Cara Mudah Mengatasi Rindu Rumah Dimanapun Kamu Berada
Sedang merantau atau jauh dari keluarga? Temukan cara mudah mengatasi rindu rumah dimanapun kamu berada melalui tips-tips sederhana yang ampuh menenangkan hati. Mulai dari menciptakan suasana nyaman hingga menjaga komunikasi dengan orang tersayang, semua bisa kamu lakukan dengan mudah. Cocok untuk pelajar, pekerja, atau siapa pun yang sedang jauh dari rumah.
Daftar isi
Tanda-Tanda Rindu Rumah
Jadi begini ceritanya. Kamu sudah menantikan untuk pindah, menikmati kebebasan baru dan tanggung jawab baru, bertemu orang-orang baru. Tapi tiba-tiba kamu merasa sedih dan gugup. Ini bukan yang kamu bayangkan, ya?
Mungkin mengakuinya terasa sulit saat orang lain terlihat bahagia dan santai, tapi kamu merasa rindu rumah. Rasanya kayak kamu lemah! Padahal kamu nggak sendirian. Beberapa orang yang kamu lihat tersenyum itu sebenarnya juga lagi merasa rindu rumah, kok.
Apa Itu Rindu Rumah?
Hampir semua orang pernah merasa rindu rumah di suatu waktu. Orang dewasa juga mengalaminya saat pindah tempat atau pekerjaan baru. Rindu rumah juga jadi salah satu masalah penyesuaian yang paling umum dialami pelajar baru. Mereka sering kaget betapa dalamnya rasa kangen itu dan kesulitan mengatasi perasaan tersebut.
Perasaan ini muncul karena dua hal utama:
Kehilangan sesuatu yang sudah biasa, nyaman, dan bisa diprediksi (misalnya: orang-orang, tempat, kegiatan, barang-barang)
Harus beradaptasi dengan lingkungan baru (dengan orang-orang, tempat, kegiatan, dan barang-barang yang baru juga)
Walaupun kita memang memilih untuk pindah ke tempat baru, tetap saja kita bisa merasa rindu rumah. Kita harus beradaptasi dengan lingkungan baru, jadi kita mungkin merasa kehilangan hal-hal yang familiar, nggak aman tanpa sumber dukungan biasa, dan susah menjalani hari seperti biasanya.
Singkatnya, walau secara fisik kita sudah jauh dari rumah, tapi secara perasaan bisa butuh waktu lebih lama untuk beradaptasi. Manusia memang cenderung nggak suka perubahan dan berusaha mempertahankan hal-hal yang sudah dikenal.
Beberapa orang bilang rindu rumah itu sebenarnya soal beradaptasi dengan hubungan baru. Ada yang bilang begini:
“Tiba-tiba kamu sadar, kamu nggak lagi jadi orang penting di lingkaran kecil dengan banyak aktivitas dan kenalan, tapi kamu jadi bagian dari komunitas besar yang isinya ribuan orang yang nggak kamu kenal. Kamu merasa goyah dan kesepian, dan kangen sama yang aman dan familiar.”
Kadang-kadang perasaan ini bisa sangat berat. Tugas yang biasanya gampang jadi terasa susah banget, bahkan kayak nggak mungkin kalau tanpa dukungan yang biasa kamu dapat.
Penting untuk tahu kalau rindu rumah itu hal yang normal. Ini bagian dari proses perubahan dan respon alami atas kehilangan dan penyesuaian. Ini sama sekali nggak berarti kamu lemah atau belum dewasa.
Justru, ini bisa dianggap hal yang positif, karena artinya kamu terhubung dengan tempat yang nyaman dan familiar, dengan orang-orang yang kamu kenal, dan dengan orang yang kamu sayang.
Perasaan rindu rumah bisa berupa:
- Merasa sedih, kesepian, nggak aman, atau merasa nggak cocok di tempat baru
- Menangis
- Merasa sangat cemas atau gelisah tentang sesuatu
- Susah untuk menjalani rutinitas yang nyaman
- Sering memikirkan orang-orang di rumah
- Ingin pergi dan pulang ke rumah
- Merasa sedih berat dan/atau cemas
- Mengalami masalah kecil fisik seperti sakit kepala, perut tidak enak, atau susah tidur
Rutinitas
Salah satu hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah menemukan sesuatu yang familiar.
Mungkin itu olahraga yang dulu sering kamu mainkan di rumah, atau makanan kesukaan hewan peliharaanmu.
Melakukan hal yang sudah biasa kamu lakukan di rumah adalah cara yang bagus untuk kenalan dengan orang-orang baru di tempat baru. Misalnya, ajak teman kerja kamu ke kafe, atau ke rumahmu buat makan hotdog ala Amerika.
Atau supaya bisa kenal orang baru, kamu bisa gabung klub olahraga di sekitar tempat tinggalmu. Selain kamu bisa ketemu orang tiap minggu, ini juga bakal jadi awal rutinitas yang penting banget buat ngelawan rasa kangen rumah dalam jangka panjang.
Membangun Hal yang Familiar
Rutinitas pagi dan malam bisa bikin hidup kamu terasa lebih tenang dan stabil.
Ini dua kebiasaan yang bisa kamu mulai hari ini dan bakal bikin harimu jauh lebih baik.
Kalau aku, karena ada beberapa hal yang terjadi dalam hidupku, aku sempat agak keluar dari rutinitas. Aku juga mulai ubah rutinitasku beberapa minggu terakhir sesuai kebutuhan yang berubah. Aku menyederhanakan rutinitas pagiku supaya aku bisa lebih merasa tenang.
Ini rutinitas pagi baruku, tapi kamu bisa sesuaikan dengan yang cocok buat kamu:
Rutinitas Pagi
- 4:00 olahraga/mandi
- 4:45 kopi/belajar/sarapan
- 5:15 menulis
- 6:00 siapin bekal buat dibawa selama hari itu
Untuk malam hari, aku biasanya siap-siap untuk hari berikutnya, catat kemajuan yang aku buat, dan bikin jurnal satu kalimat yang merefleksikan hari itu sebelum istirahat.
Rutinitas Malam
- Siapin barang untuk bekal makan siang
- Rapikan pakaian
- Bersih-bersih
- Cek email/jurnal
- Mandi
- Baca buku
Memulai Rutinitas
Mungkin kedengarannya gampang buat mulai rutinitas seperti di atas, tapi sebenernya juga gampang banget buat keluar dari rutinitas itu. Kamu harus bikin kebiasaan itu jadi sesuatu yang benar-benar nempel.
Langkah penting untuk membangun rutinitas adalah:
1. Fokus pada rutinitas itu. Jadikan rutinitas itu tujuan utama kamu selama satu bulan penuh, fokus cuma itu saja. Kalau kamu punya banyak kebiasaan sekaligus, fokusmu jadi terbagi dan kemungkinan sukses jadi lebih kecil.
2. Buat rutinitas itu menyenangkan. Aku pernah nulis soal membangun rutinitas yang menenangkan, dan itulah yang aku lakukan dengan dua rutinitas ini. Pagi-pagi aku lari, minum kopi, baca, menulis, dan mandi sebagai bagian dari rutinitas buat bikin diri tenang. Malamnya, aku siapkan semuanya dengan santai buat besok, cek hari ini, mandi, dan baca. Keduanya adalah rutinitas yang aku nikmati.
3. Catat perkembanganmu. Menulis perkembangan tiap hari adalah cara yang bagus untuk melacak kemajuan, bisa lewat jurnal atau catatan lain, atau bahkan kasih tanda bintang di kalender. Intinya adalah memantau dan melihat seberapa jauh kamu sudah berhasil selama sebulan.
Terbuka dengan Hal Baru
Semakin kamu terbuka dengan hal-hal baru, semakin sedikit kamu akan kangen dengan hal-hal lama. Cobalah untuk eksplorasi situasi baru, kesempatan baru, orang-orang baru, kelas baru, dan pilihan baru. Usahakan untuk tidak membandingkan lingkungan baru kamu dengan rumah — karena memang beda. Memang kadang takut menghadapi banyak hal baru, tapi justru itulah peluang buat kamu kenal orang baru.
Coba Hal yang Berbeda
Penelitian bilang kita lebih takut sama hal yang belum kita tahu hasilnya daripada hal buruk yang sudah kita kenal. Misalnya, “Kalau aku nggak suka makanan baru ini gimana?” atau “Kalau negara asing itu berbahaya gimana?” Aku sendiri punya imajinasi yang sangat aktif dan kadang berlebihan. Ini bagus buat nulis, tapi kadang bikin hidup jadi susah.
Coba hal baru itu butuh keberanian. Dan harus punya keberanian itu sebenarnya juga bagus. Begitu keberanian itu keluar, dia bisa membawa kamu ke arah yang nggak disangka-sangka. Bayangin aja, keberanian itu seperti gelombang besar yang bisa membawa kamu ke tujuan yang belum pernah kamu duga.
Coba hal baru juga bisa bikin kamu menikmati sesuatu yang baru. Banyak orang nemuin karier atau jalan hidup yang mereka suka cuma karena coba-coba hal kecil dulu. Coba hal baru bikin kamu nggak bosan. Aku sendiri yang paling suka rutinitas aja bakal bosen kalau nggak terus-terusan ada tantangan. Dan bukan tantangan baru yang aku pilih yang bikin aku tumbuh, tapi justru yang nggak aku pilih.
Coba hal baru bikin kamu berkembang. Kita nggak akan berkembang kalau cuma terus lakukan hal yang sama. Pertumbuhan itu harus dimulai dari tindakan baru, bisa dengan cara pikir yang baru atau tindakan nyata yang baru. Masukin diri kamu ke situasi baru dan biarkan diri kamu bertahan di sana. Ini biasanya bakal bikin perubahan yang bagus. Semangat buat terus tantang diri sendiri bikin kamu rendah hati dan terbuka sama ide-ide baru yang mungkin malah lebih baik daripada yang kamu punya sekarang.
Beberapa Tips Coba Hal Baru:
Ngobrol sama orang saat ngantri dan tanya mereka kerja apa. Kamu nggak harus nunggu acara khusus buat kenalan.
Coba terhubung sama orang yang kamu temui sehari-hari, senyum dan tatap mata mereka sedikit lebih lama dari biasanya. Buka diri dikit bisa bikin dunia kamu lebih luas.
Pelajari keahlian baru. Mulai les piano atau kursus karate misalnya.
Katakan “iya” buat hal yang biasanya kamu tolak. Misalnya nyanyi karaoke atau ikut kelas kickboxing walaupun kamu takut malu.
Jalan-jalan saat jam makan siang. Keliling lingkungan sekitar selama setengah jam tanpa tujuan, lalu makan di meja kerja. Kamu nggak tahu kejutan apa yang bakal kamu dapat tanpa rencana.
Tawarkan bantu orang lain. Kadang ini cara terbaik untuk bantu diri sendiri, bukan cuma karena bikin hati hangat. Kamu juga bisa belajar sesuatu dari prosesnya.
Barengan naik mobil ke kantor. Ini kesempatan bagus buat kenal rekan kerja lebih dekat, baik buat sosial dan juga karier.
Puji orang asing soal sesuatu yang kamu lihat. Semua orang suka dihargai, dan ini cara yang bagus buat mulai ngobrol.
Foto hal-hal yang kamu anggap menarik tapi orang lain mungkin nggak sadar. Kalau kamu foto makanan yang berbentuk lucu, orang pasti bakal tanya kamu lagi ngapain.
Lakukan sesuatu yang kamu suka sendirian. Misalnya pergi ke museum atau baca buku di taman. Kamu jadi terlihat lebih mudah didekati karena nggak tenggelam dalam keramaian.
Bawa bekal makan siang cukup untuk dibagi dengan teman kerja, terutama makanan favorit masa kecil. Nggak ada yang lebih menyatukan selain nostalgia bersama.
Perhatikan bahasa tubuh dan ekspresi orang lain supaya kamu bisa bantu kalau mereka terlihat butuh bantuan.
Bantu orang lain keluar dari zona nyaman mereka. Bisa jadi kamu dan dia saling menantang dan support dalam persahabatan.
Jaga Diri Sendiri
Pastikan kamu makan cukup, tidur yang cukup, dan olahraga teratur. Ini penting banget buat kesehatan fisik dan emosional kamu. Lakukan hal-hal yang kamu suka. Usahakan buat punya rutinitas secepatnya. Cari keseimbangan antara kerja dan waktu santai.
Baiklah Sama Diri Sendiri
Pernah gak sih kamu merasa kalau kamu gak ngurus diri sendiri dengan baik—gak jaga kebutuhan fisik dan emosional—maka kamu jadi gak bisa ngurus orang lain dengan maksimal, dan kemampuan kamu buat menghadapi stres jadi berkurang?
Kamu gak sendirian, kok. Banyak orang merasa kalau mereka kurang tidur, makan gak teratur, atau jarang olahraga, ngobrol sama teman, atau waktu sendiri, mereka jadi lebih gampang kesal. Hal-hal kecil jadi bikin kesal banget, dan energi mereka cepat habis.
Tapi, kalau kamu mulai serius untuk jaga kebutuhan diri dan jaga kebiasaan sehat supaya energi kamu tetap penuh, kamu bisa merasa lebih kontrol atas hidupmu. Kamu jadi lebih siap menghadapi stres dan lebih bisa ambil langkah positif buat ubah hidupmu. Kamu bakal merasa lebih bersemangat, lebih optimis, dan lebih bahagia menghadapi apa pun yang terjadi.
Kamu gak selalu bisa ngatur apa yang terjadi dalam hidup, tapi kamu bisa ngatur bagaimana cara kamu jaga diri sendiri. Dengan jaga diri, kamu bakal merasa lebih kuat dan bisa melihat stres sebagai tantangan, bukan ancaman, dan bisa menghadapinya dengan baik.
Jaga tubuh, jiwa, dan pikiran kamu supaya tetap prima buat menghadapi stres. Berikut beberapa cara sederhana buat jaga kesehatan mental dan fisik yang bisa bikin kamu tetap oke dan siap hadapi hidup.
Hubungan yang Mendukung Bisa Kurangi Stres
Penelitian bilang, punya hubungan sehat dan mendukung bisa ngurangin stres dan bikin kesehatan serta perasaan bahagia kamu jadi lebih baik. Tapi, gak semua hubungan itu baik dan mendukung.
Bangun jaringan teman yang benar-benar mendukung, atau setidaknya punya satu hubungan yang sehat, penting banget buat kesejahteraan kamu. Berikut beberapa tips buat kenalan dan bangun hubungan yang sehat:
Ketemu Orang Baru
Semakin banyak kenalan kamu, semakin besar kemungkinan punya teman yang bener-bener mendukung kamu. Jadi, jangan ragu buat tambah teman baru.
Luangkan Waktu untuk Teman
Kadang kita merasa gak punya waktu buat temenan, tapi dengan manajemen waktu yang baik, kamu bisa kok punya waktu buat main dan ngurus pertemanan.
Tepat Waktu dan Ingat Hal Penting
Disiplin datang tepat waktu, ingat ulang tahun teman, dan siap bantu kalau mereka butuh, itu bikin hubungan makin kuat.
Jadi Tegas itu Penting
Banyak orang kira jadi tegas itu cuma soal “berani ngomong dan gak boleh didikte orang lain”. Memang iya, tapi jadi tegas juga berarti gak agresif—jadi gak mengambil kebutuhan kamu dengan merugikan orang lain.
Belajar jadi tegas justru bikin hubungan kamu lebih kuat, saling dukung, awet, dan komunikasi jadi lancar.
Dengarkan dan Dukung Teman
Kalau kamu lagi stres, kadang cuma dengan cerita ke teman dan didengerin baik-baik, suasana hati langsung berubah. Didengerin dan dimengerti itu sangat berharga.
Kalau teman kamu cerita soal masalah mereka, ini beberapa hal yang bisa kamu lakukan:
- Tanyakan perasaannya, dan dengarkan dengan serius.
- Pikirkan apa yang mereka katakan supaya mereka tahu kamu benar-benar paham.
- Fokus sama mereka, jangan selalu bawa-bawa pengalaman kamu sendiri.
- Jangan buru-buru ngomong pas mereka masih cerita, dengarkan dulu.
Perhatikan Energi Orang Sekitar
Beberapa orang kasih energi positif yang bikin kamu senang, sementara yang lain justru bikin kamu capek dan down. Kalau kamu bisa ikuti feeling ini, kamu bisa punya lingkaran sosial yang sehat.
Tanya ke diri sendiri:
- Apakah obrolan terasa lancar atau dipaksakan?
- Apakah kamu merasa mereka mengerti dan mendukung kamu?
- Apakah kamu juga mengerti dan dukung mereka?
- Apakah kamu merasa lebih baik atau malah lebih sedih setelah ketemu mereka?
- Apakah kamu berteman sama mereka karena mereka memang orang baik, atau cuma karena pengen punya banyak teman?
Jawaban dari pertanyaan ini bisa membantu kamu tahu siapa yang benar-benar cocok buat kamu.
Gak Semua Orang Cocok Buat Kita
Kalau ada seseorang yang bikin kamu merasa buruk, gak punya nilai atau minat yang sama, atau kamu merasa gak nyambung sama mereka, gak apa-apa kok untuk menjauh, atau gak terusin hubungan itu. Orang berubah dan tumbuh ke arah berbeda, itu normal.
Kalau seseorang udah gak cocok buat kamu, gak apa-apa buat melepasnya. Tapi kalau kamu masih mau keep mereka di lingkaran kamu, misalnya cuma sebagai teman biasa, itu juga oke. Tapi jangan bergantung sama mereka kalau mereka gak bisa kasih dukungan.
Kamu yang tahu apakah hubungan itu layak dipertahankan atau gak. Tapi penting banget punya beberapa orang yang bisa kamu andalkan buat dukungan.
Memang perlu usaha, tapi punya lingkaran teman yang benar-benar mendukung bisa bikin kamu lebih kuat dan siap menghadapi stres dan hidup.
Miliki Ekspektasi yang Jujur
Jangan berharap diri kamu selalu sempurna, teratur, populer, atau selalu tampil rapi. Sadari kalau kamu sedang belajar, dan coba punya rasa humor tentang tantangan dan kesalahan yang kamu hadapi. Hidup itu nggak bisa diprediksi, jadi sekaligus seru dan penuh kemungkinan, tapi juga bisa bikin kecewa berat. Gimana caranya supaya ekspektasi kamu tetap realistis?
Beberapa Tips
Tentu saja, punya ekspektasi itu penting. Orang yang ekspektasinya rendah biasanya karena mereka merasa nggak bisa lebih baik. Ini sering jadi tanda depresi dan rendahnya rasa percaya diri.
Sementara orang yang punya ekspektasi tinggi biasanya lebih bahagia, tapi kalau ekspektasinya terlalu tinggi, bisa jadi masalah juga.
Yang penting saat menetapkan ekspektasi adalah, pastikan ekspektasi itu realistis. Kalau kamu terus-terusan bikin target yang mustahil dicapai, kamu cuma bikin diri sendiri gagal terus.
Kalau itu dilakukan terus-menerus, bisa bikin harga diri kamu jatuh. Lama-lama, kegagalan itu bisa bikin stres dan masalah lain bertumpuk.
Kuncinya adalah menemukan keseimbangan antara ekspektasi tinggi dan kemampuan kamu. Contohnya, kalau kamu siswa yang biasanya dapat nilai C, berharap semua nilai A di semester depan mungkin terlalu berat.
Lebih baik kamu targetin nilai B semua dulu. Kalau berhasil, nanti kamu bisa siap untuk dapat nilai A.
Bikin target yang bisa dicapai itu nggak cuma cara bagus buat capai tujuan, tapi juga cara membangun rasa percaya diri. Setiap kali berhasil, kamu membuktikan ke diri sendiri kalau kamu mampu dan pantas dapetin yang lebih baik.
Cara bertahap ini juga bagus untuk mengatasi depresi, stres, dan gangguan kecemasan.
Sama seperti ekspektasi terhadap diri sendiri bisa berbahaya, ekspektasi tinggi ke orang lain juga bisa bikin masalah. Kalau kamu terus-terusan minta orang lain jadi sempurna, kamu bakal sering merasa kecewa.
Ini bisa bikin kamu mikir kalau orang lain nggak peduli sama kamu atau kamu nggak pantas dapat perhatian dari teman dan orang terdekat. Jadi, saat kamu mulai bikin ekspektasi yang realistis ke diri sendiri, ada baiknya juga kamu lakukan ke orang lain.
Penutup
Rindu rumah itu proses yang butuh waktu buat kebanyakan orang. Sadari kalau beradaptasi sama situasi baru itu susah dan nggak instan. Kasih waktu buat diri kamu, dan lama-lama kamu akan merasa seperti di rumah.
Tapi, kalau rasa rindu rumah terus berlanjut sampai ganggu performa, hubungan, atau keseharian kamu, coba deh cari seseorang untuk diajak bicara.
Sekian Cara Mudah Mengatasi Rindu Rumah Dimanapun Kamu Berada, Semoga Bermanfaat. Baca Juga Cara Mudah Meditasi untuk Mencapai Kedamaian dan Ketenangan