Cara Mudah

Cara Mudah Melihat Tahapan Perkembangan Anak

Cara Mudah Melihat Tahapan Perkembangan Anak – Sebagai orangtua, sebaiknya kita punya gambaran tentang apa yang akan dialami anak di setiap tahap perkembangan mereka. Dengan pengetahuan ini, orangtua bisa lebih siap untuk mendampingi anak agar perkembangannya berjalan lancar tanpa banyak masalah. Dapatkan semua informasi yang kamu butuhkan di sini.

Dasar-Dasar Perkembangan

Dengan pengetahuan tentang perkembangan anak, orangtua bisa membantu anak saat ada hal yang tidak berjalan dengan baik, atau bisa juga menjadi pengingat untuk tidak mengharapkan terlalu banyak pada anak di tahap perkembangan tertentu.

Dasar-Dasar Perkembangan

Informasi tentang aktivitas dan pencapaian anak biasanya sudah cukup terdokumentasi dengan baik, sehingga orangtua bisa merujuknya kapan saja membutuhkan informasi.
Ada juga informasi tentang bagaimana cara membimbing anak agar mencapai target perkembangan yang tepat dan efektif.
Sebagian besar informasi tentang dasardasar perkembangan anak berfokus pada halhal berikut:

Biasanya ada jadwal kirakira tentang perkembangan janin yang menjadi patokan ideal untuk dibandingkan.
Terdapat juga informasi tentang tahapan perkembangan anak yang normal, yang biasanya dibagi dalam periode sekitar 5 tahun per tahap, mulai dari kelahiran.
Ada informasi juga tentang urutan perkembangan umum yang akan dialami anak dari usia balita hingga prasekolah.
Tahapan ini juga mencakup informasi mengenai perkembangan intelektual, bahasa, interaksi sosial, fisik, dan aspek lainnya yang dianggap penting oleh orangtua.

Ini sangat berguna bagi orangtua yang ingin memastikan perkembangan anak sesuai dengan standar yang seharusnya, dan tidak merasa tertekan untuk memaksa anak berkembang di area yang sebenarnya tidak perlu dipaksakan.

Tonggak Perkembangan yang Diharapkan Sesuai Usia Anak

Panduan tonggak perkembangan adalah sebuah grafik atau format yang menggambarkan keterampilan anak dalam rentang waktu tertentu. Penentuan tonggak ini biasanya dihitung berdasarkan ratarata laju pertumbuhan secara mental dan fisik yang didapat dari survei anakanak dengan usia serupa di seluruh dunia.

Norma

Namun, orangtua juga perlu menyadari bahwa panduan tentang tonggak perkembangan yang diharapkan ini hanyalah sebagai pedoman, dan tidak perlu panik jika anak sedikit terlambat dalam beberapa area perkembangannya.

Beberapa anak mungkin berkembang dengan kecepatan mereka sendiri, jadi tidak perlu orangtua merasa terlalu cemas. Namun, jika perkembangan anak sangat tertunda dari yang diharapkan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Berikut adalah panduan umum tentang tonggak perkembangan yang diharapkan pada anak:

Beberapa bulan setelah lahir, bayi diharapkan sudah bisa merespons rangsangan fisik dan visual. Ikatan dengan pengasuh utama akan mulai terbentuk, terlihat dalam caracara kecil seperti senyuman atau memegang dengan jarijarinya.

Bayi juga biasanya bisa menangis sesuai kebutuhannya dan merespons suara berfrekuensi tinggi dengan mudah.

Setelah periode ini, bayi yang berusia 4 bulan akan bisa menggenggam benda dan bersuara senang, serta merespons suara dan rutinitas yang sudah dikenal. Ia juga akan menunjukkan ketertarikan lebih pada lingkungan sekitar dan suarasuara di sekitarnya.

Pada usia 6 bulan, sebagian besar bayi sudah bisa mengangkat kepala dan menggerakkan bahu. Mereka juga akan lebih mampu memahami benda dan merespons dengan lebih baik. Beberapa bayi bahkan sudah bisa mengucapkan bunyi satu suku kata.

Daftar tonggak perkembangan yang diharapkan ini biasanya berlanjut hingga tahap remaja.

Cara-Mudah-Melihat-Tahapan-Perkembangan-Anak-683x1024 Cara Mudah Melihat Tahapan Perkembangan Anak
Cara Mudah Melihat Tahapan Perkembangan Anak

Keterampilan Motorik Kasar

Keterampilan motorik kasar melibatkan otototot besar tubuh yang memungkinkan kita melakukan aktivitas seperti berjalan, menendang, duduk tegak, mengangkat, dan berbagai keterampilan motorik lain yang penting dalam berbagai tahap perkembangan anak.

Otot yang Lebih Besar

Keterampilan motorik kasar pada anak sangat bergantung pada kekuatan dan tonus otot. Jika ada tandatanda tonus otot yang rendah, ini bisa menjadi indikasi adanya kondisi yang mengganggu perkembangan anak, seperti Down syndrome, gangguan genetik atau otot, atau gangguan pada sistem saraf pusat.

Keterampilan motorik kasar sangat penting untuk pergerakan bagianbagian tubuh utama dan koordinasi antara gerakan tubuh.

Biasanya, orangtua sangat waspada terhadap tandatanda kelemahan di area ini. Setelah terdeteksi, mereka biasanya akan mencari cara untuk memperbaiki kondisi tersebut.

Kekhawatiran untuk mengatasi masalah ini datang dari kekhawatiran orangtua tentang lemahnya keterampilan motorik kasar yang bisa mempengaruhi pendidikan dan perkembangan anak secara keseluruhan.

Perawatan untuk masalah ini bisa melibatkan tim yang ditugaskan untuk mengevaluasi kemampuan fisik atau mental anak, dan kemudian seorang terapis akan bekerja dengan anak untuk menangani area yang perlu diperbaiki.

Frekuensi terapi yang dibutuhkan sangat bergantung pada tingkat kekurangan keterampilan motorik kasar yang ada.

Biasanya ada urutan tertentu dalam pengembangan keterampilan untuk mengontrol bagian tubuh seperti kaki, lengan, tangan, dan kaki, agar bisa berfungsi secara optimal dalam kegiatan yang diinginkan.

Meskipun perkembangan yang cepat di area ini adalah indikator kemajuan yang baik, keterlambatan dalam perkembangan tidak perlu dianggap sebagai masalah besar, karena perkembangan yang lebih lambat juga bukan hal yang tidak biasa.

Keterampilan Motorik Halus

Keterampilan motorik halus melibatkan otototot kecil tubuh yang bekerja sama untuk memungkinkan anak melakukan fungsi tertentu seperti menulis, mengambil benda kecil, dan mengaitkan benda kecil tanpa kesulitan.

Otot Kecil

Keterampilan motorik halus ini sangat penting dalam perkembangan anak. Jika ada kelemahan, biasanya terlihat dari ketidakmampuan anak untuk makan sendiri, menulis dengan rapi, atau melakukan tugas sederhana seperti membalik halaman atau merawat diri sendiri.

Namun, orangtua tidak perlu terlalu khawatir jika anak belum menguasai keterampilan ini sementara anakanak seusianya sudah bisa melakukannya. Biasanya, konsultasi dengan profesional medis hanya perlu dilakukan jika proses perkembangan keterampilan ini lebih lama dari biasanya.

Mengetahui bahwa mungkin ada beberapa keterlambatan dalam perkembangan keterampilan ini akan membantu orangtua untuk tidak terlalu cemas, karena kecemasan orangtua bisa membuat anak merasa negatif, yang bisa membuat anak juga merasa frustasi dan kecewa.

Kekurangan keterampilan motorik halus ini tidak selalu berarti masalah besar, karena dengan intervensi yang tepat, biasanya masalah ini bisa diselesaikan dan anak pun dapat mengatasi tantangan tersebut dan akhirnya mampu melakukan keterampilan motorik halus, meskipun mungkin tidak sesuai dengan standar yang biasanya diharapkan.

Ada terapis yang bisa mengevaluasi kemampuan anak saat ini dan merancang latihan terapi yang sesuai untuk membantu anak mencapai keterampilan motorik halus yang dapat diterima. Memberikan anak mainan atau permainan yang mendukung perkembangan keterampilan motorik halus juga sangat dianjurkan.

Keterampilan Kognitif

Keterampilan kognitif melibatkan kemampuan untuk memproses informasi yang masuk, menguraikannya sesuai kebutuhan, lalu membuat penilaian dan tindakan yang tepat berdasarkan informasi tersebut.

Berpikir

Ada beberapa tingkat dalam keterampilan kognitif, dan kita bisa melatih tubuh serta pikiran dalam tiga kategori berbeda, yaitu kategori perhatian berkelanjutan, perhatian selektif, dan perhatian terbagi.

Perhatian berkelanjutan mengharuskan anak untuk tetap fokus pada tugas yang sedang dikerjakan, serta menyelesaikan tugas tersebut dalam waktu yang diperlukan.

Perhatian selektif adalah kemampuan untuk tetap fokus pada tugas yang ada sambil tetap menyadari informasi lain atau gangguan yang muncul.

Perhatian terbagi berhubungan dengan kemampuan mengingat informasi sementara mempersiapkan diri untuk melakukan tugas lain, yang juga dikenal dengan istilah multitasking.

Ada juga kemampuan memori jangka panjang yang melibatkan kemampuan anak untuk mengingat informasi yang sudah disimpan di otak. Ini sangat penting karena informasi tersebut akan diperlukan berkala dan harus dapat diungkapkan dengan akurat seperti pertama kali dipahami.

Memori jangka pendek atau yang dikenal dengan memori kerja, adalah kemampuan untuk menangkap dan menyimpan informasi dalam situasi yang lebih langsung, namun tetap bisa melakukan pencatatan mental terhadap informasi tersebut. Jika kemampuan ini kurang, anak akan merasa perlu sering merujuk ke materi yang seharusnya sudah bisa diingat dengan mudah dan cepat.

Selain itu, ada juga area logika dan penalaran yang akan berkembang dalam keterampilan kognitif anak. Di sini, anak akan belajar untuk menarik kesimpulan berdasarkan informasi yang ada.

Bicara

Selain menantikan langkah pertama bayi, berbicara adalah hal berikutnya yang sering didorong oleh orangtua agar anak mulai bisa. Bayi didorong untuk berbicara sejak dini, dan ketika ini tidak terjadi, beberapa orangtua cenderung panik. Tentu saja, ini tidak membantu anak, dan juga tidak menguntungkan orangtua.

Berbicara

Oleh karena itu, sangat membantu jika orangtua tahu apa yang dianggap normal dan tidak normal dalam kemampuan bicara anak.

Pemeriksaan rutin ke dokter juga harus mencakup pertanyaan mengenai kemampuan bicara anak, agar orangtua bisa mengetahui kondisi bicara anak tanpa merasa terlalu cemas.

Sekitar usia 10 hingga 12 bulan, orangtua harus mengamati kemampuan anak untuk mencoba berkomunikasi secara verbal melalui suarasuara seperti cooing dan babbling.

Ini dianggap sangat normal, dan jika tidak terjadi, sebaiknya konsultasi dengan dokter. Untuk usia sekitar 12 hingga 15 bulan, anak seharusnya mulai mengeluarkan suara dasar dengan huruf p, b, m, d, atau n.

Anak juga harus mulai mencoba meniru suara dengan satu suku kata. Untuk anak usia 18 hingga 24 bulan, yang sudah disebut sebagai balita, seharusnya sudah memiliki kosakata sekitar 20 kata yang berbeda.

Balita juga harus sudah bisa mengenali benda dengan mudah.

Anakanak usia 2 hingga 3 tahun biasanya sudah tidak bisa diam dan menjadi “pembicara ulung”. Mereka akan mulai berbicara dengan kalimat pendek dan bisa berkomunikasi dengan cukup baik. Ini tentu saja adalah momen yang menyenankan bagi orangtua karena mereka bisa bangga dengan kemampuan bicara anak mereka.

Keterampilan Sosial

Memiliki keterampilan sosial yang baik sangat penting jika seseorang ingin menjadi bagian dari masyarakat secara umum, dan ini juga berlaku untuk kemampuan sosial anak. Anakanak sebaiknya diajarkan sejak usia dini tentang pentingnya berinteraksi dengan orang lain secara ramah dan bersahabat.

Berinteraksi

Anakanak yang bisa berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa dengan cara yang diterima secara sosial akan lebih sukses dalam membangun hubungan yang sehat saat mereka tumbuh dan melewati berbagai tahap kehidupan.

Peran orangtua dalam hal ini adalah untuk berinteraksi dengan anak sejak usia sangat dini dengan cara yang diinginkan agar anak bisa memperluasnya kepada orang lain.

Ini akan menjadi cara yang baik untuk mendorong anak mengamati dan meniru perilaku sosial yang dapat membangun hubungan positif dan kuat.

Interaksi orangtua dengan anak seharusnya penuh dengan cinta dan rasa hormat, yang akan membuat anak merasa nyaman dan mampu membangun ikatan yang baik.

Setelah ini diterapkan, anak kemungkinan besar akan menggunakan cara yang sama dalam upayanya membangun ikatan sosial dengan temantemannya. Pada tahap awal, seperti usia prasekolah, interaksi sosial anak dengan teman sebaya akan menjadi kontak pertama mereka dengan dunia luar.

Ini adalah upaya pertama anak untuk membangun hubungan dengan orang lain di luar keluarga. Mengajarkan anak dengan memberi contoh yang baik tentang bagaimana menjadi ramah dan kooperatif akan membantu anak untuk akhirnya berhasil membuat koneksi dengan anakanak lain.

Keterlambatan Perkembangan

Semua orangtua menginginkan anak mereka tumbuh sehat dan berkembang dengan baik, namun terkadang karena keadaan yang tak terduga, perkembangan ideal tersebut tidak terjadi seperti yang diharapkan. Biasanya, ini terdeteksi melalui keterlambatan pertumbuhan di area tertentu yang menjadi tanda peringatan bagi orangtua.

Faktor-Faktor

Jika ada tanda keterlambatan perkembangan dalam proses pertumbuhan anak, langkah harus segera diambil untuk mencari caracara yang dapat membantu mengatasi hal tersebut dan mengembalikan anak ke jalur pertumbuhan yang benar.

Namun, orangtua juga perlu menyadari bahwa kadangkadang tidak selalu mungkin untuk memperbaiki keterlambatan ini yang secara tidak langsung memengaruhi pertumbuhan ideal anak.

Jika ini sudah terlihat jelas, maka langkah selanjutnya adalah belajar untuk menghadapinya sebaik mungkin demi kebaikan anak dan keharmonisan keluarga secara keseluruhan.

Beberapa area yang biasanya diamati secara signifikan untuk melihat keterlambatan pertumbuhannya adalah kemampuan bahasa dan bicara, penglihatan, gerakan yang terkait dengan keterampilan motorik, keterampilan sosial dan emosional, serta keterampilan berpikir yang termasuk dalam keterampilan kognitif.

Terkadang, keterlambatan terjadi di salah satu area ini, dan terkadang keterlambatannya terlihat pada beberapa area sekaligus. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kelainan genetik seperti Down syndrome, fetal alcohol syndrome (yang biasanya disebabkan oleh ibu yang mengonsumsi alkohol selama kehamilan), fragile X syndrome (yang merupakan gangguan kognitif yang diturunkan), atau masalah medis lainnya yang mungkin berkembang setelah kelahiran.

Kesimpulan

Terkadang, semuanya mungkin tampak sedikit berbeda dari perkembangan normal anak, dan biasanya ini membuat orangtua tidak terlalu khawatir karena mereka tidak melihat masalah tersebut sebagai sesuatu yang permanen. Namun, sebaiknya konsultasi dengan dokter untuk memastikan bahwa situasinya tidak semakin buruk.

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *