Cara Mudah

Strategi Sukses Untuk Menyelamatkan Rumah dan Keuangan Kamu

Strategi Sukses Untuk Menyelamatkan Rumah dan Keuangan Kamu – Meskipun situasinya nggak ideal banget, buat investor yang pinter, beli properti lewat penyitaan itu justru bisa jadi keuntungan besar. Sedangkan buat pemilik rumah yang sedang kena masalah, walaupun proses penyitaan bisa terasa seperti mimpi buruk, ini masih pilihan yang lebih baik daripada dinyatakan bangkrut.

Pahami Dasar-Dasar Penyitaan Rumah

Keuntungan dari penyitaan rumah adalah investor yang jeli bisa memanfaatkan kesempatan buat beli properti dengan harga murah. Sementara si penjual yang lagi kesulitan bisa cepat-cepat menjual rumahnya supaya nggak tambah berutang. Tapi di sisi lain, properti yang disita biasanya sudah punya masalah keuangan, jadi risiko kerugiannya tentu lebih besar.

Dasar-Dasarnya

Ada tiga jenis penyitaan rumah, yaitu:

1. Pra-penyitaan
Ini tahap awal di mana investor bisa bantu pemilik rumah yang sedang kesulitan supaya nggak tambah terbebani urusan properti itu. Di sini, skor kredit pemilik rumah masih bisa diselamatkan selama proses jual beli properti berlangsung.

2. Tahap penyitaan
Di tahap ini, kondisi properti sudah parah sampai masuk perhatian pengadilan. Setelah proses hukum, rumah ini siap untuk dilelang ke penawar tertinggi. Biasanya harga lelang jauh lebih murah dibanding harga pasar sebenarnya, karena pihak pemberi pinjaman cuma ingin balik modal plus bunga yang sudah terutang.

3. Pasca-penyitaan
Ini adalah tahap terakhir di mana pemberi pinjaman sudah mengambil alih properti tersebut. Tentu ini sangat menyakitkan buat pemilik rumah, karena nggak ada lagi cara untuk menghindari nilai kredit yang buruk atau kehilangan rumahnya.

Cara Menyelamatkan Rumah Kamu

Bagi banyak orang, punya rumah itu bagian dari mimpi ideal, dan nggak ada yang mau kehilangan rumah cuma gara-gara nggak mampu bayar cicilan atau KPR. Tapi akhir-akhir ini ada beberapa cara dan tips yang udah terbukti bisa membantu supaya rumah nggak sampai disita.

Beberapa Tips

Berikut beberapa tips yang perlu dipertimbangkan supaya rumah yang mau disita bisa tetap kamu miliki:

Hubungi bank atau pihak pemberi pinjaman
Coba deh, kamu ajak ngobrol bank tempat kamu ambil KPR untuk negosiasi ulang syarat-syarat kredit kamu. Biasanya, kalau kamu inisiatif buat ngomong baik-baik, bank juga bakal usaha bantu dan coba kasih solusi yang lebih ringan buat kamu.

Kalau rumahnya terlalu besar, coba diperkecil atau disewakan sebagian
Kalau rumahnya kebesaran buat kamu, bisa coba cari solusi kayak nge-sewain sebagian rumah. Misalnya, basement, garasi, atau kamar kosong disewain. Bisa juga kamu pertimbangkan buat tinggal bareng keluarga lain supaya ada tambahan pemasukan buat bantu bayar cicilan. Mungkin bukan kondisi yang ideal, tapi ini bisa bantu kamu tetap punya rumah.

Jual aset yang bisa menghasilkan uang
Kalau kamu punya barang atau aset lain yang bisa dijual dengan harga lumayan, coba jual saja. Uang hasil penjualan itu bisa dipakai buat bayar cicilan rumah. Jangan ditunda-tunda, segera lakukan kalau memang memungkinkan.

Baca Juga:  51 Cara Mengatasi Harga Diri Rendah dan Rasa Malu

Cari teman atau pihak lain yang bisa bantu bayar KPR
Kalau kamu punya kenalan yang bisa bantu jadi co-sponsor atau bantu bayar KPR, ini juga bisa jadi jalan keluar supaya pembayaran KPR tetap lancar dan kamu nggak kehilangan rumah.

Kapan Harus Menyerah dan Jual Rumah?

Kadang-kadang, kalau kamu merasa semua usaha yang kamu lakukan cuma berakhir dengan kekalahan, mungkin ini saatnya mulai mikir buat jual rumah dan menerima kerugian yang ada. Ada banyak alasan kenapa hal ini perlu dilakukan, tapi kalau memang udah nggak ada jalan lain, keputusan buat jual rumah itu memang harus diambil.

Coba Pikirkan Ini

Salah satu situasi yang bikin kamu harus ambil keputusan berat ini adalah kalau kamu terus-terusan telat bayar cicilan rumah. Dari sisi ekonomi, nggak ada gunanya lagi berusaha terus bertahan. Apalagi kalau kamu sudah coba negosiasi ke bank supaya cicilan bisa lebih ringan lewat program modifikasi KPR (Home Affordable Modifications), tapi tetap nggak bisa bayar. Kalau begitu, pilihan terbaik ya menyerah dan jual rumah.

Situasi lain yang bikin jual rumah lebih masuk akal daripada dipertahankan adalah saat harga rumah turun drastis. Misalnya, harga rumah sudah turun lebih dari 25% dari harga beli awal. Kalau sudah begitu, biasanya kamu harus tahan dulu sampai harga rumah naik lagi sekitar 25% supaya gak rugi terlalu banyak.

Kadang ada juga situasi di mana kamu bisa beli rumah tanpa uang muka atau dengan uang muka yang sangat kecil. Kalau itu yang terjadi, dan kamu nggak punya modal lain, bertahan dengan rumah itu mungkin bukan keputusan yang bijak. Karena kamu nggak punya modal tersisa (equity), jadi menyerah dan jual rumah nggak akan terlalu bikin rugi besar.

Strategi-Sukses-Untuk-Menyelamatkan-Rumah-dan-Keuangan-Kamu-683x1024 Strategi Sukses Untuk Menyelamatkan Rumah dan Keuangan Kamu
Strategi Sukses Untuk Menyelamatkan Rumah dan Keuangan Kamu

Melawan Penyitaan Rumah di Pengadilan

Kehilangan rumah itu memang mimpi buruk, apalagi kalau karena penyitaan. Tapi sekarang ada beberapa cara dan pilihan yang bisa dipakai pemilik rumah buat melawan proses penyitaan di pengadilan.

Di Pengadilan

Kalau kamu sudah mulai merasa kemungkinan rumahmu akan disita karena nggak mampu bayar cicilan, kamu harus mulai serius mikir buat bertindak. Salah satu cara adalah kamu bisa datang sendiri ke pengadilan buat membela kasusmu supaya proses penyitaan itu bisa dihentikan atau setidaknya ditunda.

Ada banyak kelompok dan sumber informasi yang bisa kamu pakai buat belajar bagaimana cara membela diri sendiri di pengadilan soal penyitaan ini. Ini sangat berguna terutama kalau kamu nggak punya banyak uang buat bayar pengacara dan proses hukum yang panjang dan melelahkan.

Informasi bermanfaat juga bisa kamu cari lewat internet. Dengan riset yang cukup, kamu bisa siapkan argumen yang kuat untuk membela dirimu di pengadilan.

Cara lain untuk menunda proses penyitaan adalah dengan menekan pihak pemerintah daerah setempat. Contohnya, di beberapa tempat, banyak rumah yang sudah disita tapi kemudian dibiarkan kosong dan akhirnya dirusak sama orang-orang yang nggak bertanggung jawab.

Biasanya ini terjadi karena pihak pemberi pinjaman (bank) yang memulai proses penyitaan dan pengusiran pemilik rumah, nggak bertanggung jawab buat merawat rumah itu setelah diambil alih. Jadi, kalau kamu bisa menunjukkan dan memperjuangkan kasus bahwa ada kelalaian dari pihak bank atau pemberi pinjaman, ini bisa membantu kamu melawan proses penyitaan tersebut.

Baca Juga:  Crusher Rokok - Cara Mudah Untuk Menghilangkan Kecanduan Merokok dan Menyegarkan Tubuhmu

Waspada Penipuan Penyitaan Rumah

Saat lagi putus asa, banyak orang mulai mencoba segala cara supaya kreditur nggak ngejar mereka, termasuk supaya rumahnya nggak sampai disita. Sayangnya, di saat seperti ini banyak penipu yang mencoba memanfaatkan keadaan tersebut.

Waspada!

Berikut ini beberapa bentuk penipuan yang sering muncul dan ditawarkan ke orang-orang yang sedang menghadapi penyitaan rumah:

Penipu penyitaan biasanya mencari kasus orang yang benar-benar putus asa dan nggak punya harapan lagi. Mereka akan menawarkan bantuan dengan janji bisa menjamin rumah kamu nggak akan disita — tentu saja dengan meminta biaya. Biaya ini katanya buat jasa mereka supaya bisa bikin pihak pemberi pinjaman batal nyita rumah dan mau bernegosiasi ulang sama kamu. Penipu ini sering mengaku punya koneksi langsung sama bank atau pihak pemberi pinjaman, sehingga pemilik rumah yang panik jadi percaya dan berharap janji mereka benar.

Penipuan tanda tangan dokumen juga sering terjadi. Penipu bakal mendekati pemilik rumah yang lagi desperate dan minta mereka tanda tangan dokumen dengan janji akan membantu. Tapi dokumen itu bisa saja berisi pengalihan hak atas rumah tersebut. Jadi, tanpa sadar, pemilik rumah sebenarnya sudah menyerahkan hak milik rumahnya ke orang lain. Bagi yang sudah putus asa, tanda tangan dokumen itu terasa seperti solusi cepat, tapi nyatanya justru bikin mereka kehilangan rumah dan bisa jadi masih harus bayar utang KPR yang tersisa.

Perbaiki Kredit Pribadi & Bisnis Kamu

Skor kredit atau reputasi kredit seseorang itu sangat penting, terutama kalau kamu mau beli sesuatu pakai pinjaman jangka pendek atau jangka panjang. Makanya, penting banget untuk menjaga skor kredit supaya tetap bagus, dan kalau ada masalah yang bikin skor kredit turun, harus cepat-cepat diperbaiki.

Info Penting

Banyak orang mikir kalau bayar tagihan tepat waktu, cicilan KPR lancar, dan urusan bisnis yang melibatkan uang semua berjalan dengan benar, itu sudah cukup buat jaga skor kredit pribadi dan bisnis tetap oke.

Tapi sebenarnya nggak selalu begitu. Ada banyak faktor lain yang juga bisa memengaruhi skor kredit kamu, baik pribadi maupun bisnis.

Para ahli keuangan biasanya menyarankan supaya skor kredit bisnis dan pribadi dipisah. Jadi, kalau bisnis lagi mengalami masalah keuangan, skor kredit pribadi kamu nggak ikut kena dampak negatif.

Perlu juga diingat, pembayaran seperti ke bank, perusahaan kartu kredit, tagihan listrik, atau telepon nggak selalu tercatat langsung di laporan kredit. Jadi, rajin bayar tagihan-tagihan itu belum tentu langsung ningkatin skor kredit kamu.

Kalau kamu menemukan data yang nggak benar di laporan kredit, tanggung jawabnya ada di kamu untuk segera mengurus supaya data itu diperbaiki. Kalau nggak, informasi yang salah bisa bikin kamu mengalami masalah di kemudian hari.

Penutup

Punya banyak info tentang penyitaan rumah itu langkah awal yang bagus. Di buku ini, kami sudah kasih kamu dasar yang baik buat mulai paham dan siap menghadapi masalah penyitaan.

Sekian Strategi Sukses Untuk Menyelamatkan Rumah dan Keuangan Kamu, Semoga Bermanfaat. Baca Juga Cara Mudah Untuk Hidup Sesuai Kemampuan

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *