Semua Tentang Merencanakan Anak Dalam Pernikahan
Semua Tentang Merencanakan Anak Dalam Pernikahan – Merencanakan punya bayi itu nggak boleh dianggap remeh, soalnya biasanya ada banyak hal detail yang harus dibahas dan benar-benar dipahami. Ini penting banget, karena selain hadirnya bayi baru, akan ada banyak perubahan yang harus dijalanin tanpa kompromi, yang pasti bakal bikin hubungan jadi tambah tekanan. Kalau kedua pihak nggak siap dengan perubahan yang nggak bisa dihindari ini, hubungan bisa jadi goyah dan bahkan rusak karena tekanan itu. Yuk, cari tahu semua info yang kamu butuhin di sini.
Daftar isi
Dasar-Dasar Merencanakan Bayi
Selain kebutuhan yang jelas kayak baju bayi, mainan, tempat tidur bayi, botol susu dan perlengkapan makan bayi lainnya, masih ada banyak hal lain yang harus dipikirin tapi kadang nggak kelihatan dari awal.
Banyak pasangan biasanya cuma fokus sama kebutuhan langsung bayi dan lupa sama hal-hal pendukung lain yang sebenernya penting juga.
Hal-Hal Dasar
Hal lain yang juga butuh perhatian sama atau bahkan lebih, misalnya cari dokter anak yang bagus, tagihan medis yang pasti harus masuk ke anggaran keluarga, kalau punya hewan peliharaan apakah mereka bakal membahayakan kesehatan bayi, jadwal kedua pasangan yang harus diatur ulang supaya kebutuhan bayi bisa terpenuhi dengan baik, dan juga kemungkinan masalah kesehatan yang harus dipertimbangkan kalau ada komplikasi waktu melahirkan atau kondisi bayi.
Selain itu, gaya hidup juga bakal berubah total. Liburan harus disesuaikan dengan kebutuhan bayi, pola makan dan kebiasaan sosial juga mungkin harus diubah supaya sesuai dengan kebutuhan bayi, dan banyak perubahan lain yang harus dipikirin dan dijalankan.

Ngomongin Rencana Kapan Punya Anak
Merencanakan punya bayi itu bukan cuma soal melakukan hubungan terus langsung punya bayi.
Ngomongin Soal Ini
Sebenarnya, ada banyak hal yang harus dipikirin sebelum benar-benar mulai berusaha punya anak. Pasangan yang bijak pasti ngerti pentingnya tahap perencanaan ini sebelum sampai ke tahap bikin bayi.
Ada banyak penyesuaian yang harus dipahami dan dilakukan, baik dari segi mental, emosi, fisik, sampai ke keuangan supaya prosesnya bisa berjalan lancar. Semua hal ini harus dipikirin matang-matang sebelum pasangan merasa benar-benar siap punya anak.
Perencanaan itu penting banget karena bisa jadi “bantal” buat nyiapin keluarga kalau mau nambah anggota baru.
Kalau dari segi keuangan, pasangan harus realistis soal perubahan yang bakal terjadi setelah punya bayi. Memang mungkin harus ada beberapa penyesuaian, tapi biasanya perubahan ini cukup besar. Misalnya, pengeluaran buat liburan, alat rumah tangga baru yang mahal, atau keinginan pribadi harus dikurangi banget, apalagi kalau penghasilan keluarga nggak terlalu besar.
Kalau ada yang harus berhenti kerja dulu, pasangan harus pikirin apakah penghasilan salah satu cukup untuk ngejalanin kehidupan keluarga yang baru, dan apakah beban ini bisa diterima dan dijalani dengan baik.
Soal kesehatan juga penting banget dipikirin saat mau mulai berkeluarga. Kalau keduanya sehat dan siap, itu artinya sudah setengah jalan. Tapi kalau ada masalah kesehatan, pasangan harus cari bantuan dan solusi supaya tetap bisa punya keluarga meskipun ada masalah kesehatan tersebut.
Ngomongin Nilai-Nilai yang Mau Diajarkan ke Anak
Setiap hubungan pasti punya masalah masing-masing, dan saat punya anak, masalah itu kadang jadi kelihatan kecil dan nggak seberapa dibanding masalah anak.
Nilai-Nilai
Punya anak itu datang sama banyak masalah dan tantangan baru yang kadang bikin pusing. Nah, yang paling penting adalah menghadapi masalah-masalah itu dengan tenang dan kepala dingin.
Banyak pasangan lupa mikirin soal nilai-nilai yang pengen diajarkan ke anak mereka nanti. Padahal ini bisa jadi sumber ribut dan stres kalau nggak dibicarakan sejak awal.
Ngasih nilai yang baik ke anak itu harus kerja sama dari kedua orang tua, mulai dari cara ngajarnya sampai isi nilai yang mau diajarkan.
Hal ini harus dibahas sejak awal saat memutuskan punya anak, karena kalau nggak, akibatnya bisa buruk dan bikin hubungan pasangan jadi renggang.
Kalau nggak punya “rencana jelas” soal nilai-nilai yang mau diajarkan, bisa-bisa anak jadi nggak punya nilai yang baik atau malah orang tua terus-terusan bertengkar soal nilai yang mau diajarkan.
Selain sepakat soal nilai-nilai apa yang mau diajarkan, pasangan juga harus diskusi gimana caranya ngajarin nilai itu ke anak.
Metode ngajarnya juga penting banget untuk disepakati bersama, karena kalau metode yang dipilih nggak cocok buat salah satu pihak, itu juga bisa bikin masalah dan bikin stres.
Ngomongin Cara Mendisiplinkan Anak
Ini juga bagian penting banget di mana orang tua harus sepakat soal gimana cara mendisiplinkan anak.
Disiplin
Kalau nggak bisa sepakat, orang tua bisa coba buat setuju untuk “setuju nggak setuju” soal beberapa aturan disiplin, atau pilihan lain, serahin aja urusan disiplin ke salah satu pihak.
Tapi cara ini sebenarnya nggak ideal dan harus jadi pilihan terakhir kalau emang nggak ada jalan tengah.
Anak zaman sekarang itu pinter banget, mereka cepat banget nangkep kalau orang tua nggak kompak soal disiplin.
Kalau anak tahu orang tua nggak satu suara, biasanya mereka bakal pintar “mainkan” satu orang tua buat dapetin apa yang mereka mau, dan itu nggak baik buat mereka dalam jangka panjang.
Makanya, biar keliatan kompak, kedua orang tua harus sepakat dulu tentang aturan disiplin yang bakal dipakai selama ngasuh anak.
Berikut ini beberapa tips buat ngejalanin urusan disiplin anak yang tricky banget ini:
Hal pertama yang harus dilakuin adalah jangan pernah berdebat soal disiplin di depan anak. Ini penting supaya anak liat orang tua kompak saat ngasih aturan.
Tentuin juga siapa yang bakal pegang kendali soal disiplin dan pastikan orang itu yang ngejalanin sampai tuntas.
Sebaiknya jangan ganti-ganti orang yang pegang disiplin, karena itu bakal keliatan lemah dan anak bakal tau gimana cara memanfaatkan hal itu.
Konsistensi dalam cara mendisiplinkan juga penting banget. Anak lebih cenderung nurut dan dengerin kalau aturan disiplin itu jelas dan konsisten.
Pastikan Keuangan Kamu Teratur
Punya anak itu pengalaman yang besar dan bisa mengubah hidup. Kalau nggak dipikirin dan direncanain dengan serius, banyak hal bisa jadi berantakan.
Uang
Kalau keuangan nggak siap, bisa berakibat buruk buat orang tua dan anak dalam keluarga baru ini. Jadi, supaya semuanya bisa nyaman, orang tua punya tanggung jawab buat ngerti, ngecek, dan nyiapin keuangan mereka buat anggota keluarga yang baru.
Pertama-tama, orang tua harus mikirin biaya yang bakal dibutuhin sebelum bayi lahir, dan ini biasanya butuh komitmen cukup besar.
Bakal ada banyak barang baru yang harus dibeli buat kenyamanan dan kebutuhan dasar bayi. Kebanyakan barang ini wajib banget dibeli jauh sebelum bayi lahir.
Idealnya, harus ada dana yang cukup buat semua belanja persiapan bayi ini.
Setelah itu, harus dipikirin juga biaya-biaya selama masa kehamilan si ibu.
Misalnya, biaya pemeriksaan rutin ke dokter buat ngecek kesehatan ibu dan bayi yang dikandungnya.
Lalu, ada juga biaya persalinan yang harus dipersiapkan, termasuk kemungkinan biaya tambahan kalau terjadi komplikasi yang nggak diinginkan.
Itu semua biaya dasar dan langsung yang harus siap.
Setelah itu, masih ada biaya jangka panjang kayak kebutuhan pendidikan anak, mulai dari TK sampai kuliah. Walaupun ini belum harus langsung dibayar, tapi tetap harus dimasukin ke perencanaan keuangan keluarga.
Kenapa Lebih Baik Merencanakan dari Dulu
Merencanakan itu selalu hal yang bagus dilakukan, apapun kebutuhannya. Dengan perencanaan yang baik, orang biasanya bisa menghindari masalah dan kejutan yang bikin stres dan berakibat buruk.
Manfaatnya
Makanya, penting banget buat nggak meremehkan perencanaan, apalagi kalau soal mulai punya keluarga. Anak itu bisa jadi pengeluaran yang terus-menerus, nggak main-main.
Selain itu, ada hal-hal lain yang harus dipikirin, misalnya kalau salah satu orang tua memutuskan berhenti kerja buat ngurus bayi.
Tentu ini bisa jadi masalah keuangan, apalagi kalau selama ini butuh dua penghasilan buat jaga gaya hidup yang biasa dijalani.
Jadi, pasangan harus bener-bener pikirin semua opsi yang ada dan mungkin mulai menabung dari sekarang buat jaga-jaga kalau penghasilan berkurang.
Beberapa orang mungkin cari kerja freelance atau part-time yang bisa dikerjain dari rumah, atau cari sumber penghasilan lain yang bisa fleksibel sambil tetap jaga kebutuhan bayi 24 jam.
Perencanaan jangka panjang juga wajib, karena anak itu bakal terus butuh biaya. Orang tua harus sadar kalau anak yang mereka punya bakal butuh uang selama setidaknya 20 tahun pertama hidupnya, bahkan untuk beberapa orang bisa lebih dari itu.
Kesimpulan
Dengan perencanaan yang baik, orang tua bisa menjalani perubahan ini secara pelan dan tenang tanpa bikin salah satu pihak merasa terlalu kehilangan hal-hal yang dulu mereka nikmati.
Ini juga penting supaya nggak ada rasa kesal atau beban berat saat harus ngurangin pengeluaran tertentu demi siap-siap punya anak.
Sekian Semua Tentang Merencanakan Anak Dalam Pernikahan, Semoga Bermanfaat. Baca Juga Aerobik – Temukan Cara Efektif untuk Kebugaran Total