Cara Mudah

Mengenal Diabetes: Jenis Gejala dan Cara Mengelola Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2 Secara Efektif

Mengenal Diabetes Jenis Gejala dan Cara Mengelola Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2 Secara Efektif
Mengenal Diabetes Jenis Gejala dan Cara Mengelola Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2 Secara Efektif

Mengenal Diabetes: Jenis Gejala dan Cara Mengelola Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2 Secara Efektif -Pelajari lebih dalam tentang diabetes mellitus, termasuk tipe 1, tipe 2, dan diabetes gestasional. Ketahui penyebab, gejala yang sering diabaikan, serta cara mengelola diabetes agar tetap hidup sehat dan panjang umur meski tanpa obat penyembuh total.

Diabetes

Diabetes itu sekarang makin banyak terjadi di negara ini. Soalnya, makin banyak orang yang kelebihan berat badan, sementara layanan kesehatannya malah makin kurang. Jadi ya, masalah ini makin lama makin parah.

Diabetes itu sebenarnya penyakit yang berhubungan sama metabolisme tubuh. Metabolisme itu cara tubuh kita mengolah makanan jadi energi dan membantu kita tumbuh.

Sebagian besar makanan yang masuk ke tubuh akan dipecah sama cairan pencernaan jadi gula yang disebut glukosa. Nah, glukosa ini kayak bahan bakarnya tubuh kita, biar bisa berfungsi dengan baik.

Kalau kita makan, makanan itu diproses, dan seharusnya pankreas otomatis ngatur jumlah glukosa dalam darah dan ngelepas insulin ke dalam darah sesuai kebutuhan.

Tapi, buat orang yang kena diabetes, tubuhnya cuma bisa bikin insulin dalam jumlah sedikit banget, atau bahkan nggak bikin sama sekali. Bisa juga tubuhnya nggak bisa pakai insulin yang udah diproduksi dengan benar. Akibatnya, glukosa numpuk di darah, lalu keluar lewat urin, dan dibuang dari tubuh.

Itu sebabnya tubuh malah buang bahan bakar utamanya (glukosa), padahal sebenarnya kadar glukosa di darah cukup.

Ada tiga jenis diabetes: tipe 1, tipe 2, dan diabetes gestasional. Orang yang punya diabetes tipe 1 biasanya tergantung sama insulin dari luar.

Tipe 1 ini termasuk penyakit autoimun, artinya sistem kekebalan tubuh malah nyerang bagian tubuh sendiri. Kalau diabetes tipe 1, yang diserang itu sel-sel penghasil insulin sampai rusak.

Jadi, pankreasnya nggak bisa bikin insulin lagi, atau cuma bisa bikin sedikit banget. Orang dengan tipe 1 ini butuh suntik insulin tiap hari biar bisa tetap hidup. Di Amerika, sekitar 5–10% kasus diabetes itu termasuk tipe 1.

Gejala Diabetes

Sering banget kita ngerasa sakit, tapi gejala yang kita rasain suka dianggap sepele. Kita mikirnya mungkin cuma masuk angin, stres karena kerjaan, atau lagi nggak enak badan biasa aja.

Padahal ada beberapa gejala yang sebenarnya nggak boleh diabaikan. Soalnya, kalau dibiarkan, bisa berujung pada kebutaan, kehilangan anggota tubuh (amputasi), koma, bahkan bisa sampai meninggal.

Gejala diabetes tipe 1 biasanya munculnya tiba-tiba dan cukup ekstrem. Kondisi ini bisa bikin tubuh stres berat dan menyebabkan yang namanya diabetic ketoacidosis.

Gejala ketoasidosis bisa berupa mual dan muntah, yang lama-lama bisa bikin tubuh kekurangan cairan (dehidrasi) dan gangguan kadar kalium dalam darah. Kalau parah, bisa menyebabkan koma karena diabetes, dan akhirnya bisa meninggal.

Gejala lain dari diabetes itu misalnya gampang banget capek. Semua orang pasti pernah capek, tapi rasa capek karena diabetes tuh beda—lebih parah dari biasanya.

Orang yang kena diabetes juga bisa tiba-tiba turun berat badan tanpa alasan yang jelas. Soalnya, tubuh mereka nggak bisa manfaatin kalori dari makanan dengan baik. Ditambah lagi, banyak gula dan air yang keluar lewat urin, jadi makin nambah berat badan turun.

Rasa haus yang berlebihan juga jadi salah satu tanda diabetes. Karena kadar gula dalam darah tinggi, tubuh berusaha “mengencerkan” darah, dan otak nerjemahinnya jadi sinyal haus.

Biasanya juga jadi sering banget buang air kecil. Ini cara tubuh buat ngeluarin kelebihan gula. Tapi sayangnya, ini juga bikin tubuh gampang kekurangan cairan alias dehidrasi.

Salah satu gejala yang paling nyebelin dan susah diatasi adalah luka yang susah sembuh. Kalau orang yang punya diabetes luka, penyembuhannya bisa lama banget, bahkan bisa nggak sembuh-sembuh. Luka yang susah sembuh ini ditambah infeksi yang susah hilang, bisa bikin muncul borok dan akhirnya sampai harus amputasi.

Diabetes Mellitus

Diabetes Mellitus atau yang lebih dikenal dengan nama diabetes aja, adalah penyakit yang terjadi karena metabolisme tubuh nggak berjalan normal dan kadar gula darah jadi tinggi.

Penyebabnya bisa karena insulin dalam tubuh jumlahnya terlalu sedikit, atau tubuh kita nggak bisa merespon insulin dengan benar. Kalau ini terjadi bareng-bareng, hasilnya ya jadi diabetes.

Baca Juga:  Rahasia Layanan Pelanggan yang Sukses: Menghindari Kata 'Tidak'

Gejala diabetes mellitus biasanya termasuk sering banget buang air kecil, gampang haus, gampang capek banget, dan berat badan turun drastis. Tapi, orang yang kadar gulanya baru naik sedikit mungkin belum terlalu kelihatan gejalanya.

Diabetes mellitus ini terbagi jadi tiga jenis: tipe 1, tipe 2, dan diabetes gestasional (yang cuma muncul waktu hamil). Tiap tipe punya penyebab yang beda-beda dan gejalanya juga bisa beda-beda tingkat keparahannya.

Tapi satu hal yang pasti: semua jenis diabetes bisa jadi bahaya kalau nggak ditangani. Tapi kabar baiknya, kalau dirawat dan dikontrol dengan baik, orang yang punya diabetes tetap bisa hidup sehat, panjang umur, dan menjalani hidup seperti biasa.

Penyebab utama diabetes mellitus tipe 1 adalah rusaknya sel-sel di pankreas yang tugasnya bikin insulin. Akhirnya tubuh kekurangan insulin deh.

Diabetes tipe 1 ini biasanya munculnya waktu masih anak-anak atau remaja, makanya sering juga disebut diabetes anak-anak. Pengobatan utamanya adalah dengan suntik insulin setiap hari buat gantiin insulin yang nggak bisa diproduksi tubuh, ditambah pemantauan gula darah yang rutin dan hati-hati.

Kalau nggak dijaga dan dikontrol dengan benar, komplikasi dari diabetes bisa sangat serius, kayak kehilangan tangan, kaki, atau jari, bisa juga bikin buta, bahkan masuk dalam kondisi koma diabetes, yang bisa berujung pada kematian.

Makanya penting banget: kalau kamu atau anak kamu ngerasa punya gejala-gejala diabetes, segera periksa ke dokter buat dites. Kalau hasilnya positif, jangan panik—itu bukan akhir dari segalanya. Dengan pengawasan dan perawatan yang tepat, penderita diabetes tipe 1 bisa tetap hidup sehat dan normal seperti orang lain.

Mengelola Diabetes

Sampai tahun 2007, belum ada obat yang benar-benar bisa menyembuhkan diabetes tipe 1 atau tipe 2. Mungkin ini terdengar agak mengecewakan buat sebagian orang, tapi kenyataannya walaupun belum ada obatnya, diabetes tetap bisa dikontrol dan dikelola dengan baik.

Kalau dikelola dengan benar, kamu bisa tetap hidup sehat dan panjang umur.

Langkah pertama dalam mengelola diabetes adalah periksa ke dokter. Di situ kamu akan tahu apakah kamu benar-benar kena diabetes, tipe berapa, dan dari situ kamu bisa mulai cari informasi sebanyak mungkin soal jenis diabetes yang kamu alami.

Inti dari pengelolaan diabetes adalah mengontrol siklus glukosa (gula darah).

Siklus glukosa ini dipengaruhi dua hal utama: masuknya glukosa (gula) ke dalam darah dan kadar insulin dalam darah yang ngatur bagaimana gula itu diproses atau dikeluarkan dari darah.

Gula darah kamu itu sangat sensitif terhadap makanan dan aktivitas fisik. Jadi, kalau kamu mau ubah pola makan atau mulai olahraga, sebaiknya konsultasi dulu ke dokter.

Mengelola diabetes bisa terasa cukup merepotkan. Karena kamu harus mengubah gaya hidup total dan sering banget cek kadar gula dalam darah, bahkan bisa sampai beberapa kali sehari.

Tiap orang beda-beda, dan pengelolaannya juga bisa berubah seiring waktu. Untungnya, sekarang sudah jauh lebih gampang buat ngecek gula darah sendiri di rumah.

Alat tes gula darah atau glukometer sekarang udah banyak dijual dan gampang banget dipakai. Cuma butuh sedikit tetes darah, tempelin ke strip alat tes, dan alat itu langsung kasih tahu angka kadar gula darah kamu.

Dari angka itu, kamu bisa tahu apakah kamu perlu suntik insulin atau nggak, dan kapan waktunya.

Diabetes pada Hewan Peliharaan

Ternyata bukan cuma manusia aja yang bisa kena diabetes. Hewan peliharaan kesayangan kita, walaupun udah kita rawat sebaik mungkin, juga bisa kena diabetes.

Biasanya ini bikin panik pemilik hewan, dan pertanyaan pertama yang sering muncul waktu ke dokter hewan adalah:
“Apakah hewan saya harus disuntik mati?”

Tentu aja ini topik yang berat, dan jawabannya beda-beda tergantung dari umur dan kondisi kesehatan hewan kamu secara keseluruhan.

Banyak hewan peliharaan yang udah tua dan didiagnosis diabetes masih bisa hidup bertahun-tahun lagi dengan bahagia—asal pemiliknya siap berkomitmen untuk merawat dengan baik.

Kucing dan anjing yang punya diabetes sebenarnya bisa hidup sama lamanya kayak hewan yang sehat, asalkan diabetesnya terdeteksi dan ditangani dengan benar oleh dokter hewan dan pemiliknya.

Baca Juga:  Di Mana Belajar Cara Mengatur Server Email Linux

Tapi ya itu tadi, dibutuhkan komitmen besar dari pemiliknya. Kamu harus rajin memperhatikan dan merawat hewanmu setiap hari dengan kesabaran dan perhatian ekstra.

Nggak bisa lagi tuh, kasih makan terus tinggal sampai besok. Nggak bisa juga ninggalin hewan sendirian kalau kamu mau pergi-pergi.
Setiap hari, hewan kamu butuh obat, pola makan khusus, dan harus terus diawasi perilakunya.

Bukan berarti kamu harus resign dan jagain hewanmu 24 jam di rumah ya. Tapi kamu harus lebih peka terhadap perubahan tingkah lakunya dan tahu harus ngapain kalau tiba-tiba ada yang nggak beres.

Selain itu, merawat hewan yang sakit juga butuh biaya lebih, jadi penting banget ngobrol panjang lebar sama dokter hewan soal kondisi ini sebelum ambil keputusan.

Diabetes pada Anak

Diabetes pada anak juga dikenal sebagai diabetes juvenil, tapi sekarang lebih sering disebut sebagai diabetes tipe 1. Ini adalah jenis diabetes yang paling sering terjadi pada anak-anak, bahkan sekitar 90 sampai 95 persen penderita diabetes tipe 1 usianya di bawah 16 tahun.

Diabetes tipe 1 terjadi karena pankreas tidak bisa menghasilkan insulin. Ini termasuk penyakit autoimun, artinya sistem kekebalan tubuh malah menyerang jaringan atau organ tubuh sendiri.

Dalam 30 tahun terakhir, jumlah anak yang mengalami diabetes tipe 1 meningkat tiga kali lipat. Bahkan, sekarang di Eropa dan Amerika Serikat, anak-anak juga mulai ditemukan dengan diabetes tipe 2, yang dulunya hanya dialami oleh orang dewasa.

Kalau diabetes tipe 2 biasanya karena obesitas atau kelebihan berat badan, tapi belum jelas kenapa diabetes tipe 1 makin banyak. Para ahli menduga hal ini karena gabungan faktor keturunan dan lingkungan, meskipun sebagian besar anak yang kena diabetes tipe 1 nggak punya riwayat keluarga dengan diabetes.

Gejala diabetes tipe 1 pada anak mirip dengan orang dewasa, seperti: sering haus, berat badan turun, cepat lelah, dan sering buang air kecil. Tapi, pada anak-anak juga bisa muncul sakit perut, sakit kepala, dan perubahan perilaku.

Dokter perlu mempertimbangkan kemungkinan diabetes jika ada anak yang sering sakit perut tanpa sebab yang jelas selama beberapa minggu, apalagi kalau disertai gejala-gejala khas lainnya.

Kalau kamu curiga anakmu mengalami gejala-gejala ini, segera jadwalkan pemeriksaan ke dokter. Ceritakan semua gejala yang kamu perhatikan, sekecil apa pun, supaya dokter bisa cepat mengecek dan memberi penanganan yang tepat.

Epidemi Diabetes

Dengan tingkat obesitas yang sekarang lagi tinggi-tingginya, penyebaran diabetes tipe 2 makin meningkat dengan cepat, dan kemungkinan besar bakal makin parah ke depannya.

Antara tahun 2001 dan 2002, jumlah orang Amerika yang terdiagnosis diabetes naik dari 5,5% jadi 6,5%. Bayangin, cuma dalam waktu satu tahun!

Secara keseluruhan, ada sekitar 12 juta orang Amerika yang sudah didiagnosis diabetes, dan 5 juta lainnya punya diabetes tapi nggak tahu. Dan masih ada 12 juta lagi yang menuju diabetes tipe 2 karena kadar gula darahnya udah mulai terganggu.

Yang paling bahaya itu justru kalau nggak tahu punya diabetes, karena kalau nggak ditangani, bisa menimbulkan komplikasi serius seperti kebutaan, amputasi, bahkan bisa menyebabkan kematian.

Yang bikin gregetan, sebenarnya diabetes tipe 2 itu bisa dicegah. Dokter selalu bilang, makan lebih sedikit, pilih makanan yang lebih sehat, dan rutin olahraga. Tapi kenyataannya, banyak banget orang Amerika yang kelebihan berat badan.

Secara statistik, umur manusia sekarang memang makin panjang, tapi kalau diabetes tipe 2 ini nggak dikendalikan, tren hidup lebih lama itu bisa berhenti.

Kita hidup di zaman yang serba berlebihan, terutama dalam urusan makan, dan itu pelan-pelan merusak kualitas hidup kita dan memperpendek usia kita.

Yang lebih menyedihkan lagi, wabah diabetes ini bukan cuma masalah di Amerika. Sekarang penyebarannya udah ke seluruh dunia, termasuk Asia, Timur Tengah, dan Karibia.

Diperkirakan pada tahun 2025 nanti, jumlah penderita diabetes di seluruh dunia bakal tembus 380 juta orang. Dan sekarang, diabetes juga mulai banyak menyerang orang-orang usia muda sampai paruh baya di negara berkembang, khususnya yang berusia antara 40 sampai 59 tahun.

Sekian Mengenal Diabetes: Jenis Gejala dan Cara Mengelola Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2 Secara Efektif, Semoga Bermanfaat. Baca Juga 100 Tips Menulis Resume yang Menarik dan Profesional untuk Lamar Kerja

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *