Cara Mudah

Menetapkan Tujuan untuk Diri Sendiri

Menetapkan Tujuan untuk Diri Sendiri – Ingin lebih fokus dan termotivasi? Pelajari cara menetapkan tujuan yang jelas, menantang, dan memuaskan berdasarkan teori Locke dan Latham untuk meningkatkan performa dan pencapaian pribadi.

Memahami Teori Menetapkan Tujuan

Mungkin yang paling terkenal dalam teori menetapkan tujuan adalah para filsuf E.A. Locke dan G. Latham. Teori mereka bilang, sebenarnya manusia itu secara alami suka menetapkan tujuan, dan mencari cara buat mencapai tujuan itu adalah hal yang wajar dari perilaku manusia.

Beberapa hal dasar yang jadi landasan teori menetapkan tujuan ini adalah:

1. Orang biasanya menetapkan tujuan yang berhubungan dengan tugas secara logis.
2. Oranglah yang menentukan berapa banyak waktu dan usaha yang akan mereka keluarkan untuk mencapai tujuan itu.
3. Tujuan supaya efektif harus jelas, diterima, dan bisa dicapai.
4. Penting untuk mendapatkan masukan atau feedback tentang performa kita.

Teori ini mengasumsikan semua hal di atas, lalu menyatakan beberapa hal penting:

1. Menetapkan tujuan memengaruhi perilaku kita.
2. Tujuan yang sulit akan menghasilkan performa yang lebih tinggi.
3. Motivasi datang dari pelajaran dari tujuan sebelumnya.
4. Kejelasan tujuan memengaruhi performa.
5. Kesulitan tujuan berbanding lurus dengan rasa puas.

Menetapkan Tujuan dan Perilaku

Teori ini bilang, dengan menetapkan tujuan, kita bisa membuat keputusan yang lebih terencana. Setelah tahu tujuannya, kita jadi lebih termotivasi dan diarahkan untuk mencapainya. Ini juga membantu kita komit dan mengatur aktivitas supaya gak nyasar dan tetap fokus pada tujuan.

Performa Tergantung Kesulitan

Semakin sulit tujuan yang ingin dicapai, biasanya performa kita juga makin tinggi. Kalau tugas terasa menantang, kita cenderung akan berusaha lebih keras buat menyelesaikannya. Ada empat faktor utama yang memengaruhi performa menurut teori ini:

1. Menetapkan tujuan bikin kita fokus pada tindakan yang penting dan gak buang-buang waktu buat hal-hal yang gak terkait.
2. Semakin tinggi tujuan, semakin besar usaha yang harus kita keluarkan.
3. Kalau kita tahu kita bisa atur waktu dan tenaga kita, kita jadi lebih gigih.
4. Kita selalu bisa belajar dari pengalaman sebelumnya.

Motivasi Datang dari Pengalaman Lama

Orang jadi termotivasi untuk capai tujuan kalau mereka pernah mengalami situasi serupa sebelumnya, terutama kalau sebelumnya gagal. Teori ini bilang, kesalahan dan ketidakpuasan dari masa lalu bikin kita mau berusaha lebih baik lagi.

Tujuan yang Jelas Bikin Performa Lebih Baik

Kalau kita tahu dengan pasti apa yang ingin kita capai, kita akan lebih gampang tahu langkah-langkahnya dan lebih cepat sampai ke tujuan. Dengan begitu, performa kita jadi maksimal.

Kesulitan Tujuan Mempengaruhi Kepuasan

Orang biasanya merasa lebih puas setelah menyelesaikan tugas yang sulit. Menurut teori Locke dan Latham, rasa puas itu tergantung dari seberapa besar usaha dan pengorbanan yang kita keluarkan. Tujuan yang menantang bikin rasa pencapaian kita jadi lebih kuat.

Motivasi dan Menetapkan Tujuan

Bayangin deh kalau kamu tahu kamu bisa mencapai apa saja yang kamu mau, misalnya dapat pekerjaan yang selama ini kamu pikir agak susah dicapai, atau membangun hubungan baru yang selama ini terasa susah banget, itu pasti keren banget, kan?

Tetap jaga pikiranmu positif, ya. Jangan marah atau nyesel sama diri sendiri karena belum pernah pakai sumber daya yang kamu punya sebelumnya. Kalau kamu terus fokus sama hal negatif, itu malah bisa bikin kamu gak maju-maju. Lebih baik fokus sama apa yang benar-benar kamu inginkan, hasil yang kamu mau capai.

Yang kamu butuhkan cuma motivasi dan menetapkan tujuan.

Menetapkan-Tujuan-untuk-Diri-Sendiri-683x1024 Menetapkan Tujuan untuk Diri Sendiri
Menetapkan Tujuan untuk Diri Sendiri

Menetapkan Tujuan dan Performa

Menetapkan tujuan bisa bikin performa kamu lebih baik kalau:

  • Tujuannya jelas dan spesifik
  • Tujuannya sulit tapi realistis
  • Tujuannya menantang
  • Tujuannya bisa dicapai
  • Tujuannya dibuat dengan cara ikut serta (bukan dipaksakan)
  • Biasanya tujuan dibuat untuk individu, tapi juga bisa untuk tim atau kelompok

Supaya Tetap Termotivasi, Perhatikan Ini:

1. Kenali Nilai, Keyakinan, dan Keinginanmu

Hal-hal yang penting buat kamu itulah yang memotivasi kamu. Maksudnya, kalau kamu memberi nilai penting pada sesuatu, kamu lebih mungkin melakukan apa yang perlu supaya tujuan itu tercapai.

Tujuan dan keinginan orang muncul dari nilai dan keyakinan mereka.

Buatlah daftar tentang nilai, keyakinan, dan keinginanmu. Luangkan waktu buat mikirin hubungannya satu sama lain.

Daftar ini harus jadi sumber motivasi dan membantu kamu capai tujuan yang sudah kamu buat. Kualitas dan seberapa kuat motivasimu sangat bergantung pada seberapa besar komitmen kamu. Kamu harus yakin kamu bisa menjalani proses buat mencapai tujuan itu.

Kalau kamu anggap remeh hal ini, bisa-bisa nanti kamu frustrasi dan malah kehilangan motivasi.

2. Lakukan Penilaian Diri Sendiri

Lakukan penilaian secara santai tentang kemampuan yang kamu punya sekarang. Pikirkan kembali apa yang kamu tahu tentang dirimu sendiri. Jujur dan tepat itu penting banget di sini.

Kalau kamu meremehkan atau terlalu tinggi menilai kemampuanmu, hasilnya bisa jadi gak akurat.

Kalau kamu sudah tahu apa kelebihan dan kekuranganmu, dan juga tahu apa yang kamu nilai penting dan inginkan, sekarang kamu bisa mulai bikin tujuan pribadi.

Semua tujuan harus punya ciri-ciri ini:
A. Realistis
Tujuan harus masuk akal, disesuaikan dengan kemampuan dan keadaan kamu sekarang.

B. Mungkin Dicapai
Jangan buat tujuan yang bikin tujuan realistis jadi gak mungkin tercapai.

C. Fleksibel
Selalu siap dengan kemungkinan rintangan dan belajar cara mengatasinya.

D. Terukur
Kasih batas waktu supaya kamu tahu kapan kamu sudah mencapai tujuan itu.

E. Dalam Kendali
Buat tujuan berdasarkan nilai dan keyakinan kamu sendiri. Pilih tujuan yang hasilnya bisa kamu kendalikan.

3. Peran Kondisi Pribadi

Kamu harus dalam posisi yang memungkinkan untuk menjalankan tujuan yang sudah kamu buat. Kalau kamu gak mempertimbangkan kondisi pribadimu, motivasi dan tujuan yang kamu buat bisa terganggu.

Perubahan kondisi pasti berpengaruh pada tujuan. Kalau kondisimu berubah tapi tujuanmu tetap sama, motivasimu bisa turun.

Seringkali orang susah buat menyesuaikan harapan diri dengan keadaan baru. Kadang ini bikin mereka frustrasi dan kehilangan motivasi.

Motivasi dan tujuan bisa tetap terjaga kalau kamu mempertimbangkan kondisi pribadimu.

Merevisi tujuan itu penting supaya kamu tetap termotivasi dan terus maju meraih sukses.

4. Membentuk Kesuksesan

Kondisi pribadi, motivasi, dan tujuan yang kamu buat akan mempengaruhi hasil akhirnya.

Kalau kamu gagal di salah satu tahap ini, motivasimu bisa berkurang, kamu gak maksimal mengeluarkan kemampuanmu, dan kesempatan untuk sukses jadi kecil.

Pentingnya Menetapkan Tujuan

Pentingnya menetapkan tujuan sangat terlihat dari orang-orang profesional. Mereka kerja penuh waktu tapi masih bisa punya waktu seru bareng keluarga. Mereka juga aktif ikut kegiatan sosial, tapi tetap sempat melakukan hobi mereka.

Rahasia mereka bukan mengontrol waktu, tapi mengatur waktu. Manajemen waktu. Nah, ini inti dari menetapkan tujuan.

Tapi, pentingnya menetapkan tujuan gak cuma untuk para profesional saja. Semua orang yang sukses pasti paham dan menghargai pentingnya menetapkan tujuan. Atlet, dokter, pengacara, dan lain-lain, semua menggunakan cara menetapkan tujuan dengan caranya masing-masing.

Baca Juga:  Cara Mudah Ngomong yang Bener Biar Dapet yang Kamu Mau

1. Menetapkan Tujuan Itu seperti Membuat Peta

Cari bagian dalam hidupmu yang pengen kamu kembangkan. Lalu ikuti proses buat tujuan ini. Berikut langkah-langkah buat bikin “peta” tujuanmu:

A. Tentukan tujuan yang jelas
Apa sih yang benar-benar kamu mau dalam hidup? Apa tujuan dan harapanmu? Kamu harus tanya ini ke diri sendiri supaya punya gambaran jelas tentang apa yang kamu inginkan.

Tapi ingat, seiring waktu, pandangan kita bisa berubah. Misalnya, hari ini kamu pengen jadi penulis novel romantis yang diterbitkan dalam lima tahun ke depan, tapi besoknya kamu berubah pengen jadi pelukis lukisan air dengan inspirasi ibu dan anak.

Kalau kamu berubah pikiran, jangan sedih. Gak salah kok kalau ganti tujuan. Itu bagian dari hidup, yaitu perubahan. Tapi punya tujuan yang jelas saat ini akan membantu kamu tahu apa yang mau dicapai. Nanti kalau berubah di tengah jalan, itu wajar dan bagian dari proses.

B. Tentukan batas waktu penyelesaian
Tujuan harus punya batas waktu selesai. Kalau gak ada batas waktu, itu bukan tujuan, tapi cuma mimpi. Mimpi yang gak jelas.

Tujuan itu harus konkret dan realistis. Misalnya, “Aku ingin jadi penulis novel romantis yang diterbitkan sebelum umur 35 tahun.” Itu jelas dan punya waktu. Jadi kamu punya alasan buat lebih semangat nulis supaya bisa capai tujuan itu tepat waktu.

C. Perhatikan perkembangan tujuan
Perubahan itu pasti terjadi, termasuk pada tujuan kamu.

Tujuanmu bisa berkembang jadi sesuatu yang bahkan lebih baik dari tujuan awal. Misalnya, dari pengen jadi penulis novel romantis diterbitkan sebelum umur 35, bisa berubah jadi penulis novel Young Adult diterbitkan sebelum umur 35, dan juga menulis naskah untuk permainan video.

2. Menetapkan Tujuan Itu Adalah Visi Kamu

Saat kamu menetapkan tujuan, sebenarnya kamu sedang membayangkan visi, gambaran diri kamu di masa depan dekat.

Bayangkan kalau kamu berhasil capai tujuan itu setelah lima tahun, rasanya seperti kamu sudah tahu apa yang bakal kamu jadi lima tahun lalu!

Punya visi gak cuma bikin kamu merasa puas sama diri sendiri, tapi juga mendorong kamu buat lihat ke depan dan maju terus, bukan cuma hidup di masa lalu.

Menetapkan Tujuan dan Sasaran

Rasa frustrasi biasanya muncul saat seseorang merasa tidak punya kendali atas suatu keadaan.

Bayangkan seorang eksekutif muda yang lupa menyiapkan presentasi penjualan untuk besok. Dia harus mempresentasikan produk mobil mewah terbaru yang baru datang pagi tadi kepada 10 eksekutif utama perusahaan. Sekarang sudah lewat tengah malam dua jam. Dia sangat lelah dan masih pakai pakaian kantor. Baru jam dua pagi dia ingat harus belajar bagian mobil, mesin, dan fitur baru.

Sekarang dia ingin menyalahkan bosnya karena menyuruhnya menulis laporan bulanan padahal tahu dia harus presentasi besok. Seandainya dia menulis pengingat atau memasang alarm di PocketPC-nya.

Mau salahkan siapa pun, tapi kesalahan sebenarnya ada pada orang yang gagal mengatur jadwal dan menetapkan tujuan serta sasaran.

Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Menetapkan Tujuan dan Sasaran

1. Dimana posisi kamu sekarang?
Apakah tujuan saya bisa dicapai dari posisi saya sekarang?

Kenali kondisi pribadimu dan putuskan apakah tujuan yang ingin kamu buat itu bisa diraih. Tujuan harus bisa dicapai dalam waktu yang sudah kamu rencanakan.

2. Hambatan apa yang harus kamu hadapi?
Apakah saya punya batas waktu yang ketat untuk mencapai tujuan ini? Apakah saya masih punya pekerjaan lain yang belum selesai? Bisakah saya menyelesaikannya tepat waktu agar bisa mengerjakan tugas ini?

Setelah tahu kondisi pribadi, buat daftar hambatan yang mungkin ada supaya kamu bisa mencari cara mengatasinya satu per satu.

3. Strategi apa yang bisa kamu gunakan untuk mengatasinya?
Bisakah saya buat kesepakatan dengan bos soal deadline? Bisakah saya bikin janji supaya waktunya lebih teratur? Yang paling penting, bisakah saya mendelegasikan beberapa tugas yang sudah saya tulis tadi?

Menetapkan tujuan dan sasaran itu seperti merencanakan dengan sangat hati-hati. Kamu harus tahu kemungkinan hambatan dan menyiapkan strategi buat menghadapinya.

Hal yang Sering Terlewatkan

1. Menentukan Prioritas
Kenali prioritas hidupmu. Banyak orang bahkan gak tahu mereka mau jadi apa atau siapa di masa depan.

Contohnya si eksekutif muda tadi. Kalau dia bilang ke bosnya kalau presentasi penjualan besok bisa menghasilkan 7 mobil terjual, mungkin bosnya bakal suruh orang lain yang buat laporan bulanan dan kasih dia waktu buat fokus ke presentasi.

Jadi, kenali dan tegaskan prioritasmu kalau perlu.

2. Terima Ketakutanmu
Banyak orang takut buat menetapkan tujuan. Ada yang takut sama masa depan, atau cuma memilih buat menikmati hari ini saja. Biasanya yang pertama ini penyebabnya.

Takut menetapkan tujuan terlalu tinggi. Takut berkomitmen. Takut gak tahu harus mulai dari mana.

Apapun ketakutanmu, ingat kalau dengan menetapkan tujuan dan sasaran, kamu sedang melangkah perlahan menuju impianmu.

3. Tujuan Itu Peta Hidupmu
Banyak orang menganggap tujuan itu pembatas atau halangan kebebasan mereka.

Padahal, tujuan itu justru peta yang kamu buat sendiri.

Peta itu menunjukkan di mana kamu berada dan jalan mana yang sedang kamu lalui.

Kamu yang buat peta itu. Jadi kamu juga yang bisa ubah sesuai prioritas yang kamu punya.

4. Rutinlah Mengecek Tujuanmu
Seringkali tujuan dibuat tapi kemudian dilupakan saat menjalani hari.

Tujuan harus sering kamu ingat dan cek supaya kamu tetap fokus untuk mencapainya. Tujuan akan kasih tahu kamu jalan mana yang harus diambil atau kapan waktu terbaik untuk berhenti.

Teknik Menetapkan Tujuan

Banyak orang panik waktu sadar hari sudah habis tapi mereka gak ngapa-ngapain yang bermanfaat. Rasanya waktu itu cepet banget berlalu ya.

Semua usaha, waktu, dan energi kita terus diuji di dunia yang sibuk ini. Faktanya, gak cukup waktu buat ngelakuin semua yang kita mau.

Dengan teknik menetapkan tujuan, kita bisa manfaatin waktu sebaik mungkin. Berikut beberapa teknik dasar yang bisa bantu kamu:

1. Evaluasi

Apa sih yang sebenarnya aku mau? Mau kemana aku? Sekarang aku harus ngapain?

Ini teknik yang perlu kamu pikirin dengan serius. Bayangin dulu impianmu, terus pelan-pelan lacak ke belakang sampai sekarang dan nilai apa yang harus kamu lakukan supaya impian itu tercapai.

Coba lihat juga ke masa lalu, siapa tahu ada alasan tersembunyi yang selama ini gak kamu sadari yang bikin kamu susah capai tujuan. Kadang masa lalu memang bisa menghalangi kita.

2. Realistis

Kita memang punya mimpi, tapi gak semua mimpi bisa langsung jadi kenyataan dalam sekejap.

Tahu kapan mimpi itu mungkin dicapai, dan belajar untuk menerima dan melepasnya kalau ternyata gak bisa.

Kenali kelebihan dan kekuranganmu. Cari tahu mana hal yang gak mendukung tujuan jangka panjangmu. Ini cara buat nyaring mana yang cuma gangguan dan mana yang penting.

3. Rencanakan

Tentukan langkah utama yang harus kamu ambil. Tanyakan ke diri sendiri, “Aku harus mulai dari mana? Strategi atau jadwal apa yang harus aku fokusin?”

Perencanaan itu penting banget. Rencana yang baik bisa nyambungin antara tujuan jangka pendek dan jangka panjang.

Rencana bikin ide-ide di kepala jadi jelas dan ini teknik yang kuat buat mencapai tujuan.

Ingat pepatah ini: “Kalau kamu gagal merencanakan, berarti kamu merencanakan untuk gagal.”

4. Fokus

Kadang kita malah kebanyakan rencana sampai akhirnya kehilangan fokus. Salah satu teknik supaya gak kehilangan fokus adalah fokus ke satu tujuan dulu.

Baca Juga:  Anak-anak Dan Buku Mereka

Misalnya kamu pengen jadi novelis sukses, pelukis, atau fotografer, bisa gak fokus ke semuanya sekaligus? Bisa sih.

Kamu gak akan kehilangan fokus kalau tahu mana tujuan yang paling penting dan butuh perhatian lebih. Kalau jadi novelis yang paling utama, kamu masih bisa melukis dan foto-foto sebagai hobi. Tapi ingat, jangan sampai hobi itu malah makan waktu buat nulis novel.

5. Pantau dan Evaluasi Ulang

Saat evaluasi teknik menetapkan tujuan, tanya ke diri sendiri: “Apakah aku sudah berjalan dengan baik? Apakah aku di jalur yang benar? Apakah aku tepat waktu? Strategi mana yang berhasil? Mana yang nggak? Bisa gak aku buat prosesnya jadi lebih sederhana?”

Kita sudah buat beberapa langkah saat perencanaan. Tapi seringkali jarang luangin waktu buat mikirin mana tindakan yang benar-benar dibutuhkan. Dengan evaluasi ulang, kamu bisa tahu mana yang gak perlu kamu lakukan.

Sebuah Tujuan, Sebuah Impian

Kalau kita perhatikan teknik menetapkan tujuan yang sudah dibahas tadi, impian kita sebenarnya cuma selangkah lagi dari kita. Tapi seringnya, tujuan yang kita buat malah jadi impian yang susah dicapai.

Kita jadi korban dari tindakan kita sendiri: menunda-nunda di tengah jalan, atau malah kehilangan semangat padahal garis finish sudah dekat banget.

Motivasi buat melangkah lagi itu harus datang dari dalam diri kita sendiri. Jangan berharap orang-orang terdekat atau teman yang mendorong kita untuk melangkah lebih jauh.

Strategi Menetapkan Tujuan

Menetapkan tujuan itu kunci kesuksesan.

Strategi menetapkan tujuan adalah hal biasa yang dilakukan orang-orang sukses. Orang sukses tahu kalau mereka harus jadi proaktif, bukan cuma reaktif. Kalau kamu sudah sukses dan ingin terus sukses, menetapkan tujuan adalah cara buat tetap mengontrol hidupmu.

Tujuan memberi arah dan tujuan yang jelas, bikin motivasi dan fokus kita makin kuat. Tujuan juga bikin kita bisa lihat perkembangan yang sudah dicapai. Ini jadi bahan bakar supaya kita makin semangat mencapai tujuan.

Strategi menetapkan tujuan adalah bagian penting dari riset dan praktik buat meningkatkan performa.

Strategi Menetapkan Tujuan

Sebelum mulai membuat tujuan, ada beberapa strategi yang harus dipikirkan dulu. Bayangkan ini seperti cerita ember yang gak pernah penuh:

1. Nilai Utama
Strategi utama adalah menentukan apa yang penting buat kamu. Kalau kamu tahu nilai utama hidupmu, kamu bisa putuskan proyek utama apa yang harus jadi fokus hidupmu.

Bayangkan nilai utama ini seperti batu besar yang pertama kali dimasukkan ke dalam ember.

2. Nilai Sekunder
Kita bisa bagi nilai utama jadi beberapa bagian. Lalu tentukan nilai sekunder yang melengkapi nilai utama tadi.

Bayangkan nilai sekunder ini seperti kerikil kecil yang mengisi ruang kosong di antara batu besar di ember.

Kerikil ini adalah proyek lain yang mendukung kategori besar nilai utama hidupmu.

3. Aktivitas Harian
Strategi lain adalah mengenali aktivitas sehari-hari yang membantu berbagai proyekmu. Aktivitas harian ini mendukung nilai sekunder.

Bayangkan aktivitas harian ini seperti pasir yang mengisi ruang kosong di antara batu dan kerikil.

4. Tindakan yang Kita Ambil
Ember sudah penuh dengan batu, kerikil, dan pasir. Tapi masih ada retakan kecil yang bisa diisi air.

Ruang ekstra untuk air ini adalah bagian paling sensitif dari strategi menetapkan tujuan.

Ini adalah langkah-langkah kecil berikutnya yang bisa kamu ambil.

Ingat, proyek besar itu terwujud dari langkah-langkah kecil yang kita lakukan. Buanglah hal-hal yang gak benar-benar mendukung nilai utama dan nilai sekunder.

Selalu perhatikan trik-trik kecil di sekitar kamu. Bisa berupa buku buat belajar, kertas buat menulis, PocketPC, earphone buat dengerin audio pelatihan, dan lain-lain. Kamu bisa pakai berbagai media supaya lebih efektif bertindak mencapai tujuanmu.

Strategi Menuju Kesuksesan

Strategi menetapkan tujuan yang tadi dijelaskan bakal bikin kamu selalu terhubung, sadar, dan fokus pada gambaran besar.

Cobalah lakukan semuanya dengan membaginya ke dalam tingkatan yang jelas dan manfaatkan setiap momen dengan baik. Semua akan saling nyambung sesuai ukuran, posisi, atau urutan langkah.

Orang yang mencoba mengutamakan berdasarkan tingkat pentingnya dan menjadwalkan aktivitas tertentu biasanya gagal. Ini karena banyak gangguan, interupsi, perubahan mood dan energi, atau inspirasi baru yang muncul seiring waktu.

Usahakan untuk memprioritaskan dengan baik supaya gak bingung dan gak kebanyakan beban. Caranya dengan membuat daftar langkah berikutnya yang harus dilakukan.

Ingat, kemauan saja gak cukup lama bertahan, tapi niat tulus plus persiapan dan organisasi yang baik akan bikin kamu bisa melakukan hal-hal yang sebelumnya gak pernah kamu pikir bisa dilakukan.

Tips Menetapkan Tujuan

Menetapkan tujuan itu seperti menggambar jalur menuju tempat yang kamu inginkan. Tanpa tujuan, kamu bisa tersesat di hutan kehidupan. Meskipun akhirnya sampai ke tujuan, cara mencapainya bisa jadi nggak sesuai dengan prinsip atau moral kamu.

Supaya bisa capai tujuan dengan lancar dan tanpa rasa bersalah, coba perhatikan tips berikut saat menetapkan tujuan:

1. Ingat, semua orang punya tujuan
Seperti info yang harus disebarkan di sebuah perusahaan, kamu juga perlu komunikasi supaya orang-orang yang langsung terpengaruh oleh tujuanmu tahu apa yang kamu rencanakan.

Ingat, semua orang punya tujuan masing-masing. Jadi penting buat memberi tahu orang terdekat kamu kalau tujuanmu bisa berpengaruh ke mereka.

2. Mulai dari yang paling penting ke yang paling kecil
Saat bikin tujuan, mulai dari yang paling besar dulu, bukan dari yang kecil.

Pikirkan dulu apa sih yang sebenarnya kamu mau dalam hidup. Mulai dari situ, baru turun ke hal-hal yang lebih kecil.

3. Bagi menjadi beberapa bagian
Supaya nggak kewalahan dengan banyaknya tujuan, bagi tujuanmu ke beberapa bagian.

Dari situ, pilih dan tetapkan tujuan yang penting dulu. Ingat lagi, mulai dari yang paling penting ke yang paling kecil.

Kalau kamu bagi begitu, kamu bakal lihat hal-hal baru yang sebelumnya nggak kamu sadari. Kamu juga bakal ngerti kalau bagian-bagian itu saling terhubung, jadi kalau kamu tetapkan tujuan di satu area, bisa berpengaruh ke area lain atau kamu harus siap berkorban.

4. Buat tolok ukur untuk tujuanmu
Sebelum bisa ukur seberapa jauh tujuan tercapai, kamu harus bikin tolok ukur yang masuk akal dulu.

Tolok ukur ini bakal kamu pakai buat tahu apakah tujuan sudah tercapai atau belum. Biasanya, tolok ukur ini bisa dihitung secara angka atau data.

5. Tahu kapan harus berhenti
Kapan tanda-tanda kalau tujuanmu sudah nggak di jalur yang benar? Kapan saatnya berhenti dan melepaskan tujuan itu? Perhatikan ini:

Kamu malah rugi lebih banyak daripada untungnya
Kalau kamu coba hitung uang yang keluar buat capai tujuan, tapi ternyata terlalu besar, apa yang harus kamu lakukan? Berhenti dan buat tujuan yang lebih realistis dulu.

Kamu boleh coba lagi tujuan yang mahal itu kalau kamu sudah buat rencana baru, pelajari plus minusnya, dan punya dana cukup untuk mencapainya.

Kamu sudah habiskan terlalu banyak waktu dan tenaga
Kalau tujuan itu makan semua waktumu, sampai kamu lupa jaga diri sendiri dan keluarga, sebaiknya berhenti dulu. Masih banyak tujuan penting lain yang perlu kamu urus.

Orang-orang terdekat kamu minta kamu berhenti
Kalau kamu sudah dikelilingi keluarga yang minta kamu lepaskan tujuan itu, dengarkan mereka. Jangan pikir berhenti itu sama dengan menyerah. Kamu cuma lagi belajar tahu mana prioritas yang penting.

Nanti kamu bisa mulai lagi mengejar tujuan itu setelah kamu belajar mengatur waktu dan sumber daya dengan lebih baik.

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *