Cara Mudah Untuk Balikan Sama Mantan
Cara Mudah Untuk Balikan Sama Mantan – Salah satu hal yang paling menyenangkan di dunia ini adalah punya pasangan yang spesial. Tapi kadang, hubungan itu nggak bertahan lama. Bisa jadi salah satu atau bahkan duaduanya pengin memperbaiki dan mencoba lagi. Nah, sebelum kamu ambil keputusan buat balikan, luangkan waktu dulu buat baca buku ini.
Daftar isi
Pendahuluan
Ini adalah kenyataan yang mungkin belum siap kamu dengar, tapi penting untuk kamu terima: balikan sama mantan itu nggak gampang. Apapun alasan kamu dan dia putus, cara kamu bersikap saat mencoba balikan bakal sangat memengaruhi peluang kamu buat bisa bersama lagi.
Soal Hubungan
Hubungan itu melibatkan dua orang. Tapi kenyataannya, orangorang di sekitar kalian juga bisa ngaruh sama hubungan kalian. Waktu hubungan udah selesai pun, jangan kira pengaruh mereka ikut selesai juga. Kalau kamu pengin balikan, kamu juga harus mempertimbangkan banyak faktor—termasuk orangorang terdekat kamu dan mantan kamu.
Satu kesalahpahaman yang sering terjadi soal masalah hubungan dan usaha balikan adalah soal jenis kelamin. Balikan itu nggak otomatis jadi lebih mudah cuma karena kamu cowok atau cewek. Tapi, kalau kamu ngerti kelebihan dari jenis kelamin kamu, itu bisa jadi keuntungan—tapi itu bakal dibahas di bab lain.
Mungkin sekarang kamu lagi merasa sedih dan berpikir, “Kenapa sih baru mulai aja udah ngomongin betapa sulitnya balikan?” Jangan khawatir, ini ada alasannya kok. Tujuannya cuma biar kamu sadar kalau balikan itu bukan hal yang gampang.
Tapi, bukan berarti kamu nggak punya harapan! Justru, kamu masih punya banyak peluang buat balikan. Dan buku ini adalah salah satu kunci penting buat bisa mewujudkannya.
Mungkin kamu pernah denger saran seperti, “Ikuti kata hati kalau pengin balikan.” Itu memang nasihat yang bagus, tapi nggak cukup cuma itu. Balikan sama mantan itu harus kamu anggap sebagai sebuah tujuan.
Kalau udah punya tujuan, langkah selanjutnya ya harus punya strategi. Artinya, kamu harus punya rencana, mikirin untungruginya, dan benarbenar menimbang pilihan yang ada. Waktu yang tepat juga penting, dan kamu juga harus tahu apa aja yang sebaiknya dilakukan dan dihindari.
Kamu juga perlu belajar dari para ahli, dan tetap punya sikap positif dan terbuka. Kalau kamu keras kepala dan egois—ngerasa kamu yang paling tahu apa yang harus dilakukan buat balikan—maka buku ini nggak akan bisa bantu kamu. Bahkan nggak ada satu orang pun yang bisa bantu kamu kalau kamu sendiri nggak mau dibantu.
Sebelum kamu mulai perjalanan ini, coba tanya diri kamu dulu dengan tiga pertanyaan penting ini:
1. Apa kamu masih sayang sama mantan kamu?
2. Apa kamu bersedia terbuka buat belajar dan menerima apa yang harus dilakukan dan dihindari demi balikan?
3. Apa kamu percaya sama diri kamu sendiri—dan yakin kamu bisa balikan sama dia?
Kalau jawaban kamu “iya” untuk semua pertanyaan di atas, berarti kamu udah ada di posisi terbaik buat mulai usaha balikan. Dan semuanya bisa dimulai dari halaman selanjutnya.

Apa Penyebab Putusnya Hubungan
Metode “sebab dan akibat” adalah salah satu cara paling umum buat nyari solusi dari sebuah masalah. Termasuk juga soal hubungan yang kandas. Apa pun masalahnya, langkah pertama yang paling baik adalah memahami dulu akar masalahnya. Dalam kasus kamu, yaitu putus cinta, kamu harus mulai dengan menentukan penyebab kenapa kamu dan dia bisa putus. Coba tulis penyebab itu supaya kamu bisa lihat kembali nanti kalau perlu.
HalHal yang Perlu Dipikirkan Saat Mencari Penyebab Putus
Oke, memang subjudul di atas kedengarannya seperti bagian dari skripsi. Tapi justru itu bagus! Membedah hubungan yang gagal itu memang nggak gampang dan cukup menyakitkan. Tapi kamu perlu menghadapi kenyataannya, biar bisa belajar dari pengalaman, melihat gambaran besarnya, dan memperbaiki kesalahan. Karena itu adalah langkah penting kalau kamu pengin balikan sama mantan dengan cara yang lebih baik.
Kejujuran
Ini adalah poin paling penting kalau kamu mau tahu kenapa hubungan kalian bisa berakhir. Saat emosi masih campur aduk dan kamu masih terlalu dekat sama situasinya, biasanya susah banget buat jujur dan objektif.
Tapi ingat, mencari tahu penyebab kalian putus itu bukan buat saling menyalahkan. Bukan buat nentuin siapa yang salah. Tapi lebih ke arah jujur pada diri sendiri, apa sih yang bisa kamu lakukan lebih baik kalau kalian diberi kesempatan kedua.
Tentu aja, hubungan itu dua arah. Jadi kamu juga harus lihat apa yang bisa mantan kamu lakukan supaya hubungan kalian jadi lebih kuat. Tapi tetap, lihat dari sisi positifnya. Cara kamu menyampaikan juga penting supaya nggak menyakiti hati siapa pun.
Contoh:
✅ Benar: “Kamu akan meluangkan lebih banyak waktu bersama pasangan sebagai bentuk perhatian.”
❌ Kurang tepat: “Kamu akan mengurangi waktu kerja supaya bisa fokus sama pasangan.”
Duaduanya kelihatannya sama aja, tapi cara penyampaiannya beda. Cara pertama lebih terdengar positif dan membangun, sementara yang kedua bisa terkesan mengorbankan hal lain.
Untuk mantan kamu juga sama:
✅ Benar: “Dia akan lebih peka terhadap perasaan kamu.”
❌ Kurang tepat: “Dia nggak akan bersikap kasar lagi.”
Jadi intinya, jujur itu penting, tapi tetap harus dibungkus dengan katakata yang baik dan bijak. Jangan sampai malah menyakiti perasaan satu sama lain saat mencoba memahami kenapa kalian putus.
Menutup Bab (Closure)
Kadang putus itu bukan keputusan bersama. Bisa aja salah satu pihak yang ninggalin tanpa penjelasan. Kalau kamu termasuk yang “ditinggalin tanpa kejelasan”, kamu harus mencari penutup cerita itu dulu (closure).
Kalau beruntung, mantan kamu mungkin mau bantu kamu cari jawabannya. Tapi kalau nggak, kamu punya dua pilihan:
1. Coba cari sendiri alasan kenapa hubungan kalian berakhir, atau
2. Belajar untuk melepas dan ikhlaskan tanpa jawaban.
Apa pun pilihannya, hindari membuat asumsi buruk tentang mantan kamu. Karena kalau tujuan kamu adalah balikan, memulai dengan pikiran negatif jelas bukan langkah yang baik.
Cari Tahu Apa Kamu BenarBenar Masih Ingin Balikan Sama Mantan
Ingat salah satu dari tiga pertanyaan penting yang kamu ajukan ke diri sendiri di awal buku ini? “Apa kamu masih sayang sama mantan kamu?”
Mungkin kamu berpikir, kalau jawabannya “iya”, berarti kamu bisa langsung loncat ke bab selanjutnya. Tapi sebenarnya nggak begitu.
Meskipun hubungan itu memang penuh area abuabu, bukan berarti nggak ada alasan yang benar atau salah buat balikan sama mantan.
Saatnya Mikir Dulu
Beberapa hubungan memang ditakdirkan untuk bertahan dan bahkan bisa jadi lebih baik kalau dijalani untuk kedua atau ketiga kalinya. Tapi ada juga hubungan yang dari awal sebenarnya nggak sehat dan lebih baik dibiarkan jadi masa lalu.
Di bab ini, kamu akan diajak buat menilai kembali alasan kamu pengin balikan. Apakah alasan itu justru akan membantu kamu, atau malah bikin kamu makin jauh dari kemungkinan balikan.
Kalau Kamu Masih Sayang Sama Mantan
Ini mungkin alasan terbaik buat mencoba balikan. Bahkan, hasil akhirnya nggak terlalu penting. Yang penting, kamu udah berusaha semaksimal mungkin. Jadi kalau pun nggak berhasil, kamu nggak akan terusterusan kepikiran dan nyesel, mikirin “seandainya dulu aku coba lebih keras…”
Kalau Kamu Merasa Bersalah Atas Masa Lalu
Rasa bersalah bisa jadi motivasi yang kuat, sama seperti cinta. Tapi itu bukan alasan yang sehat buat balikan.
Kalau rasa cintanya udah nggak ada, kamu harus belajar untuk menerima rasa bersalah itu, sampai waktu dan proses memaafkan bisa menyembuhkan.
Balikan cuma karena merasa bersalah, ujungujungnya malah bisa bikin sakit hati lagi.
Kalau Kamu Pengen Coba Lagi
Ini bukan alasan yang paling kuat, tapi juga nggak sepenuhnya salah.
Mungkin sekarang kamu atau dia udah nggak terlalu cinta, tapi itu nggak berarti cinta nggak bisa tumbuh lagi kalau kalian mencoba dari awal.
Kalau ini alasannya, pastikan kamu nggak ngasih harapan palsu.
Jangan bilang pengin balikan karena cinta padahal belum yakin.
Kebohongan cuma akan bikin hubungan makin rumit, dan kejujuran adalah fondasi penting dalam hubungan yang sehat.
Kalau Kamu Merasa Bersalah Atas Keadaan Sekarang
Kamu sebenarnya nggak salah apaapa pas putus. Tapi kamu dengar kalau mantan kamu sekarang lagi susah, dan kamu jadi merasa bersalah.
Itu wajar, tapi bukan alasan yang cukup kuat buat balikan.
Coba gali lebih dalam—apa kamu cuma pengin nemenin dia, cuma mau minta maaf, atau memang pengin mulai cinta dari awal lagi?
Kalau Kamu Kesepian
Ini bukan alasan terburuk, tapi jelas termasuk yang paling lemah.
Balikan sama mantan cuma karena kamu merasa kesepian itu sebenarnya tindakan yang egois.
Mungkin kamu merasa senang bisa balikan, tapi bagaimana dengan dia?
Apa kamu yakin dia bakal bahagia kalau tahu alasan kamu cuma karena nggak tahan sendirian?
Kamu mungkin punya banyak alasan lainnya. Dan nggak semua alasan itu bisa dibenarkan.
Tapi pada akhirnya, kamu harus dengarkan dua hal penting: kata hati dan logika kamu.
Apakah balikan sama mantan benarbenar keputusan yang tepat? Dan apakah itu memang sesuatu yang kamu inginkan dengan tulus?
Jangan Memohon
Terakhir kali kamu bisa berhasil memohon dan mendapatkan apa yang kamu mau mungkin waktu kamu masih kecil dan manja sama orang tua. Dan itu pun butuh rayuan dan drama dulu. Tapi seiring bertambahnya usia, orang tua kamu makin kebal dengan rengekan, dan mereka pun jadi jago bilang “tidak”.
Memohon Nggak Akan Membawa Kamu ke ManaMana
Mungkin kamu nggak pernah terpikir untuk memohon lagi… sampai akhirnya kamu putus sama mantan.
Kamu rela buang harga diri, berharap mantan kamu kasihan dan mau balikan. Tapi kenyataannya, memohon justru bikin masalah baru, baik untuk kamu maupun mantan kamu.
Kalau kamu masih punya sedikit akal sehat, lebih baik stop sekarang juga, karena memohon bisa jadi penghancur usaha balikan.
Mantan Kamu Akan Menganggap Kamu Cuma “Kasus Kasihan”
Secara sederhana, memohon itu artinya kamu minta sesuatu kayak orang ngemis bantuan. Nah, itu udah cukup jadi alasan kenapa ini bukan cara yang baik buat balikan.
Kenapa kamu pengin mantan kamu balikan cuma karena kasihan sama kamu?
Itu bikin kamu terlihat nggak berharga dan putus asa.
Kalau pun dia balikan, kemungkinan besar itu bukan karena dia masih cinta, tapi karena dia merasa iba atau nggak enak hati.
Hubungan yang dibangun dari rasa bersalah atau kasihan nggak akan bertahan lama, dan duaduanya pasti lamalama akan merasa terjebak dalam hubungan yang nggak sehat.
Kamu Akan Terus BertanyaTanya
Setelah mantan kamu luluh karena rayuan dan bujukan kamu, suatu saat nanti kamu bakal mulai bertanyatanya:
> “Dia balikan karena masih sayang, atau cuma karena kasihan?”
Pertanyaan kayak gini bisa menghancurkan kepercayaan diri kamu pelanpelan.
Kalau kamu mulai curiga bahwa dia kembali cuma karena iba, kamu pun jadi kehilangan rasa hormat dan kagum terhadap dia.
Dan akhirnya, rasa cinta yang pernah ada bisa pudar karena kamu merasa hubungannya nggak tulus.
Kalian Berdua Akan Merasa Lemah dan Dimanipulasi
Memohon menunjukkan kelemahan—baik dari pihak yang memohon, maupun dari pihak yang luluh karena permohonan itu.
Hubungan yang kuat dibangun oleh dua orang yang samasama kuat, bukan karena rasa kasihan atau tekanan emosional.
Kalau hubungan dimulai dari dasar yang rapuh, nggak akan kuat menghadapi ujian ke depannya.
Kalau hubungan yang sekarang aja udah susah diperbaiki, gimana nanti kalau harus memperbaiki untuk ketiga kalinya? Itu bisa jadi akhir yang pasti.
Solusi yang Ampuh
Sekarang udah jelas, memohon atau merengek nggak akan pernah jadi solusi jangka panjang.
Jadi, kamu harus coba pendekatan yang lebih elegan dan efektif.
Mulailah dengan tunjukkan kepercayaan diri.
Tunjukkan ke mantan kamu bahwa kamu kuat, dan bahwa dia kehilangan seseorang yang luar biasa saat kalian putus.
Tunjukkan kalau kamu pantas diberi kesempatan kedua, dan kamu cukup dewasa buat membangun hubungan yang baru dan lebih sehat.
Beri dia ruang. Dan ketika waktunya pas, kamu bisa tunjukkan kalau kamu bisa jadi pasangan yang dia butuhkan.
Kepercayaan diri dan ketegasan adalah cara untuk menunjukkan bahwa kamu memegang kendali atas hidup kamu sendiri.
Dan itu bikin kamu jauh lebih menarik di mata mantan kamu.
Memohon = lemah.
Tegas dan percaya diri = kuat dan memikat.
Dengan bersikap dewasa dan kuat, kamu mengingatkan dia lagi kenapa dulu dia jatuh cinta sama kamu.
Kalau kamu berhasil, hubungan kalian yang baru bisa jadi lebih tulus, lebih nyata, dan lebih kuat dari sebelumnya.
Jangan Main-Main
Balikan sama mantan memang nggak gampang, tapi ada beberapa tips sederhana dan efektif yang bisa kamu coba.
Kehilangan orang yang kamu sayangi itu selalu berat, apalagi kalau kalian udah lama bersama.
Kalau kamu baru aja putus, mungkin kamu bakal coba cari pelarian atau langsung berusaha keras supaya bisa balikan secepat mungkin.
Kalau kamu adalah pihak yang ingin balikan, bab ini akan bantu kamu dalam usaha mendapatkan dia kembali.
Bersikaplah Serius
Kalau hubungan kamu dan mantan dulu cuma penuh mainmain dan nggak ada keseriusan, ya wajar aja kalau akhirnya kalian pisah.
Hal kayak gini udah sering banget terjadi—misalnya cowok yang punya banyak gebetan, atau cewek yang mainin perasaan banyak orang.
Penelitian juga menunjukkan bahwa pasangan yang suka mainmain kayak gitu biasanya nggak akan bertahan lama.
Jangan Main Permainan Cinta
Kalau kamu benarbenar pengin punya kesempatan kedua, berhentilah mainmain.
Dan kalau kamu sadar ternyata mantan kamu yang mainin kamu, kamu harus tetap tenang dan ambil kendali atas situasi itu.
Jangan biarkan kamu jadi korban drama.
Sikap kamu yang tenang dan dewasa bisa bikin dia lihat bahwa kamu layak diberi kesempatan kedua.
Emang sih, ini nggak semudah kedengarannya. Tapi kalau kamu punya niat yang kuat dan tulus, kamu pasti bisa jalanin prosesnya.
Tulus dan Jujur
Kunci penting supaya hubungan bisa naik ke level yang lebih baik adalah dengan bersikap tulus dan jujur—baik dalam tindakan maupun ucapan.
Dengan cara ini, kamu nunjukin bahwa kamu benarbenar pengin balikan, dan kamu juga bisa tunjukin bahwa kamu adalah pasangan terbaik yang pernah dia punya.
Cemburu Itu Permainan Kuno
Salah satu permainan yang paling sering dimainkan pasangan di seluruh dunia adalah bikin pasangannya cemburu.
Contohnya, sengaja flirting sama orang lain biar mantan kamu panas.
Mungkin awalnya kelihatan seru, tapi makin lama kamu ikutin permainan ini, kamu bakal sadar kalau itu cuma buangbuang waktu.
Karena apa yang terjadi?
Mantan kamu bisa aja balik mainin kamu juga, flirting sama orang lain cuma buat balesin kamu.
Akhirnya, hubungan kalian malah makin jauh, dan rasa cinta itu bisa hilang beneran.
Usaha dan Komitmen Itu Wajib
Kalau kamu serius pengin balikan, dua hal yang nggak boleh hilang dari kamu adalah: usaha dan komitmen.
Mungkin aja mantan kamu mutusin kamu karena dia ngerasa kamu nggak cukup usaha atau ada kekurangan dalam dirimu.
Kalau emang itu masalahnya, kamu harus tunjukin bahwa kamu berubah dan siap berjuang.
Tunjukkan bahwa kamu benarbenar mau memperbaiki diri dan memberikan apa yang dia butuhkan dari sebuah hubungan.
Intinya, buktikan lewat tindakan, bukan cuma katakata.
Jangan Cuma Bilang Kamu Sudah Berubah, Tunjukkan
Putus cinta adalah salah satu hal paling menyakitkan yang bisa kamu alami dalam hidup.
Rasanya nyesek banget, sampai sakit secara emosional itu terasa seperti sakit fisik.
Hati kamu seperti hancur, dan dunia kamu terasa runtuh.
Hampir semua orang pasti pernah mengalami hal ini setidaknya sekali dalam hidup.
Meskipun waktu memang bisa menyembuhkan luka, bekas patah hati biasanya meninggalkan luka yang membekas seumur hidup.
Percaya Dulu
Setiap hubungan yang berakhir pasti ada alasannya.
Nggak mungkin sematamata karena rasa cinta hilang atau kalian udah nggak bahagia.
Pasti ada sesuatu yang nggak berjalan dengan baik.
Mungkin sering bertengkar, sering bohong, janji dilanggar, terusterusan ngeluh, nggak saling menghargai, atau kurang perhatian secara emosional dan fisik.
Kalau kebutuhan emosional dan fisik dalam hubungan nggak terpenuhi, ya hubungan itu pasti hancur.
Tapi, gimana kalau kamu yang diputusin?
Gimana kalau kamu nggak nyangka sama sekali?
Gimana kalau kamu masih cinta?
Gimana kalau ternyata dia selama ini nggak bahagia karena sikap kamu?
Gimana kalau kamu sering nyakitin dia, dan sekarang kamu cuma pengin dia kembali?
Begitu banyak pertanyaan “Gimana kalau…”
Cari Tahu Akar Masalahnya
Kalau kamu serius pengin balikan sama mantan, hal pertama yang harus kamu pikirkan adalah:
“Sebenarnya apa yang salah?”
Kadang, kita sendiri susah ngaku kalau hubungan itu berakhir karena kesalahan dari diri kita sendiri.
Langkah selanjutnya adalah mengakui kesalahan dan minta maaf.
Sebelum kamu mendekati mantan dan minta dia balikan, kamu harus hadapi dulu “sisi gelap” dalam diri kamu sendiri.
Apakah kamu pernah bohong selama hubungan?
Apakah kamu pernah selingkuh?
Apakah kamu pernah kasar, baik secara fisik maupun emosional?
Apakah kamu kurang menghargai dia?
Dan yang paling penting:
Apa kamu benarbenar mau berubah demi memperbaiki semuanya?
Ngomong “maaf” itu mudah. Tapi minta maaf dan benarbenar minta dimaafkan itu dua hal yang beda.
Buktikan, Jangan Cuma Omong Doang
Ngomong “aku udah berubah” itu gampang. Tapi membuktikannya jauh lebih penting.
Sebelum kamu nunjukkin ke mantan kalau kamu udah berubah, kamu harus membuktikannya ke diri kamu sendiri dulu.
Mantan kamu bisa merasakan apakah kamu tulus atau cuma omong kosong.
Coba gali lebih dalam kenapa dulu kamu bisa berbohong, selingkuh, atau jadi orang yang menyakitkan.
Apa penyebabnya?
Setelah kamu tahu jawabannya, perbaiki dirimu.
Kalau kamu sendiri belum bahagia dengan dirimu, kamu juga nggak bisa benarbenar bahagia dalam hubungan apa pun.
Setelah Kamu BenarBenar Siap
Kalau kamu sudah berhasil menyelesaikan masalah dalam diri sendiri, barulah kamu bisa minta kesempatan kedua dengan percaya diri.
Tunjukkan ke dia bahwa kamu nggak akan ulangi kesalahan yang dulu bikin hubungan kalian kandas.
Tindakan kamu akan lebih berarti daripada seribu kata “maaf.”
Tindakan Selalu Lebih Bermakna Daripada Kata-Kata
Kalau kamu janji, tepati.
Banyak orang bilang mereka sudah berubah, tapi cuma bertahan sebentar lalu balik lagi ke kebiasaan lamanya.
Kalau kayak gitu, ujungujungnya bakal putus lagi di masa depan.
Seni Meminta Maaf
Banyak orang suka becanda soal mantan mereka, tapi sering kali candaan itu ada benarnya juga.
Banyak orang saling menyalahkan satu sama lain atau menyalahkan faktor luar sebagai alasan putus cinta.
Tapi semua itu seharusnya nggak dijadikan alasan buat ninggalin orang yang kamu cintai, apalagi yang pernah jadi bagian penting dari hidup kamu.
Cara Meminta Maaf yang Tulus Supaya Mantan Mau Balikan
Waktu pasangan baru putus, pasti ada campuran perasaan negatif dan positif.
Ada yang bilang, “Mungkin ada yang lebih baik di luar sana,” atau bahkan nyesel pernah kenal sama orang yang baru aja dia putusin.
Tapi, cepat atau lambat, mereka sadar kalau orang yang mereka tinggalkan itu ternyata sangat berharga.
Dan akhirnya… mulai muncul niat untuk minta balikan.
Makanya, nggak heran kalau banyak orang yang berusaha keras buat menyalakan lagi api cinta yang sempat padam.
Faktanya, banyak pasangan yang sempat putus lalu balikan dan jadi lebih kuat dari sebelumnya.
Tapi sebelum sampai ke titik itu, harus ada permintaan maaf yang tulus.
Khususnya buat pria, kamu harus tunjukkan bahwa kamu benarbenar serius dan sungguhsungguh.
Kalau kamu ingin permintaan maaf kamu berhasil, coba ikuti caracara di bawah ini.
Jangan Terlalu Gombal, Santai Aja
Kadang cowok mikir terlalu keras soal katakata yang mau dipakai buat minta maaf ke cewek.
Ada yang berhasil, tapi banyak juga yang malah gagal karena terdengar terlalu gombal atau dibuatbuat.
Cewek sebenarnya suka katakata manis, tapi yang paling penting itu ketulusan.
Jadi kalau kamu mau minta maaf ke mantan, hindari katakata lebay, karena bisabisa dia malah mikir kamu cuma akting atau nggak serius.
Harus Tulus
Ketulusan itu penting banget dalam minta maaf, apalagi karena beberapa cewek punya standar tinggi.
Waktu terbaik buat minta maaf adalah saat kamu benarbenar menyesal dan siap berubah.
Banyak orang minta maaf setelah berantem atau baru putus, tapi cuma formalitas doang.
Besoknya, mereka sendiri sadar kalau permintaan maaf itu nggak tulus.
Makanya, minta maaflah saat kamu benarbenar maksud dan siap.
Dengan begitu, kamu dan dia samasama bisa merasakan ketulusan dari permintaan maaf itu.
Bawa Bunga (dan Cokelat Juga Boleh)
Hal terakhir yang bisa kamu pertimbangkan saat minta maaf adalah bawa bunga atau cokelat.
Dari dulu sampai sekarang, banyak cewek suka banget dikasih bunga.
Bunganya nggak perlu mahal atau mewah.
Yang penting tampilannya rapi, dan terutama, datang dari hati.
Dengan permintaan maaf yang tulus dan sederhana, kamu bisa pelanpelan memenangkan lagi cinta dan perhatian dari mantan kamu.
Jadi, kalau kamu siap, jangan tunggu lamalama.
Minta maaflah dengan cara yang benar dan tulus.
Belajar Melepaskan Masa Lalu
Banyak orang terlalu terjebak dalam masa lalu mereka, sampaisampai untuk maju pun terasa berat.
Seorang bijak pernah berkata,
> “Kamu harus bahagia dengan dirimu sendiri dulu sebelum bisa bahagia dengan orang lain.”
Dan itu memang benar banget.
Sayangnya, banyak orang baru sadar hal ini setelah semuanya sudah terlambat, dan mereka terlanjur merasa sendirian.
Lupakan Aja
Cara seseorang menghadapi hidupnya sekarang sangat dipengaruhi oleh masa lalunya.
Hal ini juga berlaku dalam hubungan.
Kalau kamu merasa selalu gontaganti pasangan dan nggak pernah langgeng, bisa jadi cara kamu menjalani hubungan masih salah.
Banyak orang gagal membangun hubungan yang sehat karena mereka masih terikat dengan masa lalu.
Misalnya begini:
Kamu ketemu seseorang yang klik banget, mulai dekat, lalu jadian. Tapi setelah benarbenar pacaran, kamu mulai takut.
Takut disakiti lagi seperti dulu — entah pernah diselingkuhi, dibohongi, atau bahkan disakiti secara emosional.
Padahal, pasangan kamu sekarang nggak pernah kasih tandatanda seperti itu.
Tapi karena luka lama, kamu mulai raguragu.
Kamu mulai menutup diri, bikin jarak, dan nggak terbuka.
Kamu berhenti berkomunikasi dengan baik.
Itu adalah awal dari kehancuran hubungan.
Lamalama, kamu akan lihat pasangan kamu mulai kehilangan minat.
Tahutahu, dia udah pergi ninggalin kamu.
Pesan Pentingnya Cuma Satu:
> Berhenti membawa “koper” masa lalu ke hubungan yang baru. Itu nggak perlu.
Berhentilah menyesali apa yang udah terjadi.
Berhenti memikirkan semua luka dan rasa sakit yang udah lewat.
Namanya juga masa lalu — jangan biarkan itu menghancurkan masa kini atau masa depan kamu.
Maafkan diri sendiri.
Maafkan juga orangorang yang dulu pernah menyakiti kamu.
Kamu nggak akan bisa benarbenar move on kalau masih terus merasa takut disakiti lagi.
Cinta Itu Indah
Cinta adalah perasaan yang sangat indah.
Sayang banget kalau kamu melewatkannya cuma karena nggak bisa melepas masa lalu.
Boleh kok mengingat masa lalu, baik yang pahit maupun yang manis.
Tapi jangan bawabawa terus ke hari ini.
Akui aja, mungkin dulu kamu disakiti, atau kamu pernah nyakitin orang lain.
Terima saja.
Kita nggak bisa mengubah apa yang udah terjadi.
Lepaskan… dan Pulihkan Diri
Daripada terus menggenggam luka itu, lepaskan.
Luangkan waktu untuk memperbaiki diri.
Kalau harus berduka, ya berduka.
Kalau harus nangis, ya nangis.
Kalau kamu marah, luapkan saja.
Kalau memang harus dilalui, jalani semuanya.
Lepaskan semua emosi negatif yang menahan kamu.
Bayangkan kamu melepaskannya ke udara dan mengucapkan selamat tinggal.
Kamu layak untuk merasa lega.
Kamu layak untuk bahagia.
Semua orang layak bahagia — termasuk kamu dan pasangan kamu di masa depan.
Ingat, kamu berada di titik ini karena memang kamu harus ada di sini.
Melihat ke belakang cuma akan bikin kamu jalan di tempat.
Masa lalu biarlah jadi pelajaran.
Sekarang saatnya kamu… melepaskan.
Seni Berkomunikasi
Walaupun hubungan kamu dan mantan sudah berakhir, tetap penting untuk menjaga komunikasi, apalagi kalau kalian punya anak atau urusan harta bersama.
8 Tips Penting Biar Komunikasi Sama Mantan Lebih Nyaman dan Lancar
Daripada fokus sama pikiran negatif dan “mengutuk” mantan tiap kali ngobrol, lebih baik kamu coba tipstips ini supaya komunikasi bisa berjalan lebih tenang dan nggak bikin stres. Hidup kamu pun bakal jadi lebih ringan.
Tips 1: Senyum
Ini serius, bukan bercanda.
Beberapa penelitian bilang bahwa tersenyum, bahkan saat kamu nggak lagi bahagia, bisa memperbaiki suasana hati.
Kalau kamu tersenyum saat ngobrol sama mantan, suasana bisa jadi lebih adem.
Zaman dulu, sukusuku yang berperang saling berjabat tangan buat nunjukin bahwa mereka nggak bawa senjata.
Nah, senyum bisa jadi “senjata damai” kamu.
Kalau kamu ketemu mantan dengan senyum di wajah, percakapan pun bisa lebih ringan dan nggak tegang.
Tips 2: Jangan Bahas Uang
Kamu pasti pernah dengar pepatah,
> “Uang adalah akar dari segala masalah.”
Dan dalam komunikasi dengan mantan, ini bisa jadi benar banget.
Jangan bahas uang, terutama saat ngobrolin soal anak atau harta.
Kalau bisa, hindari banget diskusi soal utangpiutang atau pembagian biaya. Itu cuma akan bikin suasana jadi ribet.
Tips 3: Jangan Terpancing
Kalau dia mulai ngomporin kamu, jangan langsung kebakaran jenggot.
Kamu harus cukup cerdas buat tahu kapan kamu dipancing.
Kalau kamu bisa jaga emosi dan nggak ikut terpancing, itu akan bikin stres jauh lebih berkurang.
Ingat, kadang obrolan sama mantan bukan percakapan sungguhan, tapi cuma “permainan” tarikulur kekuasaan.
Cara terbaik untuk menang adalah dengan tidak ikut main.
Tips 4: Siapkan Obrolan
Sebelum ketemu mantan, coba susun dulu rencana obrolannya.
Pikirin poinpoin yang mau kamu sampaikan.
Tulis kalau perlu. Bikin sesingkat dan sejelas mungkin.
Dengan begitu, kamu bisa tetap fokus dan nggak gampang teralihkan.
Tips 5: PelanPelan Aja
Nggak usah buruburu atau langsung emosi.
Memang dalam situasi sulit, kita sering pengin marah, bahkan sampai nyakitin secara fisik. Tapi ingat:
Kamu orang dewasa. Kamu lebih baik dari itu.
Tarik napas dalamdalam, tahan sebentar, lalu hembuskan.
Beri waktu buat otak kamu mikir jernih sebelum bereaksi.
Tips 6: Gunakan Pengetahuanmu
Kamu pernah dekat banget sama orang ini. Kamu pasti tahu kebiasaannya, kelemahannya, dan cara dia bereaksi.
Gunakan itu untuk keuntunganmu—bukan untuk menyakiti.
Pahami cara terbaik buat menyampaikan sesuatu biar dia bisa menerima dengan lebih rasional.
Tapi ingat, jangan pakai kelemahannya untuk menjatuhkannya. Itu cuma bakal bikin situasi makin runyam.
Tips 7: Lupakan Masa Lalu, Fokus ke Depan
Terusmenerus bahas masa lalu cuma bikin kalian kalah barengbareng.
Kamu hidup di masa sekarang dan punya masa depan yang perlu dipikirin.
Masingmasing dari kalian punya versi sendiri soal kejadian di masa lalu.
Membahasnya lagi cuma akan membuka luka lama.
Nggak ada gunanya.
Fokuslah pada memperbaiki apa yang bisa diperbaiki dan lanjutkan hidup.
Tips 8: Hadapi Kenyataan
Banyak hubungan yang gagal karena salah satu pihak nggak mau jujur sama kenyataan.
Kalau kamu mau balikan sama mantan, akui dulu kalau kamu memang masih cinta dan pengin balikan.
Kalau kamu udah yakin sama perasaan itu, fokuslah.
Terima kenyataan bahwa kamu masih cinta.
Terima kenyataan bahwa kamu pengin dia balik lagi.
Dan mulai dari situ, lakukan sesuatu yang nyata.
Penutup:
Kapan Waktunya Melepaskan Dia
Cinta itu perasaan yang unik. Kadang bisa bikin kita bahagia banget, tapi juga bisa menyakiti sedalamdalamnya saat hubungan nggak berjalan seperti yang kita harapkan.
Banyak hubungan kandas bukan karena nggak ada rasa, tapi karena memang ada halhal yang bikin hubungan nggak sehat lagi. Dan walaupun kamu benarbenar sayang sama orang itu, melupakan dan melepaskannya bukan hal yang mudah. Tapi percaya deh, lamalama luka itu akan terasa lebih ringan.
Ubah Cara Pandangmu
Wajar banget kalau kamu masih punya perasaan sama dia.
Kalian udah lama bareng, kamu pernah kasih kepercayaan dan cinta yang besar. Tapi sekarang, kalau kamu udah memutuskan untuk melepaskannya, kamu juga harus mulai mengubah cara pandang kamu terhadap dia.
Bukan sebagai sosok yang kamu bayangkan atau harapkan, tapi lihatlah dia sebagaimana dia sebenarnya.
Misalnya, kalau dia sering bohong, manipulatif, atau sudah nggak punya perasaan ke kamu lagi, sadarilah kalau itu bukan hubungan yang sehat. Dan hubungan kayak gitu akan terus bikin kamu marah, kecewa, dan merasa nggak dimengerti.
Memang susah buat melupakan mantan, tapi bukan berarti nggak bisa.
Begitu kamu bisa melepaskannya, kamu akan mulai proses penyembuhan, dan mungkin nantinya kamu bisa menemukan cinta yang baru.
Melepaskan Bukan Berarti Harus Membenci
Melepas seseorang bukan berarti kamu harus menghapus semua rasa.
Kamu masih bisa tetap mendoakan yang terbaik untuk dia, berharap hidupnya bahagia, dan tetap jadi orang baik.
Yang paling penting: percaya diri kamu sendiri.
Kamu punya potensi luar biasa. Dan cinta itu seharusnya jadi hal yang bikin kamu tumbuh, bukan hancur.
Hidup Terus Berjalan
Mungkin selama ini kamu ngerasa hidupmu cuma tentang satu orang itu aja.
Tapi coba lihat sekelilingmu — masih banyak orang baik di luar sana yang bisa jadi bagian baru dalam hidupmu.
Kamu mungkin butuh waktu, tapi akhirnya kamu akan ketemu orang yang cocok.
Kadang hidup nggak berjalan sesuai rencana kita, dan perpisahan bisa jadi bagian dari “guncangan” yang dibawa hidup supaya kita belajar sesuatu.
Faktanya, banyak orang berkencan dengan 5 orang atau lebih sebelum akhirnya bertemu jodohnya. Jadi jangan putus asa.
Optimis aja, siapa tahu kamu dulu sebenarnya pacaran sama orang yang tukang ngeluh, dan sekarang kamu akhirnya bebas buat ketemu orang yang lebih baik.
Ambil Kembali Kemandirianmu
Kalau kamu punya waktu dan biaya, cobalah liburan ke tempat baru.
Pemandangan baru bisa bikin hati lebih segar.
Coba juga buat ketemu orang baru, ngobrol, cerita, dan lakukan halhal menyenangkan kayak datang ke acara, main ke pantai, atau nonton konser.
Luangkan waktu sendirian juga penting, supaya kamu bisa belajar menikmati kebersamaan dengan diri sendiri.
Karena kalau kamu aja nggak nyaman sama diri kamu sendiri, gimana orang lain bisa nyaman sama kamu?
Singkirkan BarangBarang Kenangan
Singkirkan dulu barangbarang yang bikin kamu ingat terus sama mantan.
Foto, boneka, tiket bioskop, surat cinta — simpan di tempat yang nggak gampang kamu lihat.
Memang menyakitkan, tapi justru itu langkah penting supaya kamu bisa sembuh dan move on.
Bukan berarti kamu harus ngancurin semuanya ya.
Mungkin nanti, setelah kamu benarbenar udah bisa move on, kamu bisa buka lagi barangbarang itu — bukan buat nyesek, tapi untuk mengingat kenangan baik dengan tenang.