Cara Mudah

Cara Mudah Menurunkan Berat Badan Dengan Jogging

Cara Mudah Menurunkan Berat Badan Dengan Jogging – Kalau kamu lagi berusaha menurunkan berat badan, kamu perlu melakukan olahraga aerobik supaya metabolisme tubuh meningkat dan kalori bisa terbakar lebih cepat. Jalan kaki cepat sebenarnya sudah cukup, tapi banyak orang merasa lebih nyaman jogging karena terasa lebih efektif buat mereka. Memilih jogging sebagai bagian dari program penurunan berat badan nggak cuma bantu kamu menurunkan berat badan, tapi juga bikin kamu terbiasa olahraga, yang nantinya bisa bantu menjaga berat badan tetap stabil setelah mencapai target.

Olahraga yang paling ideal buat menurunkan berat badan itu sebenarnya gabungan dari aerobik dan latihan kekuatan—jadi jogging dikombinasikan dengan latihan angkat beban ringan.
Biasanya sih orang nggak terlalu kesulitan untuk mulai jogging, tapi kalau kamu sebelumnya nggak pernah olahraga, awalnya mungkin bakal kaget. Jangan langsung maksa diri lari jauh atau lama, mulai aja pelan-pelan dan tingkatkan sedikit demi sedikit sesuai kemampuan tubuh kamu. Dengarkan tubuh kamu. Kalau kamu ngikutin irama tubuh sendiri, jogging bakal terasa jauh lebih mudah dan nggak terlalu bikin badan sakit.

Supaya hasilnya maksimal, jadikan jogging sebagai bagian dari rutinitas, tapi jangan jadi satu-satunya olahraga yang kamu lakukan. Memang olahraga aerobik kayak jogging itu bagus buat membakar kalori, tapi latihan kekuatan itu penting juga karena bisa bantu membentuk otot, dan otot itu membakar lemak lebih banyak. Jadi, kombinasi dua jenis olahraga ini paling efektif.
Tapi kalau kamu nggak bisa latihan kekuatan karena alasan kesehatan, nggak apa-apa. Jogging sendiri juga cukup membantu, walaupun mungkin butuh waktu lebih lama. Yang penting kamu tetap aktif dan rutin, itu yang bikin berat badan bisa turun dan nggak gampang naik lagi.
Ingat, setelah berat badan kamu turun, kamu tetap harus olahraga supaya beratnya nggak naik lagi. Jangan berhenti begitu saja setelah mencapai target.

Jangan Berlebihan Saat Jogging
Jangan maksain diri jogging terlalu keras atau terlalu lama karena pengen cepat kurus. Walaupun mungkin bisa bikin berat badan turun lebih cepat, tapi bisa bahaya buat kesehatan. Otot dan sendi kamu bisa cedera, dan malah bikin kamu nggak bisa olahraga lagi, termasuk jogging.

Pilih Tempat Jogging yang Aman dan Jauh dari Lalu Lintas
Memang lebih aman jogging di tempat yang cukup ramai, tapi hindari jalan yang banyak kendaraan. Jangan jogging di pinggir jalan besar, walaupun kamu jalan berlawanan arah kendaraan. Tetap ada risiko mobil bisa oleng atau mendadak berhenti dan nggak sengaja menabrak kamu.
Kalau terpaksa jogging di jalan yang ramai kendaraan, cari jalan yang ada trotoarnya atau bahu jalan yang cukup jauh dari jalur mobil supaya lebih aman.
Selain risiko ketabrak kendaraan, jogging di pinggir jalan juga bisa berisiko jadi korban kejahatan, misalnya dirampok atau bahkan diculik. Makanya, usahakan tetap di trotoar atau area yang cukup jauh dari jalan utama, jadi orang nggak bisa sembarangan menarik kamu ke mobil. Keamanan itu penting banget buat pelari, jadi jangan dianggap sepele. Jogging itu bagus buat tubuh, tapi tetap harus dilakukan dengan memperhatikan keselamatan diri.

Salah satu cara terbaik supaya kamu bisa jogging dengan aman adalah pilih area yang terang dan cukup ramai, seperti area pertokoan. Tapi ingat, nggak semua kawasan bisnis aman juga. Misalnya, pabrik atau gudang biasanya sepi dan tertutup, jadi orang di dalam nggak bisa lihat kejadian di luar. Lebih baik pilih tempat seperti deretan toko yang pengunjungnya sering lalu lalang, bukan restoran atau bioskop yang kebanyakan orangnya ada di dalam gedung.
Intinya, biar jogging tetap sehat dan aman, kamu harus sadar dan waspada sama lingkungan sekitar. Jangan terlalu tenggelam dalam pikiran sendiri atau terlalu fokus sama musik. Memang musik bisa bikin jogging terasa lebih menyenangkan, tapi itu juga bisa bikin kamu nggak waspada dan jadi sasaran orang jahat karena kamu nggak lihat atau dengar tanda-tanda bahaya.

Memilih Pakaian yang Tepat untuk Jogging

Salah satu hal paling penting saat jogging adalah pakaian yang kamu pakai, terutama sepatu. Pilih sepatu yang nyaman dan memang khusus dibuat untuk lari atau jogging. Bisa juga pakai sepatu cross trainer kalau kamu mau, tapi lebih baik pilih sepatu yang punya bantalan empuk, seperti Nike Air atau merek lain yang serupa. Bantalan ini penting supaya kaki kamu nggak terlalu terasa sakit saat menginjak tanah, dan juga membantu sirkulasi udara supaya kaki, lutut, dan kaki bagian bawah tetap aman dari cedera.
Kalau kamu lagi hemat dan harus ngirit, jangan ngirit di sepatu. Sepatu adalah bagian paling penting dari perlengkapan jogging, apalagi untuk mencegah cedera.

Pakaian luar juga penting karena kamu harus menyesuaikan dengan suhu udara. Saat cuaca panas, kamu bisa pakai celana pendek dan kaus lengan pendek atau tanpa lengan. Tapi kalau joggingnya siang hari, jangan lupa pakai tabir surya dengan SPF minimal 15 buat lindungi kulit dari sinar matahari. Pakai juga topi atau kupluk yang bisa lindungi kepala dan mencegah kamu kepanasan atau kena heatstroke.

Pas cuaca dingin, lebih baik pakai celana training atau celana panjang olahraga. Jangan jogging pakai baju lengan pendek di udara dingin. Meskipun kamu pikir badan bakal hangat karena gerak terus, keringat yang kena angin dingin bisa bikin kamu gampang sakit.

Kalau kamu jogging di waktu yang cuacanya bisa berubah-ubah, lebih baik bawa jaket ringan dan ikat di pinggang. Jadi kalau suhu tiba-tiba turun, kamu bisa langsung pakai jaket.
Untuk bawa uang atau kunci, sebaiknya pakai tas pinggang kecil. Jangan bawa tas tangan karena lebih mudah direbut orang. Atau lebih aman lagi, simpan uang dan kunci di saku baju atau celana. Semakin sedikit kesempatan yang kamu berikan ke orang jahat, makin kecil kemungkinan kamu jadi korban.

Pilih Tempat Jogging yang Terang

Jogging memang pilihan olahraga yang bagus, tapi kamu juga tetap harus hati-hati. Ini penting banget, terutama buat perempuan—meskipun laki-laki juga bisa jadi korban kejahatan. Salah satu hal paling penting adalah selalu jogging di tempat yang terang. Kalau kamu jogging di taman, hindari area yang sepi seperti dekat semak-semak atau pohon besar. Pilih tempat yang terang supaya kamu bisa lihat sekeliling dan waspada terhadap orang asing atau yang terlihat mencurigakan.

Kalau tempat biasa kamu jogging nggak ada lampunya, lebih baik hindari atau bawa lampu sendiri. Jangan ambil risiko ada orang yang tiba-tiba muncul dan kamu nggak bisa lihat karena gelap. Di mana pun kamu tinggal, jangan anggap aman-aman saja—bahkan di lingkungan elit pun bisa ada orang jahat, entah warga situ atau dari luar. Jangan sampai kamu jadi korban cuma karena nggak waspada dan jogging di tempat gelap.

Selain alasan keamanan, jogging di tempat terang juga bantu kamu tetap di jalur yang benar. Kalau kamu jogging pas malam dan suasananya gelap, kamu bisa gampang tersesat, apalagi kalau kamu lebih fokus ke joggingnya daripada arah yang kamu tuju.
Idealnya sih jogging saat masih terang, tapi kalau memang harus malam karena kerja atau urusan lain, pastikan kamu bisa lihat jalan dan bisa tahu kalau ada orang bersembunyi di bayangan.

Tips terbaik saat jogging: selalu waspada dan tahu ke mana kamu pergi. Jangan pilih tempat asing yang belum kamu kenal, walaupun kelihatannya terang dan ramai. Malam hari bukan waktu yang tepat buat coba-coba rute baru atau nebak-nebak apakah tempat itu cukup terang dan aman. Banyak orang jahat di luar sana yang memang nyari korban yang nggak waspada. Jangan sampai kamu jadi salah satunya.

Membuat Jalur Jogging Sendiri

Buat kamu yang tinggal di daerah pedesaan atau di pinggiran kota yang punya lahan cukup luas, kamu bisa mempertimbangkan untuk bikin jalur jogging sendiri. Nggak perlu yang mewah atau ribet, kamu bisa pilih pakai rumput atau tanah sesuai selera. Beberapa orang juga lebih suka pakai rumput sintetis seperti AstroTurf. Pilihan ada di tangan kamu, yang penting jalurnya sesuai dengan kebutuhan. Sebelum mulai bikin, pastikan dulu kamu ukur dan rencanakan dengan baik supaya cukup panjang—karena kalau sudah jadi dan ternyata kurang, kamu harus mulai dari awal lagi kalau mau perbaiki.

Kalau kamu tinggal di komplek yang punya lahan kosong, kamu juga bisa coba minta izin buat bikin jalur jogging di tanah itu. Kadang tanah kosong itu milik pemerintah kota atau kabupaten, dan kalau tujuannya bagus serta banyak orang yang berminat, bisa jadi pihak berwenang bakal bantu biayai pembuatannya. Tapi walaupun mereka nggak bisa bantu dana, biasanya cukup minta izin saja supaya bisa pakai tanahnya. Jalur jogging ini juga bisa bermanfaat buat masyarakat umum, seperti halnya taman bermain yang berguna buat anak-anak.

Terkadang kamu nggak perlu izin juga, tergantung di mana kamu mau buat jalurnya. Kalau di tanah milik sendiri, kamu bebas selama nggak mengganggu fasilitas umum seperti saluran air atau got. Bikin jalur sendiri itu cukup murah dan punya banyak manfaat. Kamu juga lebih tenang karena jalurnya ada di tempat yang aman, jadi kegiatan jogging terasa lebih nyaman. Selain itu, kamu nggak perlu pusing lagi soal cuaca atau bingung harus jogging ke mana.

Kalau mau lebih seru, kamu juga bisa ajak tetangga buat bikin jalur jogging bareng yang bisa dipakai bersama. Selain hemat tempat dan biaya, olahraga bareng juga bisa jadi motivasi dan bikin semua anggota keluarga lebih sehat.

Membangun Rutinitas Jogging

Sebelum mulai jogging, sebaiknya kamu buat dulu rutinitas yang gabungkan jogging dengan jalan kaki atau lari. Walaupun jogging sendiri sebenarnya cukup bagus, gabungan beberapa jenis latihan aerobik akan lebih baik buat tubuh. Jogging bisa bantu tubuh bergerak dengan ritme yang stabil, tapi kalau nggak hati-hati, bisa bikin betis dan lutut kamu cepat pegal. Karena itu, lebih baik sesekali diganti dengan jalan cepat atau lari ringan.

Kalau bisa, pilih permukaan yang empuk atau setidaknya rata saat jogging. Makin empuk permukaannya, makin ringan juga beban di kaki. Tapi memang jogging di rumput nggak selalu mudah, apalagi kalau tanahnya basah atau berlumpur. Jadi, musim dan cuaca juga ngaruh banget ke tempat yang cocok buat jogging.

Kamu juga perlu bikin rutinitas yang aman dan nggak bikin kamu cedera. Artinya, kamu harus tahu kapan waktunya berhenti, apalagi kalau badan udah kasih sinyal capek atau pegal. Meskipun kamu punya target jogging 1 jam sehari, jangan dipaksakan kalau lutut atau kaki udah mulai sakit. Terus maksa saat tubuh udah kesakitan malah bisa merusak kesehatan. Tujuan jogging itu buat bikin badan sehat, bakar kalori, dan jaga jantung—bukan buat bikin tubuh jadi rusak.

Bangun rutinitas secara bertahap, biar tubuh bisa menyesuaikan. Nggak perlu buru-buru langsung bisa jogging lama dalam sehari atau seminggu. Ada yang bisa adaptasi cepat, tapi banyak juga yang butuh waktu beberapa minggu. Setiap orang punya kondisi dan batas tubuh yang beda-beda, jadi jangan samakan dirimu dengan orang lain. Jangan juga terlalu ngikutin aturan atau jadwal orang lain. Dengerin tubuh kamu sendiri. Kalau kamu maksain diri, hasilnya malah nggak maksimal dan bisa merusak tujuan sehat yang kamu inginkan.

Jangan Berlebihan

Kadang-kadang kita suka tergoda buat olahraga terlalu keras. Kalau olahraga angkat beban sih biasanya paling parah cuma pegal-pegal beberapa hari, tapi kalau kamu terlalu maksa saat jogging, kamu bisa bikin lutut atau betis kamu cedera. Tekanan yang terus-menerus di telapak dan lutut bisa bikin bagian tubuh itu rusak kalau kamu nggak hati-hati. Jadi, jangan maksain diri jogging berjam-jam, walaupun dibagi-bagi waktunya dalam sehari. Idealnya, cukup sediakan waktu sekitar satu jam per hari untuk jogging—dan itu pun kalau tubuh kamu kuat.

Pas baru mulai jogging, mending pelan-pelan dulu dan tambah durasinya sedikit demi sedikit. Kalau lutut atau kaki kamu mulai terasa sakit, langsung berhenti. Jangan istirahat sebentar lalu lanjut lagi—lebih baik berhenti total hari itu. Nanti kalau tubuh kamu udah terbiasa, kamu bisa jogging lebih lama. Bisa juga berhenti saat terasa sakit, lalu lanjut lagi nanti. Tapi jangan lakukan itu sebelum tubuh kamu—terutama kaki, lutut, dan telapak—udah benar-benar terbiasa sama rutinitas jogging.

Kalau kamu masih pengen olahraga tapi kaki atau lutut udah mulai pegal, kamu bisa ganti jogging dengan jalan cepat. Jalan lebih ringan buat kaki dan lutut, jadi lebih aman. Bahkan jalan santai pun nggak masalah saat kamu lagi pemulihan, yang penting jangan maksa dan bikin tubuh makin rusak. Tujuan utamanya kan supaya kamu bisa olahraga secara rutin dan sehat, bukan malah bikin tubuh jadi nggak bisa dipakai aktivitas sehari-hari.

Jogging itu bisa jadi aktivitas yang seru dan menyehatkan, asal kamu mau dengerin sinyal dari tubuh. Nggak ada yang lebih buruk dari maksa olahraga padahal tubuh udah kasih tanda buat berhenti. Walaupun kamu udah bikin jadwal jogging, tubuh kamu tetap yang paling tahu kapan waktunya cukup.

Sesuaikan Pakaian dengan Cuaca Saat Jogging

Walaupun penting buat berpakaian supaya nggak kepanasan, kamu juga harus sesuaikan dengan cuaca. Misalnya, walaupun kamu merasa bakal hangat karena jogging, jangan keluar rumah saat cuaca dingin cuma pakai celana pendek dan kaos. Kombinasi udara dingin dan keringat dari jogging bisa bikin kamu masuk angin atau sakit. Lebih baik pakai jaket olahraga atau baju training saat cuaca dingin. Kamu mungkin pikir itu bakal bikin gerah, tapi kenyataannya suhu tubuh kamu nggak bakal cukup hangat buat bertahan cuma dengan kaos saat musim dingin.

Kalau kamu tipe orang yang tetap semangat jogging meskipun cuacanya jelek, ingat ya, tujuan olahraga itu buat bikin tubuh sehat. Kamu nggak akan bisa sehat kalau maksain jogging pas lagi salju, hujan es, atau hujan deras. Kedengarannya sih sepele, tapi coba aja lihat di luar—pasti ada aja orang yang tetap jogging walaupun cuaca ekstrem. Bahkan saat musim panas, jogging pas hujan bisa bikin kamu kedinginan juga, karena campuran antara keringat dan air hujan bisa bikin badan drop dan malah kena flu musim panas.

Musim yang paling tricky soal pakaian jogging itu biasanya musim semi dan musim gugur. Soalnya suhu bisa tiba-tiba turun pas matahari mulai tenggelam. Jadi jangan anggap kamu bisa pakai baju jogging yang sama dari pagi sampai malam. Selalu cek perubahan cuaca dan sesuaikan pakaian kamu. Kebiasaan pakai celana pendek buat jogging tanpa peduli cuaca itu penyebab banyak orang jadi sakit.

Gunakan logika dan tetap waspada. Pakai baju sesuai cuaca, dan jangan jogging kalau kamu lagi sakit. Walaupun jogging itu sehat, tapi kalau daya tahan tubuh kamu lagi lemah, itu malah bisa bikin kondisi kamu makin buruk. Ingat, sistem imun tubuh bisa gampang banget rusak—kurang tidur dan kelelahan bisa bikin kamu gampang jatuh sakit. Belum lagi kalau kamu juga merokok—itu bisa makin menurunkan daya tahan tubuh dan bikin kamu lebih gampang kena flu atau penyakit lainnya.

Baca Juga:  Cara Mudah Bagaimana Angka-angka Bisa Mengubah Hidupmu

Apakah Jogging Sehat untuk Semua Orang?

Walaupun jogging itu memang bentuk olahraga yang sehat, bukan berarti cocok untuk semua orang. Ada beberapa orang yang punya masalah kesehatan tertentu yang bikin mereka nggak bisa jogging, seperti masalah di lutut atau bahkan masalah jantung. Ada juga yang punya gangguan pernapasan, jadi jogging bisa bikin napas mereka makin sesak, apalagi pas musim panas di mana udara bisa sangat panas dan bikin makin sesak. Walaupun sebagian besar orang secara fisik bisa jogging, kalau kamu punya kondisi kesehatan tertentu, sebaiknya konsultasi dulu sama dokter sebelum mulai. Soalnya kalau nekat jogging dalam kondisi tubuh yang nggak sehat, bukannya makin sehat, kamu malah bisa bikin kondisi kamu makin parah.

Orang-orang yang nggak bisa lari sama sekali atau bahkan jalan cepat pun susah, mungkin memang nggak cocok buat jogging. Termasuk juga yang punya masalah di punggung, lutut, atau kaki—soalnya tekanan saat jogging bisa nambah beban dan bikin kondisi makin parah. Tapi bukan berarti mereka nggak boleh olahraga sama sekali. Mereka tetap bisa olahraga, cuma jenisnya harus disesuaikan sama saran dokter dan kondisi tubuh masing-masing. Jangan sampai kamu maksain diri melakukan aktivitas yang justru nggak bisa ditanggung tubuh kamu. Pilihan olahraga yang tepat bisa bikin kamu tetap aktif dan sehat. Tapi kalau kamu pilih yang salah, bisa-bisa kamu jadi nggak bisa ngelakuin aktivitas yang biasa kamu lakukan sebelumnya.

Waktu kita masih muda, kita biasanya punya semangat tinggi buat ngelawan keterbatasan. Tapi makin bertambah usia, kita harus mulai sadar dan belajar menyesuaikan diri. Jangan maksain ngelakuin hal-hal yang sebenarnya tubuh kita udah nggak sanggup. Termasuk juga soal jogging dan olahraga lainnya—kalau memang udah nggak bisa, ya cari alternatif lain. Masih banyak pilihan yang lebih ringan, kayak jalan cepat atau jalan santai. Nggak usah maksain jogging kalau misalnya kamu baru aja operasi lutut, cuma karena pengen balik seperti dulu. Lebih baik realistis—ada banyak cara buat tetap sehat lewat olahraga yang aman dan sesuai kemampuan.

Apakah Jogging Aman untuk Pasien Jantung?

Walaupun pasien jantung biasanya dianjurkan buat jalan kaki, apakah jogging juga aman buat mereka? Soalnya kan jogging dan jalan cepat itu bedanya nggak terlalu jauh. Tapi tetap aja, setiap pasien jantung punya tingkat keparahan yang beda-beda. Dan cuma dokter jantung (kardiolog) yang benar-benar tahu seberapa parah kondisi pasiennya. Mungkin ada pasien yang aman-aman aja kalau jogging, tapi ada juga yang cuma boleh jalan pelan-pelan. Semua tergantung seberapa kuat jantung seseorang menanggung beban aktivitas, dan itu cuma bisa dinilai berdasarkan kondisi kesehatannya sendiri.

Meskipun kamu merasa sehat, jangan pernah mulai jogging tanpa izin dari dokter. Bisa aja ada alasan tertentu kenapa dokter nggak mengizinkan kamu jogging, apalagi kalau kamu pernah operasi jantung. Tubuh butuh waktu buat pulih, dan cuma dokter yang tahu kapan kamu udah cukup pulih untuk bisa mulai jogging. Jogging itu jauh lebih berat dari jalan kaki biasa, jadi jangan coba-coba jogging kalau belum dapat lampu hijau dari dokter. Walaupun jogging itu sehat, bukan berarti otomatis sehat buat semua orang—malah bisa jadi berbahaya kalau kondisi tubuh kamu nggak kuat.

Kalau dokter kamu belum bilang apa-apa soal boleh atau nggaknya jogging setelah serangan jantung atau operasi, jangan ambil keputusan sendiri. Sama seperti halnya diet atau olahraga lainnya, kamu wajib diskusi dulu sama dokter sebelum mulai. Jelaskan ke dokter soal rutinitas olahraga yang kamu pengen lakukan, dan biar dia yang putuskan aman atau nggaknya. Kalau dokter bilang nggak boleh, kamu boleh tanya alasannya, tapi jangan nekat ambil keputusan sendiri. Ingat, dokter punya semua data kesehatan kamu, termasuk hasil EKG dan lainnya—jadi percaya aja sama penilaian terbaik dari dokter. Bahkan kalau dia bilang kamu cuma boleh jalan santai seumur hidup, itu berarti memang pilihan paling aman buat kamu.

Bahkan kalau kamu belum pernah kena serangan jantung, tapi punya masalah jantung, tetap wajib tanya dulu ke dokter sebelum mulai jogging. Cuma dokter yang tahu faktor-faktor apa saja yang bisa memengaruhi atau memperburuk kondisi jantung kamu. Jangan langsung percaya kalau dibilang “jogging itu sehat buat semua orang”—karena faktanya, ada kondisi tertentu yang bikin jogging justru bisa jadi bahaya.

Apakah Ada Cara yang Benar atau Salah untuk Jogging?

Pertanyaan bagus: gimana sih sebenarnya cara jogging yang benar? Emangnya ada cara yang salah buat jogging? Ada yang bilang semua cara sah-sah aja, tapi ada juga yang nggak setuju. Setiap orang punya gaya atau kebiasaan masing-masing, dan kadang kalau caranya beda dari orang lain, kita langsung mikir “wah itu salah.” Tapi bener nggak sih? Sebenarnya sih nggak juga. Cuma di mata orang yang ngerasa caranya paling benar aja, cara orang lain bisa keliatan “salah.” Nggak cuma soal jogging, bahkan hal sepele kayak nyapu atau nyedot debu di rumah pun bisa jadi bahan debat soal cara yang “benar” dan “salah.”

Kalau dipikir-pikir, jogging itu gerakan lari yang pelan dan berirama—lebih mirip kayak kuda yang lari pelan, bukan lari cepat. Karena kecepatannya pelan, orang yang nggak kuat lari cepat biasanya masih bisa jogging. Tapi ini juga nggak selalu berlaku buat semua orang. Ada juga yang memang nggak bisa jogging sama sekali, kayak pasien jantung atau orang yang punya keterbatasan fisik. Buat yang bisa jogging, biasanya mereka akan punya gaya sendiri. Dan sebenarnya, nggak ada aturan baku soal gaya jogging yang “benar” atau “salah.” Yang penting kamu bisa jaga ritme dan konsisten, itu aja udah cukup. Soal cara, itu balik lagi ke kenyamanan masing-masing.

Mau kamu diajarin gimana pun caranya jogging, pada akhirnya orang bakal nemuin cara yang paling nyaman buat mereka sendiri. Pilihannya pribadi banget, dan selama hasilnya sama—yaitu tubuh jadi lebih sehat—cara atau gayanya jadi nggak terlalu penting. Setiap orang bisa punya gaya jogging yang beda, tergantung dari selera, bentuk tubuh, atau bahkan berat badannya. Ada yang lebih nyaman dengan satu gaya, ada juga yang nyampur antara jogging, jalan cepat, dan kadang lari. Yang paling penting bukan gaya joggingnya, tapi niat dan konsistensinya. Kalau kamu rajin dan konsisten jogging buat jaga kesehatan, hasilnya bakal jauh lebih baik daripada orang yang duduk-duduk aja tanpa aktivitas fisik.

Jogging dan Jalan Kaki: Kombinasi yang Pas Banget

Kalau kamu suka jogging dan juga jalan kaki — atau mungkin kamu ngerasa nggak kuat jogging terlalu lama — kamu bisa coba gabungkan keduanya. Mulai aja dengan jogging, lalu kalau udah mulai capek atau mulai pegal di lutut atau kaki, lanjutkan dengan jalan cepat. Banyak ahli kesehatan juga bilang kalau jalan cepat malah lebih baik daripada lari, jadi kalau kamu selingi jogging dengan jalan cepat, manfaat kesehatannya tetap kamu dapat. Bahkan, dengan gabungan ini kamu bisa olahraga lebih lama dibanding maksa jogging terus-terusan dari awal sampai akhir.

Salah satu alasan kenapa kombinasi jogging dan jalan kaki itu bagus adalah karena masing-masing punya batas manfaatnya sendiri. Misalnya, kalau kebanyakan jogging bisa bikin lutut dan betis jadi bermasalah. Sementara buat sebagian orang, jalan cepat juga bisa terlalu berat kalau dilakukan terus-menerus. Nah, dengan menggabungkan dua aktivitas ini, kamu bisa olahraga dengan durasi yang lebih masuk akal — apalagi buat yang memang belum terbiasa olahraga lama.

Terus, apakah kamu boleh menggabungkan jogging dengan jalan santai? Ya, tergantung dari tujuan kamu jogging. Jalan santai memang tetap ada manfaatnya, tapi nggak sebesar jalan cepat. Jalan santai biasanya nggak bikin detak jantung naik signifikan, jadi manfaat aerobiknya juga nggak maksimal — terutama buat kamu yang lagi olahraga sambil menjalani program diet. Kalau kamu mau dapat manfaat dari olahraga aerobik, kamu butuh gerakan dan kecepatan tertentu. Kamu boleh turunkan kecepatan jogging jadi jalan cepat, tapi jangan sampai jadi jalan santai. Kalau memang pengin jalan santai, itu juga oke kok, tapi lebih baik dilakukan di waktu yang lain.

Menggabungkan jogging dan jalan cepat juga bisa bantu mencegah masalah yang sering muncul karena jogging. Memang nggak semua orang ngalamin masalah ini, tapi kalau kamu udah pernah punya masalah di betis atau lutut, kombinasi ini bisa bantu mengurangi risiko ke depannya.

Jogging atau Lari: Apa Bedanya Sih?

Kalau soal olahraga, emangnya penting banget ya pilihannya? Jogging atau lari, bukannya sama aja? Di teori sih mungkin kelihatannya mirip, tapi kenyataannya jogging jauh lebih menguntungkan. Kenapa begitu? Karena waktu kita lari, biasanya kita mulai dengan kecepatan tinggi, lalu pelan-pelan melambat atau bahkan berhenti pas udah mulai capek. Setelah itu, kita coba lagi buat nambah kecepatan. Masalahnya, di titik itu kita udah kehilangan tenaga dan ritme awal, jadi susah banget buat balik ke performa kayak waktu baru mulai. Akhirnya malah jadi cepat capek dan butuh waktu lebih lama buat pulih tenaga.

Beda sama jogging, yang dari awal udah santai dan stabil. Karena ritmenya pelan dan konsisten, kita jadi nggak gampang berhenti atau melambat drastis. Karena itu, tubuh lebih siap buat ngelanjutin aktivitas lebih lama. Dan ini bagus banget buat bantu ningkatin metabolisme tubuh supaya lebih efisien membakar kalori. Bukan berarti lari nggak bisa ngasih manfaat itu, tapi karena lari lebih bikin kita gampang berhenti atau melambat, jadi kurang cocok kalau tujuan utamanya buat membakar kalori. Lari sih bagus buat melatih otot kaki, tapi kalau mau bakar kalori dan naikin metabolisme, jogging yang stabil justru lebih efektif.

Tentu aja, ada juga orang yang suka gabungin jogging sama lari. Nah, buat mereka efeknya tetap bisa bagus. Selama masih ada bagian joggingnya, metabolisme tubuh bisa tetap terpicu dan kamu tetap bisa jaga ritme gerakan. Kalau digabung, kita cenderung nggak langsung kehilangan momentum kayak waktu lari terus-terusan. Memang sih nggak sestabil jogging full, tapi tetap lebih baik daripada lari doang yang sering bikin kita stop total.

Kalau kamu bisa rutin gabungin jogging dan lari dengan waktu yang cukup — misalnya bangun target sampai 1 jam per hari — hasilnya bakal kelihatan. Kamu bakal merasa lebih bugar, lebih sehat, dan mungkin juga makin percaya diri sama diri sendiri dan hidup kamu secara keseluruhan.

Jogging, Lari, dan Jalan Kaki: Trio Aerobik yang Pas Banget

Kalau ngomongin olahraga aerobik, jogging itu cuma salah satu dari tiga jenis yang paling umum. Gabungan dari jogging, lari, dan jalan kaki bisa jadi kombinasi yang pas banget buat bantu jaga kesehatan. Salah satu manfaat utama dari olahraga aerobik adalah bisa ningkatin metabolisme tubuh, yang artinya tubuh jadi lebih mudah bakar kalori. Ini penting banget supaya berat badan bisa tetap stabil atau, kalau kamu lagi diet, bisa bantu membakar lemak lebih cepat — jadi kalori yang dibakar lebih banyak dari yang masuk.

Karena olahraga pembakar lemak itu ya aerobik, maka jalan kaki, jogging, dan lari adalah kombinasi yang cocok. Kalau kamu bisa selang-seling tiga jenis ini dalam sehari, hasilnya bakal lebih maksimal — apalagi kalau kamu pilih jalan cepat, bukan jalan santai. Dengan variasi ini, kamu juga nggak bakal cepat bosen atau capek karena nggak melulu ngelakuin satu gerakan aja. Kamu juga bisa tambahin olahraga lain kayak bersepeda, renang, atau ski kalau ada, biar makin seru dan seimbang.

Milih beberapa jenis olahraga selain jogging juga bisa bantu kamu dapetin keseimbangan latihan yang bagus buat tingkatin metabolisme tubuh. Mau tujuannya sekadar jaga kebugaran atau nurunin berat badan, kamu tetap perlu tahu cara membakar kalori. Kalau kalori yang masuk ke tubuh lebih banyak dari yang dibakar, ya berat badan pasti naik. Makanya penting banget buat olahraga secara rutin, biar tubuh bisa bakar kalori yang cukup. Banyak orang suka jogging karena dianggap menyenangkan, tapi tetap harus hati-hati — pakai sepatu yang pas dan pilih tempat jogging yang aman.

Gabungan antara jogging, lari, dan jalan kaki cocok banget buat siapa pun yang pengin jaga berat badan atau sekadar membentuk tubuh biar lebih kencang. Nggak harus diet kok kalau cuma mau bakar lemak — kadang kita cuma pengin ngencengin bagian tubuh tertentu. Jogging bisa bantu banget karena gerakan ayunan tangan saat kamu lari pelan itu juga ngasih efek latihan ke tubuh bagian atas.

Semakin teratur dan ritmis gerakan kamu, semakin besar juga kalori yang terbakar.

Apakah Jogging Bisa Bikin Lutut yang Sudah Bermasalah Jadi Makin Parah?

Sering banget kita denger kalau jogging bisa bikin masalah lutut. Tapi gimana kalau lutut kita memang udah bermasalah dari awal? Apa jogging bakal bikin makin parah? Dan apakah ada cara biar lutut tetap aman waktu jogging?

Salah satu cara paling penting buat mencegah masalah lutut waktu jogging adalah dengan pakai sepatu yang tepat. Jangan cuma beli sepatu murah di toko biasa yang modelnya buat gaya doang — kamu butuh sepatu olahraga yang emang dirancang khusus buat lari atau jogging. Ada juga sih orang yang suka pakai sepatu cross trainer (sepatu serbaguna buat olahraga ringan), tapi kalau kamu serius mau jogging, lebih baik pilih sepatu lari yang punya bantalan empuk dan desain khusus buat lari.

Kalau lutut kamu memang udah bermasalah sebelumnya, sebaiknya pikir-pikir dulu sebelum mulai jogging. Soalnya jogging itu bisa nambah beban ke lutut, apalagi kalau gerakannya salah atau sepatunya nggak mendukung. Kalau nekat jogging padahal lutut kamu udah nggak sehat, bisa-bisa malah makin parah dan ujung-ujungnya harus operasi lutut. Jalan kaki mungkin terasa kurang seru dibanding jogging, tapi buat kamu yang punya masalah lutut, jalan kaki bisa jadi pilihan yang jauh lebih aman. Kamu perlu pilih: tetap maksa jogging dan bikin lutut makin rusak, atau menyesuaikan diri demi jangka panjang.

Banyak pelari atau jogger yang mengalami masalah lutut justru setelah rutin jogging. Biasanya karena lutut terus-menerus kena tekanan. Tapi bisa juga karena pakai sepatu yang nggak pas. Dulu sebelum ada sepatu lari khusus, kebanyakan orang cuma pakai sepatu sneakers biasa, yang desainnya bukan buat lari. Sepatu lari sendiri baru populer belakangan ini, sementara jogging udah jadi aktivitas umum sejak lama. Jadi banyak orang yang dulu mulai jogging tanpa tahu pentingnya pakai sepatu yang sesuai — dan sekarang mereka harus menanggung akibatnya, mulai dari nyeri lutut sampai betis. Bahkan ada yang sampai susah jalan jauh-jauh, cuma bisa keliling rumah atau ke warung dekat rumah aja.

Jogging Biar Tubuh Makin Sehat

Semua orang perlu punya kebiasaan olahraga supaya tetap sehat. Untuk beberapa orang, olahraga yang dipilih adalah jogging, tapi ada juga yang lebih suka olahraga lain. Jogging itu beda sama lari, soalnya kamu joging dengan kecepatan yang lebih pelan dan ritmis, jadi kamu bisa joging lebih lama daripada lari. Memang ada yang bisa lari pelan, tapi kebanyakan orang kalau lari langsung ngebut terus capek dan berhenti, lalu lari lagi. Kalau kayak gitu, kamu malah cepat capek dan nggak bisa mencapai target olahraga kamu.

Sebelum mulai jogging, kamu harus tentuin dulu mau jogging di mana. Pilih tempat yang aman, terang, dan permukaannya rata serta halus. Kalau sudah nemu tempat yang nyaman, kamu bisa mulai bikin rutinitas jogging sesuai kemampuan kamu. Ingat, mulai dari pelan-pelan dulu, jangan langsung ngejar target yang berat. Misalnya kamu pengin jogging satu jam sehari, jangan langsung coba satu jam dari awal. Mulai dari waktu yang pendek dan tambah durasinya perlahan-lahan. Jangan dipaksa supaya cepat-cepat sampai target dalam waktu satu atau dua minggu. Dengarkan tubuh kamu, biarkan tubuh yang kasih sinyal kapan siap naik level.

Baca Juga:  Cara Mudah Untuk Sukses Dengan Passionmu

Waktu kamu mulai jogging, jangan terlalu berharap banyak dan jangan bikin target yang bikin kamu sakit sampai nggak bisa gerak. Kalau jogging malah bikin kamu sakit terus, kamu pasti nggak bakal betah dan akhirnya berhenti. Jadi yang penting kamu nikmatin prosesnya dengan mulai perlahan dan jangan sampai sakit parah. Kalau kamu nggak sakit, kemungkinan besar kamu bakal terus jogging dan akhirnya mencapai tujuan kamu.

Biarkan Tubuhmu Jadi Panduan

Salah satu hal paling penting saat jogging adalah dengarkan tubuhmu bilang kapan kamu harus berhenti. Nggak masalah kalau kamu baru jogging 15 menit, tapi kalau betis atau lutut mulai sakit, kamu harus berhenti dulu hari itu. Mungkin kamu pikir kalau diterusin nggak akan berdampak buruk, tapi sebenarnya kamu bisa bikin lutut dan betismu cedera parah kalau nggak dengar sinyal dari tubuh. Bahkan kalau kamu sudah lama jogging, kalau mulai sakit ya harus berhenti, karena biasanya tubuh itu ngasih tanda ada masalah.

Masih banyak orang yang pegang prinsip “no pain no gain” alias nggak sakit nggak dapat hasil. Tapi kenyataannya kalau kamu terus paksain tubuh meski sudah sakit, kamu malah bikin tubuhmu lebih rusak daripada untung. Banyak orang yang akhirnya cedera lutut atau kaki parah gara-gara nggak berhenti tepat waktu. Kamu mungkin mikir berhenti itu gampang menyerah, tapi sebenarnya kamu lagi melindungi tubuh supaya nggak tambah parah cederanya. Kalau otot atau tulang rawan (kartilago) sudah rusak tapi kamu tetap paksain olahraga, risikonya malah jadi cedera permanen.

Dengarkan tubuhmu itu bukan cuma berlaku saat jogging, tapi juga saat kamu olahraga apapun. Tubuhmu yang tahu kapan sudah cukup dan kapan masih bisa lanjut. Keputusan kamu soal kapan berhenti atau lanjut akan berpengaruh besar pada aktivitas yang bisa kamu lakukan sepanjang hidup. Ingat, kamu cuma punya satu tubuh, jadi jaga baik-baik jangan sampai merusak otot, tulang, atau kartilago.

Satu kesalahan lain yang sering terjadi adalah merasa harus mengganti waktu jogging yang terlewat karena sakit atau alasan lain. Ini malah bikin lutut dan betis kamu dapat tekanan berlebih dan sebaiknya dihindari. Ini berlaku buat jogging maupun olahraga aerobik atau latihan beban lainnya. Hal terburuk yang bisa kamu lakukan adalah coba ngejar waktu olahraga yang terlewat dengan paksaan ekstra ke tubuhmu.

Cari Tempat Jogging yang Pas

Penting banget punya tempat jogging yang nyaman, aman, dan permukaannya rata dan bagus. Jangan pilih tempat yang berbukit atau tanahnya kasar, karena itu bisa bikin kaki kamu sakit dan bikin jogging jadi lebih berat dari yang seharusnya. Jogging di bukit juga bikin rutinitas kamu jadi susah, apalagi buat yang susah naik turun bukit tanpa jogging. Jadi, pilihlah tempat yang gampang buat jogging, aman, dan bikin kamu bisa atur ritme jogging tanpa harus terlalu capek.

Mungkin kamu mikir taman adalah tempat yang cocok buat jogging, tapi kamu harus hati-hati pilihnya. Kalau taman itu dipakai buat tempat main anak-anak, biasanya jalannya nggak rata dan ada alat main yang bikin kamu nggak bisa jogging lurus, padahal jogging lurus itu lebih baik buat kesehatan kamu. Kadang juga ada batu atau tumpukan tanah yang bisa bikin kamu jatuh atau tersandung saat jogging. Semua itu berisiko bikin kamu cedera.

Waktu cari tempat jogging yang pas, cari yang jalannya rata dan halus. Nggak mungkin banget kamu jogging di tempat yang permukaannya kasar dan nggak rata, karena nggak cuma susah buat jogging tapi juga bisa bikin kaki dan lutut kamu cedera. Kalau bisa, pilih permukaan yang agak empuk tapi nggak terlalu lembek sampai kamu susah bergerak. Lintasan lari yang biasa dipakai di sekolah atau kampus itu tempat paling ideal, tapi kamu juga harus perhatikan kalau sedang musim hujan atau udara dingin. Sayangnya nggak semua orang punya akses dekat ke sekolah atau kampus dengan lintasan lari, dan kadang lintasan itu nggak boleh dipakai umum, jadi pilihlah tempat yang mirip kondisi lintasan lari seperti itu.

Bikin Jogging Jadi Kegiatan Bareng Teman

Sering banget nih, waktu kumpul sama teman-teman bingung mau ngapain karena udah bosan sama yang itu-itu aja. Kalau sudah gitu, kenapa nggak coba jogging bareng? Ajak beberapa teman dan jogging bareng di sekitar kompleks, taman, atau lapangan dekat rumah. Selain lebih sehat daripada cuma nongkrong makan es krim, jogging bareng juga bikin kamu lebih aman karena jumlahnya lebih banyak. Para ahli sih biasanya bilang minimal dua orang, tapi semakin banyak yang ikut, makin aman juga.

Nggak masalah kamu jogging bareng teman biasa atau ikut acara jogging yang diselenggarain oleh komunitas. Yang penting kamu ambil waktu buat jogging bareng orang lain. Pastinya bakal lebih seru kalau bareng teman, tapi kalau nggak ada teman, jangan ragu ikut acara jogging yang sudah diatur. Dari acara kayak gitu, kamu juga bisa dapet teman baru lho.

Kalau nggak ada acara jogging di tempat kamu, kamu juga bisa bikin sendiri, gampang kok. Cari aja beberapa orang yang mau ikut, terus atur waktunya. Bisa juga bikin semacam permainan atau siapin minuman sehat buat yang ikut jogging. Nggak perlu ribet atau banyak waktu buat ngatur ini. Kamu juga bisa sebar brosur atau info di lingkungan sekitar buat ngajak orang ikut. Semakin banyak yang tertarik, makin besar kemungkinan acaranya sukses.

Tentu saja, kamu nggak harus ikut jogging bareng kalau nggak mau, tapi kalau kamu jogging bareng teman atau kelompok yang suka jogging, waktu jogging akan terasa lebih cepat dan kamu akan lebih semangat sampai tujuan tercapai. Kalau jogging-nya seru, kamu bisa capai target bahkan lebih dari yang kamu rencanakan!

Lindungi Lututmu dengan Sepatu yang Tepat

Ada sepatu khusus buat jogging dan olahraga sejenis lainnya. Supaya lututmu aman, pastikan kamu pakai sepatu yang pas dan cocok buat jogging. Sepatu cross trainer biasanya oke buat lari dan jogging, tapi sebaiknya tanya dulu orang yang paham soal sepatu olahraga, apakah sepatu itu cocok buat kamu atau nggak. Semua tergantung seberapa sering kamu jogging dan di jenis permukaan apa kamu jogging. Kamu nggak mau kan kaki dan lututmu malah jadi rusak sampai harus berhenti jogging?

Ingat, jogging nggak cocok buat semua orang. Buat beberapa orang, jalan cepat aja sudah jadi olahraga yang terbaik. Kalau kamu pernah cedera lutut waktu olahraga lain, mungkin lebih baik hindari jogging. Tekanan ekstra ke lutut bisa bikin cedera yang sudah ada makin parah. Jadi, jangan cuma hati-hati waktu jogging, tapi juga perhatikan sepatu yang kamu pakai. Jangan pernah jogging pakai sepatu biasa atau bahkan tanpa sepatu. Kamu butuh dukungan dari sepatu olahraga, apalagi yang ada bantalan supaya waktu kamu injak tanah nggak terlalu keras dan kaki kamu nggak gampang cedera.

Kalau kamu mau terus jogging atau olahraga lain yang pakai kaki dan lutut, penting banget pakai sepatu yang tepat saat aktivitas itu. Kalau kamu sering jogging, pastikan juga sepatumu selalu pas dan kondisinya bagus. Dokter biasanya nyaranin ganti sepatu olahraga tiap 8 bulan, apalagi kalau kamu sering berdiri atau olahraga. Seketat apapun anggaran kamu, jangan sampai ngirit buat beli sepatu jogging, karena bisa bikin kaki dan lutut rusak. Kalau dana terbatas, mending cari diskon buat sepatu bagus daripada beli sepatu jogging murahan yang kualitasnya jelek.

Buat yang suka jogging, kualitas dan ketahanan sepatu itu penting banget, juga jenis sepatunya. Sepatu biasa atau sneaker biasa nggak cocok buat jogging, malah bisa bikin kaki kamu sakit atau cedera. Mending konsultasi sama ahlinya supaya kamu dapat sepatu yang bisa lindungi kamu saat jogging.

Lari atau Jogging: Pilihan Ada di Kamu

Banyak orang suka jogging, tapi ada juga yang cukup dengan lari biasa atau jalan cepat. Apa sih bedanya lari sama jogging? Bedanya utama ada di ritme dan kecepatannya. Jogging itu biasanya kecepatannya pelan dan teratur, kayak irama yang konsisten. Sedangkan lari cenderung nggak punya ritme tetap, kadang kencang banget terus tiba-tiba melambat atau berhenti. Jogger biasanya jalan terus dengan kecepatan yang stabil, sementara pelari kadang mulai kencang terus capek dan harus melambat atau berhenti.

Intinya, lakukan yang nyaman buat kamu. Tapi kalau mau rutin olahraga, jogging lebih baik daripada lari. Bukan berarti lari jelek, tapi jogging lebih cocok buat latihan jangka panjang. Lebih baik bergerak dengan kecepatan tetap daripada bolak-balik cepat lambat. Ini penting banget terutama buat kamu yang nggak kuat lari atau jogging lama-lama. Kalau kamu jogging dengan kecepatan yang stabil, detak jantung juga jadi teratur dan kamu nggak gampang ngos-ngosan atau kecapean. Jaga-jaga supaya kamu nggak pingsan atau keram karena terlalu maksa.

Kalau kamu suka lari sekaligus jogging, kamu bisa ganti-ganti antara keduanya supaya olahraga lebih variatif. Tapi ingat, biasanya kamu bisa jogging lebih lama dibanding lari, jadi simpan lari buat waktu-waktu kamu lagi buru-buru. Lari pagi sebelum kerja itu bagus banget, tapi jogging santai juga nggak masalah. Yang penting bukan soal lari atau jogging, tapi pastikan kamu jaga kaki dengan pakai sepatu yang pas dan memang dibuat khusus buat jogging. Jangan tunggu sepatu kamu rusak banget baru ganti, karena itu juga bisa bikin kaki cedera.

Kesalahan yang sering dilakukan orang adalah tetap jogging padahal lutut atau kaki lagi sakit. Kalau sudah sakit, mending berhenti dulu supaya kamu nggak kena masalah yang lebih parah nanti.

Tips Keamanan Buat Kamu yang Jogging

Nggak peduli jam berapa kamu jogging atau di mana, ada beberapa tips keamanan yang harus kamu ikutin terus. Biasanya sih orang mikir tips ini penting buat cewek aja, tapi cowok juga bisa jadi korban kejahatan sama mudahnya. Biasanya orang mikir cewek lebih rawan jadi korban pelecehan atau pemerkosaan, sementara cowok lebih rawan dirampok, tapi nggak ada aturan pasti soal itu. Semua tergantung di mana kamu jogging dan gimana kamu bersikap.

Salah satu tips paling penting adalah jogging bareng temen. Apalagi kalau lagi siang, punya temen bisa bantu jaga-jaga kalau ada yang mencurigakan atau kalau terjadi apa-apa. Pelaku kejahatan biasanya males nyerang orang yang nggak sendirian, karena takut ketahuan dan dilaporkan. Memang ada pengecualian, tapi kebanyakan kriminal bakal cari korban yang sendirian.

Jangan pakai headphone atau earphone waktu jogging, apalagi kalau malam. Musik memang bisa bikin kamu lebih semangat, tapi itu juga bikin kamu nggak waspada sama sekitar. Kamu nggak bisa denger suara-suara sekitar kalau lagi pakai earphone. Pelaku kejahatan tahu itu dan suka nyerang orang yang nggak waspada. Bayangin aja, lagi asik jogging sambil dengerin musik, tiba-tiba ada yang nyerang dari semak-semak.

Selalu pilih tempat jogging yang terang dan banyak orang lewat. Memang sih jogging di taman malam hari yang sepi dan gelap keliatan enak karena bisa bebas tanpa takut orang liat kamu, tapi itu bahaya banget. Jangan pernah jogging di tempat yang gelap dan sunyi, nggak peduli seaman apa kamu merasa. Kalau nggak hati-hati, kamu bisa jadi sasaran kejahatan yang lagi ngumpet di semak-semak atau gang gelap.

Bolehkah Jogging Saat Hamil?

Dokter pasti nyaranin ibu hamil buat tetap olahraga. Tapi, apakah jogging termasuk pilihan yang aman? Kuncinya, kamu sudah biasa jogging sebelum hamil atau nggak. Biasanya, dokter cuma bilang kalau kamu boleh terus olahraga yang udah biasa kamu lakukan sebelum hamil, tapi jangan mulai olahraga baru yang belum pernah kamu coba. Tentu saja, ini juga tergantung berat badan, umur, dan kondisi kesehatan kamu, jadi keputusan akhirnya antara kamu dan dokter.

Jogging itu gerakannya pelan dan ritmis, jadi biasanya ibu hamil masih boleh jogging asalkan dokter bilang aman. Tapi makin lama kehamilannya, makin susah juga buat jogging karena perut jadi besar dan bisa bikin perut kamu “terguncang,” yang mungkin nggak nyaman buat bayi di dalam. Jadi, pilih olahraga yang masuk akal dan aman waktu hamil.

Jalan kaki itu selalu aman kok, jadi kalau kamu nggak bisa jogging atau dokter nggak ngijinin, kamu bisa jalan kaki saja. Walau jogging itu sehat, jangan maksa kalau dokter nggak nyaranin. Dokter lebih tahu kondisi kehamilan kamu, jadi percaya saja sama saran mereka. Ingat, ini cuma beberapa bulan saja, setelah itu kamu bisa balik lagi ke rutinitas jogging.

Biasanya, di awal kehamilan kamu masih bisa jogging tanpa masalah. Tapi pas perut makin membesar, kemungkinan kamu nggak nyaman bahkan buat jalan kaki apalagi jogging. Tapi jangan sampai gara-gara nggak bisa jogging kamu jadi malas bergerak. Olahraga waktu hamil penting supaya proses melahirkan jadi lebih lancar dan gampang. Jadi tetap aktif bergerak, tapi pilih yang aman dan nyaman, dan yang paling penting selalu ikutin saran dokter.

Manfaat Jogging untuk Kesehatan

Semua orang perlu olahraga supaya tubuh tetap sehat. Tapi bukan berarti kamu harus habisin berjam-jam di gym tiap minggu. Ada orang yang nggak suka ke gym, dan buat mereka jogging setiap hari adalah olahraga yang pas. Jogging bisa mencapai tujuan olahraga, yaitu ningkatin detak jantung dan metabolisme tubuh. Bahkan kalau berat badan kamu sudah normal, kamu tetap harus olahraga supaya metabolisme tetap cepat, biar berat badan tetap stabil. Kalau kamu mau turun berat badan, ya tentu harus bakar kalori lebih banyak daripada yang kamu makan.

Mungkin bagi yang nggak punya masalah berat badan ini kelihatan sepele, tapi olahraga itu penting banget. Supaya sehat kamu harus olahraga cukup sampai detak jantung naik dan kalori terbakar lebih banyak. Kalau kamu makan sama banyak tapi nggak bakar kalori, berat badan pasti naik. Ini sebabnya kadang orang bingung kenapa makanannya nggak lebih banyak tapi berat badan malah naik — karena kurang gerak dan metabolisme jadi lambat.

Manfaat tambahan yang mungkin nggak disadari orang adalah kalau kamu rutin olahraga seperti jogging, kamu biasanya jadi lebih sadar sama makanan yang kamu makan. Daripada cuma duduk santai sambil ngemil keripik atau makanan nggak sehat lainnya, kamu bakal cenderung pilih makanan yang lebih sehat. Mungkin ini kerjaan otak bawah sadar, tapi olahraga memang bikin kita lebih peduli sama apa yang kita masukin ke tubuh. Nggak semua orang begitu, tapi banyak yang secara nggak sadar jadi makan lebih sehat kalau rajin olahraga.

Seberapa sering harus jogging? Itu tergantung kamu sendiri. Tapi kalau bisa, jogginglah minimal setengah jam sampai 45 menit setiap hari. Kalau kamu nggak punya waktu segitu sekaligus, kamu bisa bagi-bagi jadi sesi 15 sampai 20 menit. Banyak orang manfaatin waktu istirahat makan siang buat olahraga. Tapi ingat, walau cuma jogging sebentar, kamu tetap harus pakai sepatu yang pas dan nyaman supaya kaki, lutut, dan kaki kamu nggak cedera.

Pakai Trek atau Jalur Jogging?

Kalau kamu bingung mau jogging di jalur jogging biasa atau di trek lari, ada beberapa hal yang perlu dipikirin dulu. Jalur jogging itu bisa macam-macam, dari taman sampai trotoar di sekitar rumah kamu. Kalau lihat perbedaannya, gampang kelihatan mana yang lebih enak. Kadang jalur jogging itu ada yang trotoarnya pecah-pecah, permukaannya keras, atau malah ada tanjakan. Semua itu bisa bikin jogging jadi susah atau bahkan bahaya, apalagi kalau kamu nggak sadar sebelum cedera.

Trek lari biasanya permukaannya lebih empuk, seperti tanah atau bahan yang lembut, dan biasanya ada batas-batas jelas. Kamu juga tahu berapa panjang trek itu, jadi nggak perlu takut nyasar atau tiba-tiba lari di tempat gelap yang asing. Sayangnya, nggak semua orang punya akses dekat ke trek kayak gitu, atau ada trek yang cuma boleh dipakai orang sekolah atau kampus aja, jadi nggak semua orang bisa pakai buat jogging.

Sebelum mulai rutin jogging, coba pikir dulu kamu mau pakai trek atau jalur jogging biasa. Setelah itu, cari tempat yang pas buat kamu. Dengan milih tempat duluan, kamu bisa langsung mulai tanpa buang waktu cari-cari lokasi pas mau jogging. Kalau kamu perlu lebih dari satu tempat, jangan lupa siapin juga ya.

Kalau kamu masih bingung, coba deh dua-duanya dulu, trek dan jalur jogging, lihat mana yang bikin kamu lebih nyaman. Biasanya, sebelum bikin rutinitas, enaknya coba dulu supaya tahu mana yang cocok. Ada yang suka permukaan trek yang empuk, tapi ada juga yang lebih suka jalur yang permukaannya lebih keras. Intinya, pilih yang bikin kamu nyaman buat jogging.

Sekian Cara Mudah Menurunkan Berat Badan Dengan Jogging, Semoga Bermanfaat. Baca Juga Cara Menghadapi Setelah Putus Cinta

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *