Cara Mudah

Cara Mudah Membuat Mantan Kembali

Cara Mudah Membuat Mantan Kembali – Di seluruh dunia, ada ribuan pasangan yang putus karena hal-hal sepele dan salah paham. Sedihnya, banyak dari putus itu sebenarnya bisa dihindari kalau masing-masing pihak lebih paham apa yang dipikirkan dan diinginkan pasangan mereka dalam hubungan.

Sayangnya, karena pria dan wanita itu secara alami berbeda, ada hal-hal tertentu yang sering kita lakukan tanpa sadar justru bikin pasangan menjauh, bukan makin dekat seperti yang kita harapkan.
Tentu kamu mungkin sedang sakit hati, bahkan bingung kenapa hubungan kalian harus berakhir. Tapi kenyataannya, hubungan yang baik sering putus… padahal sebenarnya nggak perlu.

Iya, benar – sebenarnya nggak perlu. Kalau pria dan wanita bisa lebih ngerti gimana cara berpikir lawan jenis, putus bisa dihindari. Bahkan hubungan kamu sama mantan bisa jadi hubungan bahagia seumur hidup yang bikin kalian nggak pernah kepikiran buat cari yang lain.

Kalau kamu baru saja putus sama orang yang kamu cintai, jangan merasa semuanya sudah hilang. Masih ada harapan buat dapetin mantan kembali, dan sebenarnya caranya lebih gampang dari yang kamu kira.
Mungkin kamu sudah coba berbagai cara supaya mantan tahu kamu ingin kembali, tapi kayaknya hasilnya nggak seperti yang kamu harapkan.

Masalahnya, kita nggak pernah diajarin gimana cara mikir lawan jenis, jadi itu tetap jadi misteri buat kebanyakan orang. Kita cuma coba-coba strategi yang kita kira oke, tanpa mikirin apa yang sebenarnya diinginkan pasangan.

Buku ini akan jelasin beberapa trik sederhana yang bisa bikin mantan kamu lihat kamu dengan cara yang berbeda, dan akhirnya jatuh cinta lagi sama kamu.

Kamu siap buat bawa mantan kembali ke hidupmu?
Kamu benar-benar siap supaya dia jatuh cinta lagi, lebih dalam dan kuat dari sebelumnya?

Kalau iya, yuk kita mulai ke inti pembahasannya…

Ketika Hubungan yang Baik Jadi Buruk

Sayangnya, kadang hubungan yang paling baik pun bisa rusak. Tapi meskipun kita nggak langsung sadar, sebenarnya pasti ada alasan di balik semuanya.

Sebenarnya ada banyak banget alasan kenapa hubungan yang baik bisa jadi buruk dan akhirnya putus. Kamu mungkin sering ribut yang nggak jelas, atau mungkin mantan kamu tiba-tiba berhenti komunikasi dan menjauh, sampai kamu nggak tahu apa yang sedang terjadi.

Orang yang lagi sakit hati dan nggak yakin posisi pasangan mereka gimana biasanya malah melakukan hal yang justru salah, bukannya mendekatkan mantan.

Ini karena pria biasanya akan ngelakuin hal-hal yang menurut mereka logis sebagai pria, sedangkan wanita cenderung coba cara yang mereka sendiri ingin lihat. Pelajaran besar di sini adalah pria dan wanita itu mikirnya beda banget. Pakai logika pria buat dapetin cewek itu biasanya malah nggak efektif, begitu juga sebaliknya pakai logika cewek buat dapetin cowok.

Yang paling sedih, meskipun niatnya baik, pria dan wanita sering melakukan hal-hal yang justru bikin pasangan yang mereka pengen kembali malah makin jauh, dan mereka nggak sadar sedang ngelakuin itu.

Jadi, seringkali mereka malah melakukan hal yang bertolak belakang dari yang seharusnya supaya bisa balikin mantan dan bikin dia kembali ke hidup mereka, tapi nggak sadar sama sekali. Coba deh pikir, apa yang kamu lakuin sekarang buat balikin mantan itu berhasil? Atau malah bikin dia makin menjauh dan kamu jadi makin sedih?

Mari kita lihat beberapa hal yang biasanya dipikirin pria dan wanita selama hubungan, dan gimana mereka menilai tindakan pasangan mereka. Pemahaman ini bisa bikin kamu lebih ngerti apa yang salah dalam hubungan, dan lebih tahu harus gimana kalau hubungan baik jadi rusak.

Ketika Hubungan yang Baik Jadi Buruk

Sayangnya, kadang hubungan yang paling baik pun bisa rusak. Tapi meskipun kita nggak langsung sadar, sebenarnya pasti ada alasan di balik semuanya.

Sebenarnya ada banyak banget alasan kenapa hubungan yang baik bisa jadi buruk dan akhirnya putus. Kamu mungkin sering ribut yang nggak jelas, atau mungkin mantan kamu tiba-tiba berhenti komunikasi dan menjauh, sampai kamu nggak tahu apa yang sedang terjadi.

Orang yang lagi sakit hati dan nggak yakin posisi pasangan mereka gimana biasanya malah melakukan hal yang justru salah, bukannya mendekatkan mantan.

Ini karena pria biasanya akan ngelakuin hal-hal yang menurut mereka logis sebagai pria, sedangkan wanita cenderung coba cara yang mereka sendiri ingin lihat. Pelajaran besar di sini adalah pria dan wanita itu mikirnya beda banget. Pakai logika pria buat dapetin cewek itu biasanya malah nggak efektif, begitu juga sebaliknya pakai logika cewek buat dapetin cowok.

Yang paling sedih, meskipun niatnya baik, pria dan wanita sering melakukan hal-hal yang justru bikin pasangan yang mereka pengen kembali malah makin jauh, dan mereka nggak sadar sedang ngelakuin itu.

Jadi, seringkali mereka malah melakukan hal yang bertolak belakang dari yang seharusnya supaya bisa balikin mantan dan bikin dia kembali ke hidup mereka, tapi nggak sadar sama sekali. Coba deh pikir, apa yang kamu lakuin sekarang buat balikin mantan itu berhasil? Atau malah bikin dia makin menjauh dan kamu jadi makin sedih?

Mari kita lihat beberapa hal yang biasanya dipikirin pria dan wanita selama hubungan, dan gimana mereka menilai tindakan pasangan mereka. Pemahaman ini bisa bikin kamu lebih ngerti apa yang salah dalam hubungan, dan lebih tahu harus gimana kalau hubungan baik jadi rusak.

Pria dan Wanita Itu Berbeda Secara Biologis

Mungkin kamu mikir ini hal yang jelas banget, tapi selain perbedaan yang kelihatan, ada juga perbedaan penting dari sisi hormon dan hal biologis lain yang bikin kita beda.

Contohnya, kamu tahu nggak kalau pria biasanya kalau mau ngurangin stres, mereka cari cara buat naikkan hormon testosteron? Makanya, sering kali mereka suka nonton berita setelah pulang kerja, supaya bisa “nyalain mode perbaiki masalah.” Jadi kadang dia suka mikirin masalah orang lain, karena itu bikin dia merasa perlu nyelesain masalah dunia. Mungkin dia lagi mikir begitu walaupun duduk diem aja di sofa. Saat itu dia nggak siap buat urusan dunia nyata dulu, karena lagi nyusun ulang mood dan stresnya.

Kalau hormon testosteronnya sudah naik, dia akan ngerasa lebih baik dan baru mau ngurus masalah dia sendiri setelah tenang, biasanya setelah seharian kerja keras buat nunjukin dia bisa jadi penopang keluarga yang baik.

Sayangnya, wanita justru punya dorongan biologis yang kebalikannya, dan ini sering bikin masalah di hubungan. Contohnya, kalau hormon testosteron wanita naik, justru bikin stresnya makin tinggi dan bikin dia pengen ribut soal hal-hal kecil yang pasangan nggak ngerti.

Untuk nurunin stres, wanita biasanya cari cara buat ngeluarin hormon oksitosin. Nah, hormon oksitosin ini dikenal juga sebagai “hormon peluk-pelukan” yang erat kaitannya dengan rasa sayang ibu dan juga bikin wanita pengen lebih dekat dan terikat sama pasangannya.

Tapi, supaya oksitosin bisa keluar, wanita harus ngerasa dicintai, dihargai, dan disayangi. Kalau dia ngerasa pasangannya mulai menjauh, entah kenapa, hormon testosteron malah naik dan bikin stres makin gede, akhirnya bikin dia jadi defensif.

Kalau pria justru kebalikannya, kalau testosteronnya turun, stresnya naik dan juga jadi defensif.

Bagaimana Hormon Bisa Merusak Hubungan yang Bagus

Coba ingat berapa kali kamu sedang dalam suasana hati yang bagus, semangat buat ketemu pasanganmu. Kamu mungkin sudah menjalani hari dengan melakukan hal-hal yang bikin kamu merasa lebih baik tentang diri sendiri. Kalau kamu perempuan, mungkin kamu habiskan waktu ngobrol sama teman cewek tentang berbagai masalah yang kamu hadapi, yang bikin hormon oksitosinmu naik.

Kamu pasti merasa senang banget!

Tapi, saat mantanmu pulang kerja, dia mungkin lagi stres dan capek setelah hari yang berat. Dia nggak sama sekali pengen cerita tentang masalahnya karena itu malah bikin hormon yang salah dalam tubuhnya naik. Dia cuma pengen istirahat — mungkin duduk di depan TV sambil mikirin masalah dunia sebentar.

Tapi dia ketemu dengan pasangan yang pengen ngobrol, berbagi cerita, pelukan, dan kasih sayang di saat stresnya lagi tinggi dan mungkin bahkan nggak bisa dikendalikan. Dia belum sempat santai dari hari yang melelahkan, tapi sekarang harus berhadapan dengan pasangan yang merasa baik-baik saja dan kayaknya nggak ngerti apa yang dia butuhin. Ini contoh sederhana, tapi kamu lihat masalahnya? Hubungan terbaik sekalipun bisa hancur gara-gara perbedaan hormon sederhana antara pria dan wanita kalau nggak ada pemahaman tentang ini.

Saat Hubungan Rusak karena Alasan Lain

Apa yang terjadi kalau kamu sudah berusaha sebaik mungkin tapi mantan tetap menjauh?

Kadang-kadang hubungan rusak tanpa alasan yang bisa kamu mengerti. Kamu mungkin pikir semuanya berjalan lancar, tapi tiba-tiba mantan berhenti telepon, berhenti balas pesan, dan menjauh seolah kamu nggak pernah ada.

Baca Juga:  Keamanan Waktu Mandi Bayi

Orang yang ditinggalkan biasanya merasa nggak salah apa-apa, tapi orang yang menarik diri mungkin punya pandangan sama sekali berbeda tentang arah hubungan kalian dari awal.

Faktanya, saat orang jatuh cinta, mereka mengeluarkan hormon tertentu yang mirip dengan hormon yang keluar pada penderita Obsessive Compulsive Disorder (OCD). Ini sebabnya orang yang sedang jatuh cinta nggak bisa mikir selain tentang orang yang dicintainya, susah makan, susah tidur, dan susah fokus kerja.

Tapi, cuma karena kamu merasa seperti itu, belum tentu pasanganmu juga ngerasain hal yang sama di waktu yang bersamaan. Sama seperti nggak semua orang lapar di waktu yang sama, perasaan juga nggak selalu muncul bersamaan.

Sayangnya, kadang salah satu orang dalam hubungan mulai mikir buat melangkah ke tahap lebih serius. Mereka bakal mikir soal masa depan dan membayangkan berbagai skenario tentang apa yang akan terjadi kalau hubungan ini lebih dari sekadar pacaran.

Hal ini bisa bikin dia merasa hubungan itu sudah jauh lebih dalam dari yang sebenarnya terjadi, sementara pasangannya mungkin masih bingung sama perasaannya sendiri. Ini kadang disebut ‘hubungan instan’. Satu orang anggap mereka cuma pacaran biasa, tapi yang lain sudah masuk mode hubungan serius dan bingung kenapa pasangannya nggak kayak gitu juga.

Kesalahan terbesar yang bisa dilakukan adalah mencoba meyakinkan pasangan bahwa kalian harus bersama atau meyakinkan dia betapa besar cintamu. Kalau pria lihat sikap seperti ini dari perempuan, biasanya malah bikin mereka ingin memperlambat hubungan atau bahkan menjauh, karena mereka bingung ada apa. Mereka lihat pasangannya sebagai sosok yang terlalu butuh dan putus asa, dan itu justru bikin pria jadi ilfeel dan bisa bikin mereka mundur atau bahkan kabur. Putus asa dan rasa nggak aman pada perempuan itu benar-benar bikin pria ilfeel.

Tapi, banyak juga pria yang sebenarnya melakukan hal yang sama pada perempuan yang mereka cintai. Mereka coba meyakinkan dia bahwa nggak ada yang mencintainya sebanyak dia mencintai, dan coba ngejelasin bahwa dia lebih baik buat dia dibanding pria lain. Masalahnya, dalam situasi ini mereka nggak sadar apa yang salah dari cara mereka bersikap.

Ingat Kembali Awal Hubungan untuk Cari Jawabannya

Hampir di setiap putus, solusi buat balikin mantan biasanya ada dengan mengingat lagi waktu kalian baru mulai pacaran.

Pas pertama ketemu, pasangan kamu gimana sih? Yang lebih penting, kamu gimana waktu itu?

Kemungkinan besar kalian berdua lagi tampil sebaik mungkin. Kalian sama-sama berusaha supaya satu sama lain merasa senang. Kalian juga pasti nggak terlalu peduli sama kebiasaan aneh atau sikap yang kurang pas, karena kalian pengen ninggalin kesan yang bagus.

Sekarang coba pikir, waktu terakhir kalian ketemu, kalian lagi senang bareng atau malah ribut, stres, sedih, atau khawatir mikirin apa yang dipikirin pasangan?

Kalau kalian nggak akur, kemungkinan besar gambaran yang mantan punya tentang kamu sekarang adalah gambaran kamu yang lagi marah, sedih, nangis, dan khawatir soal masa depan hubungan. Tentu itu bukan gambaran yang bikin dia mikir masa depan yang bahagia bareng kamu. Mereka malah mungkin mikir gimana caranya nyari orang lain yang lebih mirip sama versi kamu yang dulu waktu pertama kali ketemu.

Iya, versi kamu yang dulu waktu pertama ketemu. Dia jatuh cinta sama kamu yang ceria, percaya diri, positif, semangat, dan mandiri. Dia senang waktu bareng kamu dan suka mikirin kapan kamu punya waktu luang buat ketemu lagi.

Jadi… apa yang berubah?

Kesalahan yang Mungkin Kamu Lakukan

Apakah kamu pernah mencoba terus meyakinkan mantan buat balikan, walaupun dia sudah putus sama kamu? Pasti hatimu sakit banget dan kamu merasa dia adalah orang yang tepat untuk hidup kamu. Tapi, apakah mantan juga merasakan hal yang sama?

Kalau kamu sering telepon, SMS, email, atau kirim pesan buat meyakinkan dia bahwa kamu orang yang tepat, kemungkinan besar kamu malah bikin dia makin jauh.

Masalahnya, usaha terus-terusan seperti itu malah terlihat seperti tanda putus asa. Baik pria maupun wanita nggak suka lihat orang lain yang putus asa. Itu menunjukkan rasa nggak percaya diri dan terlalu nempel, dan itu bukan sifat yang menarik.

Baik pria maupun wanita lebih tertarik pada orang yang percaya diri. Orang yang tahu apa yang dia mau dan nggak bergantung sama orang lain buat dapatin itu, biasanya jauh lebih menarik.

Tapi kalau tiba-tiba seseorang merasa dia cuma bisa bahagia kalau nempel sama kamu, itu jadi nggak menarik sama sekali. Ingat, mantan kamu dulu jatuh cinta sama versi kamu yang ceria, percaya diri, dan menyenangkan.

Kalau kamu sekarang jadi versi kamu yang sedih, kesepian, dan putus asa, dia pasti bertanya-tanya, “Kemana sih orang yang aku jatuh cinta dulu?”

Soalnya, orang yang sedih dan penuh drama di depan dia sekarang nggak bikin dia ngerasain hal yang sama waktu dia jatuh cinta dulu.

Bayangin deh, kamu mau ngabisin waktu sama orang yang setiap saat cuma ngomongin kesedihan, ribut, minta-minta, dan coba meyakinkan terus? Pasti kamu pengen kabur dan cari orang yang lebih asik, kan?

Kalau kamu udah terjebak buat minta-minta supaya dia balik, dan itu malah bikin dia makin jauh, apa yang harus kamu lakukan?

Nah, itu yang bakal kita bahas berikutnya. Karena meskipun kamu sudah sering kirim pesan, telepon, atau email, mungkin masih belum terlambat untuk memperbaiki hubungan kamu yang retak.

Membalikkan Masalah yang Sudah Terjadi

Seberapapun kamu pengen, langkah pertama supaya mantan kamu mau balik adalah jangan hubungi dia dulu. Stop kirim SMS, stop telepon, stop email. Jangan tanya teman-temannya tentang dia juga — cukup berhenti.

Sekarang, coba ingat lagi siapa kamu sebelum ketemu dia. Kamu pasti baik-baik saja dengan hidup kamu sendiri. Pasti punya pekerjaan sendiri, teman sendiri, hobi sendiri. Kembalikan semuanya seperti dulu sebelum kamu kenal mantan kamu.

Walaupun kamu mungkin nggak mood dan merasa sedih, pengen duduk di rumah nunggu telepon dari dia, jangan lakukan itu. Senyum dong, dan habiskan waktu sama keluarga dan teman-teman. Bertemu sama orang-orang yang bikin kamu merasa baik tentang diri kamu dan nyaman saat bareng mereka.

Jauhkan diri dari teman-teman negatif atau orang yang malah bikin kamu makin sedih mikirin mantan. Orang-orang kayak gitu nggak akan bantu kamu balikin mantan sama sekali, jadi jauhi mereka. Kuncinya adalah kamu harus kembali jadi versi diri kamu yang bahagia dan mandiri, yang dulu bikin mantan kamu jatuh cinta.

Setelah beberapa waktu, mantan kamu pasti mulai mikir, “Kenapa dia nggak pernah telepon atau hubungi aku?” dan mereka mulai khawatir sama kamu. Waktu itu belum berarti dia langsung mau balik, tapi kamu sudah mulai di jalan yang benar. Pikirin deh, kalau mantan kamu mulai khawatir, artinya dia masih peduli sama kamu.

Jadi, pelajaran pentingnya: berhenti dulu untuk hubungi dia, dan fokus memperbaiki diri kamu sendiri.

Menghilangkan Bayangan Kisah Dongeng dalam Hubungan

Film-film Hollywood banyak banget yang bikin kita punya bayangan kayak kisah dongeng tentang cinta. Di layar lebar, sering banget digambarkan setelah banyak drama, pertengkaran, dan konflik, tiba-tiba pasangan kita sadar dan kita akan hidup bahagia selamanya.

Padahal itu nggak realistis, lebih cocok buat film romantis idealis daripada kehidupan nyata.

Faktanya: mantan kamu bukan kunci kebahagiaan kamu.

Kamu yang pegang kendali itu.

Kamu nggak perlu orang lain dalam hidup buat merasa bahagia atau lengkap. Yang kamu butuhin cuma diri kamu sendiri, sama hal-hal yang kamu suka—hobi, minat, dan kegiatan yang bikin kamu merasa baik.

Waktu pertama kali kamu ketemu mantan, kemungkinan besar kamu sudah bahagia, mandiri, dan percaya diri. Itu kualitas yang sangat menarik buat lawan jenis. Jadi, keluar deh. Nikmati hidup. Hangout sama teman-teman. Nonton film komedi yang santai, yang nggak bikin kamu mikirin dia atau malah sedih. Beli baju baru. Potong rambut. Olahraga sedikit. Luangin waktu supaya kamu terlihat dan merasa lebih baik.

Kalau kamu terlihat bagus, kamu bakal merasa bagus, dan kalau kamu merasa bagus, kamu akan jadi menarik lagi buat orang-orang di sekitar kamu. Rasa percaya dirimu akan balik lagi secara alami, dan kamu bakal mulai lihat banyak hal yang bikin kamu bahagia di sekeliling.

Ada alasan lain juga buat trik ini.

Nggak cuma bantu kamu move on dari putus sama mantan, tapi juga bikin kamu kembali terhubung dengan diri kamu yang dulu — yang pertama kali ketemu sama mantan dan bikin dia jatuh cinta.

Menghubungi Kembali Mantan

Setelah kamu luangin waktu buat bangun rasa percaya diri kamu kembali ke level sebelum ketemu mantan, kamu bakal mulai merasa lebih baik tentang diri kamu sendiri. Kamu juga bakal lebih siap buat ketemu sama mantan lagi.

Kadang-kadang, begitu kamu berhenti kontak duluan, mantan kamu malah jadi pengen nelpon buat ngecek kamu baik-baik aja. Kalau dia sudah nelpon, itu tanda dia masih peduli sama kamu. Tapi jangan buru-buru ketemu ya. Pastikan kamu sudah merasa kayak diri kamu yang ceria dan percaya diri dulu sebelum ketemu.

Baca Juga:  101 Tips Kencan yang Wajib Kamu Tahu: Panduan Jujur dan Santai untuk Cari Pasangan Sejati

Kalau dia belum nelpon dan kamu sudah beberapa minggu fokus memperbaiki diri, coba deh telepon dia dengan santai cuma buat bilang ‘hai’. Jangan memaksa buat bahas soal hubungan atau ngajak ketemu ngopi. Cukup bilang kamu pengen menyapa aja.

Ini juga kesempatan buat mulai ngobrol soal apa yang sudah kamu lakukan belakangan ini sejak putus. Kasih tahu kamu lagi jalan-jalan, bersenang-senang, dan melakukan hal-hal buat diri kamu sendiri.

Boleh juga kamu bilang kalau kamu kadang-kadang masih kepikiran dia, tapi jangan sampai obrolan pertama ini jadi terlalu dalam soal hubungan atau putusnya kalian. Ini penting banget.

Yang juga penting: sebelum obrolan berakhir, bilang kalau kamu pikir bakal asik kalau suatu saat kalian bisa ketemu dan ngobrol lagi.

Tapi jangan langsung ajak ketemu atau tentukan waktu dan tempat.

Bermain Sulit Didekati, Bukan Sulit Diinginkan

Pria memang suka ngejar sesuatu yang mereka pikir nggak bisa mereka dapatkan. Sayangnya, banyak cewek yang kebanyakan main “sulit didekati” sampai akhirnya malah pacaran sama orang baru cuma buat bikin mantan cemburu. Ini nggak pernah berhasil, loh. Pas kamu langsung pindah ke cowok lain, itu malah bikin dia mikir kalau hubungan kalian nggak penting buat kamu dan kamu sudah move on. Walaupun dia sebenarnya masih punya perasaan, besar kemungkinan dia nggak bakal beraksi.

Main “sulit didekati” itu sebenarnya cuma inget buat nggak buru-buru ninggalin apa yang lagi kamu lakukan dan langsung ngejar pas dia telepon. Biarkan teleponnya masuk ke voicemail dulu, terus baru balas waktu kamu lagi senang dan santai.

Kalau dia ngajak ketemu, kamu boleh setuju, tapi ubah jadwalnya. Misalnya dia mau ketemu ngopi hari Jumat. Kamu setuju ngopi, tapi bilang kamu sibuk hari Jumat dan Sabtu kamu lebih enak.

Sebenarnya kamu ngapain aja di hari itu nggak penting — telepon teman, nonton film, mandiin anjing, apapun. Yang penting dia ngerti kalau kamu punya kehidupan sendiri yang sibuk. Kalau dia mau jadi bagian dari hidup kamu lagi, dia harus berusaha sedikit untuk dapetin perhatianmu.

Pas kalian ketemu lagi, atur juga pertemuan berikutnya supaya ada batas waktu. Bilang kamu nggak bisa lama dan harus pergi jam sekian. Ini biasanya bikin obrolan jadi singkat dan kalau kalian sama-sama enjoy, pasti dia bakal pengen ketemu lagi.

Setelah pertemuan pertama itu, jangan langsung telepon dia buat atur kencan lagi. Kasih jeda beberapa hari dan lihat dia yang telepon duluan.

Ingat, dia masih punya gambaran tentang alasan kalian putus. Sekali ketemu kamu yang lama aja nggak cukup buat dia lupa masalah yang bikin kalian berpisah. Kamu harus luangkan waktu buat nyalain lagi perasaan dia kalau kamu memang mau dia balik.

Tapi hati-hati juga main “sulit didekati.” Kamu nggak mau jadi orang yang malah susah diinginkan. Orang kayak gitu biasanya sudah kelewat PD sampai jadi sombong. Mereka keras kepala, suka debat, dan selalu nyalahin mantan atas semua masalah yang bikin putus.

Kalau kamu merasa pikiranmu mulai negatif waktu ketemu mantan, siap-siap untuk ninggalin pertemuan itu selagi suasana masih bagus. Kalau nggak, kamu bisa-bisa kehilangan dia untuk selamanya.

Menyalakan Kembali Cinta Mantan Kepadamu

Pikirin deh: mantan kamu dulu pacaran sama kamu karena dia merasa tertarik sama kamu saat pertama kali ketemu. Semakin lama kalian bersama, perasaannya pasti makin tumbuh. Tapi tiba-tiba ada masalah dan hubungan kalian putus. Dia mungkin bilang dia udah nggak ngerasa yang sama lagi, atau malah tiba-tiba hilang dan nggak mau telepon atau balas pesan kamu.

Walaupun api cintanya kelihatannya padam, pasti masih ada bara yang tersisa di pikirannya. Tugas kamu adalah meniup bara itu supaya jadi api lagi. Kalau kamu serius mau balikin mantan, nantinya kamu harus sampai pada titik dimana kalian bisa ngobrol soal apa yang salah dan kenapa hubungan itu berakhir. Tapi jangan sampai kamu salah waktu dan ngomongin ini terlalu cepat.

Setelah putus yang emosional, kalian berdua perlu waktu buat berpikir dan memahami apa yang sebenarnya terjadi. Saat kamu ketemu mantan lagi setelah lama pisah, penting banget untuk nggak langsung ngomongin soal putus di pertemuan pertama itu. Cukup tunjukkan versi kamu yang bahagia dan percaya diri, versi yang dulu bikin dia jatuh cinta.

Kamu mungkin akan menemukan beberapa orang yang penasaran kenapa kamu nggak coba buat balikin dia atau nggak tanya kenapa dia pergi, seperti yang biasanya mereka lakukan. Rasa penasaran ini kadang cukup buat bikin dia telepon dan ngajak ketemu lagi, cuma buat lihat kamu bakal ngapain.

Tapi tentu ada juga yang mikir kamu cuma mainin perasaan mereka, dan mereka bakal tetap jauh dari kamu. Kalau mantan kamu seperti itu, tunggu sekitar seminggu setelah ketemu, baru telepon lagi dan ajak ketemu sebagai teman aja.

Meskipun trik-trik ini kelihatannya sederhana, tujuannya supaya mantan mikirin kamu waktu kalian nggak bareng. Semakin sering dia mikirin kamu saat pisah, makin besar kemungkinan dia bakal pengen nelpon kamu lagi.

Membangun Hubungan yang Lebih Kuat

Nggak ada gunanya berharap hubungan lama kalian bisa balik seperti dulu. Lagipula, hubungan itu sudah selesai dan nggak berhasil. Kamu nggak mau memperbaiki hubungan yang sudah rusak. Sebaliknya, kamu mau membangun hubungan baru yang lebih kuat dari dasar yang lebih kokoh.

Ingat-ingat hal-hal yang dulu kamu suka dari hubungan kalian sebelum putus. Sekarang pikirkan juga hal-hal yang bikin masalah atau bikin kamu nggak bahagia. Pilih-pilih mana yang mau kamu bawa ke hubungan baru dengan mantan, dan mana yang harus kamu tinggalin.

Kalau hubungan kalian sudah mulai nyambung lagi dan kalian mulai sering jalan bareng, saatnya ngobrolin apa yang mungkin salah di hubungan sebelumnya. Kalau dia nggak mau ngomong, santai aja dulu sampai dia siap. Lagi pula, kalau kamu main “sulit didekati” dengan benar, dia bakal mulai cari cara buat dapetin perhatian kamu, dan akan tahu kapan waktu yang tepat buat ngomong soal masalah dulu.

Tapi daripada tanya “apa yang salah?”, coba tanya “apa yang dia pengen supaya dilakukan dengan benar?” Ini bikin dia punya kesempatan untuk mikirin solusi dan gimana caranya memperkuat hubungan kalian.

Fokus ke hal positif yang kalian pengen nikmati bareng-bareng bisa bikin obrolan soal hal sensitif jadi lebih menyenangkan dan ringan.

Kalau kamu malah fokus ngomongin masalah masa lalu atau sisi negatif putusnya, bisa-bisa obrolan jadi panas dan berujung debat. Jadi mending cari hal-hal baik yang bisa kalian lakukan bersama.

Kalau kalian udah sama-sama jelas tentang seperti apa hubungan baru yang kalian mau, membangunnya dari dasar yang kuat bakal jadi jauh lebih mudah.

Terlalu Cepat, Terlalu Dini

Banyak orang langsung mikir, kalau kamu udah mulai jalan sama mantan lagi, berarti kalian sudah balikan. Tapi sebenarnya, pasangan kamu belum tentu mikir kayak gitu. Jalan bareng atau “kencan” itu cuma waktu kalian habiskan bersama, pergi jalan, ngelakuin hal-hal yang kalian suka, tapi itu belum berarti kalian pacaran lagi. Belum.

Jangan dulu nebak apa yang dia pikirin atau rasain, kecuali dia bilang sendiri. Itu juga berarti kamu nggak boleh maksa nanya kapan kalian bakal balikan, nanti kamu malah keliatan putus asa, kayak dulu yang bikin dia menjauh.

Mending kalian terus seru-seruan aja. Jalan bareng, kencan, pastiin kalian berdua senang. Tapi ingat, jangan sampai kamu langsung ninggalin apa pun cuma karena dia telepon atau ngajak keluar. Kamu juga harus punya hidup kamu sendiri.

Walaupun balikin mantan mungkin tujuan utama kamu, tapi kamu harus tetap prioritasin hidup kamu sendiri. Teman, keluarga, kerjaan, hobi, dan minat kamu itu yang bikin kamu jadi diri kamu waktu nggak bareng mantan. Itu penting banget supaya kamu tetap percaya diri dan nggak stres.

Sesekali bilang ke dia kalau kamu nggak bisa kencan karena ada rencana lain. Biar dia terus usaha ngejar kamu sampai kamu yakin perasaannya makin kuat lagi. Nggak lama nanti dia yang bakal tanya, “Jadi, kita pacaran lagi nggak sih?”

Mendapatkan ‘Lencana Bahagia Selamanya’

Kalau kamu udah berhasil bikin mantan balik lagi, jangan sampai kamu pura-pura jadi orang lain. Banyak orang belajar trik supaya bisa bikin orang lain jatuh cinta, bilang hal-hal tertentu, atau bertingkah supaya dia tertarik terus. Masalahnya kalau kamu nggak jadi diri sendiri, siapa sih yang sebenarnya dia suka? Dan gimana kalau suatu saat kamu berhenti akting dan jadi diri kamu yang asli? Apa dia masih bakal suka?

Kalau kamu serius pengen bangun lagi hubungan dengan mantan, jangan tergoda buat pakai trik, permainan pikiran, atau taktik aneh supaya dia jatuh cinta. Jadilah diri kamu sendiri. Ingat, kamu yang percaya diri, ceria, dan asyik itu yang dia suka.

Jadi versi terbaik dari diri kamu. Tetap positif, cari hal baik di sekitar kamu, dan temukan cara buat bikin hidup kamu bahagia. Nikmati waktu sama teman, asyikin hobi kamu. Tampil dan merasa yang terbaik, dan kepercayaan diri kamu bakal terlihat.

Pada akhirnya, mantan kamu dulu jatuh cinta sama kamu yang asli waktu pertama kali ketemu. Besar kemungkinan dia masih bakal suka sama kamu yang sebenarnya. Jadi kasih dia versi terbaik dari kamu supaya dia jatuh cinta lagi.

Sekian Cara Mudah Membuat Mantan Kembali, Semoga Bermanfaat. Baca Juga Apa yang Steve Jobs Ajarkan ke Kita

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *