiri dan bergerak, menelepon teman, makan camilan, atau lakukan apapun yang bisa menyegarkanmu untuk memulai putaran berikutnya.

Kesadaran Penuh (Mindfulness)

Hidup di saat ini adalah cerminan dari kesadaran penuh (mindfulness).

Hadir di Momen Ini

Kesadaran penuh membantu kita untuk fokus, dan meningkatkan efisiensi serta konsentrasi.
Misalnya, kalau kita baru saja mengalami kerugian finansial, saatnya untuk segera fokus pada cara untuk pulih, bukan malah menyesali kerugian tersebut dan terjebak dalam masalah.
Terima keadaan apa adanya dan manfaatkan sebaik-baiknya untuk membuat saat ini jadi lebih baik.

Meditasi kesadaran penuh (mindfulness) bisa membantu kita berkembang dalam hidup, tapi ini nggak bisa terjadi dalam semalam. Kita harus bertransformasi sedikit demi sedikit.
Cobalah untuk menyadari pikiran-pikiran kita dan fokus pada apa yang sedang kita lakukan saat ini, dalam diam, selama 5 hingga 10 menit setiap hari.

Apa Itu Mindfulness?

Mindfulness adalah kesadaran yang mencakup aspek mental, emosional, fisik, lingkungan, dan spiritual dari setiap momen.
Dengan mindfulness, kita memberi ruang untuk berhenti sejenak sebelum kembali ke kebiasaan lama kita dalam berpikir, merasa, dan berperilaku.
Mindfulness menggantikan penilaian dengan rasa ingin tahu yang terbuka.

Perhatikan, dengan Semua Indra Kamu

Perhatikan apa yang kamu lihat, bau, rasa, sentuh, dan dengar.
Juga, perhatikan apa yang sedang kamu pikirkan dan apa pandangan kamu tentang pikiran-pikiran tersebut.
Perhatikan apa yang kamu rasakan secara emosional, terutama perasaan-perasaan yang mungkin kamu enggan akui.

Kamu Bukan Pikiranmu

Sadari bahwa kamu bukanlah pikiran-pikiranmu.
Dengan hanya memperhatikan apa yang terjadi, kamu sudah menciptakan jarak antara diri kamu dan pandangan-pandanganmu.
Pikiran-pikiran itu bukan kamu.
Juga sadari bahwa apa yang kamu alami hanya sebagian dari apa yang sedang terjadi.
Misalnya, kalau kamu sedang berbicara dengan seseorang, pasanganmu sedang mengalami percakapan itu dengan caranya sendiri, dan pengalamannya tentu berbeda dengan yang kamu alami.

Memperluas kesadaran kita berarti menyadari bahwa apa yang kita katakan pada diri kita bukanlah cerita lengkap, dan kita bisa mengembangkan rasa ingin tahu yang terbuka tentang apa lagi yang mungkin sedang terjadi di momen itu.

Berhenti Fokus pada Masa Lalu atau Masa Depan

Sadari bahwa banyak pikiranmu berkaitan dengan masa lalu atau masa depan.
Kalau kamu bisa berhenti memikirkan itu semua dan fokus hanya pada momen ini, kamu akan melihat hal-hal di sekitar lebih jelas.

Terima Apa Adanya

Terima apapun yang sedang terjadi di momen ini.
Mungkin kamu nggak suka dengan itu, atau kamu merasa sangat emosional, tapi itu tetap terjadi dan menerima kenyataan itu adalah langkah pertama untuk bisa mengubahnya.
Salah satu cara terbaik untuk mengembangkan kesadaran penuh adalah dengan berlatih meditasi pernapasan.

Perhatikan Momen Ini

Banyak orang saat ini selalu sibuk, berusaha ke sana kemari.

Perhatikan

Momen ini sering kali tidak disadari atau diterima dengan baik, karena banyak orang berpikir bahwa berpikir tentang hal lain akan membuat mereka bahagia.
“Saya terlalu banyak yang harus dilakukan dan banyak hal yang ada di pikiran saya. Saya nggak punya waktu untuk fokus di sini dan sekarang.”

Pikiran seperti itu malah membuat kita terpisah dari momen ini.
Padahal, momen ini sangat penting untuk merasa lebih damai dengan apa yang ada.
Kemampuan untuk hidup di saat ini akan membantu kita lebih efektif dalam menjalani kegiatan sehari-hari.

Baca Juga:  15 Tips Berikut Ini Buat Nurunin Berat Badan Setelah Liburan

Fokus pada Apa yang Ada Sekarang

Tidak peduli seberapa sering kamu merasa ingin berada di tempat lain, kamu tetap ada di sini dan sekarang.
Berpikir tentang ke mana kamu harus pergi, apa yang akan terjadi, dan apa yang akan kamu lakukan ketika sampai di sana bisa menyebabkan stres dan kecemasan.
Masa depan itu hanya gambaran di dalam pikiranmu. Cobalah untuk melepaskan pikiran itu dan fokus pada momen ini.
Apa pun yang akan terjadi di masa depan, pada akhirnya akan menjadi momen sekarang juga—jadi nikmati saja hari ini.

Berhenti Berprasangka!

Berprasangka atau berspekulasi bisa membawa kamu keluar dari momen sekarang.
Kamu adalah kesadaran—penyadari di dalam dirimu.
Saat kamu berpikir, kesadaran adalah hati nurani yang menyadari kamu sedang berspekulasi.
Ketika kamu sadar bahwa kamu terus-menerus berbicara dalam kepala, coba alihkan perhatianmu ke pernapasan.
Cobalah untuk memperhatikan napasmu—bagaimana kamu menarik napas dan menghembuskannya.
Ini akan membantumu melepaskan spekulasi dan kembali fokus pada momen ini.

Rasakan Kehidupan dalam Tubuhmu

Perhatikan bagaimana mata kamu berkedip secara alami.
Coba goyangkan jari kaki dan jari tanganmu bersamaan.
Perhatikan tanganmu dan rasakan kehidupan di dalamnya.
Apakah kamu sedang memegang sesuatu? Jika iya, bagaimana rasanya? Apakah itu panas, halus, atau kasar?
Merasakan kehidupan dalam tubuhmu juga akan mengalihkan perhatian dari pikiranmu dan membawa kamu kembali ke momen sekarang.
Inilah yang sedang kamu lakukan saat ini. Tetaplah di momen ini dan nikmati semua yang kamu alami!

Punya Keyakinan

Keyakinan adalah harapan yang kamu miliki untuk masa depan.

Percaya

Kamu percaya dan merencanakan masa depanmu, harapan-harapan itu mendorongmu untuk percaya bahwa rencanamu akan menjadi kenyataan.
Tidak ada salahnya merencanakan masa depan. Tidak ada salahnya mengantisipasi apa yang akan datang. Bahkan, ada orang yang merasa bersemangat ketika mereka membayangkan masa depan yang cerah. Tapi ingat, jangan terlalu berlarut-larut dalam hal itu. Ingat, terlalu banyak dari apapun nggak baik.

Memiliki Keyakinan di Saat-saat Sulit

Memiliki keyakinan saat kamu sukses itu nggak sulit—memiliki keyakinan saat dunia terasa runtuh itu cerita yang berbeda.
Langkah pertama untuk memiliki keyakinan di saat-saat sulit adalah dengan menyadari suasana hati kamu.
Ketika semuanya baik-baik saja, kamu merasa bahagia—ketika segala sesuatunya buruk, kamu merasa sedih. Kenapa nggak membuat keputusan sadar untuk tetap bahagia setiap waktu, terlepas dari situasi yang kamu hadapi? Ini adalah keputusan sederhana yang bisa mengubah hidupmu.

Langkah Kedua: Menyadari Berapa Banyak yang Sudah Kamu Miliki

Langkah kedua untuk memiliki keyakinan di saat-saat sulit adalah menyadari betapa berlimpahnya hidup kita.
Apakah kamu sehat? Apakah kamu sudah menikah? Apakah kamu punya rumah? Apakah kamu punya anak?
Cobalah untuk merasa bersyukur—lihatlah segala hal dalam hidupmu yang berjalan dengan baik, dan berhentilah fokus pada hal-hal yang tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Langkah Ketiga: Percaya pada Orang Lain untuk Mendapat Dukungan

Langkah ketiga untuk memiliki keyakinan di saat-saat sulit adalah mempercayai orang lain untuk mendapatkan dukungan.
Kamu nggak bisa melakukan semuanya sendirian dan nggak tahu semua jawabannya, jadi tanyakan pada orang lain yang mungkin lebih tahu darimu.

Pemikiran Terakhir

Hidup di saat ini bukanlah rumus ajaib yang akan menyelesaikan semua masalah kita dalam semalam. Ini adalah cara hidup dan alternatif yang lebih jujur dibandingkan dengan ‘Hidup di masa lalu, memikirkan masa depan.’

Terakhir

Hidup di sini dan sekarang membutuhkan pemrograman ulang pikiran kita. Seperti yang dikatakan Mark Twain, “Saya telah mengenal banyak masalah, tapi banyak dari mereka tidak pernah terjadi.” Kebanyakan orang sering membayangkan masalah. Masalah-masalah itu hanya ada di pikiran kita dan mungkin tidak akan pernah terjadi.

Hidup di sini dan sekarang secara otomatis mengalihkan fokus dari kekhawatiran untuk memanfaatkan momen ini sebaik mungkin. Seseorang baru-baru ini menjelaskan inti dari hidup di sini dan sekarang, kita adalah orang suci, dan kita makan siang, tanpa khawatir tentang makan malam. Kita istirahat, tanpa khawatir tentang tempat tidur. Kita melakukan perjalanan haji tanpa khawatir tentang perjalanan atau cuaca. Pikiran kita terfokus pada momen ini. Tidak heran orang-orang suci lebih bijak dan waspada. Mereka hidup lebih bahagia, lebih sehat, dan lebih lama.

Hargai Bahwa Momen Ini adalah Hasil dari Keberhasilan atau Kegagalan Kita di Masa Lalu

Upaya kita di masa depan bergantung pada sekarang. Kenyataannya adalah bahwa semua tindakan terjadi di sini dan sekarang. Jadi, manfaatkan sepenuhnya momen ini sebelum menjadi masa lalu. Kunci kesuksesan adalah mengerahkan usaha kita untuk memaksimalkan waktu di sini dan sekarang. Joan Rivers dengan tepat mengatakan, “Kemarin sudah pergi, besok adalah rahasia, dan hari ini adalah hadiah—yaitu di sini dan sekarang.” Mengubah perspektif hidup kita di awal memang membawa rasa sakit dan kecemasan. Namun seiring berjalannya waktu, kita akan menyadari bahwa beralih perlahan ke fokus di sini dan sekarang membantu kita mencapai tujuan hidup dan meningkatkan kualitas hidup kita.

Hidup di sini dan sekarang. Saya tahu, lebih mudah dikatakan daripada dilakukan. Banyak sekali orang yang hidup di masa lalu dan masa depan sepanjang hari, tanpa berhenti untuk menikmati momen ini sedikit pun. Cara saya pertama kali belajar untuk berhenti melakukan ini adalah dengan menyediakan sedikit waktu setiap hari khusus untuk memikirkan peristiwa buruk di masa lalu dan khawatir tentang masa depan. Jika pikiran-pikiran itu muncul kapan saja dalam sehari, selain waktu satu jam yang sudah saya tentukan, saya hanya akan menepisnya dan memberi tahu diri saya bahwa akan ada waktu nanti untuk menghadapinya.

Dan akhirnya, katakan pada orang yang kamu cintai bahwa kamu mencintainya… dan maksudkan itu! Tidak ada rahasia, ketika kita memberi cinta dengan tulus, kita lebih mungkin menerima kembali cinta itu. Memberi tahu seseorang bahwa kamu mencintainya dan mendengarnya kembali memperkuat posisi kita di dunia ini sebagai pengaruh positif, bukan yang negatif, dan menguatkan momen ini.

Sekian Cara Mudah Manfaatkan Momen untuk Hasil Maksimal, Semoga Bermanfaat. Baca Juga Cara Mudah Manfaatkan Momen untuk Hasil Maksimal

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *