Cara Mudah

Cara Mudah Untuk Memahami Lawan Jenis

Masih sering bingung memahami sikap lawan jenis? Tenang, kini kamu bisa menemukan cara mudah untuk memahami lawan jenis lewat tips praktis dan psikologi sederhana. Pelajari perbedaan pola pikir, cara berkomunikasi yang efektif, serta hal-hal penting yang sering jadi sumber salah paham dalam hubungan. Cocok untuk kamu yang ingin membangun koneksi lebih dalam, baik dalam pertemanan, kencan, maupun hubungan jangka panjang!

Dasar-Dasarnya

Kalau kita nggak sadar bahwa pria dan wanita memang seharusnya berbeda, kita jadi sering berantem dan nggak nyambung satu sama lain. Kita sering marah atau kecewa sama lawan jenis karena kita lupa hal penting ini. Kita malah berharap mereka bisa seperti kita, pengin mereka mau apa yang kita mau, dan mikir kayak kita.

Kita salah kaprah mengira kalau pasangan kita sayang sama kita, mereka bakal respon dan berperilaku seperti kita saat sayang seseorang. Pikiran ini bikin kita sering frustrasi terus-menerus dan malah bikin kita nggak sabar buat ngobrol baik-baik soal perbedaan kita.

Mulai dari Sini

Pria sering salah kira kalau wanita harus mikir, ngomong, dan bereaksi seperti pria. Begitu juga wanita yang sering berharap pria harus merasa, ngomong, dan bereaksi seperti wanita. Kita lupa kalau pria dan wanita memang memang harus berbeda. Karena itu, hubungan kita jadi penuh gesekan dan konflik yang sebenarnya nggak perlu.

Kalau kita bisa sadar dan hormatin perbedaan ini, bingungnya bakal jauh berkurang saat berhadapan dengan lawan jenis.

Dalam buku ini, aku bakal jelasin perbedaan-perbedaan itu secara detail. Setiap bab bakal kasih kamu wawasan baru yang penting banget.

Beberapa perbedaan besar yang bakal kita bahas:

Nilai dan pandangan pria dan wanita memang beda dari dasarnya.
Kesalahan terbesar yang sering kita lakukan saat berhubungan dengan lawan jenis: pria sering salah kasih solusi dan menekan perasaan, sementara wanita sering kasih saran dan arahan tanpa diminta. Dengan ngerti perbedaan ini, jadi jelas kenapa kita sering salah paham. Kalau ingat perbedaan ini, kita bisa perbaiki kesalahan dan langsung merespon satu sama lain dengan cara yang lebih baik.

Kita juga bakal bahas gimana cara memotivasi lawan jenis: pria lebih termotivasi saat merasa dibutuhkan, sedangkan wanita lebih termotivasi saat merasa dihargai.

Kita akan pelajari langkah-langkah untuk memperbaiki hubungan dan mengatasi tantangan terbesar kita: pria harus belajar ngasih cinta tanpa rasa takut, sedangkan wanita harus belajar menerima cinta tanpa ragu.

Kamu juga akan tahu bahwa pria dan wanita punya kebutuhan emosional yang berbeda.

Kita akan bahas cara menghindari pertengkaran yang menyakitkan.

Kamu akan belajar cara berkomunikasi saat masa sulit. Kita juga akan bahas cara pria dan wanita sembunyikan perasaan serta pentingnya berbagi perasaan.

Di setiap bab, kamu akan temukan rahasia baru untuk membangun hubungan yang penuh cinta dan langgeng. Setiap penemuan baru akan makin memperkuat kemampuanmu buat punya hubungan yang memuaskan.

Perbedaan dan Solusi

Keluhan yang paling sering disampaikan wanita tentang pria adalah: pria nggak mau dengarin mereka. Kadang pria sama sekali cuek waktu wanita ngomong, atau dia cuma denger sebentar, terus langsung nilai masalahnya apa dan bangga banget kasih solusi supaya wanita itu merasa lebih baik. Dia bingung kenapa wanita nggak hargain itu sebagai bentuk cinta. Padahal, sebanyak apapun wanita bilang kalau dia nggak didengarkan, pria tetap nggak nyadar dan terus aja ngelakuin hal yang sama. Wanita butuh empati, tapi pria malah mikir wanita butuh solusi.

Keluhan paling sering dari pria tentang wanita adalah: wanita suka banget pengen ngubah mereka terus. Kalau wanita sayang sama pria, dia merasa bertanggung jawab buat bantu pria itu berkembang dan pengen ngasih arahan supaya pria bisa ngerjain sesuatu lebih baik. Sekalipun pria nolak, wanita tetep ngotot nyari kesempatan buat bantu atau ngasih saran. Wanita mikir dia lagi merawat dan perhatian, tapi pria malah merasa diperintah. Padahal pria cuma pengen diterima apa adanya. Dua masalah ini sebenarnya bisa selesai kalau kita ngerti dulu kenapa pria suka kasih solusi dan kenapa wanita pengen memperbaiki.

Lakukan dengan Benar

Pria merasa dirinya berharga kalau dia bisa menyelesaikan sesuatu dengan hasil nyata. Mereka jarang baca majalah seperti Psychology Today, Self, atau People. Mereka lebih suka aktivitas di luar ruangan seperti berburu, memancing, atau balapan mobil. Mereka lebih tertarik sama berita, cuaca, dan olahraga, dan kurang peduli sama novel cinta atau buku motivasi. Mereka lebih fokus ke “barang” dan “hal-hal” dibanding ke orang dan perasaan.

Pria obses sama hal-hal yang bisa bantu mereka menunjukkan kekuatan lewat hasil dan pencapaian. Ngejar target itu penting banget buat mereka karena itu cara mereka nunjukin kemampuan dan bikin mereka merasa percaya diri. Dan supaya merasa percaya diri, mereka harus capai itu sendiri, nggak bisa orang lain yang nyelesain. Kalau wanita ngasih saran tanpa diminta, pria merasa seolah-olah mereka nggak tahu apa yang harus dilakukan atau nggak mampu ngelakuin sendiri. Ini juga alasan kenapa pria otomatis kasih solusi saat wanita cerita masalah.

Kalau wanita cuma curhat soal perasaan atau cerita masalah hariannya, pria sering salah paham dan mikir wanita lagi minta saran ahli. Jadi, pria langsung kasih saran karena itu cara dia nunjukin cinta dan pengen bantu.

Tapi kalau wanita tetap sedih walau sudah diberi solusi, pria makin susah dengar karena solusinya ditolak dan dia merasa nggak berharga. Dia nggak tahu kalau cuma dengan dengerin penuh empati dia sudah bisa dukung wanita itu. Dia nggak paham kalau ngobrol masalah bukan berarti harus kasih solusi.

Wanita punya nilai-nilai yang beda. Mereka menghargai cinta, komunikasi, keindahan, dan hubungan. Mereka sering saling dukung, tolong-menolong, dan merawat satu sama lain. Harga diri wanita diukur dari perasaan dan kualitas hubungannya. Mereka merasa puas kalau bisa berbagi dan nyambung sama orang lain. Daripada bangun jalan raya atau gedung tinggi, wanita lebih peduli soal hidup berdampingan dengan harmonis, kebersamaan, dan kerja sama penuh cinta. Hubungan lebih penting daripada kerjaan dan teknologi. Ekspresi diri, terutama soal perasaan, sangat penting bagi mereka.

Komunikasi itu nomor satu. Bagi wanita, berbagi perasaan jauh lebih penting daripada mencapai tujuan atau sukses. Ngobrol dan saling mengerti itu sumber kebahagiaan besar. Ini sulit dipahami pria. Wanita sangat peduli soal pengembangan diri, spiritualitas, dan hal-hal yang bikin hidup berkembang dan sembuh. Mereka bangga bisa perhatian sama kebutuhan dan perasaan orang lain. Salah satu tanda cinta besar adalah membantu tanpa diminta. Karena pria nggak terlalu harus buktiin kemampuan, maka ngasih bantuan bukan hal yang menyakitkan, dan butuh bantuan bukan tanda kelemahan. Tapi pria kadang merasa tersinggung kalau wanita ngasih saran karena pria merasa seolah nggak dipercaya bisa mengerjakan sendiri.

Wanita nggak paham kalau pria punya perasaan seperti itu, karena buat wanita justru senang kalau ada yang nawarin bantuannya. Itu bikin mereka merasa dicintai dan dihargai. Tapi kalau bantu pria, pria bisa merasa nggak kompeten, lemah, bahkan nggak dicintai.

Wanita percaya kalau sesuatu berjalan baik pasti bisa dibuat lebih baik lagi. Mereka memang senang memperbaiki sesuatu. Kalau mereka peduli sama seseorang, mereka bebas nunjukin apa yang bisa diperbaiki dan kasih cara buat ngelakuinnya.

Ngasih saran dan kritik yang membangun adalah bentuk cinta. Tapi kalau wanita nyoba memperbaiki pria, pria merasa dia disuruh diperbaiki, seperti dianggap rusak. Wanita nggak sadar kalau niat baik itu malah bikin pria malu. Mereka salah kira kalau itu cuma usaha buat bantu pria berkembang.

Baca Juga:  Diet DASH untuk Menurunkan Tekanan Darah dan Mengatasi Obesitas

Kesimpulan dua kesalahan terbesar dalam hubungan:

1. Pria nyoba ngubah perasaan wanita kalau wanita sedih dengan ngasih solusi yang bikin perasaan wanita jadi nggak dianggap.
2. Wanita nyoba ngubah perilaku pria kalau pria salah dengan ngasih saran atau kritik yang nggak diminta.

Kalau kamu wanita, aku saranin selama seminggu ini coba jangan kasih saran atau kritik kalau nggak diminta dulu. Pria-pria dalam hidupmu pasti bakal lebih menghargai dan lebih perhatian sama kamu.

Kalau kamu pria, coba selama seminggu ini latihan dengar saat wanita ngomong, dengan tujuan cuma buat ngerti perasaannya secara hormat. Coba tahan diri buat nggak langsung kasih solusi atau ubah perasaannya. Kamu bakal kaget deh, betapa dia bakal makin menghargai kamu.

Memotivasi

Pria dan wanita punya cara yang berbeda dalam memotivasi. Kalau kamu paham ini, kamu bakal lebih siap mendukung pasangan dan juga dapat dukungan yang kamu butuhin di saat-saat susah dan bikin deg-degan.

Motivasi

Pria termotivasi dan merasa kuat kalau mereka merasa dibutuhkan… Sedangkan wanita termotivasi dan merasa kuat kalau mereka merasa dihargai. Rahasia motivasi ini masih berlaku sampai sekarang.

Kalau pria nggak merasa dibutuhkan dalam hubungan, lama-lama dia jadi pasif dan kurang semangat. Tapi kalau dia merasa dipercaya buat berusaha memenuhi kebutuhan pasangannya, dia jadi bersemangat dan punya lebih banyak energi untuk memberi.

Wanita termotivasi dan merasa kuat kalau mereka merasa dihargai. Kalau wanita nggak merasa dihargai, dia jadi merasa kewalahan dan capek karena kasih terlalu banyak. Tapi kalau dia merasa dicintai dan dihormati, dia jadi puas dan punya energi lebih juga.

Banyak pria bukan cuma pengen kasih cinta, tapi sebenarnya mereka kelaparan akan cinta itu. Masalah terbesar mereka adalah mereka nggak sadar apa yang sebenarnya hilang. Mereka jarang lihat ayahnya berhasil memuaskan ibu lewat kasih sayang dan memberi. Jadi mereka nggak tahu kalau salah satu sumber kepuasan terbesar bagi pria adalah dari memberi.

Wanita dapat inspirasi dari harapan bisa melayani, menyenangkan, dan memenuhi kebutuhan orang lain. Banyak pria nggak sadar betapa pentingnya buat wanita merasa didukung oleh orang yang peduli. Wanita senang kalau mereka percaya kebutuhannya bakal terpenuhi. Kalau wanita lagi sedih, kewalahan, bingung, capek, atau putus asa, yang paling dia butuhin adalah teman yang benar-benar ada untuk dia. Dia harus merasa nggak sendirian. Dia harus merasa dicintai dan dihargai. Memahami, berempati, memberi pengakuan, dan kasih sayang sangat membantu dia supaya lebih terbuka dan hargai dukungan. Pria nggak paham ini karena nalurinya bilang lebih baik sendiri waktu lagi sedih.

Wanita juga pernah hidup dengan filosofi “Aku rugi supaya kamu menang.” Selama semua orang berkorban untuk orang lain, semua bisa terjaga. Tapi setelah bertahun-tahun begini, mereka capek terus-terusan peduli dan bagi-bagi semuanya. Mereka juga pengen filosofi menang-menang. Sekarang, banyak wanita juga capek kasih terlalu banyak. Mereka butuh waktu istirahat. Waktu untuk jadi diri sendiri. Waktu untuk peduli sama dirinya dulu. Mereka pengen ada yang kasih dukungan emosional, tanpa harus mereka urus balik.

Pria dan wanita berubah saat mereka tumbuh dewasa. Waktu muda, wanita lebih rela berkorban dan ngikutin supaya pasangannya senang. Waktu muda, pria lebih egois dan kurang sadar sama kebutuhan orang lain. Pas wanita dewasa, dia sadar mungkin dia sudah terlalu banyak ngorbanin diri buat nyenengin pasangan. Pas pria dewasa, dia sadar gimana cara lebih baik untuk melayani dan menghargai orang lain.

Kalau wanita sadar dia terlalu banyak kasih, dia cenderung nyalahin pasangannya kalau nggak bahagia. Dia merasa nggak adil karena dia kasih lebih banyak daripada yang diterima. Tapi sebenarnya, kalau wanita kasih terlalu banyak, dia nggak seharusnya nyalahin pasangannya. Begitu juga, pria yang kasihnya kurang nggak seharusnya nyalahin pasangannya kalau pasangan jadi negatif atau tutup diri. Dalam dua kasus ini, nyalahin nggak akan menyelesaikan masalah. Yang dibutuhkan adalah empati, kepercayaan, kasih sayang, penerimaan, dan dukungan, bukan saling menyalahkan.

Wanita harus sadar batasan dirinya tentang seberapa banyak dia bisa kasih tanpa benci pasangannya. Daripada berharap pasangan “ngimbangin” apa yang sudah diberi, dia harus jaga supaya seimbang dengan mengatur seberapa banyak dia kasih. Kalau wanita sadar untuk dapat menerima dia harus mulai pasang batas, dia akan otomatis mulai memaafkan pasangannya dan coba cara baru untuk minta dan menerima dukungan.

Buat wanita, pasang batas dan menerima dukungan itu hal yang menakutkan. Mereka biasanya takut butuh terlalu banyak lalu ditolak, dinilai, atau ditinggal. Karena takut nggak didukung, dia malah nggak sadar dorong dukungan yang sebenarnya dia butuhin. Kalau pria dapat sinyal kalau wanita nggak percaya dia bisa penuhi kebutuhan, pria langsung merasa ditolak dan jadi nggak tertarik.

Putus asa dan nggak percaya ini bikin kebutuhan wanita yang sebenarnya jadi keliatan seperti “kebutuhan banget” yang malah bikin pria merasa wanita nggak percaya dia bisa dukung. Ironisnya, pria termotivasi banget kalau merasa dibutuhkan, tapi mereka nggak suka kalau wanita kelihatan terlalu butuh. Waktu begitu, wanita salah kira kalau butuh itu bikin pria nggak tertarik, padahal yang sebenarnya bikin pria nggak tertarik itu rasa putus asa, kecewa, dan nggak percaya.

Kalau wanita paham, butuh itu berarti minta bantuan dengan cara percaya, berharap pria akan berusaha sebaik mungkin. Ini bikin pria semangat. Tapi butuh yang berlebihan itu berarti butuh banget karena nggak percaya bakal dapat dukungan. Ini malah bikin pria menjauh dan merasa ditolak serta nggak dihargai.

Kalau wanita sadar dia memang pantas dicintai, dia buka pintu supaya pria bisa kasih padanya. Tapi kalau butuh waktu lama sampai dia sadar pantas dapat lebih, ironisnya dia malah nggak mau kasih kesempatan pria buat kasih. Wanita nggak perlu kasih lebih banyak buat hubungan yang lebih baik. Pasangannya justru bakal kasih lebih banyak kalau dia kasih lebih sedikit. Begitu dia nggak kasih terlalu banyak lagi, dan merasa layak, pria bakal mulai berusaha buat bikin dia bahagia.

Seringkali, kalau satu pasangan berubah jadi lebih baik, pasangan yang lain juga ikutan berubah. Ini salah satu hal ajaib dalam hidup.

Ketakutan terbesar pria adalah merasa dia nggak cukup baik atau nggak kompeten. Sama seperti wanita takut buat terima, pria takut buat kasih. Memberi berarti risiko gagal, dimarahi, dan nggak disetujui. Dia pengen kasih, tapi takut gagal, jadi nggak coba. Ironisnya, makin pria peduli, makin takut gagal, dan makin sedikit kasih. Untuk hindari gagal, dia berhenti kasih ke orang yang paling dia pengen kasih.

Langkah awal buat pria belajar kasih lebih banyak adalah sadar kalau nggak apa-apa buat salah dan gagal, dan nggak harus selalu tahu semua jawaban. Sama seperti wanita sensitif kalau merasa ditolak kalau nggak dapat perhatian, pria juga sensitif kalau merasa gagal waktu wanita ngomong masalah.

Itulah kenapa kadang susah buat dia dengerin. Dia pengen jadi pahlawan buat wanita itu. Waktu dia kecewa atau nggak senang sama apa pun, dia merasa gagal. Banyak wanita sekarang nggak sadar betapa rentannya pria dan betapa mereka juga butuh cinta. Cinta membantu pria tahu kalau dia cukup untuk memuaskan orang lain.

Kebutuhan Emosional

Pria dan wanita biasanya nggak sadar kalau mereka punya kebutuhan emosional yang beda. Makanya, mereka nggak otomatis paham gimana cara dukung satu sama lain. Pria biasanya kasih apa yang pria inginkan dalam hubungan, sementara wanita kasih apa yang wanita inginkan. Masing-masing salah kaprah mengira pasangannya punya kebutuhan dan keinginan yang sama. Akibatnya, keduanya jadi nggak puas dan saling kesal.

Baca Juga:  Merencanakan Pernikahan - Yang Perlu Kamu Tahu dan Lakukan

Perbedaan

Baik pria maupun wanita merasa sudah kasih banyak tapi nggak dapat balik. Mereka merasa cintanya nggak dihargai dan diakui. Padahal sebenarnya keduanya sudah menunjukkan cinta, cuma caranya beda dari yang diharapkan.

Contohnya, wanita merasa dia sudah menunjukkan cinta dengan banyak tanya dan perhatian. Tapi, seperti yang sudah kita bahas, ini bisa bikin pria jengkel. Dia bisa merasa dikekang dan pengen jarak. Wanita bingung, padahal kalau dia dikasih perhatian seperti itu, dia pasti senang. Tapi usahanya menunjukkan cinta malah diabaikan atau bikin kesal.

Begitu juga pria, mereka pikir sudah menunjukkan cinta, tapi cara mereka bisa bikin wanita merasa nggak dihargai dan nggak didukung.

Misalnya, waktu wanita sedih, pria pikir dia sudah dukung dengan bilang, “Santai aja, nggak seberapa kok.” Atau dia kasih wanita “ruang” buat tenang. Tapi bagi wanita, itu malah bikin dia merasa diremehkan, nggak dicintai, dan diabaikan.

Seperti yang sudah dibahas, saat wanita sedih, yang dia butuhkan adalah didengarkan dan dipahami. Kalau pria nggak ngerti beda kebutuhan pria dan wanita, dia nggak paham kenapa usahanya membantu malah gagal.

Sebagian besar kebutuhan emosional yang rumit ini sebenarnya bisa disimpulkan jadi satu: kebutuhan akan cinta.

Pria dan wanita punya 6 kebutuhan cinta utama yang beda tapi sama pentingnya.

Kebutuhan cinta utama pria:

  • Kepercayaan
  • Penerimaan
  • Rasa terima kasih
  • Kekaguman
  • Persetujuan
  • Dorongan semangat

Kebutuhan cinta utama wanita:

  • Perhatian
  • Empati
  • Penghormatan
  • Kesetiaan
  • Pengakuan
  • Kepastian

Tugas besar untuk memahami apa yang dibutuhkan pasangan jadi jauh lebih gampang kalau kita tahu 12 jenis cinta ini.

Kalau kamu lihat daftar ini, kamu bisa ngerti kenapa pasangan kamu mungkin merasa nggak dicintai. Dan yang paling penting, daftar ini bisa kasih kamu arahan buat memperbaiki hubungan dengan lawan jenis kalau kamu bingung harus gimana.

Pastinya, setiap pria dan wanita pada akhirnya butuh semua 12 jenis cinta ini.

Mengenali 6 kebutuhan utama wanita nggak berarti pria nggak butuh juga. Pria juga butuh perhatian, empati, penghormatan, kesetiaan, pengakuan, dan kepastian.

Maksud “kebutuhan utama” adalah kebutuhan itu harus dipenuhi dulu sebelum seseorang bisa sepenuhnya menerima dan menghargai jenis cinta yang lain.

Kalau nggak paham apa yang penting buat lawan jenis, pria dan wanita nggak sadar seberapa besar mereka mungkin menyakiti pasangan.

Cinta sering gagal karena orang secara naluriah kasih apa yang mereka mau.

Karena kebutuhan utama wanita adalah merasa dihargai, dimengerti, dan sebagainya, otomatis dia kasih banyak perhatian dan empati ke pria. Tapi bagi pria, dukungan perhatian itu malah terasa seperti wanita nggak percaya padanya.

Kepercayaan adalah kebutuhan utama pria, bukan perhatian.

Jadi, ketika pria nggak merespons positif perhatian wanita, wanita bingung kenapa dukungannya nggak dihargai.

Pria tentu saja kasih jenis cinta yang dia punya, tapi itu bukan yang dibutuhkan wanita. Jadinya mereka terjebak dalam siklus saling nggak memenuhi kebutuhan.

Banyak orang akhirnya menyerah karena hubungan jadi terlalu sulit.

Hubungan jadi lebih gampang kalau kita ngerti kebutuhan utama pasangan.

Bukan dengan kasih lebih banyak, tapi kasih yang benar-benar dibutuhkan supaya kita nggak cepat lelah.

Pemahaman tentang 12 jenis cinta ini akhirnya menjelaskan kenapa usaha kasih sayang kita kadang gagal.

Supaya pasangan bahagia, kamu harus belajar kasih cinta yang paling dia butuhkan.

Kalau pria dan wanita belajar dukung satu sama lain sesuai kebutuhan unik masing-masing, perubahan dan perkembangan akan terjadi dengan alami.

Dengan paham 6 kebutuhan utama pasangan kamu, kamu bisa arahkan dukungan cintamu sesuai kebutuhan mereka dan bikin hubungan jadi jauh lebih mudah dan memuaskan.

Menghindari Pertengkaran

Salah satu tantangan tersulit dalam hubungan yang penuh cinta adalah menghadapi perbedaan dan ketidaksepahaman. Seringkali, saat pasangan nggak setuju, obrolan bisa berubah jadi pertengkaran, dan tanpa sadar jadi perkelahian.

Tiba-tiba mereka berhenti ngomong dengan baik dan mulai saling menyakiti: saling menyalahkan, mengeluh, menuduh, menuntut, nggak rela, dan curiga.

Pertengkaran seperti ini nggak cuma nyakitin perasaan, tapi juga merusak hubungan. Karena komunikasi itu hal terpenting dalam hubungan, pertengkaran bisa jadi hal paling merusak, apalagi semakin dekat kita sama seseorang, semakin gampang juga buat nyakitin atau disakiti.

Gunakan Ini

Sebetulnya, aku sangat menyarankan supaya pasangan nggak berdebat. Kalau dua orang nggak punya keterikatan seksual, biasanya lebih gampang untuk tetap objektif waktu diskusi atau berdebat. Tapi kalau sudah ada keterlibatan emosional dan apalagi seksual, gampang banget bawaannya jadi pribadi dan baper.

Aturan dasar: jangan berdebat. Lebih baik diskusikan kelebihan dan kekurangannya. Negosiasikan apa yang kamu mau, tapi jangan berdebat. Kamu tetap bisa jujur, terbuka, dan bahkan ungkapkan perasaan negatif tanpa harus berkelahi.

Beberapa pasangan bertengkar terus-menerus sampai akhirnya cinta mereka pudar. Di sisi lain, ada juga pasangan yang menekan perasaan asli mereka supaya nggak berantem. Akibatnya, mereka juga kehilangan rasa cinta yang sebenarnya.

Yang terbaik adalah menemukan keseimbangan di antara kedua ekstrem itu. Dengan mengingat bahwa kita berbeda dan mengembangkan kemampuan komunikasi yang baik, kita bisa menghindari pertengkaran tanpa menekan perasaan sakit dan konflik.

Kalau nggak punya contoh yang baik, mengungkapkan perbedaan dan ketidaksepahaman bisa jadi susah banget. Kebanyakan orang tua kita nggak pernah berdebat dengan sehat, atau kalau berdebat langsung jadi ribut besar.

Luangkan waktu saat kamu nggak marah untuk cari tahu kata-kata apa yang lebih baik untuk pasanganmu, dan bagikan kata-kata yang kamu sukai juga.

Mempunyai beberapa “kalimat kesepakatan” yang sudah disiapkan sebelumnya bisa sangat membantu mengurangi stres saat konflik muncul.

Ingat juga, seberapa pun benar kata-katamu, perasaan di balik kata itu yang paling penting. Kalau pasanganmu nggak merasakan cinta, pengakuan, dan dukungan dari kata-katamu, stresnya malah makin bertambah.

Kadang cara terbaik untuk menghindari konflik adalah dengan memprediksi akan datangnya masalah dan menenangkan diri dulu. Ambil waktu untuk menenangkan diri supaya nanti bisa ngobrol lagi dengan pengertian, penerimaan, pengakuan, dan dukungan yang lebih baik.

Memulai perubahan seperti ini mungkin awalnya terasa canggung atau malah seperti manipulasi. Banyak orang berpikir cinta berarti “bilang apa adanya.” Tapi cara yang terlalu langsung ini nggak memperhatikan perasaan orang yang dengar.

Kamu tetap bisa jujur dan langsung ngomong soal perasaan, tapi dengan cara yang nggak menyakiti atau menyinggung.

Kalau kamu sedang menjalin hubungan dan pasanganmu mencoba cara baru, ingat mereka sedang berusaha lebih mendukung. Awalnya, cara mereka mungkin terlihat nggak alami atau nggak tulus. Nggak mungkin mengubah kebiasaan bertahun-tahun dalam beberapa minggu saja. Hargai setiap usaha mereka supaya mereka nggak cepat menyerah.

Penutup

Lain kali kamu merasa kesal sama lawan jenis, ingat bahwa pria dan wanita memang berbeda. Kalau kamu nggak ingat apa-apa dari buku ini, ingat saja kalau kita memang seharusnya berbeda, itu sudah cukup untuk membuatmu lebih penuh cinta.

Dengan perlahan-lahan melepaskan penilaian dan menyalahkan, serta terus mengajak pasanganmu dengan cara yang baik, kamu bisa membangun hubungan yang penuh cinta seperti yang kamu mau, butuh, dan pantas dapatkan.

Banyak hal baik menantimu. Semoga kamu terus berkembang dalam cinta.

Sekian Cara Mudah Untuk Memahami Lawan Jenis, Semoga Bermanfaat. Baca Juga Cara Mudah Kencan Online Untuk Pemula

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *