Cara Untuk Selalu Jadi yang Terdepan dan Memimpin Jalan
Berbeda dengan sistem atau budaya di mana semua orang dapat hadiah cuma karena ikut serta tanpa peduli usaha, kemampuan, atau skor mereka, posisi yang benarbenar penting dalam bisnis dan yang bawa hasil paling besar itu, tentu saja, posisi pertama. Kalau kamu nggak di posisi teratas di pasar kamu, berarti kamu sedang dalam risiko.
Kalau pasar penuh dengan banyak bisnis, perusahaan yang di posisi pertama bakal terus dapat pelanggan dan makin besar, sementara pemain yang lemah cuma dapat keuntungan kecilkecilan, itu karena pasar memang memangkas yang kecilkecil. Tapi kalau masamasa baik itu berakhir, perusahaan di posisi pertama bakal untung besar dan ambil pangsa pasar dari para pesaing lain, sementara yang lain harus merasakan akibatnya. Jadi, stop deh kompromi dan terlalu “fair”.
Mari kita persiapkan kamu supaya selalu siap tempur, setiap saat, untuk jadi nomor satu di bisnismu. Kamu harus di puncak saat pasar lagi bagus, dan harus bisa ambil pangsa pasar saat keadaan kurang bagus.
Kenali Kekuatanmu
Saya akan mulai dengan hal yang saya yakin kamu punya: kekuatan. Sayangnya, kebanyakan orang nggak sadar kalau mereka punya kekuatan. Mereka malah mikir nggak punya apaapa. Padahal itu nggak benar. Semua orang punya kekuatan, cuma nggak semua sadar atau pakai kekuatan itu.
Malahan, kita sering mulai bisnis di tempat di mana kita nggak punya kekuatan, dengan orangorang yang nggak kita kenal. Ini cara paling susah buat bikin bisnis.
Kekuatanmu
Semua orang pasti punya kekuatan yang sudah ada sejak lama. Orangorang yang kamu kenal — teman, keluarga, saudara, teman sekolah, bos lama, karyawan sekarang, bahkan musuhmu — semuanya bagian dari itu. Kekuatan ini nggak diam aja selama kariermu; dia bisa tumbuh (atau malah berhenti tumbuh) tergantung seberapa kamu peduli dan rawat.
Untuk kembangkan dan perbaiki kualitas kekuatanmu, mulai saja dari apa yang kamu punya. Bisnis MLM itu berhasil karena mereka mengandalkan kekuatan orang yang sudah mereka punya. Gabungkan kekuatan itu dengan produk yang bagus, kamu akan dapat bisnis yang tetap untung walau kondisi ekonomi naik turun.
Itulah kenapa banyak bisnis fokus banget sama kepuasan pelanggan dan ngerti betapa pentingnya buzz (ramai di omongan orang) untuk penjualan di masa depan. Banyak bisnis malah gagal karena terlalu mengandalkan iklan dan klaim kepuasan pelanggan tanpa benarbenar membangun kekuatan yang alami dari jaringan yang mereka punya.
Kalau kamu bisa aktifkan kembali kekuatan ini, kamu akan ketemu orangorang yang benarbenar cocok beli produkmu dan mau cerita ke orang lain.
Kekuatanmu adalah cara paling cepat dan efektif untuk dapat bisnis langsung. Iklan tradisional sekarang jadi ketergantungan di abad 21, di mana kekuatan bisnis tergantung pada iklan besarbesaran ke orang yang nggak kamu kenal dan belum tentu tertarik atau cocok dengan produkmu. Banyak anggaran iklan hilang begitu saja ke orangorang yang bukan targetmu. Cara ini bahkan nggak murah, apalagi kalau kamu harus ngatur uang dengan ketat.
Padahal mengaktifkan kembali kekuatan yang kamu punya jauh lebih hemat biaya, cuma perlu usaha sedikit. Jangan khawatir dulu apakah orangorang yang kamu hubungi cocok atau tertarik dengan produkmu, buat dulu daftar orangnya, lalu hubungi mereka. Ingat, orang yang kamu kenal juga punya kenalan yang mungkin lebih cocok jadi prospek. Kamu harus aktifkan semua kontak yang mungkin dan mulai manfaatkan kekuatan itu buat kamu.
Mulai hubungi teman lama, keluarga, saudara, dan bosbos lama. Tunjukkan ketertarikan yang tulus ke mereka. Tanyakan apa kabar, apa yang mereka lakukan sekarang, gimana kerjaannya, dan keluarga mereka. Orang suka cerita tentang diri mereka sendiri dan senang kalau ada yang benarbenar perhatian. Kasih tahu juga apa yang kamu lakukan, tapi jangan langsung jualan ya. Ini bukan telepon jualan, tapi telepon buat reconnect.
Telepon lebih efektif dibanding email atau surat, tapi sebaiknya juga kamu kirim email atau surat di hari yang sama. Jelaskan dengan jelas kalau tujuanmu telepon cuma buat ngobrol dan catch up, bukan buat jualan.
Di semua kondisi ekonomi — bagus, buruk, atau biasa saja — hubungan dan koneksi itu kunci. Orang yang kamu kenal punya uang atau kenal orang yang punya uang. Mereka ini yang butuh dan ingin produkmu. Semakin banyak orang yang kamu hubungi, semakin besar peluang kamu menemukan dan jual ke target pasar kamu.
Ingat: orang suka beli dari orang yang mereka kenal dan suka. Saat uang ketat, mereka bakal lebih memilih belanja ke orang yang mereka percaya. Kamu mungkin pernah ketemu teman lama dan kecewa banget waktu tahu mereka baru beli produk yang kamu jual dari orang lain. Duh! Rugi banget, kan? Sakitnya itu dalam, padahal bisa dicegah kalau kamu rajin kontak sama orang yang kamu kenal. Kalau lagi lancarlancar aja mungkin kamu bisa santai, tapi kalau lagi susah, jangan sampai kehilangan peluang bisnis!
Intinya, jangan pernah biarkan dirimu ada di posisi rugi itu, apapun kondisi ekonomi. Kamu harus manfaatkan semua kesempatan yang ada.
Proses mengaktifkan kembali kekuatanmu ini mungkin bakal terasa kayak kamu balik ke gym setelah nggak olahraga selama 6 bulan. Semua terasa baru dan kamu harus pakai otot yang sudah lama nggak dipakai. Tapi kayak olahraga, kalau kamu paksain mulai lagi dan tahan rasa sakitnya, kamu bakal senang karena hasilnya nanti! Jadi, lawan rasa malasmu dan tahu kalau perjuanganmu bakal terbayar. Selama kamu terus usaha dan latihan, kamu akan bangun kembali otot — dan dalam hal ini, kekuatanmu.
Menang Penjualan
Coba deh pikirkan semua orang yang pernah kamu kerja bareng tapi belum pernah beli produkmu. Mungkin jumlahnya banyak, karena kenyataannya kamu memang nggak jual ke sebagian besar orang yang kamu kenal atau kerja bareng. Sekarang kita bakal fokus buat mengubah orangorang yang belum beli itu jadi pelanggan yang akhirnya beli.
Dapatkan Penjualan
Meskipun jarang dipakai, cara ini benarbenar ampuh. Kan sebenarnya mereka belum beli karena kamu belum sempat closing sama mereka, bukan karena mereka nggak mau. Semua orang pada akhirnya bakal beli sesuatu, cuma masalah kapan dan dari siapa. Kamu gagal closing bukan berarti mereka nggak bakal tertarik sama produkmu lagi.
Mungkin kamu berhenti followup, atau mereka beli dari orang lain, tapi itu nggak berarti mereka nggak bisa jadi prospek kamu lagi sekarang. Mungkin dulu mereka belum siap, belum ada uang, atau lagi pikirpikir dulu. Bisa juga mereka salah beli produk dari orang lain dan nggak puas.
Peluang yang sering dilupakan ini harus kamu rebut lagi supaya kamu bisa maju dan menang. Jangan buang waktu mikirin kenapa dulu kamu nggak bisa jual ke mereka. Mereka masih peluang yang bagus dan jangan dianggap sebagai kegagalan atau kerugian.
Sebaliknya, kamu harus aktifkan kembali mereka sampai akhirnya mereka jadi pembeli sukses atau setidaknya jadi bagian dari jaringan kontak kuatmu. Orangorang ini cocok banget masuk ke daftar kontak pribadi kamu untuk dihubungi rutin. Ingat, semua orang kenal orang lain, makin banyak orang yang kamu kenal, makin banyak yang kenal kamu juga!
Kemungkinan besar kamu belum cukup giat, konsisten, atau sabar ngejar prospek. Peluang bisnis yang kamu cari sebenarnya sudah ada di file atau daftar kontakmu. Karena kamu sudah invest waktu dan tenaga, terus aja followup sampai kamu dapat hasilnya. Cara terbaik adalah dengan cek lagi catatan atau database kamu.
Gunakan semua cara untuk dapat pelanggan baru: telepon, SMS, surat, email, bahkan kunjungan langsung, dan jangan pernah berhenti ngejar. Aku pernah telepon prospek setiap hari selama 20 hari berturutturut sampai akhirnya mereka angkat telepon. Kalau sudah saatnya mereka butuh produk kayak milikku, aku pasti jadi pilihan pertama mereka.
Agak gila ya? Tapi kalau kamu mau jadi nomor satu, ya harus siap ngelakuin itu!
Kalau seseorang belum beli darimu, lakukan pendekatan baru seolaholah kamu belum pernah coba sebelumnya. Kamu harus mulai jualan dari awal lagi. Jangan anggap apa yang mereka mau dulu sama dengan yang mereka mau sekarang. Tanyakan apa yang berubah sejak waktu itu. Tanyakan kenapa mereka nggak beli dulu.
Lalu tanya, “Apa yang kamu mau capai sekarang?” Siklus jualan ini bisa berkembang, mungkin kamu harus pakai strategi baru, presentasi baru, bahkan produk baru, dan tawaran baru. Jangan buruburu skip langkahlangkah jualan yang dulu pernah kamu lakukan. Mulai dari awal dan lupakan apa yang pernah kamu lakukan sebelumnya, karena sekarang sudah nggak relevan.
Ingat: setiap kontak itu lebih berharga daripada cuma satu penjualan. Orang itu bisa beli lagi nanti dan mungkin kenal orang lain yang bakal beli juga. Perbedaan utama antara kontak dan pembelian cuma hubungan yang kamu bangun.
Setelah telepon, selalu followup dengan surat atau email, dan masukkan orang itu ke daftar kontak pribadi kamu serta jadwalkan kunjungan atau kontak selanjutnya. Terus jaga hubungan sama prospek yang belum beli sampai mereka akhirnya jadi pelanggan kamu.
Meyakinkan prospek yang belum beli bisa sangat efektif terutama buat yang pernah tanya produk kamu dalam 12 tahun terakhir, bahkan bisa sampai 3 tahun. Tapi prospek terbaik biasanya yang kontak kamu dalam 6 bulan terakhir. Kamu harus kreatif terus buat followup, jangan cuma fokus jualan aja.
Putuskan bahwa nggak ada yang bisa menghalangimu untuk melakukan tugas dan usaha yang dibutuhkan buat dapat bisnis yang kamu mau. Mungkin terdengar ekstrem, tapi kamu dan aku nggak cari izin orang lain. Kita mau kembangkan bisnis kita. Kalau kamu nggak jaga kontak, kamu nggak akan pernah bangun hubungan yang bikin prospek jadi pembeli.
Buat mengatasi rasa gak nyaman saat followup terus, coba pikirin apa untungnya kalau usaha itu berhasil. Misalnya, kamu pengen dapat pelanggan yang nilainya ratusan ribu buat bisnismu dan ribuan buat kamu, plus kerjaan yang aman dan rasa bangga. Tanyakan ke diri sendiri, “Apa layak nggak sih aku tahan rasa kesel terus followup walau sudah dibilang nggak, demi dapat kesempatan ini?” Kalau kamu nggak usaha, ya gak dapat penjualan. Kalau kamu usaha, bisa jadi dapat!
Pelajaran penting:
1. Berkomitmen untuk followup terus.
2. Perhatianmu ke prospek lebih penting daripada perhatian mereka ke kamu.
3. Katakan dari awal kalau kamu bakal terus followup sampai dapat hasil.
4. Kreatiflah dalam cara followup.
5. Selalu tinggalkan pesan.
6. Jangan pernah berhenti, nggak pernah!
Bikin Mereka Terpesona
Coba tanya diri kamu, kapan terakhir kali ada orang yang kasih pengalaman “wow” yang benerbener bikin kamu terkesan dalam 90 hari terakhir? Aku yakin jawabannya kebanyakan “enggak ada”. Sekarang ini orang udah kebiasa dapat layanan biasabiasa aja, sebelum dan setelah beli, jadi kalau dapat sesuatu yang lebih dari biasa, mereka pasti langsung ngerasa bedanya.
Wow
Sangat jarang orang kasih pelayanan yang benerbener bikin pengalaman spesial dan kesan positif yang mendalam. Coba pikir, seberapa sering kamu inget sama orang yang pernah nglayani kamu? Kalau kamu inget, itu karena mereka jahat atau nyebelin, kan? Aku yakin kamu jarang inget mereka kalau mereka baik, tapi gampang banget inget kalau mereka nyebelin.
Kamu harus melakukan segala cara supaya pelanggan yang sekarang tetap setia, karena mereka adalah pondasi buat kamu kembangin bisnis. Tanpa kabar baik dari mulut ke mulut, kamu gak punya kesempatan buat bertahan apalagi ngambil pangsa pasar. Cara terbaik supaya pelanggan tetap setia adalah bikin mereka senang lebih dari yang mereka harapkan, dan terus lakukan itu sebelum, saat, dan setelah mereka beli.
Kalau kamu benarbenar mau bikin mereka senang banget, pastikan mereka terkesan sebelum mereka beli, karena kalau nggak, kamu nggak akan punya kesempatan bikin mereka terkesan nanti! Ini selalu penting, tapi khususnya penting banget sekarang kalau kamu mau beda dari pesaing. (1) Kamu nggak boleh kehilangan kesempatan; dan (2) ini waktu yang tepat buat ambil pangsa pasar dari orang lain. Kamu gak cuma mau pelanggan merasa “cukup”, tapi kamu mau mereka bilang “wow!”
Bikin “wow” itu sebenarnya lebih gampang pas kondisi lagi susah daripada pas kondisi bagus, karena pesaing kamu lagi fokus banget sama masalah mereka waktu susah, jadi pelayanan mereka kemungkinan jadi kurang bagus. Saat pelanggan lagi ketat soal duit dan jadi lebih pilihpilih, kamu harus bisa ngasih pengalaman yang bikin mereka “wow”. Kalau mereka dapat pengalaman “wow”, kesempatan mereka buat ngeluarin uang ke kamu jadi jauh lebih besar. Dengan media yang terus ngingetin orang soal masa sulit, “wow” itu jadi alasan utama pelanggan mau bilang “iya”.
Aturan penting yang harus diingat: Harga itu nggak pernah bikin orang “wow”. Produk juga biasanya bukan sumber “wow”, kecuali kamu satusatunya yang punya produk itu, tapi itu jarang banget. Momen “wow” itu terjadi waktu kamu kasih produk, jelasin gimana produk itu bisa bantu mereka, dan bikin mereka ngerasa senang lewat cara kamu nunjukin, melayani, dan nyediain pengalaman itu.
Cara terbaik untuk bikin pelanggan makin banyak adalah kasih mereka lebih dari yang mereka bayar. Nggak usah potong harga atau diskon, itu nggak nambah nilai atau selesaikan masalah, malah kadang bikin nilai produk jadi berkurang di mata pelanggan. Kebanyakan sales mikir kalau potong harga itu cara buat jual lebih banyak, tapi aku bisa kasih kamu banyak contoh bisnis yang bangkrut garagara cuma jadi yang termurah.
Cari cara buat kasih layanan ekstra, sedikit lebih dari biasanya; ini yang bakal bikin bedanya antara cuma bikin pelanggan “cukup puas” sama bikin mereka terpesona. Bisa dari cara kamu menyapa, jawab telepon, atau tawarin minuman dingin, itu bisa bikin pengalaman “wow”.
Ada banyak banget cara kreatif buat kasih pengalaman “wow” yang nggak harus soal potongan harga atau produk. Perlindungan terbaik bisnis kamu adalah daftar pelanggan yang sudah kamu buat terkesan, senang banget, dan puas, sehingga mereka terus kasih proyek atau beli terus karena suka cara kamu melayani mereka.
Kamu juga harus berkomitmen buat bikin pelanggan di jaringanmu “wow” walaupun mereka belum beli dari kamu. Followup lewat telepon, email, atau kunjungan pribadi itu semua kesempatan buat bikin mereka terpesona. Semua orang bisa beli produk kayak kamu, dan pasti ada yang jual lebih murah.
Hal yang bikin kamu beda dari yang lain adalah kamu rajin merawat, ngasih layanan, dan melakukan semua yang kamu bisa buat bikin pelangganmu terpesona.
Jangan cuma berusaha buat bikin pelanggan “cukup puas”, tapi bikin mereka “wow”. Semakin sering kamu bikin mereka “wow”, kamu nggak perlu banyak promosi karena mereka sendiri yang bakal rekomendasiin bisnismu! Kalau mereka kasih kamu satu dolar, tanya diri sendiri, “Gimana caranya aku bisa kasih pengalaman ‘wow’ senilai 10 kali lipat dari itu?”
Pemasaran Hebat
Salah satu hal pertama yang biasanya dilakukan orang atau bisnis saat lagi susah adalah ngurangin iklan dan promosi. Itu salah besar! Justru sekarang waktunya kamu makin gencar kenalin bisnis kamu dengan cara pemasaran yang hemat tapi efektif supaya dunia tahu siapa kamu, apa yang kamu kerjain, dan apa yang kamu tawarkan. Meski kamu pengen banget ngirit, sekarang bukan waktu yang tepat buat nyembunyi. Biarin aja pesaing kamu pangkas habis iklannya sampai mereka hilang, sementara kamu justru makin tampil ke depan.
Iklan
Sekarang ini, penting banget buat ada di kepala pelanggan dan calon pelanggan kamu. Walaupun terdengar bertentangan dengan kabar buruk yang ada, kamu harus tetap dengan agresif dan pintar promosiin diri dan bisnis kamu supaya tetap eksis, berkembang, dan bisa ngambil pangsa pasar dari pesaing. Tapi ya, harus pinter juga supaya nggak buangbuang uang buat cara yang nggak efektif.
Saat keadaan lagi lesu, tingkatkan waktu yang kamu pakai buat promosi dan cari bisnis baru. Biasanya kamu bisa dapat harga iklan yang paling oke karena banyak yang ngurangin iklan. Selain cara tradisional, coba cari dan pakai cara kreatif biar bisnis kamu makin dikenal di komunitas atau lingkaran tempat kamu berjualan. Misalnya, kalau biasanya kamu cuma pakai 10% waktu buat promosi dan cari prospek saat pasar lagi ramai, coba naikkan jadi 50% waktu kamu saat pasar lagi sepi.
Seperti yang sudah kita bahas, kalau bisnis lagi turun, kamu harus lebih ekstra narik pelanggan, followup prospek, dan jaga serta kembangkan jaringan kekuatanmu. Selain lewat iklan tradisional, kamu juga bisa pakai cara yang nggak perlu keluar duit, seperti telepon, kunjungan langsung, surat, email, pamflet, sosial media, kegiatan gereja, ezine, seminar, briefing, video, ikut kegiatan komunitas, ngomong di klub rotari, latih tim sepak bola anak kamu, dan lainlain. Sebagian besar cara ini unik, bikin reputasi baik, bikin orang makin kenal, dan cuma perlu waktu dan tenaga kamu!
Bagian kedua dari strategi ini adalah, apapun yang kamu lakukan, pastikan kamu konsisten. Lakukan dengan agresif dan rutin setiap hari, minggu, dan bulan, sepanjang tahun. Kamu harus berkomitmen sama program pemasaran sepanjang tahun, bukan cuma pas lagi butuh bisnis aja. Entah itu iklan tradisional atau cara pemasaran yang lebih kreatif, pastikan kamu tahan lama menjalankannya karena semua butuh waktu untuk berdampak.
Kalau lagi nyiapin kampanye PR atau iklan besar, aku selalu mikir berapa biaya jalannya kampanye itu dalam setahun, bukan cuma seminggu atau sebulan. Strategi ini memastikan ada aliran prospek baru secara rutin ke depannya, meski hasil langsungnya belum tentu kelihatan. Promosi yang kamu lakukan sekarang akan memulai proses penjualan yang hasilnya akan terasa sekitar 6 bulan ke depan, saat kamu benarbenar butuh bisnis baru.
Kampanye itu juga harus bikin reputasi kamu makin bagus di komunitas atau lingkungan tempat produk kamu dibutuhkan. Selain itu, dengan kamu aktif dan melakukan sesuatu buat bisnismu, bukan cuma duduk santai di meja nunggu kondisi membaik, kamu juga akan makin percaya diri.
Jenis pemasaran yang paling efektif di segala kondisi ekonomi adalah gabungan dari pemasaran langsung yang fokus hasil (misalnya iklan cetak langsung, surat penawaran, promo khusus) dan caracara murah atau gratis yang bisa tingkatkan visibilitas (seperti siaran pers, artikel, pidato, buku, seminar, ezine, wawancara radio atau TV). Ya, memang butuh waktu dan tenaga, tapi kalau nggak lakukan ini, risiko bisnis kamu besar. Jangan mikir pemasaran cuma soal biaya, karena banyak usaha bisa dilakukan cuma dengan modal tenaga kamu.
Jalankan setiap bagian dari program pemasaran kamu dengan aksi besar dan penuh tenaga. Definisi “aksi besar” menurut aku adalah langkah yang bakal bikin kamu dan bisnismu dapat tantangan baru. Ya, kamu nggak salah baca. Kamu memang harus bikin tantangan baru.
Banyak orang justru takut sama tantangan ini dan akhirnya tetap di zona nyaman dengan masalah yang ituitu aja selama bertahuntahun. Mereka nggak maju karena nggak cukup bertindak, apalagi bertindak dengan “aksi besar” yang perlu diikuti terusmenerus. Akhirnya mereka dapat masalah yang membosankan, bukan masalah baru yang menantang tapi menguntungkan. “Aksi besar” itu kunci supaya pemasaranmu efektif.
Dimanapun posisi kamu, kamu harus jago memasarkan dirimu sendiri supaya kamu makin berguna buat perusahaan, pelanggan, dan pasar. Kamu harus bisa bikin dirimu jadi orang yang nggak tergantikan. Kalau bisa seperti itu, kamu nggak bakal kehabisan kerjaan atau pemasukan. Ingat: pemasaran hebat itu bukan cuma soal keluar duit buat iklan, tapi soal investasi tenaga supaya kamu dikenal dan punya nilai di pasar.
Pelatihan
Kemampuan kamu dalam jualan, komunikasi, negosiasi, dan menutup transaksi itu penting banget supaya kamu bisa sukses dan bisnis kamu berkembang. Kamu nggak bakal bisa ambil pangsa pasar kalau nggak bisa jual ide, produk, dan jasa kamu. Semua pekerjaan butuh skill. Tukang kayu butuh palu, paku, dan kayu; koki butuh alat masak, resep, bumbu, kulkas, kompor, dan oven. Kamu dan bisnis kamu butuh, lebih dari segalanya, kemampuan mengorganisasi, merencanakan, dan yang paling penting, kemampuan jualan produk dan jasa kamu.
Kemampuan Jualan
Kamu bisa rencanain dan atur strategi sampai capek, tapi kalau nggak bisa jual produkmu, buat apa juga semua itu? Banyak dari kita nggak punya antrean orang yang siap beli produk kita; kita harus kerja keras bikin orang tertarik, jual produk, dan tutup penjualan. Uang adalah sumber hidup bisnis, dan uang itu datang dari penjualan.
Makanya, aset terpenting di setiap bisnis adalah kemampuan jualan orangorang yang terlibat.
Kemampuan jualan itu gabungan dari komunikasi yang baik, motivasi, percaya sama produk sendiri, sikap yang positif, kemampuan presentasi, followup yang konsisten, dan menciptakan peluang baru yang potensial. Kadang kita malah merasa nggak enak atau malu disebut salesman, tapi itu salah besar. Rasa malu ini muncul karena kita nggak pernah serius belajar seni jualan yang sebenarnya.
Bahkan orang yang menganggap dirinya ahli jualan sering cuma tahu dasardasarnya dan nggak pernah sempurnakan semua kemampuan yang bisa dipakai. Aku nggak cuma ngomong soal aksi jualan biasa, tapi tentang cara utama untuk kuasai pasar dan jadi yang nomor satu.
Meski ada anggapan orang lahir jadi sales, sebenarnya nggak ada yang langsung jadi jago jualan. Memang ada orang yang punya kemampuan alami buat membangun hubungan, tapi mereka nggak bakal jago jualan kalau nggak belajar skill lengkapnya. Orang yang benarbenar ngerti jualan sebagai skill dan seni, dan mau invest waktu buat belajar dan latih kemampuan mereka, itulah yang bakal sukses. Hasil penjualan yang konsisten nggak akan didapat orang biasabiasa aja, yang paspasan, atau yang cuma nunggu orderan datang.
Jadi sadar deh, kamu nggak bisa bertahan dan maju kalau nggak belajar jualan diri kamu, produk, jasa, ide, dan impianmu. Ini berlaku buat semua orang, apapun posisi kamu. Jualan bukan cuma pekerjaan, tapi hal yang kamu lakukan supaya bisa wujudkan apa yang kamu mau.
Mulai sekarang, latih terus kemampuan jualanmu setiap hari. Aku sarankan kamu lakukan ini walau kamu bukan sales. Orang yang bisa bikin atau bantu penjualan dan pendapatan itu nggak bakal kehabisan kerjaan, uang, atau kesempatan.
Pahami jualan sebagai teknologi, sistem, dan seni, lalu tekuni sampai jadi ahli supaya bisa sampai puncak, bukan cuma anggap jualan sebagai pekerjaan biasa.
Manfaatkan setiap waktu dan kesempatan yang ada untuk belajar seni jualan. Luangkan waktu setiap hari untuk belajar cara dapat penghasilan untuk dirimu dan bisnismu. Fokus untuk kembangkan bisnismu sampai pesaingmu tertinggal jauh. Nggak ada skill yang lebih penting buat suksesmu selain jualan.
Kamu harus paham (atau belajar ulang) semua hal tentang menciptakan peluang jualan, mengerti kebutuhan calon pelanggan, mendapat persetujuan, presentasi, negosiasi, dan menutup transaksi.
Nggak ada industri di dunia ini yang nggak berubah. Yang nggak berubah biasanya akan hilang. Contohnya Van Gogh, pelukis hebat yang cuma bisa jual satu lukisan dari ratusan karya yang dibuatnya selama hidup. Dia punya karya luar biasa tapi karena nggak bisa atau nggak mau jual karyanya, dia nggak dapat penghasilan sampai setelah dia meninggal. Ini bukti, seistimewa apapun produkmu, kamu nggak bakal dapat untung kalau nggak bisa pasarkan.
Karena persaingan makin ketat di era teknologi, pembeli sekarang lebih pinter, teredukasi, pilihpilih, dan nggak gampang kena trik jualan jadul. Apalagi ekonomi yang lagi ketat dan pesaing yang berlombalomba dengan harga termurah tapi takut pasarkan produk mereka. Jadi tugas kamu buat promosikan produk dan ide jadi makin susah.
Pelatihan jualan nggak harus mahal, justru ini yang bikin kamu dapat penghasilan saat kondisi susah supaya bisnis kamu tetap jalan. Kamu nggak boleh buang peluang sekarang; harus bisa manfaatin tiap hari dan tiap kesempatan buat dapat setiap penjualan. Banyak orang mikir gimana caranya ngeluarin uang, padahal lebih baik fokus tingkatin skill supaya bisa dapat uang dan raih peluang.
Orangorang sukses yang aku kenal, fokus buat manfaatin setiap peluang yang ada buat dapat uang. Investasi waktu buat pelatihan dan belajar komunikasi itu satusatunya cara buat maju.
Ingat, kalau kamu bilang “tidak” sama sesuatu dalam hidup, biasanya itu karena kamu kurang tahu. Kalau kamu nggak punya uang, berarti ada sesuatu yang belum kamu mengerti tentang uang. Kalau kamu nggak punya prospek, berarti ada yang belum kamu tahu soal cari prospek. Kalau kamu nggak punya penjualan, berarti ada yang belum kamu paham soal jualan.
Sejauh mana kamu bisa jual itu bergantung sama kemampuanmu buat komunikasi efektif, dapat persetujuan, atasi keberatan, menarik perhatian, kasih peluang, demo produk dengan baik, negosiasi, dan tutup penjualan. Masa depan dan kondisi keuanganmu tergantung kemampuanmu ciptakan peluang dan dapat uang lewat jualan.
Meski kamu mungkin pernah dengar sebaliknya, semua orang pasti jual sesuatu suatu saat. Jadi apapun jabatan atau posisi kamu, aku minta kamu pelajari sebanyak mungkin tentang seni jualan ini. Ini satusatunya cara supaya kamu bisa maju terus dan nggak pernah terhenti.
Penutup
Aku rasa sekarang tugas aku adalah mendorong kamu supaya benarbenar praktek dan lakukan semua ini. Realitanya: ekonomi besar yang susah ini nggak akan kasih kamu kesempatan dan bisnis tanpa kamu berani ambil langkah awal yang serius. Ekonomi mungkin bahkan nggak sadar kamu ada; selama ini kamu cuma jadi bagian kecil ekonomi dan mungkin nggak pernah mikirin buat bangun bisnismu sendiri.
Pemerintah nggak bakal bantu kamu, dan jelas nggak akan dorong kamu atau bisnismu supaya maju. Bahkan kalau pemerintah tawarin bantuan, mungkin kamu malah lebih baik menolak. Uang nggak bakal jamin kelangsungan atau kebebasan finansialmu, sekeras apapun kamu berjuang buat dapatkan mereka.
Ekonomi memang lagi susah; kamu bisa pilih jadi korban dan ambil sisasisa yang ada setelah triliunan orang lain ambil bagian mereka, atau kamu bisa bangun bisnismu sendiri dan nggak jadi korban keadaan.