Cara Mudah Ngomong yang Bener Biar Dapet yang Kamu Mau
Cara Mudah Ngomong yang Bener Biar Dapet yang Kamu Mau – Di dunia ini, manusia nggak bisa hidup sendirian. Kadang, untuk menyelesaikan sesuatu, kita butuh bantuan atau kerja sama dari orang lain. Makanya, ada baiknya kita belajar beberapa keterampilan yang bisa mempermudah hal itu.
Daftar isi
Dasar-Dasar Membujuk
Salah satu keterampilan yang penting dan layak dipelajari adalah seni membujuk atau mempengaruhi orang lain. Ada banyak cara, pendekatan, atau ide yang bisa dipakai supaya kamu jago dalam hal ini. Berikut beberapa di antaranya:
Dasar-Dasarnya
Mulailah dengan sikap yang pengertian dan ramah. Ini bisa bikin orang lain merasa lebih nyaman. Kalau kamu kelihatan peduli sama masalah mereka, biasanya mereka lebih terbuka dan gampang diajak kerja sama.
Menunjukkan sikap atau gaya yang mirip dengan mereka juga bisa ngebantu bangun rasa percaya. Kalau mereka merasa kamu “nyambung”, mereka akan lebih percaya sama kamu.
Ciptakan suasana yang santai dan bersahabat. Hal-hal kecil seperti pujian tulus bisa jadi penentu apakah kamu berhasil meyakinkan mereka atau nggak. Orang yang merasa dihargai biasanya lebih mau bantu atau nurut.
Ngasih bukti nyata dan masuk akal juga penting banget. Bukti yang jelas dan bisa dicek akan bikin orang lebih percaya sama kamu dan ngebangun reputasi kamu juga.
Ngasih solusi yang masuk akal dan gampang dipraktikkan juga bisa bantu kamu dapetin dukungan. Kalau kamu lagi bikin proposal atau ide yang butuh persetujuan orang, pastikan semuanya rapi, siap, dan bebas dari kesalahan.
Orang yang siap dan percaya diri biasanya lebih dihargai. Rasa percaya diri juga bikin kamu terlihat serius dan meyakinkan waktu ngomong atau ngajak orang lain ikut idemu.
Tahu Kapan Harus Bertindak dan Kapan Harus Mundur
Sering kali, orang punya dorongan untuk terus “berperang” dan menang dalam setiap situasi, entah besar atau kecil, setiap hari. Padahal, hal ini bisa sangat melelahkan dan bikin stres, sampai-sampai mereka lupa menikmati hidup.
Pilih-Pilih Dulu
Sesekali, penting banget buat kita untuk berhenti sejenak, lihat situasinya, dan pikirkan: apakah perlu banget ikut campur atau meladeni semua masalah? Kadang, justru lebih bijak buat mundur dan membiarkan sesuatu berlalu. Berikut beberapa hal yang bisa bantu kamu lebih bijak dalam memilih “pertarungan” yang layak dihadapi:
Sabar. Ini adalah sikap yang nggak gampang dimiliki semua orang. Tapi biasanya, orang yang lebih tua atau berpengalaman lebih mampu bersabar. Dengan sabar, banyak masalah bisa selesai tanpa perlu debat atau konfrontasi.
Belajar lebih menerima dan nggak terlalu kaku. Kalau kamu bisa lebih fleksibel dan nggak cepat menghakimi atau tersinggung, kamu akan lebih tenang dalam menghadapi situasi. Dengan pikiran yang lebih terbuka, banyak “masalah kecil” bisa kamu lewati tanpa harus ribut.
Jangan ikut campur dalam urusan yang bukan tanggung jawabmu, atau yang kamu nggak paham betul. Kalau kamu terlibat tanpa pengetahuan yang cukup, malah bisa bikin masalah kecil jadi besar dan bikin kamu stres sendiri.
Pikirkan dulu segala kemungkinan dan akibatnya sebelum kamu memutuskan untuk ‘berperang’. Kalau kamu asal ikut tanpa mikir, bisa-bisa kamu malah kelelahan secara mental, fisik, bahkan rugi secara finansial.
Tanya diri sendiri, ‘Kenapa aku mau ikut campur?’ dan ‘Apa manfaatnya buatku?’ Kalau jawabannya nggak jelas atau nggak sepadan, mungkin lebih baik waktumu dipakai buat hal yang lebih penting.
Tahu Apa Hasil yang Kamu Inginkan
Semua hal akan terasa lebih mudah kalau kita tahu dengan jelas apa tujuan akhirnya. Dengan adanya tujuan yang jelas, kita bisa menjalani prosesnya secara lebih terarah dan peluang untuk berhasil juga jadi lebih besar. Dan tentu saja, semua orang pasti ingin sukses saat memulai sesuatu.
Cari Tahu Dulu
Punya gambaran yang jelas tentang apa yang dibutuhkan, apa yang diinginkan, dan hasil akhirnya seperti apa, itu penting banget — apalagi saat kamu baru mau mulai sebuah rencana atau usaha.
Hal-hal seperti jumlah orang yang dibutuhkan, keahlian apa yang diperlukan, alat atau perlengkapan, waktu, anggaran, dan hal lainnya baru bisa dipikirkan dan dirancang setelah kamu tahu dengan jelas apa yang mau dicapai. Semua itu perlu disesuaikan supaya hasil akhirnya bisa sesuai dengan harapan dari awal.
Kadang, kamu juga perlu siap dengan rencana cadangan — antisipasi kalau ada hal yang melenceng dari rencana utama, supaya tujuan akhirnya tetap bisa dicapai meskipun harus sedikit berbelok.
Kalau kamu atau timmu nggak tahu dengan jelas mau capai apa, ya susah buat nyusun langkah-langkahnya. Makanya, penting banget untuk tahu dan paham tujuan akhirnya dari awal.
Karena tujuannya sudah jelas, kamu juga bisa bikin semacam sistem “cek dan evaluasi” yang bisa dilihat dari waktu ke waktu selama proses berlangsung. Kalau ada hal yang perlu disesuaikan atau diperbaiki, akan lebih gampang dilakukan karena semua orang sudah paham arahnya ke mana. Dengan bayangan yang jelas tentang tujuan, kamu juga jadi bisa kerja lebih cerdas dan efisien, dibanding cuma kerja asal-asalan tanpa tahu ujungnya bakal ke mana.
Punya tujuan yang jelas juga bikin kamu lebih termotivasi, dan ini hal yang nggak boleh diremehkan.
Coba Mengerti dan Pahami Siapa Lawan Bicaramu
Mampu memahami perasaan dan situasi orang lain saat berinteraksi bisa jadi keunggulan besar yang bikin komunikasi berjalan lebih baik. Bahkan kalau kamu terlihat berempati saja, itu sudah punya dampak positif. Apalagi di dunia kerja atau bisnis, kebanyakan hubungan awalnya terasa kaku dan penuh kehati-hatian. Karena itu, kemampuan menunjukkan empati penting banget buat bikin suasana lebih terbuka.
Pahami Orangnya Dulu
Ada banyak manfaat kalau kamu bisa berempati atau memahami orang lain, beberapa di antaranya seperti ini:
Dengan menunjukkan sedikit empati, kamu bisa bikin orang lain merasa nyaman dan percaya. Ini sangat berguna kalau kamu butuh bantuan atau kerja sama dari mereka. Saat orang merasa dipahami, mereka cenderung lebih mudah diajak kerja sama dan terbuka dengan ide atau saran yang kamu berikan. Kerja pun jadi lebih lancar dan hasilnya juga lebih bagus.
Menunjukkan empati butuh rasa hangat dan kepedulian, dan ini adalah sikap yang sangat dihargai banyak orang. Orang cenderung lebih senang dekat dan bekerja sama dengan orang yang punya sifat ini. Pemimpin tim yang sukses biasanya punya kemampuan ini karena mereka bisa bikin anggota tim merasa dimengerti dan dihargai.
Lingkungan kerja juga jadi lebih nyaman, nggak terasa kaku atau mengintimidasi. Kalau ada empati, orang lebih berani menyampaikan pendapat dan di sisi lain juga lebih peka terhadap keluhan atau masukan dari orang lain — bukan malah mengabaikannya karena dianggap sepele atau nggak penting.
Saat kamu bisa berempati, kamu juga jadi lebih peduli dan rela mengesampingkan kepentingan pribadi demi kebaikan bersama. Kamu jadi lebih bisa memahami situasi sulit yang dialami orang lain dan nggak egois.
Bicara dengan Percaya Diri
Banyak orang sukses sebenarnya nggak harus selalu pintar banget, tapi saat mereka ngomong, mereka terdengar meyakinkan karena cara mereka membawa diri dan berbicara penuh percaya diri. Bicara dengan percaya diri bisa bikin orang lain menghormati dan memperhatikan, apalagi kalau kamu lagi berusaha menyampaikan pendapat. Rasa percaya diri penting banget kalau kamu ingin dianggap serius dalam situasi apa pun.
Percaya Diri Itu Penting
Bisa bicara dengan percaya diri bukan berarti kamu harus jadi ahli dalam suatu hal — meskipun tentu lebih bagus kalau kamu memang paham. Yang lebih penting adalah gimana caranya kamu nunjukin kepercayaan dirimu dengan cara yang meyakinkan dan menunjukkan kalau kamu layak didengar.
Kalau kamu sudah terbiasa ngomong dengan percaya diri, kamu bisa bikin orang fokus dan dengerin kamu, bahkan tanpa usaha keras.
Orang yang bisa bicara dengan percaya diri biasanya dikagumi, dan informasi yang mereka sampaikan sering langsung dipercaya. Ini karena postur tubuh dan kekuatan suaranya menunjukkan bahwa dia yakin dengan apa yang diomongin.
Supaya bisa bicara percaya diri, kamu harus punya informasi yang relevan dan cukup. Kadang memang perlu latihan dulu sebelum presentasi atau ngomong di depan orang, tapi lama-lama kalau kamu udah terbiasa, kamu bakal makin pede tanpa harus latihan terus.
Kalau kamu ngerti banget sama materi yang mau disampaikan dan udah kamu pelajari sebelumnya, rasa percaya diri itu akan keluar dengan sendirinya. Soalnya kamu tahu kamu siap dan bisa jawab pertanyaan apa pun yang muncul.
Sering-sering ikut dalam situasi yang butuh kamu ngomong — entah diskusi, presentasi, atau sekadar ngobrol — juga bisa bantu kamu makin percaya diri. Semakin sering kamu latihan, semakin kuat juga kemampuanmu buat tampil percaya diri.
Pentingnya Belajar dari Pengalaman
Salah satu bagian penting dari pengembangan diri adalah belajar dari berbagai pengalaman yang kita alami setiap hari. Banyak hal positif bisa dipetik dari pengalaman-pengalaman ini dan bisa diterapkan saat menghadapi situasi serupa di masa depan.
Pelajaran Berharga
Ini penting karena kita jadi punya gambaran tentang kemungkinan hasil yang bisa terjadi — baik karena sudah pernah lihat, alami, atau pelajari sebelumnya. Tapi tentu saja, pengalaman itu baru bermanfaat kalau kita benar-benar belajar sesuatu darinya.
Berikut beberapa hal yang bisa dipelajari dari pengalaman dan diterapkan agar hasilnya lebih baik ke depannya:
Belajar minta maaf dengan tetap menjaga harga diri. Kalau kamu bisa melakukan ini, kamu akan melihat bahwa pengalaman-pengalaman sebelumnya yang mungkin canggung atau bikin salah paham bisa jadi pelajaran yang berharga.
Belajar menyesuaikan ekspektasi. Dari pengalaman sebelumnya, kamu bisa jadi lebih paham bahwa nggak semua orang sempurna. Ini juga bisa bantu kamu untuk berhenti menuntut kesempurnaan dari orang lain atau dari dirimu sendiri.
Pahami alasan dan proses yang terjadi di pengalaman sebelumnya. Ini akan bantu kamu untuk nggak jatuh di kesalahan yang sama. Tapi kalau pun kamu mengulang kesalahan, kamu udah lebih siap untuk menghadapinya dan mengelola akibatnya dengan lebih baik.
Mengubah pengalaman buruk jadi peluang. Terkadang, pengalaman yang nggak enak justru bisa kasih kamu pelajaran dan sudut pandang baru. Dari situlah kamu bisa mengambil keputusan yang lebih bijak dan berani ambil risiko yang lebih terukur.
Penutup
Belajar untuk move on dan nggak terus-terusan mengungkit atau membenarkan semua tindakan kita juga termasuk kemajuan dari pengalaman. Soalnya, sering kali waktu dan tenaga habis hanya untuk membuktikan sesuatu, padahal orang lain yang terlibat mungkin sudah nggak peduli atau sudah lanjut ke hal lain.
Sekian Cara Mudah Ngomong yang Bener Biar Dapet yang Kamu Mau, Semoga Bermanfaat. Baca Juga Seni Menggunakan Strategi Kekuasaan untuk Maju dalam Hidup