Panduan Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Panduan Meningkatkan Rasa Percaya Diri – Temukan tips ampuh meningkatkan rasa percaya diri dan membangun pandangan hidup positif. Pelajari cara mengatasi pikiran negatif, meningkatkan harga diri, dan jalani hidup lebih percaya diri setiap hari.
Daftar isi
- 1 Jadi Optimis untuk Hidup yang Lebih Bahagia
- 2 Semua Itu Ada di Pikiran Kita
- 2.1 Fokuskan Pikiran ke Hal yang Positif
- 2.2 Langit Bukan Batasmu – Kamu Bisa Capai Apa Saja!
- 2.3 Cara Mengembangkan Sisi Kreatif Kamu
- 2.4 Tips & Sumber Inspirasi untuk Jadi Lebih Kreatif
- 2.5 Dengerin Suara Hati Kamu
- 2.6 Gimana Cara Melatih Intuisi? Nih Cara Gampangnya:
- 2.7 Imajinasi Itu Bekerja, Lho!
- 2.8 Jaga Kesehatan Mentalmu Juga, Ya!
- 3 Mengatasi Pikiran Negatif
- 4 Jadi Pribadi yang Optimis dan Raih Tujuan Hidup
Jadi Optimis untuk Hidup yang Lebih Bahagia
Pandangan Positif untuk Hidup Positif
Cara kita melihat dan bersikap terhadap hidup sangat memengaruhi seberapa bahagia dan sukses kita. Orang yang selalu berpikir positif akan lebih santai, tenang, dan sering tersenyum dibanding orang yang selalu melihat sisi buruk, gampang stres, dan sering cemberut.
Gak cuma diri kita yang terpengaruh, orang sekitar juga ikut ngerasain mood kita. Singkatnya, suasana hati kita memengaruhi hari kita. Jadi, penting banget punya pandangan hidup yang positif supaya hidup kita bisa lebih bermakna dan menyenangkan.
Ada banyak cara supaya kita bisa mulai berpikir dan merasa lebih positif dalam kehidupan sehari-hari. Mengubah sikap dan menghindari pikiran negatif memang butuh waktu, tapi lama-lama jadi kebiasaan. Ada lima poin penting yang harus diingat saat ingin mengubah pandangan hidup:
1. Latih terus cara berpikirmu jadi lebih positif setiap hari. Fokus selesaikan satu tugas dulu dan bayangkan hasil yang baik serta perasaan puas setelahnya. Jangan biarkan keraguan menguasai, tetap maju terus.
2. Jangan biarkan obrolanmu berubah jadi negatif. Kadang orang di sekitar bisa bikin kita down, terutama kalau mereka orang yang pesimis. Jangan ikut-ikutan, ubah pembicaraan negatif jadi positif dan cari hal baik di setiap situasi.
3. Cari sisi positif pada orang-orang di sekitarmu dan bilang ke mereka. Ini bisa bikin suasana jadi lebih positif juga.
4. Apapun yang kamu lakukan sehari-hari, cari sisi baiknya. Meskipun tugasnya membosankan dan biasanya kamu benci, coba lihat dari sudut pandang yang lebih positif.
5. Jangan sampai kamu tergoda atau teralihkan kembali ke pikiran negatif. Perubahan itu perlu waktu, terutama kalau kamu sudah lama merasa down.
Kalau kamu terus latih ini, kamu akan lihat banyak hal dalam hidupmu berubah jadi lebih baik. Rasa percaya dirimu naik, kamu jadi lebih populer, lebih bahagia dan percaya diri, bisa menghadapi hal yang dulu bikin stres, dan hubungan dengan orang lain juga membaik. Ini cuma beberapa contoh bagaimana kamu bisa memperbaiki diri dengan punya pandangan hidup yang lebih positif.

Kenali Harga Dirimu
Harga diri bukan soal berapa banyak uang yang kamu punya, tapi soal siapa kamu sebenarnya. Kita sering kasih hormat, cinta, dan perhatian ke orang lain, tapi gimana dengan diri sendiri? Cara kita menghargai diri kita sendiri tergantung dari rasa percaya diri kita. Rasa percaya diri yang sehat bikin kita mandiri, bahagia, fleksibel, mudah menyesuaikan diri, bisa kerja sama, dan punya pandangan hidup positif. Sebaliknya, rasa percaya diri yang rendah bikin kita gampang takut hal baru, susah berubah, gampang defensif, dan pesimis.
Gimana kita melihat diri sendiri juga memengaruhi bagaimana orang lain melihat kita. Kalau kita bahagia, tersenyum, dan percaya diri, orang lain juga ingin dekat sama kita. Kalau kita menghargai diri sendiri, orang lain juga akan menghormati kita. Jadi, menemukan dan mengembangkan harga diri itu sama dengan membangun rasa percaya diri. Yuk kita lihat ciri-cirinya:
Rasa Percaya Diri Tinggi
Kalau kamu punya rasa percaya diri tinggi, kamu biasanya:
Yakin dengan siapa kamu dan percaya kemampuanmu
Bisa menunjukkan perasaanmu dengan jujur ke orang lain
Gak punya masalah dekat secara emosional dalam hubungan
Bisa bangga sama pencapaianmu
Mudah memaafkan diri sendiri dan orang lain
Rasa Percaya Diri Rendah
Kalau kamu punya masalah harga diri atau rasa percaya diri rendah, kamu biasanya:
Gak percaya sama dirimu sendiri dan merasa gak aman
Susah tunjukkan dan terima kedekatan emosional
Gak pernah tunjukkan perasaan asli
Gak pernah ngasih penghargaan ke diri sendiri atas pencapaian
Susah maafin diri sendiri dan orang lain
Gak suka sama perubahan
Cara Meningkatkan Harga Diri
Banyak cara buat ningkatin rasa percaya diri dan bikin pandangan tentang dirimu jadi lebih positif dan sehat, seperti:
Jangan terlalu baper kalau dikritik orang, dengarkan dan ambil pelajarannya
Sisihkan waktu tiap hari untuk diri sendiri, meditasi, lihat ke dalam diri, ingat semua hal baik tentang dirimu, dan bayangkan mengubah kebiasaan buruk jadi lebih baik
Rayakan dan banggakan diri walau cuma atas hal kecil yang kamu capai
Lakukan hal yang kamu suka tiap hari, misalnya jalan-jalan di bawah sinar matahari atau berendam air hangat
Jangan pernah menahan diri dari hal yang kamu nikmati, kalau kamu tahu itu gak masalah, lakukan saja dan berhenti nyalahin diri sendiri
Bicara positif pada diri sendiri, ulangi kata-kata penyemangat untuk usir pikiran dan perasaan negatif
Manfaat Bicara Positif ke Diri Sendiri
Salah satu pengaruh paling besar yang bisa kita manfaatkan dalam hidup adalah diri kita sendiri. Terutama, pikiran kita. Soalnya, cara kita mikir bisa ngaruh ke perasaan, dan ujung-ujungnya ke cara kita ngadepin hidup. Nah, kalau kita bisa ngontrol isi pikiran kita, terutama omongan ke diri sendiri, dan ngebiasain ngomong positif (bukan negatif kayak kebanyakan orang tanpa sadar lakukan setiap hari), kita bakal bisa lebih ngontrol hidup kita dan mulai bikin perubahan penting.
Kesuksesan kamu dalam hidup tuh sangat tergantung dari cara kamu ngadepin hidup. Sikap positif bisa bikin kamu jadi orang yang lebih percaya diri dan lebih sukses, dibandingin sama orang yang selalu mikir negatif, yang akhirnya bikin gak pede dan minder. Kalau kamu punya sikap positif, kamu bakal lihat hidup dengan cara yang beda dibandingin sama orang yang pesimis. Kamu jadi lebih bisa lihat hal-hal baik di orang lain dan di dunia, yang akhirnya bikin kamu lebih optimis dan mudah sukses.
Kualitas hidup kamu itu tergantung banget sama cara kamu mikir dan ngerasa setiap harinya. Kalau kamu bisa ubah cara mikir kamu, cara kamu ngelihat dan ngadepin hidup juga bakal berubah drastis.
Orang yang optimis dan punya pikiran positif biasanya lebih kuat ngadepin masalah-masalah hidup. Mereka lebih gampang bangkit lagi kalau ada halangan atau kegagalan. Mereka lihat masalah itu cuma kayak hambatan sementara, bukan akhir dari segalanya. Dengan cara mikir kayak gitu, mereka jadi bisa ngontrol perasaan dan pikirannya, dan mengubah situasi negatif jadi lebih positif – cuma dengan mengubah cara pandang.
Karena pikiran itu bisa cuma satu dalam satu waktu, antara positif atau negatif, maka kalau kamu milih untuk mikir positif, otomatis perasaan dan tindakan kamu juga bakal ikut positif. Ini bikin kamu jadi orang yang lebih bahagia dan lebih gampang mencapai tujuan hidup.
Cara Pakai Bicara Positif ke Diri Sendiri Sehari-hari
Kamu sebaiknya mulai ngebiasain ngomong positif ke diri sendiri sepanjang hari. Kenapa? Karena mungkin kamu udah kebiasa mikir negatif selama bertahun-tahun, dan ngubah kebiasaan itu butuh waktu. Sebagai permulaan, coba deh ucapin kalimat-kalimat positif ke diri sendiri sekitar 50 kali sehari. Bisa diucapin pelan-pelan atau dalam hati aja, yang penting rutin.
Bicara positif ini bisa kamu pakai buat banyak hal dalam hidup, misalnya:
Biar lebih gampang ngadepin situasi sulit
Nambahin rasa percaya diri
Ngebantu berhenti dari kebiasaan buruk
Cepat pulih dari sakit
Bikin perubahan hidup ke arah yang lebih baik
Berikut ini beberapa contoh kalimat positif yang bisa kamu ucapkan ke diri sendiri:
“Aku punya tantangan seru di depan.”
Ucapin ini pas kamu lagi nemuin masalah. Daripada bilang “Aduh, gue punya masalah”, mending ubah jadi “Ini tantangan buat gue”. Lebih semangat kan?
“Aku suka sama diriku sendiri.”
Buat ningkatin rasa percaya diri. Bisa juga diganti dengan: “Aku keren”, “Aku orang baik”, atau “Aku punya banyak kelebihan.”
“Aku tahu aku bisa ngerjain ini.”
Ucapin ini pas kamu lagi ngerasa ragu ngerjain sesuatu. Bisa juga diganti dengan: “Aku punya kemampuan buat nyelesain ini” atau “Ini gak bakal jadi masalah buatku.”
“Aku sehat, penuh energi, dan semangat!”
Bagus banget diucapin pas kamu lagi sakit atau dalam masa pemulihan. Bikin semangat balik lagi.
“Aku merasa hidupku bermakna.”
Cocok buat ningkatin rasa syukur dan bikin kamu mikir positif tentang diri sendiri dan dunia di sekitarmu.
Berikut terjemahan ke dalam bahasa Indonesia sehari-hari dengan gaya yang santai dan mudah dimengerti:
Gimana Afirmasi Positif Bisa Mengubah Hidup Kamu
Punya sikap yang positif itu kunci buat jadi bahagia dan sukses dalam hidup. Soalnya, pikiran kita tuh punya pengaruh besar banget ke perasaan kita. Kalau kamu terbiasa mikir positif, kamu jadi lebih percaya diri dan bahagia. Sebaliknya, kalau kamu kebanyakan mikir negatif, bisa-bisa kamu jadi gak percaya diri dan kehilangan banyak kesempatan dalam hidup.
Tanpa sadar, kita sering banget ngomong yang jelek-jelek ke diri sendiri. Setiap hari, ada ratusan pikiran negatif yang numpang lewat di kepala kita. Kita sering ngerendahin diri sendiri dan malah bikin muncul rasa ragu. Tapi tenang, ada cara simpel dan gampang banget buat bantu ngilangin pikiran negatif ini dan ngebentuk pola pikir yang lebih positif. Caranya adalah dengan pakai afirmasi positif setiap hari.
Afirmasi positif ini bisa ngubah hidup kamu jadi lebih baik. Bisa bikin kamu lebih pede, lebih sadar sama diri sendiri, lebih yakin, dan ngebawa banyak perubahan positif dalam hidupmu.
Apa Sih Afirmasi Positif Itu?
Afirmasi positif itu adalah kata-kata atau kalimat yang kamu ucapin ke diri sendiri buat ngeganti pikiran negatif jadi pikiran yang lebih positif. Kamu bisa ngelakuin ini kapan aja dan di mana aja kamu butuh. Semakin sering kamu ngelakuin afirmasi, makin gampang juga pikiran positif ngalahin pikiran negatif dalam otakmu. Dan perlahan-lahan, kamu bakal ngerasain manfaatnya dalam hidup.
Kebanyakan dari kita udah kebiasa mikir negatif selama bertahun-tahun, jadi ya wajar kalau ubah pola pikir itu gak bisa instan. Tapi kalau kamu konsisten pake afirmasi positif, lama-lama otakmu bakal terbiasa mikir yang baik-baik.
Ada beberapa teknik afirmasi positif yang bisa kamu coba sesuai situasi. Berikut teknik-teknik yang paling populer dan efektif:
1. Teknik Cermin
Teknik ini bisa bantu kamu lebih menghargai diri sendiri dan ningkatin rasa percaya diri.
Caranya:
Berdiri di depan cermin, kalau bisa cermin besar (full body).
Bisa pakai pakaian dalam atau kalau kamu nyaman, tanpa baju sekalian.
Lihat tubuh kamu dari kepala sampai kaki. Ucapin hal-hal positif yang kamu suka dari tubuhmu.
Contoh:
> “Aku suka rambutku yang berkilau.”
> “Mata aku warnanya cantik, ada kilauannya.”
Lakuin dengan pelan-pelan, nikmati prosesnya. Ini cara bagus buat ngebangun citra diri yang lebih positif.
2. Teknik Bisa Di Mana Aja
Teknik ini bisa kamu pake kapan aja, terutama saat kamu sadar lagi mikir negatif.
Caranya:
Begitu kamu sadar ada pikiran negatif, bayangin kamu lagi nurunin volume suara pikiran itu kayak muter tombol volume di kepala.
Setelah itu, langsung ganti sama afirmasi positif.
Ulangin afirmasi itu sambil bayangin kamu naikin volumenya.
Contoh:
> Pikiran negatif: “Aku gak bisa.”
> Ganti dengan: “Aku mampu. Aku punya kekuatan buat ngelewatin ini.”
3. Teknik Tempat Sampah
Ini teknik yang cocok banget kalau kamu pengen ‘buang’ pikiran negatif secara simbolis.
Caranya:
Tulis pikiran negatif kamu di secarik kertas.
Remas kertasnya, terus buang ke tempat sampah.
Dengan ngelakuin ini, kamu kayak lagi bilang ke diri sendiri:
> “Pikiran ini sampah. Gak layak disimpen di kepala gue.”
4. Teknik Meditasi
Ini cocok buat kamu yang pengen afirmasi sambil relaksasi.
Caranya:
Cari tempat yang tenang dan nyaman.
Duduk santai, pejamkan mata, kosongkan pikiran selama 5-10 menit.
Ulangin afirmasi positif secara pelan-pelan dalam hati atau mulut.
Rasakan dan yakini setiap kata yang kamu ucapin.
Contoh:
> “Aku berharga.”
> “Aku kuat dan mampu.”
> “Hidupku berarti.”
Berikut terjemahan bab II ke dalam bahasa Indonesia sehari-hari dengan gaya santai dan mudah dipahami:
Semua Itu Ada di Pikiran Kita
Fokuskan Pikiran ke Hal yang Positif
Dalam hidup, pasti ada masa-masa susah. Namanya juga hidup, gak mungkin terus mulus kayak jalan tol. Tapi, hidup itu tergantung gimana kita ngejalaninnya. Kalau kamu bisa tetap positif di saat-saat sulit dan senang, itu bisa bikin perbedaan besar dan bantu kamu lewatin masa-masa berat dengan senyuman.
Tapi, pertanyaan besarnya:
“Gimana caranya tetap berpikir positif pas lagi banyak masalah?”
Jujur aja, pas lagi kena masalah, mikir positif pasti jadi hal terakhir yang kepikiran. Tapi justru saat itu, pikiran positif harus jadi yang pertama. Kuncinya adalah: alih fokus dari masalahmu dan isi ulang energi pikiranmu. Apalagi kalau kamu lagi bad mood, ngerasa sedih, atau pengen nangis sendirian—di saat itulah kamu perlu banget semangat baru.
Berikut beberapa tips biar kamu bisa tetap punya pola pikir positif, apa pun yang lagi terjadi di sekitarmu:
✅ Hindari Orang-Orang Negatif
Kalau kamu dikelilingi sama orang-orang yang suka ngomel, ngeluh, atau pesimis, coba deh jaga jarak. Soalnya, energi negatif itu nular. Mereka bisa bikin semangat kamu ikutan turun.
✅ Jangan Kebanyakan Nonton TV
Kalau kamu nonton TV terus-terusan, apalagi berita atau acara kriminal, itu isinya kebanyakan hal yang bikin stres: kekerasan, kematian, dan hal-hal negatif lainnya.
Kalau mau nonton TV, pilih acara yang bisa bikin senyum—misalnya dokumenter alam yang nunjukin keindahan dunia atau acara komedi yang lucu.
✅ Luangin Waktu Buat Keluarga
Semakin sering kamu ngumpul bareng keluarga dan orang-orang terdekat, semakin kuat energi positifmu. Lakukan hal seru bareng, dan usahain ada “malam keluarga” minimal seminggu sekali buat quality time bareng.
✅ Dengerin Hal-Hal yang Memotivasi
Pas kamu lagi ngerasa down banget dan pikiran negatif mulai nyusup, coba dengerin audio motivasi atau ulangin afirmasi positif ke diri sendiri biar semangat kamu balik lagi.
✅ Lakuin Hal yang Kamu Suka
Luangin waktu setiap hari buat ngerjain hal yang kamu suka—yang bikin kamu rileks dan gak bikin kamu mikir berat. Misalnya, nonton film kesukaan, nyantai di taman, atau dengerin musik.
✅ Coba Hal Baru yang Gak Biasanya Kamu Lakuin
Kadang kita butuh keluar dari zona nyaman. Coba hobi atau olahraga baru yang gak pernah kamu bayangin sebelumnya. Siapa tahu itu bikin hidupmu lebih seru dan penuh kejutan positif.
✅ Olahraga
Gak harus mahal. Jalan kaki di pagi hari juga cukup. Udara segar bisa bikin pikiran jadi lebih jernih. Atau kalau mau lebih aktif, bisa ikut gym, yoga, atau olahraga bareng teman.
✅ Buat Target dan Hadiahi Diri Sendiri
Tentukan tujuan yang ingin kamu capai. Setelah kamu berhasil capai satu target, kasih hadiah kecil buat dirimu sendiri. Itu bisa jadi bentuk apresiasi yang bikin kamu makin semangat.
✅ Belajar Fokus
Cari teknik yang bisa bantu kamu cepat balik fokus ke apa yang lagi kamu kerjain. Misalnya teknik pernapasan, meditasi singkat, atau afirmasi penguat diri.
✅ Gunakan Afirmasi Sepanjang Hari
Pakai afirmasi positif buat ningkatin rasa percaya diri dan semangat dalam diri. Ulangin beberapa kali dalam sehari, terutama pas kamu butuh dorongan motivasi.
✅ Cari Sisi Baik di Tengah Situasi Buruk
Meskipun gak sesuai harapan, coba deh lihat dari sudut pandang lain. Mungkin ada pelajaran atau berkah tersembunyi yang bisa kamu ambil dari situasi itu.
✅ Ingat: Ini Gak Akan Bertahan Selamanya
Masalah yang kamu hadapi sekarang cuma sementara. Gak selamanya kamu bakal ngerasa seperti ini. Percaya deh, semua akan membaik seiring waktu.
Langit Bukan Batasmu – Kamu Bisa Capai Apa Saja!
Kamu bisa banget ngeraih apa pun yang kamu inginkan, asal kamu sungguh-sungguh. Serius deh, langit itu bukan batasnya, kamu bisa lebih dari itu! Asal kamu mau ngikutin beberapa langkah sederhana, kamu bisa mewujudkan impian apa pun dalam hidupmu.
Kunci sukses itu simpel:
Kamu harus bener-bener komit sama apa yang kamu mau. Pikirin langkah-langkah apa aja yang perlu diambil, dan ubah cara pandang atau strategi kamu kalau perlu, terus konsisten sampai kamu bener-bener sampai ke tujuanmu.
Langkah-langkahnya nggak ribet, dan bisa langsung kamu terapin dalam hidup kamu. Yuk, kita bahas satu-satu:
1. Komitmen Itu Penting Banget
Pertama-tama, kamu harus ambil tindakan dan tentuin apa yang mau kamu capai. Kalau udah tau tujuannya, jalanin dengan penuh keyakinan dan semangat.
Bayangin tujuanmu dari awal sampai akhir. Liat diri kamu berhasil mencapai itu. Rasain prosesnya. Ini akan bantu kamu lebih semangat dan tetap di jalur.
2. Ambil Langkah Nyata
Setelah kamu udah komit, langkah berikutnya adalah: mulai bergerak!
Ngomong sih gampang, tapi ngelakuinnya itu tantangan sebenarnya.
Langkah pertama itu yang paling berat, karena kamu harus benar-benar keluar dari zona nyaman dan mulai bertindak.
Banyak orang gagal justru di tahap ini, karena takut.
Takut gagal, takut salah, takut gak mampu. Tapi ingat, takut itu wajar, tapi jangan biarin rasa takut itu ngerem langkah kamu.
3. Konsisten & Jangan Menyerah
Begitu kamu mulai jalan, kamu harus tekun dan gigih. Kadang kamu mungkin harus ubah cara, cari strategi baru, atau muter arah. Tapi jangan sampai berhenti sebelum kamu nyampe tujuan.
Tiap orang punya waktunya sendiri, dan bisa jadi butuh waktu buat sampai ke sana. Tapi yang penting, semangat dan tekad kamu jangan turun.
Tips kecil: tulis perjalananmu di jurnal. Dari awal sampai akhir. Dengan begitu, kamu bisa lihat sejauh apa kamu udah berkembang dan makin termotivasi buat terus lanjut.
Hidup itu penuh kejutan, kadang datang badai gak terduga. Tapi jangan nyerah, tetap maju terus. Ingat, yang paling sering bikin orang gagal itu rasa takut.
Kalau kamu terus-terusan ngasih ruang buat rasa takut, itu akan makin gede dan makin bikin kamu ragu-ragu sampai akhirnya kamu nyerah.
Padahal kamu bisa, asal kamu percaya sama diri sendiri.
Jadi intinya:
🌟 Langit bukan batasmu!
Selama kamu punya semangat, tekad, dan keberanian, kamu bisa ngelewatin apa pun yang ada di depanmu.
Cara Mengembangkan Sisi Kreatif Kamu
Sebenarnya setiap orang itu punya sisi kreatif, tapi kadang sisi itu suka ngumpet dan gak langsung kelihatan kayak orang lain. Tapi tenang, sisi kreatif itu bisa banget dilatih dan diasah kok. Kamu cuma perlu gali lebih dalam dan terus latihan biar bisa keluar.
Nah, ini dia beberapa tips jitu buat ngebantu kamu nemuin dan ngembangin sisi kreatifmu:
✍️ 1. Bikin Daftar Ide
Kalau kamu lagi punya masalah dan butuh solusi yang kreatif, coba bikin daftar ide sebanyak-banyaknya. Tulis aja semua yang kepikiran, meskipun kedengarannya aneh. Semakin kamu nulis, semakin otakmu dipaksa buat mikir kreatif.
🔄 2. Ubah Rutinitas Harian
Kadang kita mentok karena hidup kita itu-itu aja, monoton. Coba deh lakuin sesuatu yang beda dari biasanya. Misalnya ganti jalur saat berangkat kerja, coba makanan baru, atau ubah urutan kegiatan. Hal-hal kecil gini bisa banget bikin pikiran jadi lebih fresh.
💡 3. Kerjain Ide yang “Gak Masuk Akal”
Meskipun ide kamu terasa jelek atau gak masuk akal, tetap aja itu ide kreatif! Jangan langsung dibuang. Bisa jadi kalau dikembangin, ide itu malah jadi solusi jitu yang gak kamu sangka-sangka.
👥 4. Brainstorming Bareng
Ngobrol dan tukar pikiran bareng temen atau tim bisa bantu banget. Kadang ide kreatif muncul dari hasil diskusi atau gabungan ide yang awalnya biasa aja.
🎯 5. Tantang Diri Sendiri
Coba tantang diri kamu: “Aku gak boleh ngerjain ini kayak biasanya”. Dengan begitu, kamu akan dipaksa mikir cara baru buat nyelesainnya, dan di situlah kreativitas bakal muncul.
✏️ 6. Coret-Coret Iseng (Doodle)
Kalau lagi buntu, ambil kertas dan pulpen, terus gambar-gambar aja sesuka hati. Gak perlu bagus. Kadang dari coretan gak jelas itu bisa muncul ide-ide menarik, serius!
🧠 7. Bangkitin Otak Kreatifmu
Sisi kreatif ada di otak kanan. Nah, biar aktif, coba rangsang pakai otak kiri juga. Salah satu cara uniknya, katanya sih, coba hembusin napas dari lubang hidung kiri beberapa kali. Bisa bantu bangunin sisi kreatif kamu juga.
🤝 8. Sewa Life Coach (Kalau Perlu)
Kalau kamu ngerasa kreativitasmu bener-bener hilang, gak ada salahnya nyari bantuan profesional kayak life coach. Mereka bisa bantu kamu nemuin di mana letak “buntu”-nya dan bantu kamu bangkit lagi.
🧒 9. Mikir Kayak Anak Kecil
Lepasin semua beban dan tanggung jawab orang dewasa sebentar. Coba balik jadi anak kecil yang imajinasinya liar dan tanpa batas. Anak kecil itu paling jago mikir out of the box!
😌 10. Rileks Dulu
Stres itu musuh utama kreativitas. Kalau pikiran kamu capek atau penuh tekanan, coba istirahat sebentar. Meditasi, tarik napas dalam, atau tidur bentar aja bisa bantu banget buat refresh pikiran.
🧩 11. Main Game Otak
Mainin teka-teki logika atau puzzle ringan juga bagus loh buat otak. Ini bisa alih perhatian sejenak dari masalah dan bantu otak kamu mikir lebih jernih dan kreatif.
Pokoknya, kreativitas itu kayak otot, makin sering dilatih, makin kuat. Jadi jangan ragu buat terus nyoba hal-hal baru dan tantang dirimu. Semangat ya, kamu pasti bisa makin kreatif dari hari ke hari!
Tips & Sumber Inspirasi untuk Jadi Lebih Kreatif
Kreativitas itu berguna banget dalam hidup. Bisa dipakai buat ngerjain tugas kantor, nyusun target hidup, ngatur urusan rumah tangga, dan masih banyak lagi. Nah, biar makin kreatif, ini dia 10 tips simpel yang bisa kamu coba di rumah atau di tempat kerja.
1. Jaga Kesehatan
Coba cari olahraga yang kamu suka dan lakuin secara rutin. Kalau bosan, boleh ganti jenisnya, yang penting tetap gerak. Tidur cukup juga penting. Makan makanan sehat yang bervariasi. Meditasi atau aktivitas santai lain juga bisa bantu pikiran kamu lebih fokus dan tenang.
2. Coba Hal Baru
Kita sering banget ngelakuin sesuatu secara otomatis. Rutinitas yang gitu-gitu aja bisa bikin pikiran jadi tumpul. Makanya, coba deh sesuatu yang beda. Misalnya, ganti jalur pas berangkat kerja, atau ikutan kursus yang dari dulu kamu pengen coba.
3. Jadi Orang yang Penasaran Kayak “Curious George”
Tanya-tanya terus dalam hati setiap kamu lihat, dengar, atau baca sesuatu. Kenapa ya? Gimana caranya? Gimana kalau…? Terus cari tahu jawabannya. Kamu juga bisa catat semuanya di jurnal biar gak lupa.
4. Baca Buku yang Gak Biasa
Pilih buku yang biasanya gak pernah kamu baca. Misalnya, kalau kamu suka baca buku nonfiksi, coba baca novel atau cerita fiksi. Banyak banget genre seru yang mungkin belum kamu coba. Kalau bingung, tanya aja ke pustakawan, mereka pasti senang bantu.
5. Berpikir Kayak Anak Kecil
Anak-anak itu polos, jujur, dan seru. Ingat-ingat lagi deh dulu waktu kecil kamu suka ngapain buat senang-senang. Gambar, main cat, bikin kerajinan tangan, atau main ke taman hiburan. Lakuin hal yang fun kayak gitu tanpa mikir terlalu banyak.
6. Luangin Waktu Buat Diri Sendiri
Setiap hari, usahain punya waktu buat diri sendiri. Gak usah mikirin kerjaan, tagihan, atau rencana apapun. Cukup duduk santai, tarik napas, dan nikmatin momen “me time” kamu.
7. Main “Gimana Kalau…”
Bayangin hal-hal aneh atau unik:
Gimana kalau besok kiamat? Gimana kalau alien itu beneran ada? Gimana kalau kamu ambil jurusan bisnis dulu? Bikin pertanyaan iseng kayak gitu dan lihat ke mana pikiran kamu bisa lari. Kadang ide kreatif muncul dari situ.
8. Jangan Asal Nge-judge
Kalau kita asal nebak atau berasumsi, bisa-bisa malah salah paham. Misalnya kamu mikir bos kamu nyebelin. Tapi bisa aja dia lagi stres karena masalah pribadi. Atau kamu kesel sama orang yang nyalip di jalan—padahal dia bisa aja lagi buru-buru ke rumah sakit. Coba lihat dari sudut pandang lain.
9. Tulis Tentang Diri Kamu
Coba renungin:
Siapa sih kamu? Orang kayak apa kamu ini? Udah ngalamin apa aja dalam hidup? Apa hal yang paling penting buat kamu? Kenapa kamu ngelakuin hal dengan cara tertentu? Menulis tentang diri sendiri bisa bantu kamu lebih kenal siapa dirimu sebenarnya.
10. Ngobrol Sama Orang
Pas ngobrol, dengerin bener-bener, jangan cuma nunggu giliran buat ngomong. Coba bayangin gimana rasanya jadi orang itu. Mereka mikir apa ya? Gimana ya kehidupan mereka? Dari ngobrol, kadang ide-ide baru bisa muncul.
Dengerin Suara Hati Kamu
Kita semua pasti punya perasaan terhadap hal-hal yang terjadi dalam hidup. Kadang muncul pikiran yang bikin down, kadang juga yang positif dan bikin semangat. Contoh gampangnya: pas kamu nyoba baju buat acara penting. Kamu berdiri depan kaca, terus otomatis mikir, “Wah, keren juga nih!” atau malah geleng-geleng kepala dan buru-buru ganti baju. Nah, itu contoh paling simpel dari dengerin suara hati atau intuisi kamu buat ambil keputusan.
Sebenarnya, kalau kita mau terbuka dan peka, suara hati kita itu bisa bantu banyak dalam kehidupan sehari-hari. Intuisi bisa bikin kamu lebih percaya diri, sukses, bahagia, dan hidup lebih bermakna.
Kamu sendiri adalah “sumber daya” paling berharga buat nentuin keputusan yang tepat. Secara otomatis, kamu sering kali udah tahu mana yang bener dan salah, dan gimana caranya dapetin hasil terbaik—tinggal ikutin intuisi kamu. Dan hebatnya, intuisi jarang banget meleset.
Gimana Cara Melatih Intuisi? Nih Cara Gampangnya:
Mulai dari hal kecil dulu.
Latih intuisi kamu lewat keputusan-keputusan kecil. Misalnya, milih mau makan apa malam ini, atau nonton film apa. Latihan kayak gini bikin kamu lebih terbiasa dengerin suara hati.
Cari suasana tenang.
Kamu bakal lebih mudah dengerin isi hati kalau lagi gak ribut. Coba cari tempat sepi pas kamu lagi mikir hal penting. Tutup mata sebentar, tarik napas dalam-dalam, lalu fokus ke pertanyaan yang kamu pikirin. Lihat deh, biasanya akan langsung muncul gambaran atau jawaban dari dalam diri.
Gak apa-apa kalau kadang salah.
Walaupun intuisi biasanya bener, tapi kita bisa aja salah nangkep maksud dari perasaan dalam diri. Kalau sampai salah, ya anggap aja pelajaran. Dari situ kamu bisa makin ngerti dan kuat dalam ngebaca arah dari dalam diri sendiri.
Jangan terlalu dipaksa.
Kalau kamu terlalu mikir keras atau maksa diri milih satu arah tertentu, biasanya jadi makin bingung. Kalau kamu udah punya kecenderungan ke satu arah, kemungkinan besar itu udah jawaban dari intuisi kamu sendiri.
Cara-cara di atas bisa bantu kamu lebih gampang terhubung sama intuisi. Semakin sering kamu pakai, semakin kuat dan tajam juga intuisi kamu. Kayak yang pernah dinyanyiin karakter kartun Jiminy Cricket ke Pinokio:
“Selalu jadikan suara hatimu sebagai penuntun.”
Pesannya sama juga buat kita: ikutin kata hati dan perasaanmu, maka kamu gak bakal nyasar jauh. Masalah baru muncul kalau kamu mulai gak percaya diri, ngeraguin diri sendiri, dan kehilangan arah. Di situlah biasanya kita jadi bingung, gak ambil keputusan, atau malah jalan ke arah yang salah.
Imajinasi Itu Bekerja, Lho!
Salah satu alat paling kuat dan bisa bikin kamu termotivasi setiap hari adalah imajinasi—dan ini dimiliki semua orang. Pikiran kamu sendiri, ide-ide yang tiba-tiba muncul, intuisi, semuanya bisa dipakai untuk bikin perubahan positif dalam hidup kamu, di bidang apa pun.
Semua orang punya imajinasi. Cuma, ada yang imajinasinya hidup banget dan langsung aktif, ada juga yang perlu sedikit latihan. Tapi tenang aja, dengan sedikit kebiasaan, semua orang bisa melatih imajinasi mereka buat hal-hal baik.
Pakai Imajinasi Sebagai Alat Bantu
Cara kamu memakai imajinasi buat bantu kehidupan sehari-hari itu cuma dibatasi oleh diri kamu sendiri. Imajinasi bisa kamu pakai buat membayangkan hasil positif dari suatu situasi. Jadi, kamu bikin gambaran di kepala kamu tentang hasil yang kamu inginkan, lalu rasain seolah-olah itu benar-benar sedang terjadi. Nah, gambaran ini nantinya bisa ngusir pikiran-pikiran negatif yang ada sebelumnya.
Semakin jelas dan lengkap kamu membayangkannya, semakin bagus. Lihat dari berbagai sisi, seolah kamu lagi nyusun “rancangan” atau cetak biru, kayak arsitek yang lagi bikin desain bangunan dari awal sampai jadi.
Mulai dari Pondasinya Dulu
Bayangin kamu lagi bikin rumah dalam pikiran. Mulai dari pondasinya dulu, alias ide utama atau hal yang ingin kamu ubah. Pelan-pelan bangun gambaran itu dari dasar, dan bayangkan sedetail mungkin.
Pas bikin pondasi, coba pikirin pertanyaan-pertanyaan ini:
Apa sih yang sebenarnya pengen aku capai atau ubah?
Perubahan ini bakal ngaruh apa buat hidup aku?
Bisa gak aku capai ini sendirian?
Apa yang harus aku ubah dari hidup aku biar bisa sampai ke sana?
Hal baru apa yang harus aku pelajari biar bisa berhasil?
Kalau pondasinya udah mantap, kamu tinggal lanjut “bangun” rencana itu dalam pikiran kamu. Bayangin tiap langkahnya sejelas mungkin, dari awal sampai akhir. Kalau udah dapet gambaran lengkap di kepala, kamu bisa mulai jalanin langkah-langkahnya di dunia nyata. Bahkan, kalau mau, kamu bisa tulis langkah-langkah itu supaya gak lupa dan bisa diikuti.
Inti Pentingnya
Supaya latihan imajinasi ini bisa berhasil, ini dia hal-hal penting yang perlu kamu lakuin:
Fokus ke satu ide utama
Jangan nyebar ke mana-mana, biar otak kamu gak bingung.
Bikin gambaran sejelas-jelasnya di kepala
Bayangin hasilnya seperti kamu udah berhasil capai itu.
Bangun dari dasar sampai selesai
Mulai dari ide kecil, lanjut ke rencana besar.
Lakuin rencananya secara nyata
Setelah semuanya kebayang, waktunya ambil langkah beneran!
Jadi intinya, imajinasi itu bukan cuma buat ngelamun doang. Kalau dipakai dengan cara yang benar, bisa banget bantu kamu mewujudkan hal-hal keren dalam hidup. Mulai aja dari sekarang—hal kecil dulu juga gak apa-apa. Yang penting dilatih terus!
Jaga Kesehatan Mentalmu Juga, Ya!
Biar hidup kamu lebih bahagia dan sehat, kamu gak cuma perlu jaga kesehatan fisik lewat diet atau olahraga aja, tapi kesehatan mental juga penting banget. Tubuh sehat itu penting, tapi pikiran yang sehat juga gak kalah penting.
Setiap orang pasti pernah ngerasain stres. Entah itu karena masalah keuangan, kerjaan, tanggung jawab, atau hubungan sama orang lain. Semua itu bisa ngaruh banget ke kesehatan mental kita. Padahal, ngurangin stres itu pentingnya sama kayak ngurangin lemak, gula, atau kalori kalau kamu mau hidup sehat.
Nah, ada banyak cara simpel yang bisa kamu lakuin buat jaga kesehatan mental dan ngurangin stres sehari-hari. Ini beberapa tips gampangnya:
Tips Biar Pikiran Tetap Sehat dan Gak Gampang Stres
Belajar atur waktu dan kegiatan sehari-hari
Bikin target yang realistis dan bisa kamu capai setiap hari, jangan maksa.
Kerjain satu hal dulu, baru pindah ke yang lain
Fokus ke satu tugas dulu sampai selesai. Multitasking emang keren, tapi kadang malah bikin stres kalau semuanya numpuk.
Pikir fleksibel, jangan kaku
Kalau rencana awal gak berhasil, coba cara lain. Gak harus selalu sesuai rencana kok.
Ambil jeda istirahat sebentar-sebentar
Break kecil bisa bantu kamu ngatur ulang pikiran dan balik lagi ke tugas dengan lebih fokus.
Ingat, kamu juga manusia
Gak usah maksa bisa ngerjain semuanya sendirian. Kalau butuh bantuan, bilang aja. Gak perlu gengsi.
Belajar bilang “nggak”
Kita kadang terlalu baik sampai kebanyakan ngambil tanggung jawab. Akhirnya malah kewalahan sendiri.
Jangan terlalu maksa badan juga
Tubuh kamu ada batasnya. Kalau dipaksa terus, bukan cuma capek fisik, tapi juga pikiran bisa ikut drop.
Kenali tanda-tanda stres dari awal
Begitu mulai kerasa stres, cari cara buat nenangin diri sebelum makin parah.
Cari teknik ngurangin stres yang cocok buat kamu
Ada banyak cara, kayak latihan pernapasan, meditasi, atau membayangkan hal-hal positif. Coba beberapa, dan lihat mana yang paling efektif buat kamu.
Gunakan kalimat positif buat menyemangati diri
Pikiran positif bisa bantu ngurangin stres. Semakin kamu berpikir positif, makin sehat juga pikiranmu.
Luangin waktu buat santai
Ambil waktu buat ngelakuin hal yang kamu suka, entah nonton, baca, jalan-jalan, atau sekadar duduk santai. Gak usah ngerasa bersalah, itu penting buat jaga kewarasan.
Intinya, jaga kesehatan mental itu sama pentingnya kayak jaga kesehatan fisik. Kalau kamu bisa rawat dua-duanya dengan seimbang, hidup kamu bakal jauh lebih tenang dan bahagia.
Mengatasi Pikiran Negatif
Mengusir Rasa Takut Demi Hidup Lebih Positif
Rasa takut dan fobia itu sebenarnya bisa dialami siapa aja. Walaupun sebagian besar orang bisa ngatasinya, buat beberapa orang, rasa takut ini bisa jadi sangat mengganggu dan bahkan mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.
Rasa takut dan fobia bikin pikiran jadi negatif. Kalau terus-terusan merasa negatif, ya, hidup rasanya jadi berat banget. Tapi kabar baiknya, meskipun rasa takut itu kuat banget, kamu tetap bisa lepas dari cengkeramannya – asal kamu punya waktu dan mau cari bantuan. Ada banyak cara buat ngurangin atau ngilangin rasa takut ini, tergantung seberapa dalam rasa takut itu tertanam. Kalau udah parah, mungkin kamu butuh bantuan profesional seperti terapi atau hipnoterapi. Tapi kalau masih ringan, kamu bisa coba atasi sendiri dengan metode self-help.
Pahami Dulu Apa Itu Takut dan Fobia
Buat bisa ngalahin rasa takut, kamu harus paham dulu: rasa takut dan fobia itu bikin kita gak nyaman saat ketemu situasi tertentu. Gejalanya bisa macam-macam: mual, pengen muntah, pusing, dada sesak, susah napas, sampai tangan atau tubuh gemetar.
Semua perasaan itu sebenernya muncul karena kita sendiri yang ngebiarkan pikiran negatif nguasain tubuh kita. Nah, cara ngusir rasa takut adalah dengan ambil alih kendali lagi dan mulai ngeliat situasinya dari sudut pandang yang lebih netral.
Kalau kamu udah lama banget punya fobia, ya proses sembuhnya mungkin makan waktu lebih lama. Tapi tetap mungkin banget untuk sembuh. Fobia itu sebenernya cuma kecemasan yang berlebihan, jadi belajar cara buat tenang dan rileks adalah langkah awal yang bagus.
Kamu bisa coba baca buku self-help, nonton DVD, ikut kursus, atau dengerin audio tentang cara ngelola kecemasan dan stres. Banyak kok yang dibuat khusus buat orang yang punya rasa takut atau fobia.
Manfaat Saat Kamu Berhasil Ngatasi Rasa Takut
Kalau kamu udah berhasil ngalahin rasa takut atau fobia, efeknya bakal luar biasa. Banyak orang bilang rasanya kayak “terlahir kembali”. Dunia tiba-tiba terasa lebih hidup dan penuh arti.
Kamu jadi punya cara pandang yang baru, lebih positif, dan hidup terasa lebih bahagia dan memuaskan. Kamu mulai percaya diri, merasa bisa ngelakuin banyak hal, dan gak kebanyakan takut lagi buat ngejar apa yang kamu mau.
Meskipun nantinya mungkin kamu masih sedikit cemas pas ketemu hal yang dulunya bikin takut, rasanya gak akan sekuat dulu lagi. Begitu kamu sadar kalau kunci buat ngatasin rasa takut itu sebenarnya ada di dalam dirimu sendiri, rasa takut itu pelan-pelan akan menghilang.
Mengatasi Perasaan Dissociation
Dissociation atau perasaan kayak “terlepas dari dunia nyata” itu bisa ganggu perasaan, tubuh, dan pandangan kita tentang diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Ini sering muncul saat seseorang ngalamin depresi, cemas berlebih, atau habis ngalamin trauma berat.
Orang yang ngalamin dissociation sering ngerasa kayak lagi mimpi atau gak nyata, dan bisa mikir kalau dirinya gila atau kena penyakit parah. Ngobrol dan bersosialisasi jadi susah banget, dan lama-lama bisa berkembang jadi fobia sosial.
Gejalanya bisa beda-beda tergantung penyebabnya, tapi biasanya meliputi:
Dunia terasa gak nyata
Merasa gak nyambung sama dunia
Pandangan kayak berkabut
Seolah-olah ada tirai yang nutup kepala
Dunia terasa bergerak terlalu cepat
Bingung
Ngerasa gak sanggup ngadepin hidup
Ragu sama diri sendiri
Orang lain bisa bahagia tapi kamu enggak
Cemas berat
Ngerasa semua orang lawan kamu
Ngerasa semua orang ngomongin kamu
Semua ini bisa bikin orang merasa harus “menutup diri” dan terus ngamatin diri sendiri, berharap bisa “kembali ke dunia nyata”. Tapi justru semakin kamu fokus ke gejala-gejalanya, semakin parah perasaannya.
Solusinya?
Terapi perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy atau CBT) sangat membantu, terutama kalau perasaan ini muncul karena trauma berat. Tapi kalau disebabkan oleh stres atau cemas biasa, bisa kok diatasi lewat metode self-help dan dukungan dari dokter atau orang terdekat.
Hal yang penting untuk diingat adalah: dunia ini gak berubah, yang berubah adalah persepsi kamu aja. Dan ini sifatnya sementara.
Begitu kamu bisa menyembuhkan penyebab dari perasaan dissociation itu, kamu bakal bisa melihat dunia seperti dulu lagi. Buat yang ngalamin karena depresi atau kecemasan, sadarilah bahwa ini cuma perasaan, bukan kenyataan, dan semua itu akan hilang seiring waktu.
Jangan terus-menerus ngamatin atau mikirin kapan perasaan ini akan hilang. Coba terima aja bahwa mereka lagi ada, dan gak usah dibesar-besarkan. Semakin kamu cuekin, makin cepat juga mereka hilang.
Menerima perasaan dan pikiran kamu selama masa ini itu kunci penting. Karena hanya dengan berhenti takut sama situasinya, kamu bisa pulih.
Mengatasi Keraguan
Mengatasi rasa ragu sebenarnya gampang—kalau kamu nggak ragu sama sekali. Tapi kenyataannya, kebanyakan dari kita pasti punya sedikit rasa ragu saat mau mulai hal baru. Hampir semua orang pernah ngerasain yang namanya ragu. Contohnya dunia sains, kalau para ilmuwan dulu nggak mempertanyakan hal-hal yang udah dianggap pasti, mungkin nggak akan ada kemajuan.
Misalnya kamu mau buka usaha atau mulai proyek baru, apa kamu yakin 100% akan berhasil? Biasanya sih, selalu ada sedikit rasa takut atau ragu di awal.
Tapi walaupun kamu ragu, jangan sampai itu bikin kamu mundur dari tujuan utama. Alasannya sederhana: kamu harus siap menghadapi kemungkinan gagal, karena itu bagian dari proses ngilangin keraguan. Langsung aja terjun, tapi jangan asal nekat. Tenang, kamu pasti udah siap. Kamu akan pertimbangkan semua risiko yang mungkin muncul dan siap menerima hasilnya, apapun itu. Nah, itu rahasianya ngelawan rasa ragu. Punya keberanian untuk terus maju, dan kamu pasti bisa kalahin rasa ragu itu.
Percaya diri itu musuhnya rasa ragu. Belajar berpikir positif dan percaya sama kemampuan diri sendiri buat sukses. Ingat, kamu bakal sukses kalau kamu yakin bisa, tapi kamu juga bisa gagal kalau kamu terus mikir bakal gagal. Pikiranmu itu kayak ramalan buat hidupmu sendiri—jadi jangan biarin pikiran negatif menguasai kamu. Jangan juga dengerin orang-orang yang kerjanya cuma nyebarin keraguan dan bikin kamu down. Cari lingkungan pertemanan yang positif dan mendukung.
Saat Gagal Datang
Nggak semua orang seberuntung itu bisa hidup tanpa gagal. Tapi gagal itu bagian dari hidup. Dan biasanya, saat gagal, keraguan langsung muncul dan bikin kamu kehilangan kepercayaan diri yang udah dibangun sebelumnya. Tapi kamu nggak boleh menyerah! Justru kegagalan harus jadi pemicu buat kamu makin semangat ngejar tujuanmu lagi.
Untuk itu, kamu harus latih pikiran kamu biar punya kendali diri dan percaya diri yang kuat. Setiap langkah kecil untuk percaya diri akan bantu ngurangin rasa ragu, dan kamu bisa balik ke jalur kesuksesanmu lagi.
Ragu yang Sehat
Ingat juga, rasa ragu itu kadang ada manfaatnya. Rasa ragu bisa bikin kita jadi lebih hati-hati dan bijak ambil keputusan. Tapi kalau ragu itu udah bikin kamu jadi stres, murung, dan nggak ngapa-ngapain, itu tandanya kamu harus lawan rasa ragu itu. Kuatkan mentalmu dan yakinkan diri buat tetap semangat. Pokoknya, jangan biarin rasa ragu yang ngatur hidupmu.
Kadang kamu bisa sukses justru karena rasa ragu yang bikin kamu waspada. Tapi bisa juga kamu sukses meskipun sempat ragu. Dan kalau ternyata hasil terburuk terjadi, ya udah… kamu tinggal atur ulang rencana, kumpulin lagi semangat, dan mulai lagi dari awal dengan arah yang baru. Pokoknya kalahin rasa ragu sebelum dia yang ngalahin kamu.
Mengatasi Perasaan Tak Berdaya
Kita semua pasti pernah ngerasa nggak berdaya di titik tertentu dalam hidup. Nggak apa-apa kok, asal kita bisa bangkit lagi. Tapi kadang, perasaan ini bisa makin dalam dan akhirnya ganggu cara kita berpikir dan hidup sehari-hari.
Berikut beberapa tips supaya kamu bisa ngerti dan ngelawan perasaan nggak berdaya itu:
Coba kenali masalah, ketakutan, atau hambatan apa aja yang bikin kamu ngerasa lemah. Cari tahu juga kenapa itu bisa bikin kamu ngerasa begitu.
Latih pikiran kamu untuk percaya bahwa kamu itu mandiri, bisa diandalkan, dan siap hadapi tantangan apapun ke depan.
Cari cara buat ngadepin rasa nggak berdaya itu kalau suatu waktu datang lagi.
Belajar hadapi konflik dan cara nyelesain masalah kalau muncul.
Kalau kamu sempat drop lagi dan mulai ragu, itu wajar banget—tinggal lanjutkan aja dari titik terakhir kamu berhenti.
Apapun pencapaianmu, sekecil apapun, jangan lupa beri reward buat diri sendiri.
Sadar bahwa butuh waktu buat ngubah rasa nggak berdaya itu, jadi terus maju ke arah tujuanmu.
Jangan terlalu perfeksionis—nggak ada manusia yang sempurna. Semua orang pernah salah.
Cari tahu kemampuan apa yang perlu kamu asah buat jadi pribadi yang lebih mandiri, bisa sembuhin diri sendiri, dan makin percaya diri.
Perasaan nggak berdaya bisa nimbulin banyak masalah dalam hidup. Makin lama kamu ngerasa kayak gitu, makin kamu kehilangan kendali atas hidupmu sendiri. Berikut beberapa hal umum yang bisa muncul karena rasa nggak berdaya:
Kamu ngerasa apapun yang kamu lakuin, hasilnya nggak akan pernah berhasil.
Kamu terlalu bergantung sama orang lain buat bantu kamu keluar dari masalah.
Kamu ngerasa nggak mampu sama sekali.
Kamu punya ketakutan mendalam kalau nggak bisa ngatasin situasi.
Kamu jadi murung, nggak bahagia, dan bisa jatuh ke depresi.
Kamu merasa selalu jadi korban yang butuh diselamatkan terus.
Kamu punya pandangan hidup yang selalu negatif.
Kamu takut orang lain ngeliat kamu lemah.
Kamu jadi putus asa karena nggak ada lagi orang yang mau bantu nyelesain masalahmu.
Kamu akhirnya pasrah dan mikir kalau kamu akan selalu nggak berdaya dan nggak bisa berubah.
Tapi tenang, ada banyak cara buat bangkit dan ngatasin rasa nggak berdaya itu. Yang penting, kamu harus ingat bahwa kamu nggak sendirian. Kamu masih punya kendali atas hidupmu dan bisa ambil keputusan penting buat nyelesain masalahmu sendiri. Yang kamu butuhin cuma percaya sama diri sendiri. Gali lagi kepercayaan itu dan munculkan ke permukaan.
Kita semua punya kekuatan buat nyelesain masalah kita sendiri. Tapi nggak ada salahnya juga minta saran dari orang-orang terdekat, asal jangan sampai kamu terus-menerus ngandelin mereka buat nyelesain semua masalah kamu.
Mengatasi Konflik Batin
Punya komitmen itu bikin hidup jadi jauh lebih gampang dijalanin. Soalnya kalau kamu udah bikin keputusan dan bener-bener pegang teguh keputusan itu—tanpa terganggu pikiran-pikiran nggak jelas—kamu bakal lebih siap ngadepin rintangan apa pun. Nah, konflik batin itu justru bikin kita nggak jelas, bingung ambil keputusan, dan jadi gampang stres bahkan bisa bikin kita kehilangan rasa percaya diri.
Sebenarnya, semua orang pasti pernah ngalamin konflik batin. Tapi yang penting itu gimana kita bisa ngadepin dan nyelesainnya, supaya bisa jalan lagi dengan sikap yang lebih positif. Kalau kamu bisa nyelesain konflik batin, kamu bakal lebih percaya diri, lebih fokus, stres juga berkurang. Kamu jadi bisa lebih denger suara hati sendiri saat ambil keputusan, bisa ngontrol hidup kamu sendiri, ngejar target hidup yang udah kamu tetapin, dan pastinya punya masa depan yang lebih sehat, santai, dan bahagia.
Konflik batin ini bisa ngacauin emosi. Akibatnya, kamu bisa ngerasa nggak berharga, nggak percaya diri, sampai stres berat. Makanya penting banget buat beresin konflik batin ini sejak awal, jangan sampai keburu nguasain hidup kamu. Konflik batin bisa muncul dari banyak hal—bisa karena kamu suka bingung ambil keputusan, atau karena kamu masih kebawa masalah lama yang belum kelar, bahkan bisa juga dari pengalaman masa kecil yang belum kamu sadari. Ingat, kamu yang sekarang ini adalah hasil dari semua pengalaman yang udah kamu jalanin. Mungkin dulu kamu cuma “nahan” masalah itu, bukan ngadepin dan menyelesaikannya.
Nah, sekarang waktunya buat kamu buka benteng yang selama ini kamu bangun dan mulai beresin satu per satu. Cara buat ngalahin konflik batin dan masalah yang belum selesai itu antara lain:
Belajar ikhlas ngelepas masa lalu dan kepercayaan-kepercayaan lama, termasuk kebiasaan buruk dan emosi negatif. Mulai kenali siapa diri kamu yang sebenarnya dan dengerin suara hati kamu sendiri.
Sadar kalau kamu itu sebenarnya mampu ngebantu diri sendiri dan bisa jadi versi terbaik dari diri kamu.
Mulai fokus dan peka sama diri sendiri, kenali apa yang bikin kamu stres dan kenapa itu bisa terjadi.
Paksa diri kamu buat ngelepas pikiran dan perasaan lama yang masih nyangkut dari masa lalu.
Bayangin versi baru dari dirimu sendiri—yang lebih percaya diri dan tegas—terus ulang-ulang sampai bayangan itu jadi kenyataan.
Sekarang ini banyak banget kursus, buku self-help, DVD, atau audio yang bisa bantu kamu ngadepin masalah lama dan konflik batin. Tapi inget, nggak ada jalan pintas atau obat ajaib. Semua butuh waktu dan proses. Beberapa orang cukup pake metode self-help, tapi ada juga yang lebih cocok ikut grup diskusi atau konsultasi ke terapis, terutama di tahap awal.
Yang paling penting buat disadari: kamu bisa berubah, dan cuma kamu yang bisa nentuin caranya. Mau pilih cara apa pun, ujung-ujungnya semua balik lagi ke satu hal: mengubah cara kamu berpikir dan merasakan sesuatu.
Mengatasi Intimidasi
Intimidasi bisa terjadi di mana aja, di semua lingkungan dan usia. Diintimidasi itu sebenarnya sama aja kayak dibully. Bisa kejadian di sekolah, di tempat kerja sama rekan atau bos, pas lagi belanja, atau bahkan di situasi sehari-hari lainnya.
Kadang ada orang yang bahkan nggak sadar kalau mereka lagi diintimidasi, tapi buat sebagian orang lainnya, intimidasi bisa bikin hidup mereka terasa berat setiap hari. Dan nggak menutup kemungkinan, kamu juga bisa aja jadi orang yang suka mengintimidasi orang lain tanpa sadar.
Orang yang sering banget kena intimidasi biasanya ngerasa tertekan, minder, nggak nyaman. Tapi tenang, ada banyak cara kok buat ngurangin dan ngatasin intimidasi. Yang pertama harus kamu pahami: intimidasi itu bisa muncul dalam berbagai bentuk, misalnya:
Maksa orang lain nurutin keinginan kamu
Ngancam atau pake kuasa buat ngatur orang
Bikin orang lain ngerasa mereka lebih lemah dari kamu
Manfaatin ukuran badan atau kekuatan buat nakut-nakutin orang
Ngancam pakai hukuman kayak dipecat, diceraikan, atau dimarahin
Suka marah-marah atau meledak-ledak supaya orang nurut
Berperilaku yang bikin orang takut buat berhadapan sama kamu
Manfaatin kekayaan buat ngatur-ngatur orang
Ngomong kasar atau ngerendahin orang lain karena ras atau gender
Nah, supaya kamu nggak terus-terusan diintimidasi orang lain, langkah awalnya adalah ngaca ke diri sendiri dulu. Mungkin selama ini kamu punya pola pikir yang kurang sehat, yang bikin kamu gampang takut atau terintimidasi. Kalau kamu ngerasa ini terjadi, coba lakukan ini:
Cari cara berpikir yang lebih sehat dan positif supaya bisa ngadepin orang yang suka intimidasi
Tunjukin ke orang-orang yang suka intimidasi kamu bahwa kamu udah berubah dan nggak takut lagi
Siapkan cara buat ngadepin kalau mereka bereaksi negatif terhadap perubahan kamu
Sadari konsekuensi dari sikap kamu yang sekarang lebih tegas
Tetap teguh dengan sikap kamu, walau mungkin ada risiko yang harus kamu terima
Setelah punya strategi buat ngadepin orang yang suka intimidasi, kamu juga perlu memperkuat keyakinan diri kamu. Salah satu cara paling mudah adalah dengan afirmasi positif alias ngomong hal-hal baik ke diri sendiri tiap hari. Contohnya:
“Aku orang baik, pantas dihargai dan diperlakukan dengan hormat.”
“Aku nggak akan menempatkan siapa pun lebih tinggi dari diriku sendiri.”
“Aku ambil alih kendali hidupku, nggak akan biarin siapa pun nindas aku lagi.”
“Aku nggak akan biarin siapa pun mengintimidasi aku.”
“Nggak ada orang di luar sana yang bisa ngebuat aku takut.”
Mengatasi Keinginan Buat Ngontrol Segalanya
Sebagian dari kita punya masalah: suka banget ngontrol hidup orang lain. Kayaknya semua hal harus sesuai maunya kita. Padahal kebiasaan ini bisa bikin hidup kita sendiri jadi berantakan.
Ciri-ciri kamu punya kecenderungan pengen ngontrol hidup orang lain antara lain:
Kamu sering bantuin orang bahkan kalau mereka nggak minta bantuan, karena kamu ngerasa kamu yang paling tau cara nyelesain masalah
Kamu langsung merasa orang lain butuh kamu walau mereka nggak ngomong
Kamu percaya banget bahwa segala sesuatu harus sempurna biar orang bisa bahagia
Kamu ngerasa harus “benerin” orang lain karena kamu nggak bisa nerima mereka apa adanya
Kamu ngerasa paling tau apa yang terbaik buat orang lain dan berusaha ngebuat mereka ngikutin cara kamu
Kamu ngerasa bertanggung jawab atas tindakan orang lain
Kamu nggak bisa tahan buat ngasih nasihat, meskipun mereka nggak minta
Orang lain sering nganggep kamu terlalu ikut campur
Kamu punya rasa butuh banget buat merasa dibutuhkan orang lain, sampai-sampai terlalu jauh masuk ke urusan mereka
Kamu ngerasa ada yang kurang kalau nggak bisa bantu atau nyelesain masalah orang
Dampak negatif dari kebiasaan ini bisa bikin kamu:
Punya hubungan yang nggak sehat karena orang jadi terlalu bergantung sama kamu
Gampang banget terbawa emosi kalau lihat orang butuh bantuan
Kehilangan teman karena kamu suka ngatur hidup mereka
Lupa mikirin kebutuhan diri sendiri karena terlalu sibuk urusin orang lain
Ngerasa bersalah kalau masalah orang nggak juga kelar
Marah kalau bantuan kamu nggak dihargai
Ngerasa kehilangan jati diri dan jadi minder
Cara buat ngurangin kebiasaan ini adalah:
Percaya kalau orang lain juga punya kemampuan buat nyelesain masalahnya sendiri
Bikin batasan antara kamu dan orang yang kamu anggap butuh bantuan
Jangan terlalu berharap dapat pengakuan atau pujian dari orang lain
Sadari bahwa satu-satunya orang yang bisa kamu kontrol itu cuma diri kamu sendiri
Bilang ke orang lain buat negur kamu kalau kamu mulai ngasih bantuan atau nasihat yang nggak diminta
Pahami bahwa orang lain bisa berubah kalau mereka memang mau
Cuma bantu orang yang secara jelas minta bantuan kamu
Mengatasi Trauma
Ada banyak pikiran dan perasaan yang muncul setelah mengalami kejadian traumatis. Trauma bisa terjadi saat kita mengalami kejadian yang sangat buruk, seperti kecelakaan mobil, kebakaran, jadi saksi kecelakaan, bencana alam, jadi korban kekerasan, perang, dan lainnya. Banyak orang yang sedang berusaha pulih dari trauma akan berusaha melupakan kejadian buruk itu, sementara yang lain justru terus mengingat dan memikirkannya berulang-ulang.
Trauma bisa memunculkan banyak perasaan, misalnya:
Syok – Syok adalah reaksi yang wajar saat menghadapi kejadian traumatis. Semakin dekat kamu dengan kejadian itu, biasanya rasa syok-nya makin dalam. Otak butuh waktu untuk mencerna hal buruk yang kamu lihat atau alami, jadi perasaan syok bisa bertahan agak lama.
Tidak percaya – Banyak orang nggak percaya dengan apa yang baru saja terjadi, rasanya kayak, “Masa sih ini beneran kejadian?”
Menolak kenyataan – Ada juga yang berusaha menolak kenyataan, pura-pura itu nggak pernah terjadi, dan berusaha ngelupainnya.
Sakit secara emosional – Walaupun kamu nggak terluka secara fisik, kamu bisa merasakan sakit hati karena lihat orang lain yang terluka.
Marah – Setelah syok, biasanya perasaan marah akan muncul. Mungkin kamu bertanya-tanya, “Kenapa ini harus terjadi ke aku?” dan bisa jadi kamu merasa marah ke siapa aja, termasuk diri sendiri.
Menyalahkan – Kita sering nyalahin diri sendiri, orang lain, atau bahkan Tuhan karena kejadian itu.
Sedih – Rasa sedih bisa datang tiba-tiba, kayak ombak yang menghantam tanpa diduga.
Depresi – Beberapa waktu setelah kejadian, kamu mungkin tiba-tiba merasa sangat terpuruk atau nggak semangat.
Cemas – Kecemasan juga bisa muncul karena rasa takut dan bisa bertahan lama setelah kejadian.
Semua perasaan di atas adalah hal yang wajar banget buat orang yang baru aja mengalami trauma. Nggak ada urutan pasti kapan perasaan itu datang. Yang penting kamu tahu, itu adalah cara tubuh dan pikiran kamu buat “mencerna” apa yang terjadi. Lama-lama perasaan itu bakal hilang dengan sendirinya seiring waktu. Tapi ada juga beberapa cara yang bisa kamu lakukan buat bantu diri kamu sendiri pulih dari trauma.
Berikut beberapa cara yang bisa dicoba buat menghadapi trauma:
Ceritakan apa yang kamu alami, biarkan semua perasaan itu keluar. Jangan dipendam sendiri.
Dengerin dan terima nasihat dari keluarga, teman, atau konselor.
Belajar menerima kenyataan dan lanjutkan hidup.
Ubah suasana atau lingkungan sekitar kamu kalau perlu.
Ikut kegiatan yang menyenangkan atau yang kamu suka.
Coba kembali ke rutinitas harian seperti biasa.
Ikut seminar atau kegiatan yang mendukung proses pemulihan kamu.
Berikut adalah terjemahan ke dalam bahasa Indonesia sehari-hari dari Chapter IV: Becoming an Optimistic Individual and Achieve Goals in Life:
Jadi Pribadi yang Optimis dan Raih Tujuan Hidup
Bangun Citra Diri yang Positif
Cara kamu melihat dirimu sendiri sangat berpengaruh ke bagaimana kamu merasa tentang diri sendiri dan juga bagaimana orang lain melihat kamu. Kalau kamu punya pikiran positif dari dalam, maka kamu akan kelihatan lebih percaya diri dari luar, dan itu juga akan terasa oleh orang lain.
Ngerasa baik tentang diri sendiri itu penting banget kalau kamu mau bahagia dan menikmati hidup sepenuhnya. Perasaan ini bisa jadi penentu antara kamu sukses atau gagal — semuanya tergantung dari cara kamu memandang dirimu sendiri.
Banyak orang punya rasa percaya diri yang rendah karena berbagai alasan. Kalau dari kecil kamu sudah terbiasa mikir negatif tentang diri sendiri, memang butuh usaha lebih buat bangun citra diri yang positif — tapi bukan berarti nggak bisa. Punya pola pikir positif artinya kamu perlu mulai ubah cara pikir dan cara merasa tentang diri kamu sendiri. Kalau kamu udah lama kebiasaan mikir negatif, memang butuh waktu buat ganti kebiasaan itu. Tapi kalau kamu mulai membiasakan pola pikir yang baru dan tetap konsisten, lama-lama pikiran negatif itu akan hilang sendiri, dan akan tergantikan dengan pikiran yang lebih positif dalam kehidupan sehari-hari.
Waktu kamu berhasil ngubah cara pandangmu, kamu juga ikut berubah. Hal-hal yang dulu kamu pikir “ah, aku nggak bisa,” sekarang bisa kamu lihat dengan cara baru — dan kamu sadar, ternyata kamu bisa melakukannya.
Ada banyak cara buat bantu kamu membangun citra diri dan rasa percaya diri yang lebih baik. Kamu bisa mulai dari baca buku self-help, dengerin audio motivasi, nonton DVD inspiratif, hipnoterapi, atau ikut sesi konseling. Semuanya intinya sama aja, yaitu:
Memahami apa itu percaya diri
Membangun kepercayaan terhadap diri sendiri
Melepas pikiran negatif dan ganti dengan yang positif
Belajar strategi biar kamu tetap percaya diri di situasi apa pun
Langkah Dasar untuk Bangun Citra Diri dan Pola Pikir Positif:
Pikirin tentang arti percaya diri dan citra diri yang positif buat kamu
Kenali diri kamu lebih dalam, sadari apa kekuatanmu, dan kembangkan itu
Pelan-pelan ubah pikiran negatif jadi pikiran yang lebih positif
Renungi perubahan positif yang udah terjadi dalam hidupmu
Kita semua pasti pernah ngomong dalam hati, entah sadar atau nggak. Sayangnya, sering kali isi “ngomong dalam hati” itu malah ngerendahin diri sendiri, dan jarang banget kita memuji diri sendiri. Ini harus diubah. Kita harus mulai belajar ngomong yang positif ke diri sendiri, dan cara paling gampang buat mulai adalah:
Hilangkan pikiran yang nggak masuk akal dan ganti dengan yang masuk akal
Ganti perasaan dan pikiran negatif jadi yang lebih positif
Hargai dirimu sendiri, kasih pujian atas hal kecil sekalipun
Ulangi afirmasi positif sepanjang hari, kapan pun dibutuhkan
Ubah Cara Kamu Melihat Dirimu Sendiri
Kita semua tahu pentingnya makan sehat, olahraga, atau jaga pola makan. Tapi sayangnya, banyak orang nggak sadar kalau ngubah cara pandang terhadap diri sendiri juga sama pentingnya buat hidup yang sehat dan bahagia.
Cara kamu mikir dan merasa tentang diri sendiri punya pengaruh besar terhadap kebahagiaan dan kesuksesan hidupmu. Dan untuk ngubah citra diri, kamu butuh “latihan mental” sama seperti kamu olahraga fisik.
Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah:
Tentukan kamu mau jadi orang seperti apa
Cari tahu kamu udah jago atau suka di bidang apa
Misalnya, kamu sadar kamu jago main olahraga, suka nulis puisi, atau suka ngobrol bareng temen. Fokus aja ke hal-hal baik itu. Jangan bikin daftar hal yang kamu nggak suka dari diri sendiri, karena itu cuma bikin kamu ngerasa nggak cukup dan malah bikin kamu makin susah berkembang.
Fokus ke kelebihanmu akan bikin kamu lebih cepat bangun citra diri yang kamu banggakan.
Kamu juga bisa pakai teknik visualisasi dan afirmasi positif untuk bantu kamu menyadari betapa luar biasanya kamu. Bayangin kamu lagi ngelakuin semua hal hebat yang kamu tulis sebelumnya. Ulangi afirmasi positif tiap hari supaya pola pikir baru ini bisa benar-benar masuk ke dalam pikiranmu. Kalau kamu sering bayangin versi terbaik dari dirimu, lama-lama otak kamu bakal terbiasa dan mulai percaya kalau semua itu memang nyata dan bisa kamu wujudkan.
Coba Tulis Perjalananmu di Buku Harian
Selama proses ini, coba deh tulis di jurnal atau buku harian. Kamu bisa lihat lagi proses perubahanmu, dan ini bisa bantu memperkuat citra diri barumu. Yang penting, kamu harus belajar melepaskan masa lalu dan fokus ke masa depan dan versi terbaik dari dirimu. Semakin kamu fokus ke apa yang udah dan akan kamu capai, semakin cepat kamu bisa membentuk citra diri yang baru dan positif.
Tujuan Hidup Itu Penting
Kamu bisa bantu diri sendiri untuk punya citra diri yang positif dengan cara bikin tujuan yang bisa kamu capai, lalu berusaha keras untuk meraihnya. Kalau kamu punya sesuatu yang ingin dicapai, kamu jadi punya arah dan semangat, dan itu penting banget buat ngebangun citra diri yang lebih baik.
Kamu bisa bikin tujuan dalam bidang apa pun: kerja, kehidupan pribadi, kesehatan, kebugaran – bebas, yang penting kamu niat ngejalaninnya. Tentuin juga waktu yang masuk akal buat capai tiap tujuan, dan jangan lupa kasih penghargaan ke diri sendiri waktu kamu berhasil.
Cara kamu mengubah citra diri itu terserah kamu. Gak ada batasan buat apa pun yang bisa kamu capai selama kamu niat dan konsisten. Kalau kamu sempat melenceng dari jalur, jangan langsung nyerah. Balik lagi ke tujuanmu dan terus jalanin dengan semangat.
Kamu lagi janjiin ke diri sendiri buat kerja keras demi impianmu. Bayangin juga apa yang bakal kamu lakukan pas tujuan utamamu tercapai—kasih hadiah ke diri sendiri, kamu layak dapetin itu. Pilih hadiah yang bisa bikin kamu semangat pas lagi capek atau down. Bayangan itu bisa jadi motivasi besar buat kamu terus maju.
Gimana Buku Harian Bisa Bantu Kamu Sukses
Jangan remehkan kekuatan dari menulis jurnal atau buku harian. Ada banyak banget manfaatnya. Lewat jurnal, kamu bisa nyambungin antara perasaan dan pikiranmu. Ini penting banget buat sukses dalam hidup.
Buku harian bisa bantu kamu:
cari tahu apa yang memotivasi kamu,
ngembangin keterampilan baru,
belajar strategi baru buat ngadepin hidup,
nulis ide-ide dan rencana,
dan lebih kenal sama diri sendiri.
Padahal kita suka mikir kita udah kenal diri sendiri, padahal banyak juga yang belum kita pahami. Lewat menulis jurnal, kamu bisa sadar hal-hal kecil tentang diri kamu yang mungkin sebelumnya gak kamu sadari.
Kembangin Intuisi Kamu
Intuisi atau suara hati kamu itu aset berharga banget. Kalau lebih banyak orang mau dengerin suara hatinya sendiri, mungkin kita lebih tahu harus ngapain dan gimana caranya capai tujuan hidup.
Jurnal pribadi bisa bantu kamu ngembangin intuisi. Tulis semua hal kecil yang kadang suka kamu abaikan: kayak ide mendadak, firasat, atau perasaan yang muncul tiba-tiba. Apa pun itu, catat aja.
Jurnal juga penting karena inspirasi bisa datang kapan aja. Banyak tokoh besar di dunia ini yang rajin nulis jurnal, kayak Thomas Edison.
Salah satu manfaat terbesar jurnal adalah kamu bisa lihat lagi kejadian masa lalu. Misalnya kamu pernah punya masalah dan berhasil ngatasin, kalau kejadian serupa terulang, kamu bisa pakai solusi yang sama atau bahkan bikin yang lebih baik.
Jurnal juga bisa jadi pengingat tentang pencapaianmu. Ini bisa ningkatin rasa percaya diri, bantu kamu tetap kuat pas lagi susah, dan jadi sumber penghiburan juga.
Belajar dari Masa Lalu
Ada teknik keren yang bisa kamu pakai lewat jurnal namanya teknik “terbaik-lebih baik”. Caranya:
1. Lihat ke belakang tentang suatu kejadian,
2. Pikirkan hal baik apa yang bisa kamu ambil,
3. Dan pikirkan juga gimana kamu bisa ngalamin hal itu dengan cara yang lebih baik ke depannya.
Kunci untuk bangkit dari kesalahan masa lalu dan sukses ke depannya adalah belajar dari pengalaman, tapi jangan fokus sama kelemahan. Kalau kamu cuma mikirin kelemahan terus, kamu malah bisa makin gak percaya diri.
Sebaliknya, fokuslah ke kekuatanmu. Dari situlah rasa percaya diri bisa tumbuh. Rasa percaya diri ini penting banget buat kamu bisa ngerti kelemahan dan ngubahnya jadi kekuatan. Dan itu akan bantu kamu punya pandangan hidup yang positif dan ningkatin peluang sukses kamu.
Dengan mencatat pengalaman hidup di jurnal, kamu bisa lihat ke belakang dan ngerti lebih jelas tentang diri sendiri, tentang perasaanmu, dan dari situ kamu bisa tahu cara berpikir yang lebih baik.
Mulai Dari Dini Buat Cegah Rasa Minder
Para ahli kesehatan tahu kalau ada banyak alasan kenapa seseorang bisa punya rasa percaya diri yang rendah. Bisa karena faktor kimia dalam tubuh, kurang dukungan, kurang kesempatan, kurang disiplin, dan lain-lain. Tapi banyak yang setuju, penyebab utama rendahnya rasa percaya diri adalah kurangnya kasih sayang dan pujian yang positif waktu masih kecil.
Yang sering terjadi, anak-anak lahir sebelum orang tuanya benar-benar siap jadi orang tua. Mereka masih sibuk ngejar karier, kerja keras, belajar ngatur hidup sendiri, bahkan masih berjuang soal nilai-nilai hidup dan keluarga.
Tanpa disadari, banyak orang tua ngulang pola pengasuhan yang mereka alami dulu. Misalnya, anak gak dikasih kesempatan buat coba dan gagal sendiri. Atau gak dikasih pujian tulus atas usahanya. Padahal dunia sekarang udah makin berat, penuh tantangan, dan anak-anak butuh banget support dari orang tuanya.
Anak kecil sering banget percaya kalau semua orang dewasa itu pasti benar. Mereka bikin standar hidup dan nilai dari orang tua dan orang dewasa di sekitarnya. Tapi sayangnya, banyak juga orang dewasa yang masih terjebak masalah kayak narkoba, alkohol, judi, dan masalah serius lainnya.
Akibatnya, anak-anak ikut kena dampaknya, baik secara fisik maupun emosional. Orang dewasa yang terlalu fokus sama dirinya sendiri kadang gak sadar bahwa mereka secara gak langsung sedang menyakiti anak-anaknya.
Intinya, baik anak-anak maupun orang dewasa semua butuh dukungan positif dan orang yang bisa nunjukkin kasih sayang dengan tulus.
Mulailah dari anak-anak. Ajak pasangan dan anak kamu buat bikin pilihan hidup yang sehat dan positif. Kalau mereka gagal, kasih semangat buat coba lagi.
Dukung pendidikan, walaupun kamu sendiri mungkin pendidikannya terbatas. Banyak orang tua bilang “pengen anaknya sukses”, tapi malah sering meremehkan pentingnya sekolah sejak kecil.
Jadi, sediakan buku di rumah, tunjukkan contoh dengan rajin baca, ikut pelatihan atau kelas online, dan ajak anak belajar hal-hal baru. Bantu anak dan pasangan kamu kenali kelebihan mereka, baik dalam pelajaran (kayak catur, matematika, musik), hobi (kayak kerajinan tangan, main alat musik, nyanyi), atau kegiatan sosial (kayak kerja sukarela atau kerja part time).
Tunjukkan perhatian positif. Tunjukkan juga cinta dan kasih sayang yang tulus. Kamu juga akan merasakan manfaatnya. Rasa percaya diri dan kasih sayangmu juga akan tumbuh lebih besar.
Berhenti Meremehkan Diri Sendiri
Penting banget buat kita nggak meremehkan nilai diri kita sendiri. Soalnya, kita ini sebenarnya adalah apa yang kita pikirkan tentang diri kita. Percaya diri itu datang dari pikiran. Kalau kamu berpikir kamu bisa, maka kamu bakal kelihatan bisa. Dan itu bakal kelihatan dari luar juga.
Kalau seseorang udah sadar nilai dirinya, dia bakal lebih percaya diri menjalani hidup dan punya pandangan yang lebih positif tentang masa depan. Orang kayak gini biasanya lebih gampang mencapai tujuannya, lebih puas dan bahagia dalam hidup, bisa menjalin hubungan yang sehat dan tahan lama, dan juga lebih kuat menghadapi berbagai masalah hidup.
Orang yang sadar akan nilai dirinya adalah orang yang bahagia dan sehat secara mental, yang punya kemampuan buat menghadapi apapun dalam hidup ini dan bisa ngerjain hal-hal besar yang dia inginkan.
Masalah yang Muncul Kalau Kamu Meremehkan Diri Sendiri
Banyak banget masalah hidup yang bisa muncul cuma karena kamu ngerasa diri kamu nggak berharga. Kurangnya rasa berharga bikin kamu ngerasa nggak baik-baik aja, bikin kamu susah memahami perasaan dan kebutuhanmu sendiri, dan bikin kamu susah bikin pilihan yang sehat dalam hubungan, pekerjaan, dan hidup secara umum.
Ini juga bisa bikin kamu takut ditinggalin, atau terus-terusan ngejar kesempurnaan tapi nggak pernah ngerasa cukup.
Kurangnya rasa percaya diri juga sering bikin orang jadi ragu-ragu ambil keputusan, kecanduan (kayak rokok, alkohol, narkoba, belanja impulsif), sampai gangguan makan kayak bulimia atau anoreksia.
Mulai Sadar Nilai Diri Kamu
Sebenarnya, semua orang bisa kok menyadari nilai dirinya sendiri. Kita nggak perlu jadi siapa-siapa dulu buat pantas dihargai.
Kunci utama buat menyadari nilai diri itu adalah menghentikan suara kecil di kepala kita yang suka ngejatuhin diri sendiri.
Suara negatif ini biasanya udah tumbuh sejak lama, dan tanpa sadar kita jadi percaya kalau kita nggak cukup bagus atau nggak mampu. Padahal semua itu cuma hasil dari pikiran kita sendiri, bukan karena orang lain.
Ada beberapa cara buat mulai mengubah pola pikir negatif ini dan pelan-pelan ningkatin rasa percaya diri. Langkah-langkah dasarnya kayak gini:
Belajar ngenalin pikiran negatif yang suka ngejatuhin diri
Belajar ganti pikiran-pikiran itu dengan yang lebih positif
Konsisten ngeganti pikiran negatif dengan afirmasi positif setiap kali muncul
Cara Sederhana: Pakai Afirmasi Positif
Salah satu cara paling gampang untuk ngerubah cara berpikir adalah dengan afirmasi, yaitu kalimat-kalimat positif yang kita ucapin atau pikirin buat gantiin pikiran negatif.
Contohnya:
“Ini tantangan baru yang seru!” – bisa dipakai waktu kamu mikir, “Ini susah banget” atau “Aku nggak bisa ngerjain ini”.
“Aku orang yang percaya diri dan pantas dihargai” – gantiin pikiran kayak, “Bisa nggak ya aku?” atau “Aku nggak sanggup deh.”
“Aku bisa ngelakuin apapun yang aku mau selama aku fokus” – ini bisa ngebantu pas kamu ngerasa ragu sama kemampuan kamu sendiri.
Kalimat-kalimat ini emang kelihatan sederhana, tapi kalau kamu pakai terus secara konsisten, lama-lama bisa ngubah cara pikir kamu, dan itu bakal ngerubah cara kamu ngerasa tentang diri kamu sendiri juga.
Hasil akhirnya? Kamu bakal sadar kalau kamu berharga, dan layak buat bahagia, sukses, dan dicintai.
Mengembangkan Potensi Diri Secara Maksimal
Banyak dari kita sebenarnya udah cukup puas sama hidup dan udah berhasil capai beberapa tujuan. Tapi sayangnya, nggak banyak yang benar-benar mendorong diri sendiri sedikit lebih jauh buat bisa berkembang sampai ke potensi terbaiknya.
Kadang kita udah punya bakat di bidang tertentu, tapi kalau aja kita punya keberanian dan percaya diri buat ngejalanin sepenuhnya, kita bisa jadi luar biasa.
Waktu kecil dulu, kita tuh penuh ide keren. Ide-idenya ngalir terus karena pikiran kita masih terbuka dan kita percaya sama diri sendiri. Tapi makin dewasa, kita mulai takut. Takut salah, takut ngomong dan diketawain, akhirnya kita nahan semua ide dan imajinasi kita. Nah, kebiasaan nahan-nahan inilah yang bikin kita nggak berkembang maksimal.
Padahal, sebenarnya nggak pernah ada kata terlambat buat mulai mengembangkan potensi diri. Kamu harus ingat, nggak ada cara berpikir yang sepenuhnya benar atau salah. Kadang orang yang ngejatuhin kamu saat kamu ngasih pendapat itu sebenarnya iri karena mereka nggak punya ide kayak kamu, atau nggak punya keberanian buat ngomong.
Jadi, fokus aja sama kemampuan kamu, dan jangan takut buat berpikir bebas. Pakai ide-idemu dan berkembanglah sebaik mungkin.
Hal-hal yang Bisa Kamu Lakukan Buat Mengembangkan Potensimu:
1. Kerja keras – Kasih usaha terbaik dalam apa pun yang kamu kerjain.
2. Sabar – Nggak semua hal langsung keliatan hasilnya. Sabar aja, nanti juga ada waktunya.
3. Nggak gampang nyerah – Kalau ada rintangan atau kegagalan, terus jalan. Jangan nyerah.
4. Komitmen – Pegang teguh tujuanmu dan jangan biarin siapa pun atau apa pun menghalangi kamu.
5. Pintar ngatur waktu dan rencana – Semakin kamu terorganisir, semakin mudah kamu jalanin prosesnya.
6. Belajar dari kesalahan – Semua orang pasti pernah salah, tapi yang penting itu kamu mau belajar dari situ.
7. Percaya diri – Percaya sama diri sendiri dan ide-idemu. Jangan kasih ruang buat rasa ragu.
8. Tetap realistis – Jangan bikin target yang nggak masuk akal. Kalau targetnya nggak realistis, kamu sendiri yang bakal capek dan nyerah.
Yang paling penting dalam mengembangkan potensi adalah: tahu kamu mau apa dalam hidup dan tahu apa yang bisa kamu lakukan secara nyata buat mewujudkannya. Begitu udah jelas, tinggal gas pol ke tujuanmu!
Naikin Rasa Percaya Diri Lewat Lari
Lari bisa banget bantu ningkatin rasa percaya diri, apalagi kalau kamu masih pemula. Lari itu bikin kamu bisa nguji diri dan dorong batas kemampuan kamu.
Mulai pelan-pelan tapi konsisten
Bahkan kalau kamu awalnya lari ke kotak surat depan rumah aja udah ngos-ngosan, nggak masalah! Yang penting mulai. Waktu pertama kali kamu berhasil lari ke ujung jalan atau keliling komplek, kamu bakal ngerasa bangga banget.
Mungkin awalnya kamu lebih banyak jalan daripada lari, tapi lama-lama kalau rutin, kamu bisa lari lebih jauh dan lebih lama tanpa berhenti.
Yang penting diingat: jangan maksa di awal. Badan kamu butuh waktu buat adaptasi, apalagi kalau sebelumnya jarang olahraga. Kalau langsung maksa, bisa-bisa malah cedera dan jadi males lari lagi. Biasanya orang nyaranin buat nambah jarak lari mingguan nggak lebih dari 10%. Tapi tetap sesuaikan sama kemampuan kamu ya!
Lari Itu 90% Mental
Meski ototmu mungkin pegel, tapi sebenarnya 90% dari lari itu soal pikiran. Kunci suksesnya itu kamu harus terus ngomong ke diri sendiri kalau kamu bisa. Bisa selesaiin rute, bisa lari 30 menit tanpa berhenti, atau apa pun target kamu. Ini yang disebut dengan positive self talk atau ngomong positif ke diri sendiri.
Dan bagusnya, kebiasaan ini bukan cuma bantu kamu saat lari, tapi juga nyebar ke bagian hidup lain. Kamu bakal mulai ngomong positif ke diri sendiri waktu kerja, beresin rumah, bahkan pas lagi ngadepin masalah.
Tentuin Target
Lari juga bisa bantu kamu belajar bikin target. Buat pemula, ikut lomba 5K lokal misalnya, bisa jadi tujuan awal yang seru. Kamu pasti bakal ngerasa puas banget setelah nyampe garis finish — dan bisa jadi bahan pamer juga di kantor, hehe.
Tapi ingat, targetnya harus realistis. Kalau targetnya masuk akal, kamu bakal lebih cepat ningkatin percaya diri dan jarak lari kamu juga makin jauh.
Cara Menemukan Kekuatan Tersembunyi Dalam Diri Kamu
Pernah nggak kamu sadar kalau sebenarnya kamu juga punya “tambang emas” kekuatan di dalam diri kamu sendiri? Banyak dari kita nggak sadar kalau kita punya bakat-bakat terpendam. Bahkan kalau pun kita sadar, kita sering bingung gimana caranya biar bisa “menggali” kekuatan itu dan memanfaatkannya buat bikin hidup jadi lebih baik atau lebih bermakna. Yuk, kita bahas bareng-bareng gimana caranya menemukan kekuatan tersembunyi dalam diri sendiri supaya hidup kita makin berkualitas.
1. Percaya Dulu Kalau Kamu Punya Kekuatan
Langkah pertama adalah percaya dulu kalau kamu memang punya kekuatan dalam diri. Singkirkan pikiran negatif kayak “Ah, aku nggak bisa”, atau “Kayaknya aku nggak punya bakat deh”. Ganti dengan pikiran positif kayak, “Aku bisa kok hadapi situasi ini” atau “Aku pasti bisa, asal usaha dan yakin”. Percaya sama diri sendiri itu kunci, dan percaya diri itu udah setengah jalan menuju keberhasilan.
2. Mulai Kenali Dirimu Sendiri
Langkah berikutnya, coba deh introspeksi. Lihat latar belakang kamu, baik yang kamu dapat dari keturunan (genetik) maupun dari pengalaman hidup (belajar). Mungkin dulu kamu pernah mikir soal ini, tapi sekarang coba lebih serius dan sistematis. Tulis deh, apa aja yang kamu dapet dari orang tua atau kakek-nenekmu. Kalau kamu ngerasa nggak dapet “bakat” dari mereka, pikir lagi… bisa jadi yang mereka ajarin itu sebenarnya udah nempel dalam diri kamu, tapi kamu belum sadar aja.
Contohnya, apakah keluargamu punya darah seni? Mungkin ada yang jago nyanyi, main musik, atau melukis? Atau mungkin ibumu sabar banget? Bisa jadi kamu juga punya sifat sabar itu tapi belum pernah kepake maksimal. Atau kamu merasa gampang banget ngobrol sama orang lain, sementara temanmu nggak bisa kayak gitu? Nah, itu juga termasuk kekuatan!
Mungkin kamu punya tubuh yang kuat atau stamina yang bagus. Tapi karena nggak tahu harus ngapain, kamu belum manfaatin itu. Jadi intinya, coba kenali, coba-coba, dan manfaatkan. Itu strategi terbaik untuk menggali kekuatanmu.
Kekuatan dari Pendidikan
Kalau soal pendidikan, emang kelihatan lebih gampang dianalisis. Tapi sebenarnya tetap perlu dilihat lebih dalam. Bikin daftar kemampuan yang kamu dapetin dari pendidikan dan pelatihan. Misalnya, kamu jago nulis, bisa desain, atau bisa bicara di depan umum.
Terus tanya ke diri sendiri, “Udah belum ya aku manfaatin skill ini sepenuhnya?” Bisa juga kamu punya minat tertentu yang kamu jadikan hobi. Pernah kepikiran nggak buat mengubah hobi itu jadi pekerjaan sampingan atau profesi kedua?
Selain itu, coba lihat juga kekuatan dari dalam seperti:
Bisa tetap tenang di situasi sulit (komposur)
Punya empati sama orang lain
Bisa menyelesaikan konflik
Bisa nahan emosi (self-control)
Gigih dan pantang menyerah
Semua kekuatan ini bisa bantu kamu buat sukses dalam hidup.
Evaluasi Diri Itu Nggak Cukup Sekali Aja
Yang perlu diingat, menggali kekuatan diri itu bukan sekali seumur hidup. Hidup kita terus berubah, dan kamu perlu sesekali menilai ulang kekuatan kamu. Bisa jadi nanti kamu nemu kekuatan baru yang belum pernah kamu sadari sebelumnya. Siapa tahu, kamu bisa “menemukan emas” dalam diri kamu sendiri!
Berikut terjemahan dalam bahasa Indonesia sehari-hari dari teks “How NLP Can Help You”:
Gimana NLP Bisa Bantu Kamu
Mungkin kamu pernah denger istilah NLP, terus mikir, “Itu apaan sih?” Walaupun sering muncul dalam konteks mempengaruhi perilaku manusia lewat teknik dan cara tertentu, tetap aja banyak orang bingung. Jadi, gini—NLP itu singkatan dari Neuro-Linguistic Programming.
Neuro itu berhubungan sama pikiran dan tubuh,
Linguistic itu soal bahasa dan cara kita ngomong,
Programming maksudnya gimana kita bisa menyusun cara kerja pikiran, tubuh, dan bahasa supaya bisa bantu kita jadi lebih baik dari sebelumnya.
Simpelnya, NLP bisa bantu kamu dalam banyak hal, asalkan kamu mau belajar teknik-tekniknya dan tahu cara pakainya buat kebaikan diri sendiri.
Buka Cara Pandang Baru
NLP cocok banget buat kamu yang pengen ngembangin kepribadian atau kebiasaan, baik yang keliatan (kayak cara ngomong) maupun yang nggak keliatan (kayak cara mikir dan bereaksi). Langkah pertama: kamu harus sadar kalau cara kamu ngelihat dunia itu subjektif.
Kayak peta yang cuma gambaran kecil dari suatu wilayah, begitu juga dengan realita yang kamu lihat—itu cuma versi kamu, bukan kenyataan sepenuhnya. Jadi, reaksi kamu ke suatu hal sebenarnya dipengaruhi oleh cara pandang kamu, bukan kejadian itu sendiri.
Nah, NLP bantu kamu menyadari hal ini dan mulai ngurangin “filter” subjektifmu. Dengan begitu, kamu bisa mulai melihat suatu situasi dari sudut pandang yang berbeda. Akhirnya, cara kamu ngerespon sesuatu pun bisa berubah jadi lebih positif.
Contohnya, kenapa sih orang bisa beda-beda reaksinya terhadap satu kejadian? Karena persepsi mereka beda-beda. Misalnya, ada orang yang cuek aja digas verbal atau bahkan secara fisik. Tapi ada juga yang sampai trauma dan butuh bantuan psikolog. Nah, NLP percaya bahwa kita bisa mengubah cara pandang, keyakinan, dan perilaku kita, biar pengalaman traumatis bisa diatasi, atau bahkan nggak bikin kita trauma sama sekali.
Ngilangin Fobia
Kalau kamu punya fobia, NLP juga bisa bantu. Caranya dengan nyari tahu apa sih yang bikin kamu takut, dan pelan-pelan ngubah cara kamu ngelihat hal itu. Misalnya, kamu bisa belajar lihat sesuatu dari sudut pandang orang lain, atau kamu pelajari cara orang sukses ngadepin ketakutannya.
Kamu bisa contoh gimana mereka mengelola rasa takut atau tantangan, terus kamu coba terapkan hal yang mirip dalam hidupmu sendiri. Bisa juga kamu belajar ngubah cara ngomongmu, keyakinan lama yang bikin kamu nggak maju, dan bahkan cara kerja pikiran bawah sadarmu yang sering ngatur reaksi tanpa kamu sadari.
Intinya, NLP bisa bantu kamu jadi versi yang lebih bahagia, lebih percaya diri, dan lebih siap menghadapi hidup.
Beresin Hidup Supaya Lebih Sukses
Kalau hidup kamu penuh dengan “berantakan”, baik secara fisik (kayak rumah atau kamar yang nggak rapi) atau mental (pikiran yang penuh beban), itu bisa jadi lahan subur buat hal-hal negatif, kayak ngerasa gak percaya diri atau minder. Dan hal-hal negatif kayak gitu yang sering bikin kita gagal atau jalan di tempat.
Makanya, penting banget buat rutin “beres-beres” hidup, buang hal-hal yang nggak perlu, dan bikin segalanya lebih simpel. Hidup pun jadi lebih ringan dan lancar.
Berikut beberapa tips simpel buat beres-beres hidup dan rumah:
Ganti Barang Lama dengan yang Baru
Ini berlaku buat semua benda, mulai dari baju, alat dapur, furnitur, dll. Kalau kamu terus beli barang baru tapi gak buang yang lama, rumah kamu bisa cepat penuh dan jadi gudang dadakan. Kadang meskipun disimpan di gudang, itu tetep aja namanya clutter (tumpukan yang gak perlu). Jadi biasakan, kalau beli barang baru, buang atau sumbang yang lama.
Jangan Simpan Barang yang Gak Perlu
Supaya rumah tetap rapi, jangan simpan hal-hal yang gak penting, misalnya:
Surat iklan dari kotak pos,
Brosur,
Koran dan majalah lama,
Sampah dari dalam mobil.
Langsung buang atau daur ulang aja. Kalau kamu biasain, kamu bakal kaget sendiri seberapa banyak “sampah kecil” yang bisa kamu hilangkan tiap hari.
Buang Aja Barang yang Kamu Gak Suka
Jangan simpan barang cuma karena itu hadiah. Kedengarannya kasar, tapi kalau kamu gak suka atau gak butuh barang itu, ya buang atau kasih ke orang yang mau. Daripada numpuk dan jadi beban, mending lepasin aja.
Punya Tujuan Saat Beres-Beres
Pas kamu lagi beberes rumah, bikin target kecil. Misalnya, “Hari ini aku mau ngurangin isi kamar ini 25%”. Bikin goal yang jelas bikin kamu lebih semangat dan merasa punya kendali. Kamu bisa bagi barang ke 3 kategori:
1. Buat dijual,
2. Buat dibuang,
3. Buat disumbangin.
Mulai dari situ, kamu bakal lebih mudah beresin hidupmu.
Jangan Nunda-Nunda
Jangan terlalu lama mikir pas mau buang sesuatu. Begitu kamu masuk mode beberes, jangan ragu-ragu. Jangan tiba-tiba ambil barang dari tumpukan “buang” cuma karena ada kenangan. Kalau kamu kebanyakan mikir gitu, kamu bakal ragu-ragu terus dan akhirnya gak jadi beberes. Dan rumah kamu tetap penuh barang gak penting.